RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RPM KOMINFO TENTANG RENCANA INDUK FREKUENSI RADIO UNTUK KEPERLUAN PENYELENGGARAAN RADIO SIARAN FREQUENCY MODULATION A. UMUM Surat : 70/SJ.4/HK.02.01/07/2016, 21 Juli 2016 Undangan Hari/Tanggal : Jumat 22 Juli 2016 P u k u l : 09.00 s.d. Selesai Tempat : Pustiknas Kominfo Ciputat Tangerang Selatan Pimpinan Rapat : Kabag Peraturan Perundang-undangan Peserta Rapat : Perwakilan Direktorat Penataan Sumber Daya Ditjen SDPPI, Kasubdit Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Penyiaran dan Sarana Pendukung Pengelolaan Data Penyiaran, Dit. Penyiaran, Perwakilan Bagian Hukum dan Kerja Sama Ditjen SDPPI, Kabag PUU, Kasubbag PUU I Biro Hukum, Kasubbag PUU II Biro Hukum, Kasubbag III Biro Hukum, dan Staf Biro Hukum. B. PENDAHULUAN Rapat membahas tentang materi muatan dan legislative drafting dari RPM Kominfo tentang Rencana Induk Frekuensi Radio Untuk Keperluan Penyelenggaraan Radio Siaran Frequency Modulation. C. PEMBAHASAN 1. Perubahan pada Dasar Menimbang huruf a yang semula: bahwa dalam rangka memenuhi ketersediaan atas kebutuhan kanal frekuensi radio siaran Frequency Modulation dan penyempurnaan penataan kanal frekuensi radio sebagai akibat terjadinya perubahan wilayah administratif di Indonesia yang berdampak pada perubahan wilayah layanan penyelenggaraan radio siaran Frequency Modulation secara nasional, Peraturan Menteri Perhubungan KM. 15 Tahun 2003 Tentang Rencana Induk (Masterplan) Frekuensi Radio
Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus Untuk Keperluan radio siaran FM (Frequency Modulation) Diubah sehingga menjadi bahwa dalam rangka memenuhi ketersediaan atas kebutuhan kanal frekuensi radio siaran Frequency Modulation dan penyempurnaan penataan kanal frekuensi radio sebagai akibat terjadinya perubahan wilayah administratif di Indonesia yang berdampak pada perubahan wilayah layanan penyelenggaraan radio siaran Frequency Modulation secara nasional, Peraturan Menteri Perhubungan KM. 15 Tahun 2003 Tentang Rencana Induk (Masterplan) Frekuensi Radio Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus Untuk Keperluan radio siaran FM (Frequency Modulation) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 13/PER/M.KOMINFO/08/2010 Tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Perhubungan KM.15 Tahun 2003 Tentang Rencana Induk (Masterplan) Frekuensi Radio Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus Untuk Keperluan Radio Siaran FM (Frequency Modulation) perlu diganti 2. Penambahan dasar hukum mengingat yakni Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Perubahan pada judul yang semula Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang Rencana Induk (Master Plan) Frekuensi Radio Untuk Keperluan Penyelenggaraan Radio Siaran Frequency Modulation diubah sehingga menjadi Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Tentang Rencana Induk Frekuensi Radio Untuk Keperluan Radio Siaran Frequency Modulation, dimana frasa Master Plan dihapus dikarenakan untuk memimalisasi istilah asing sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pemebentukan Peraturan Perundang-undangan. 4. Bab I Ketentuan Umum, definisi Lembaga Penyiaran Komunitas ditambahkan istilah Radio sehingga menjadi Lembaga Penyiaran Komunitas Radio, yang selanjutnya disebut LPK Radio adalah lembaga penyiaran radio yang berbentuk Badan Hukum Indonesia, didirikan oleh komunitas tertentu, bersifat independen, dan tidak komersial, dengan daya pancar rendah, luas jangkauan wilayah
terbatas, serta untuk melayani kepentingan komunitasnya. Penambahan istilah radio karena Lembaga Penyiaran Komunitas yang diatur dalam RPM ini khusus Lembaga Penyiaran Komunitas Radio. 5. Pada Bab I Ketentuan Umum, terdapat penambahan dan perubahan definisi sebagai berikut: penambahan definisi: a. Alat Telekomunikasi adalah setiap alat perlengkapan yang digunakan dalam bertelekomunikasi b. Perangkat adalah sekelompok alat telekomunikasi yang memungkinkan bertelekomunikasi. c. Frekuensi radio pemisah adalah besaran spasi kanal yang digunakan antara LPP/LPS dengan LPK. d. Pusat wilayah layanan adalah titik imajiner yang digunakan untuk menentukan batasan terluar dari suatu wilayah layanan. Perubahan definisi: Alokasi Frekuensi Radio adalah pencantuman pita frekuensi radio tertentu dalam tabel alokasi frekuensi untuk penggunaan oleh satu atau lebih dinas komunikasi radio terrestrial atau dinas komunikasi radio ruang angkasa atau dinas astronomi berdasarkana persyaratan tertentu. Istilah alokasi ini juga berlaku untuk pembagian lebih lanjut pita frekuensi tersebut di atas untuk setiap jenis dinasnya Diubah sehingga menjadi: Alokasi Frekuensi Radio adalah pencantuman pita frekuensi radio tertentu dalam tabel alokasi spektrum frekuensi radio Indonesia dengan tujuan untuk digunakan oleh satu atau beberapa dinas radio komunikasi teresterial atau dinas radio komunikasi ruang angkasa berdasarkan persyaratan tertentu. Istilah ini wajib diterapkan pula untuk pita frekuensi radio terkait. 6. Penambahan pasal pada bab VI Ketentuan Peralihan yakni Pasal 15: Dalam hal penyesuaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 terdapat Perubahan Kanal Frekuensi Radio sebagai akibat ditetapkannya Peraturan Menteri ini, penetapan Kanal Frekuensi Radio dan waktu penyesuaian ditetapkan dengan Keputusan Menteri
D. KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT RPM Kominfo tentang Rencana Induk Frekuensi Radio Untuk Keperluan Penyelenggaraan Radio Siaran Frequency Modulation telah selesai diharmonisasi dan menunggu untuk dilakukan rapim regulasi. Mengetahui, Pembuat Risalah, 1. Sariaty Dinar Silalahi, Kasubbag PUU II: 2. Nurhayati, Kasubbag PUU III: 3. Rosy Ervinna, Kasubbag PUU I: 4. Hanifan Niffari, Staf PUU: Ibrahim Jamal Hukum Jakarta, 26 Juli 2016 Mengetahui Kabag PUU, Biro