PROSEDUR PENYETORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PADA PT. MULIA INDUSTRINDO Nama : Suci Endah Rahmawati NPM : 58213655 Program Studi : DIII Manajemen Keuangan Pembimbing : Dr. Ir. Tety Elida Siregar
Latar Belakang PENDAHULUAN Pajak adalah iuran wajib pajak yang dibayarkan oleh rakyat untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat umum Pajak pertamabahan nilai adalah jenis pajak tidak langsung untuk disetor oleh pihak lain yang bukan penanggung pajak Salah satu sumber penerimaan Negara adalah berasal dari Pajak Pertambahan Nilai, dengan system tarif tunggal yang memudahkan dalam perhitungan yang menjadikan Pajak Pertambahan Nilai menjadi salah satu pendapatan Negara yang sangat potensial. Tujuan Masalah Untuk mengetahui apa saja dokumen yang dibutuhkan dalam penyetoran dan perhitungan pajak pada perusahaan Mulia Industrindo Tbk Untuk mengetahui penyetoran dan perhitungan pajak dalam perusahaan Mulia Industrindo Tbk.
RANGKUMAN HASIL LAPORAN Dokumen Dokumen yang Dibutuhkan dalam PPN 1. Faktur Pajak Bukti pungutan pajak yang dimuat oleh pengusaha kena pajak yang melakukan penyerahan BKP atau penyerahan JKP. 2. Surat Setoran Pajak (SSP) Bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain kekas Negara melalui tempat pembayaran yang ditunju oleh Menteri Keuangan. 3. Surat Pemberitahuan Masa PPN (SPT) Surat yang oleh wajib pajak diguenakan untuk melaporkan perhitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
ALUR PEMBAYARAN PAJAK PT. MULIA INDUSTRINDO Mulai Menerima Tanda Terima Faktur Pajak Memeriksa File Faktur Pajak PPN Memproses dan mengecek jumlah PPN IN - OUT Dilaporkan ke KPP (Kantor Pelayanan Pajak) Siapkan Bukti Kas Keluar Memproses Bukti Kas Membayar ke kas Negara Selesai
RANGKUMAN HASIL LAPORAN Produk pada PT Mulia Industrindo yang terkena PPN adalah : Keramik, Gelas dan Kaca Produk tersebut tergolong PPN jenis Barang Kena Pajak ( BKP ) adalah barang berwujud, atau hukumnya dapat berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak, dan barang tidak berwujud. Tarif PPN sebesar 0% diterapkan atas Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud, Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud, dan Ekspor Jasa Kena Pajak. Tarif pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diubah menjadi paling rendah 5% dan paling tinggi 15% yang perubahan tarifnya diatur dengan Peraturan Pemerintah. Hal ini dapat disebabkan berbagai faktor, misalnya pertimbangan perkembangan perekonomian Indonesia, sehingga tarif PPN bisa diturunkan. Sebaliknya, misalnya jika Pemerintah membutuhkan penerimaan pajak yang besar, sehingga tarif PPN bisa dinaikkan.
CONTOH PERHITUNGAN PPN
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan - Penyetoran dalam PPN dalam PT. Milia Industrindo telah membayar sesuai dengan waktunya dan membayar sesuai dengan jumlah barang yang terkena pajak - Perhitungan jumlah pajak telah sesuai dengan peraturan undang-undang yang telah ditetapkan tarif PPN sebesar 0% diterapkan atas Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud, Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud, dan Ekspor Jasa Kena Pajak. Tarif pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diubah menjadi paling rendah 5% dan paling tinggi 15% yang perubahan tarifnya diatur dengan Peraturan Pemerintah. - Ada 3 dokumen yang telibat dalam pajak pertamabahan nilai yaitu Faktur Pajak, Surat Setoran Pajak (SSP), Surat Pemberitahuan masa PPN (SPT masa PPN). Saran - Proses Perhitungan PPN pada PT Mulia Industrindo yang berjalan selama ini harus terus diterapkan demi kelancaran dan ketertiban perpajakan perusahaan. Untuk penyetoran PPN yang telah dilaksanakan PT Mulia industrindo harus terus dijalankan sesuai peraturan pajak yang berlaku untuk menghindari sanksi perpajakan.