BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sitentis maupun semi sitentis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,dan dapat menimbulkan ketergantungan,yang dibedakan kedalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam undang-undang atau kemudian ditetapkan dengan keputusan menteri kesehatan 1. Narkotika dalam kalangan masyarakat merupakan perkara yang akrab dalam pergaulan anak muda akan tetapi bukan hanya anak muda yang menyalahgunakannya orang tua juga,dilihat dari segi perkembangannya,narkotika berkembang sangat pesat. Masyarakat banyak yang kecanduan dimana memiliki ketergantungan bahkan ada yang meninggal akibat Narkotika tersebut.pada dasarnya Narkotika merupakan barang yang legal digunakan untuk kepentingan medis tetapi penggunaannya sesuai dengan takaran atau ketentuan yang sudah diberlakukan, akan tetapi banyak yang menyalahgunakanya untuk kenikmatan sendiri dan kepentingan untuk Bersenang senang yang dapat merugikan diri sendiri. 1 Undang undang Nomor 22 Tahun 1997, Tentang Narkotika 1
Maka pemerintah dan pihak yang terkait menjadikan Narkotika barang yang ilegal jika penyebarannya tidak berdasarkan ketentuan undang-undang dan Peraturan lainnya yang telah ditetapkan. Berdasarkan observasi dan sebagaimana kejadian perkara tindak pidana Narkotika yang sering terjadi penulis mencoba menjelaskan dan memberi pengetahuan kepada kalangan masyarakat tentang cara pemerintah dan pihak terkait dalam hal Penggeledahan dan Penyitaan terhadap Narkotika yang beredar secara ilegal. Penggeledahan dan Penyitaan tidak semua instansi penegak hukum memiliki kewenangan, yang berhak melakukannya hanya penyidik Polri maupun penyidik Pegawai Negeri Sipil ( polisi ) bertujuan untuk kepentingan penyelidikan guna mendapatkan fakta dan bukti kepengadilan. Jika penyidik mengetahui dan menerima laporan dari kalangan masyarakat manapun tentang seseorang yang menyalahgunakan narkotika maka penyidik berhak melakukan Penggeledahan dan Penyitaan akan tetapi harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari ketua Pengadilan Negeri setempat, kecuali jika dalam keadaan mendesak Penggeledahan dan Penyitaan dapat dilakukan tanpa ada surat izin dari ketua pengadilan setempat. Pelaksanaan Penggeledahan dan Penyitaan dilakukan guna mendapatkan bukti dan fakta Kepengadilan, untuk dijadikan sebagai bukti harus adanya surat penetapan dari Pengadilan Negeri setempat maka sebagai mahasiswa D3 Hukum mencoba membantu masyarakat dengan 2
menuliskan Penetapan Pelaksanaan Penggeledahan dan Penyitaan sebagai bukti kepengadilan bertujuan untuk memberi gambaran dan memberi pengertian kepada masyarakat. Penggeledahan dan Penyitaan merupakan bagian penting dari penyelidikan penyidik untuk mengumpulkan fakta dan bukti terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh orang yang diduga keras sebagai pelaku tindak pidana,akan tetapi dalam melaksanakan wewenangnya penyidik diawasi dan dikaitkan dengan ketua Pengadilan Negeri setempat dalam setiap melakukan Penggeledahan dan Penyitaan. Pengertian Penggeledahan dan Penyitaan menurut Pasal 1 ayat (17-18) Perundang Undangan Bab V adalah penggeledahan dibagi dalam dua pengertian yaitu 2 : 1) Penggeledahan rumah adalah tindakan penyidik untuk memasuki rumah tempat tinggal dan tempat tertutup lainnya untuk melakukan tindakan pemeriksaan dan atau penyitaan dan atau penangkapan dalam hal cara yang diatur dalam undang-undang. 2) Penggeledahan badan adalah tindakan penyidik untuk mengadakan pemeriksaan badan dan atau pakaian tersangka untuk mencari benda yang diduga keras ada pada badanya atau sertauntuk disita. Pengertian Penyitaan menurut Pasal 1 ayat (16) Perundang Undangan Bab V yaitu serangkaian tindakan penyidik untuk 2 M.Yahya Harahap, 2013, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP (Penyidikan dan Penuntutan),Sinar Grafika,Jakarta,Hal.248, 264. 3
mengambil alih dan atau menyimpan dibawah penguasaannya benda bergerak atau tidak bergerak,berwujud atau tidak berwujud untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan,penuntutan dan peradilan. Berdasarkan observasi dan tempat Praktek Kerja Lapangan penulis mengangkat judul yaitu Penetapan Penggeledahan dan Penyitaan Terkait Tindak Pidana Narkotika. Penulis memilih Pengadilan Negeri Bantul sebagai tempat Praktek Lapangan karena lebih mendukung untuk mendapat bahan Tugas Akhir dan sebagai mahasiswa D3 hukum yang profesinya lebih pada praktek dari pada teori sehingga dapat mendukung tujuan dilakukannya Praktek Kerja Lapangan. 4
B. Tujuan Dari latar belakang diatas memiliki tujuan-tujuan antara lain : 1. Tujuan obyektif a. Untuk bekal bagi mahasiswa masuk langsung dalam dunia pekerjaan yang sebenarnya. b. Untuk memberi penjelasan supaya masyarakat mengerti syaratsyarat serta proses dilakukannya penggeledahan. c. untuk mengantisipasi adanya pihak-pihak yang tidak memiliki kewenangan atau pihak yang tidak bertanggung jawab melakukan Penggeledahan dan penyitaaan yang tidak sesuai dengan aturan yang ada. d. Untuk memberi pemahaman kepada masyarakat tentang Penggeledahan dan Penyitaan yang dilakukan secara sah dan tidak sah supaya masyarakat dapat mepertahankan hak-hak mereka. 2. Tujuan Subyektif Sebagai syarat untuk lulusan D3 Hukum mendapatkan gelar ahli madya. 5
C. Manfaat Manfaat dari praktek berdasarkan latar belakang antara lain : a. Memberi manfaat untuk menambah ilmu pengetahuan mahasiswa. b. Memberi manfaat untuk pengalaman atau sebagai pembelajaran untuk masuk dalam dunia kerja c. Memberi manfaat untuk lebih mendalami teori-teori yang selama ini di dapatkan Mahasiswa dalam kelas. d. Memberi manfaat pemahaman pada masyarakat tentang Penggeledahan dan Penyitaan terkait hak asasi masyarakat itu sendiri. e. Memberi sugesti kepada masyarakat yang berakibat jera melakukan tindak pidana tersebut. 6