BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya,narkotika berkembang sangat pesat. ketergantungan bahkan ada yang meninggal akibat Narkotika

dokumen-dokumen yang mirip
PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kelima, Penyidikan Oleh Badan Narkotika Nasional (BNN)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. sebanyak orang dan WNA sebanyak 127 orang 1.

No II. anggota masyarakat yang telah berjasa mengungkap adanya tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika, perlu diberi landasan hukum ya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945, telah ditegaskan bahwa

MEKANISME PENYELESAIAN KASUS KEJAHATAN KEHUTANAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2010 S A L I N A N

BAB II PRAPERADILAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA INDONESIA. A. Sejarah Praperadilan dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia

KONSEP DISKRESI KEPOLISIAN DALAM PROSES PIDANA

KONSEP DISKRESI KEPOLISIAN DALAM PROSES PIDANA

BAB II PROSES PENYIDIKAN BNN DAN POLRI TERHADAP TERSANGKA NARKOTIKA MENGACU PADA UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkotika diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Mencermati Peradilan di Indonesia

PERLUNYA NOTARIS MEMAHAMI PENYIDIK & PENYIDIKAN. Dr. Widhi Handoko, SH., Sp.N. Disampaikan pada Konferda INI Kota Surakarta, Tanggal, 10 Juni 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LARANGAN MAKSIAT DALAM KABUPATEN MUSI BANYUASIN

BAB I PENDAHULUAN.. Hari gini siapa yang tidak kenal narkoba, hampir setiap hari kita disuguhkan

I. PENDAHULUAN. pengeledahan, penangkapan, penahanan dan lain-lain diberi definisi dalam. Berdasarkan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP),

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2006 T E N T A N G PEMBERANTASAN MAKSIAT

BAB I PENDAHULUAN. perbuatan menyimpang yang ada dalam kehidupan masyarakat. maraknya peredaran narkotika di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 42 TAHUN : 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 5 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR DOMPU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT RES NARKOBA

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

C. Penggeledahan Definisi Penggeledahan rumah penggeledahan badan Tujuan Pejabat yang berwenang melakukan penggeledahan Tata cara penggeledahan

RINGKASAN SKRIPSI/ NASKAH PUBLIKASI TANGGUNG JAWAB KEJAKSAAN DALAM PRA PENUNTUTAN UNTUK MENYEMPURNAKAN BERKAS PERKARA PENYIDIKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

V. PENUTUP. 1. Alasan yang menjadi dasar adanya kebijakan formulasi Hakim Komisaris. dalam RUU KUHAP Tahun 2009 atau hal utama digantinya lembaga pra

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bukti yang dibutuhkan dalam hal kepentingan pemeriksaan suatu

WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG LARANGAN PENYALAHGUNAAN FUNGSI LEM

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia adalah negara berdasarkan UUD 1945 sebagai konstitusi

PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA METRO NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara berkembang sangatlah membutuhkan pembangunan yang merata di

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2013, No.96 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari ta

BAB IV PENUTUP. 1. Pelaksanaan penyidikan terhadap anak tersangka tindak pidana Narkotika di

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap yang dilakukan oleh pelakunya. Dalam realita sehari - hari, ada

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 3 Tahun : 2013

BAB I BERKAS PENYIDIKAN

BAB III PENERAPAN REHABILITASI BAGI PECANDU NARKOTIKA DAN KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA. 3.1 Penempatan Rehabilitasi Melalui Proses Peradilan

BAB I PENDAHULUAN. Penyelidikan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dari. penyidikan, KUHAP dengan tegas membedakan istilah Penyidik dan

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG MANAJEMEN PENYIDIKAN OLEH PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. pengadilan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum. pemeriksaan di sidang pengadilan ada pada hakim. Kewenangan-kewenangan

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

INDONESIA CORRUPTION WATCH 1 Oktober 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA

BAB IV KEWENANGAN KEJAKSAAN DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI. A. Perbedaan Kewenangan Jaksa dengan KPK dalam Perkara Tindak

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. 1. perundang-undangan lain yang mengatur ketentuan pidana di luar KUHP

2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

Pemeriksaan Sebelum Persidangan

NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA : 33/PUU-X/2012

BAB I PENDAHULUAN. sidang pengadilan. Penyidikan dilakukan oleh penyidik Polri untuk memperoleh

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Keempat, Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 3.4 Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

I. PENDAHULUAN. Tindak pidana korupsi merupakan salah satu kejahatan yang merusak moral

BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penyidikan tindak pidana tertentu berdasarkan undang- undang sesuai

Hukum Acara Pidana Untuk Kasus Kekerasan Seksual

I. PENDAHULUAN. dirasakan tidak enak oleh yang dikenai oleh karena itu orang tidak henti hentinya

melakukan penyidikan terhadap tindak pidana psikotropika dengan pelaku anak

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MEDAN AREA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BARANG BUKTI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

Matriks Perbandingan KUHAP-RUU KUHAP-UU TPK-UU KPK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BAU-BAU NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BAU-BAU

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, T

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

MENTER! HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dapat lagi diserahkan kepada peraturan kekuatan-kekuatan bebas dalam

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN PELAKSANAAN TUGAS PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV. A. Bantuan Hukum Terhadap Tersangka Penyalahgunaan Narkotika. Dalam Proses Penyidikan Dihubungkan Dengan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses peradilan yang sesuai dengan prosedur menjadi penentu

LAMPIRAN. 1. Apakah ada penyidik khusus untuk judi online? 5. Sebelum melakukan penangkapan, tindakan apa yang dilakukan oleh penyidik?

ALUR PERADILAN PIDANA

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi. Dengan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kepolisian Negara Republik Indonesia. Negara Republik Indonesia disebutkan bahwa Kepolisian bertujuan untuk

BUPATI BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. demokratis yang menjujung tinggi hak asasi manusia seutuhnya, hukum dan

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sitentis maupun semi sitentis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,dan dapat menimbulkan ketergantungan,yang dibedakan kedalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam undang-undang atau kemudian ditetapkan dengan keputusan menteri kesehatan 1. Narkotika dalam kalangan masyarakat merupakan perkara yang akrab dalam pergaulan anak muda akan tetapi bukan hanya anak muda yang menyalahgunakannya orang tua juga,dilihat dari segi perkembangannya,narkotika berkembang sangat pesat. Masyarakat banyak yang kecanduan dimana memiliki ketergantungan bahkan ada yang meninggal akibat Narkotika tersebut.pada dasarnya Narkotika merupakan barang yang legal digunakan untuk kepentingan medis tetapi penggunaannya sesuai dengan takaran atau ketentuan yang sudah diberlakukan, akan tetapi banyak yang menyalahgunakanya untuk kenikmatan sendiri dan kepentingan untuk Bersenang senang yang dapat merugikan diri sendiri. 1 Undang undang Nomor 22 Tahun 1997, Tentang Narkotika 1

Maka pemerintah dan pihak yang terkait menjadikan Narkotika barang yang ilegal jika penyebarannya tidak berdasarkan ketentuan undang-undang dan Peraturan lainnya yang telah ditetapkan. Berdasarkan observasi dan sebagaimana kejadian perkara tindak pidana Narkotika yang sering terjadi penulis mencoba menjelaskan dan memberi pengetahuan kepada kalangan masyarakat tentang cara pemerintah dan pihak terkait dalam hal Penggeledahan dan Penyitaan terhadap Narkotika yang beredar secara ilegal. Penggeledahan dan Penyitaan tidak semua instansi penegak hukum memiliki kewenangan, yang berhak melakukannya hanya penyidik Polri maupun penyidik Pegawai Negeri Sipil ( polisi ) bertujuan untuk kepentingan penyelidikan guna mendapatkan fakta dan bukti kepengadilan. Jika penyidik mengetahui dan menerima laporan dari kalangan masyarakat manapun tentang seseorang yang menyalahgunakan narkotika maka penyidik berhak melakukan Penggeledahan dan Penyitaan akan tetapi harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari ketua Pengadilan Negeri setempat, kecuali jika dalam keadaan mendesak Penggeledahan dan Penyitaan dapat dilakukan tanpa ada surat izin dari ketua pengadilan setempat. Pelaksanaan Penggeledahan dan Penyitaan dilakukan guna mendapatkan bukti dan fakta Kepengadilan, untuk dijadikan sebagai bukti harus adanya surat penetapan dari Pengadilan Negeri setempat maka sebagai mahasiswa D3 Hukum mencoba membantu masyarakat dengan 2

menuliskan Penetapan Pelaksanaan Penggeledahan dan Penyitaan sebagai bukti kepengadilan bertujuan untuk memberi gambaran dan memberi pengertian kepada masyarakat. Penggeledahan dan Penyitaan merupakan bagian penting dari penyelidikan penyidik untuk mengumpulkan fakta dan bukti terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh orang yang diduga keras sebagai pelaku tindak pidana,akan tetapi dalam melaksanakan wewenangnya penyidik diawasi dan dikaitkan dengan ketua Pengadilan Negeri setempat dalam setiap melakukan Penggeledahan dan Penyitaan. Pengertian Penggeledahan dan Penyitaan menurut Pasal 1 ayat (17-18) Perundang Undangan Bab V adalah penggeledahan dibagi dalam dua pengertian yaitu 2 : 1) Penggeledahan rumah adalah tindakan penyidik untuk memasuki rumah tempat tinggal dan tempat tertutup lainnya untuk melakukan tindakan pemeriksaan dan atau penyitaan dan atau penangkapan dalam hal cara yang diatur dalam undang-undang. 2) Penggeledahan badan adalah tindakan penyidik untuk mengadakan pemeriksaan badan dan atau pakaian tersangka untuk mencari benda yang diduga keras ada pada badanya atau sertauntuk disita. Pengertian Penyitaan menurut Pasal 1 ayat (16) Perundang Undangan Bab V yaitu serangkaian tindakan penyidik untuk 2 M.Yahya Harahap, 2013, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP (Penyidikan dan Penuntutan),Sinar Grafika,Jakarta,Hal.248, 264. 3

mengambil alih dan atau menyimpan dibawah penguasaannya benda bergerak atau tidak bergerak,berwujud atau tidak berwujud untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan,penuntutan dan peradilan. Berdasarkan observasi dan tempat Praktek Kerja Lapangan penulis mengangkat judul yaitu Penetapan Penggeledahan dan Penyitaan Terkait Tindak Pidana Narkotika. Penulis memilih Pengadilan Negeri Bantul sebagai tempat Praktek Lapangan karena lebih mendukung untuk mendapat bahan Tugas Akhir dan sebagai mahasiswa D3 hukum yang profesinya lebih pada praktek dari pada teori sehingga dapat mendukung tujuan dilakukannya Praktek Kerja Lapangan. 4

B. Tujuan Dari latar belakang diatas memiliki tujuan-tujuan antara lain : 1. Tujuan obyektif a. Untuk bekal bagi mahasiswa masuk langsung dalam dunia pekerjaan yang sebenarnya. b. Untuk memberi penjelasan supaya masyarakat mengerti syaratsyarat serta proses dilakukannya penggeledahan. c. untuk mengantisipasi adanya pihak-pihak yang tidak memiliki kewenangan atau pihak yang tidak bertanggung jawab melakukan Penggeledahan dan penyitaaan yang tidak sesuai dengan aturan yang ada. d. Untuk memberi pemahaman kepada masyarakat tentang Penggeledahan dan Penyitaan yang dilakukan secara sah dan tidak sah supaya masyarakat dapat mepertahankan hak-hak mereka. 2. Tujuan Subyektif Sebagai syarat untuk lulusan D3 Hukum mendapatkan gelar ahli madya. 5

C. Manfaat Manfaat dari praktek berdasarkan latar belakang antara lain : a. Memberi manfaat untuk menambah ilmu pengetahuan mahasiswa. b. Memberi manfaat untuk pengalaman atau sebagai pembelajaran untuk masuk dalam dunia kerja c. Memberi manfaat untuk lebih mendalami teori-teori yang selama ini di dapatkan Mahasiswa dalam kelas. d. Memberi manfaat pemahaman pada masyarakat tentang Penggeledahan dan Penyitaan terkait hak asasi masyarakat itu sendiri. e. Memberi sugesti kepada masyarakat yang berakibat jera melakukan tindak pidana tersebut. 6