BAB I PENDAHULUAN. didik), dan mengembangkan kemampuan yang meliputi masalah akademik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi-potensinya agar menjadi pribadi yang bermutu. Sekolah. keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengetahui terlebih dahulu tentang bimbingan dan karier. Bimbingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. keserasian, keselarasan, dan keseimbangan dalam aspek-aspeknya yaitu spiritual, moral, sosial,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap orang pada umumnya memerlukan lapangan kerja untuk bertahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktek-praktek dalam pengelompokan di dalam ataupun antar kelas patut

BAB I PENDAHULUAN. Peranan layanan konseling di sekolah-sekolah sangatlah penting bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. unik dan mereka lebih tertarik dengan dirinya sendiri hanya saja sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan Konseling memiliki peranan yang sangat menentukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Siswa sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk bisa mandiri,

BAB I PENDAHULUAN. transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi harus didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan Bimbingan dan konseling merupakan bantuan yang memfasilitasi

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Tugas

BAB I PENDAHULUAN. martabat manusia. Salah satu upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat

HUBUNGAN BIMBINGAN KARIR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI SISWA KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 2 KANDAT KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang dalam prakteknya, anak tidak selalu memahami arti. mendengarkan ceramah dari guru, mengerjakan tugas, dan belajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap peserta didik yang menempuh pendidikan di jenjang SMA sudah

Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Bimbingan Karir

BAB I PENDAHULUAN. bermatabat dan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Umbara, Bandung, 2003, hlm Ahmad Juntika Nurihsan dan Akur Sudiarto, Manajemen Bimbingan dan Konseling di

1. PENDAHULUAN. sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, November 2015

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang

BAB I PENDAHULUAN. hanya dilihat dari sejauh mana proses pengajarannya saja, tetapi ada tiga bidang. yang harus diperhatikan, diantaranya 1

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka dibentuklah lembaga yang menyediakan informasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya, sebab pendidikan merupakan salah satu sarana untuk membuat. daya perasaan (emosional), menuju ke arah tabiat manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan zaman kini, manusia dituntut untuk menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. persiapan untuk kehidupan yang baik dikemudian hari, oleh karena itu banyak orang tua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan tertentu untuk tetap survive. Dunia kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berakhirnya suatu pendidikan formal, diharapkan seseorang dapat

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah dengan dicantumkannya bimbingan dan konseling pada

BAB I PENDAHULUAN. dari hidup manusia dalam menghadapi berbagai masalah untuk pemenuhan

PENDAHULUAN. SMA Muhammadiyah 3 Tulangan Sidoarjo adalah suatu institusi. pendidikan yang telah berdiri 29 tahun. SMA tersebut telah terakreditasi A

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensial-potensial seperti

BAB I PENDAHULUAN. Akhirnya memang akan menjadi fenomena yang jelas-jelas mencoreng

BAB 1 PENDAHULUAN. penyaluran dan penempatan siswa pada program peminatan. Program peminatan

BAB V PENUTUP. masalah pada siswa dengan pemilihan materi yang berkaitan dengan masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari, di seluruh dunia, jutaan orang harus bekerja atau sekolah.

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional tujuan pendidikan adalah agar siswa secara aktif. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. dalam banyak hal remaja sekarang dihadapkan pada lingkungan yang tidak. karena remaja adalah masa depan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Wardati dan Muhammad Jauhar, Implementasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Prestasi Putrakaraya, Jakarta, 2011, hlm. 137.

BAB I PENDAHULUAN. mencapainya, ada beberapa cara yang perlu diperhatikan. Salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memasuki Abad 21, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

USAHA YANG DILAKUKAN SISWA DALAM MENENTUKAN ARAH PILIHAN KARIR DAN HAMBATAN-HAMBATAN YANG DITEMUI (Studi Deskriptif terhadap Siswa SMA N 3 Payakumbuh)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di

BAB I PENDAHULUAN. dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menentukan tingkat pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDUHULUAN. masa depan bangsa, seperti tercantum dalam Undang-Undang RI. No 20 Tahun

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar. 1

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Pendukung utama bagi tercapainya negara yang berkualias adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai individu yang hidup di tengah masyarakat, seseorang ingin diakui sebagai

BAB I PENDAHULUAN. baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana yang efektif dalam pembentukan

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal, yang masih

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya yang penting bangsa dalam

BAB I PENDAHULUAN. kerja dengan pemenuhan kompetensi diberbagai pengembangan. Pada masa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tugas perkembangannya di periode tersebut maka ia akan bahagia, namun

BAB V ANALISIS DATA. a) Bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di sekolah. dengan peserta didik yang diasuhnya.

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. baik secara fisik maupun mental dalam diri manusia. Sehingga dengan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan dalam pemilihan karir. Dengan adanya masalahmasalah

BAB I PENDAHULUAN. manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. tersebut dikaitkan dengan kedudukannya sebagai makhluk individu dan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA. Oleh : Bambang Irawan, M.Si* dan Piawati** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pemenuhan tugas perkembangan tersebut, banyak remaja yang

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dari persepsi siswa terhadap Bimbingan dan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kajian Tentang Bimbingan Karir Di Sekolah. 1. Pengertian Bimbingan Karir Di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. suatu sekolah dikatakan berhasil jika ia mendapatkan nilai yang bagus dan

HUBUNGAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 KRAS KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. dan minatnya. Arah ini menimbulkan kebutuhan akan bimbingan yaitu

1 Agus Retnanto, Bimbingan dan Konseling, Kudus, STAIN, 2009, hal Ibid halaman 110

BAB V KESIMPULAN. emosional yang memiliki hasil validitas berkisar antara 0,063-0,105 dan p

BAB I PENDAHULUAN. dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar. dalam bentuk layanan bimbingan dan konseling.

BAB I PENDAHULUAN. mereka mengubah dirinya sendiri (QS. Ar Ra du/13: 11).

BAB I PENDAHULUAN. serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sekolah dibagi menjadi 3 tingkat

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Tentang Penggunaan Buku Kerja Layanan Informasi. Menurut Sujarwas, buku pelajaran sebagai salah satu sumber belajar,

PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR, PERHATIAN ORANG TUA, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR

Ridho Filandow Siregar dan Birsul Hapis Tambunan (Tutor Bimbel Medika dan Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin) ABSTRAK

BAB IV ANALISIS KUALITAS SOFT SKILL MAHASISWA PRODI EKONOMI SYARI AH DALAM KESIAPANNYA MENGHADAPI DUNIA KERJA

dikembangkan suatu sistem pengembangan faktor-faktor psikologis siswa.2

BAB I PENDAHULUAN. Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru,Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2012, hlm. 2.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bimbingan konseling merupakan bagian terpadu dari proses pendidikan yang memiliki peranan dalam meningkatkan sumber daya manusia, potensi, bakat, minat, kepribadian, prestasi seseorang (peserta didik), dan mengembangkan kemampuan yang meliputi masalah akademik dan keterampilan. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling ada empat bidang bimbingan yang harus diberikan yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir. Akan tetapi untuk mempersiapkan tantangan masa depan siswa harus mempunyai bekal bimbingan karir. Bimbingan karir pada hakekatnya merupakan salah satu upaya pendidikan melalui pendekatan pribadi dalam membantu individu untuk mencapai kompetisi yang diperlukan dalam menghadapi masalah-masalah karir. Karir seseorang bukan hanya sekedar pekerjaan apa yang telah dijabatnya, melainkan suatu pekerjaan atau jabatan yang benar-benar sesuai dan cocok dengan potensi- potensi diri dari orang-orang yang menjabatnya, dan kemudian mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan prestasinya, mengembangkan potensi dirinya, lingkungannya,

2 serta sarana dan prasarana yang di perlukan dalam menunjang pekerjaan yang sedang di jabatnya. Bimbingan karir adalah kegiatan dan layanan bantuan kepada para siswa dengan tujuan untuk memperoleh penyesuaian diri, pemahaman tentang dunia kerja dan pada akhirnya mampu menentukan pilihan kerja dan menyusun perencanaan karir untuk masa depan. 1 Menurut Rahman Natwijaya, Bimbingan karir adalah proses membantu individu untuk mengetahui dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia karir di luar dirinya, mempertemukan gambaran tentang dirinya dengan dunia kerja,untuk pada akhirnya dapat memilih pekerjaan, menyiapkan diri untuk bidang pekerjaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut. 2 Berdasarkan pengertian di atas maka dapat dikatakan bahwa bimbingan karir merupakan suatu proses bantuan yang diberikan pada individu melalui berbagai cara dan bentuk layanan agar ia mampu merencanakan karirnya dengan mantap sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan, pengetahuan dan kepribadian serta faktor-faktor yang mendukung kemajuan dirinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi karir meliputi 2 macam, yang pertama Faktor Internal siswa contohnya cita-cita, taraf intelejensi,minat, bakat, potensi dan lain sebagainya dan faktor yang 1 Ulifa Rahma, Bimbingan Karir Siswa (Malang: UIN Maliki Press, 2010), hal. 15. 2 Ruslan A.Gani, Bimbingan Karir (Bandung: Angkasa, 1987),hal. 12.

3 kedua yaitu faktor eksternal contohnya Masyarakat, Keadaan sosial ekonomi keluarga, dan Pengaruh dari seluruh anggota keluarga serta pergaulan dengan teman sebaya. 3 Guru pembimbing hendaknya dapat membantu siswa merencanakan karirnya sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya. Bimbingan karier tidak hanya sekedar memberikan respon kepada masalahmasalah yang muncul, akan tetapi juga membantu memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaan. Sedangkan tujuan dari Bimbingan karier adalah agar siswa memperoleh informasi tentang karir atau pekerjaan atau profesi tertentu, serta siswa dapat merencanakan dan membuat pilihan karir tertentu setelah selesai pendidikan. 4 Karena dalam rangka persiapan memasuki dunia kerja diantara siswa belum mampu mengembangkan karirnya. Dengan pemahaman siswa tentang karir maka siswa di harapkan mampu mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam menghadapi dunia karir. Salah satu persiapan yang dapat di lakukan siswa adalah melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sebelum terjun ke dunia karir. Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang berusaha mencetak Sumber daya manusia yang berkualitas yang bertujuan agar 3 Elfi Mu awanah, Bimbingan Konseling Islami di Sekolah Dasar (Jakarta : PT. Bumi Aksara 2012), hal. 88. 4 Tohirin, Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 133.

4 seseorang mampu bersaing di dunia global terutama yang berkaitan dengan karir. Untuk mendapatkan karir dan pekerjaan yang lebih baik itu juga di pengaruhi oleh tingkat pendidikan karena dengan semakin tingginya pendidikan maka semakin tinggi potensi yang di miliki seseorang serta sumber daya manusia lebih bermutu. Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi, perpaduan dan campuran dari perasaan, harapan, prasangka, cemas, takut dan kecenderungan- kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu 5 Minat merupakan sesuatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungan. Minat berperan sangat penting dalam kehidupan peserta didik dan mempunyai dampak yang besar terhadap sikap dan perilaku. 6 Jadi Minat siswa untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi adalah keinginan peserta didik (pelajar ) untuk melanjutkan proses pembelajaran ke suatu lembaga yang lebih tinggi, sehingga mereka dapat mengembangkan potensi dirinya untuk menghadapi masa depan. Minat untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi sangat berperan penting dalam menciptakan karir yang lebih baik, akan tetapi tidak semua siswa mempunyai keinginan atau minat untuk melanjutkan pendidikan ke 5 Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah (Denpasar, GI 1984), hal. 46. 6 Ibid, hal. 46.

5 perguruan tinggi, Untuk itu Guru BK harus memiliki program-program yang mendukung untuk menumbuhkan minat siswa tersebut. Diantara program bimbingan karir yang mendukung untuk menumbuhkan minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi adalah memberikan layanan informasi kepada siswa tentang perguruan tinggi, mendatangkan ceramah atau Narasumber dari Mahasiswa atau instansi Perguruan Tinggi, konsultasi tentang karir dan lain sebagainya. Madrasah Aliyah Nurul Huda Sedati Sidoarjo Merupakan lembaga Pendidikan yang sangat antusias dalam memberikan layanan Bimbingan konseling, termasuk bimbingan karir. Secara khusus di jelaskan Guru Bimbingan Konseling Kelas XII Madrasah Aliyah Nurul Huda Sedati Sidoarjo bahwa: Bimbingan karir yang di selenggarakan bertujuan agar siswa memiliki pemahaman dan persiapan dalam menghadapi dunia karir. Salah satu cara yang dapat di lakukan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia karir adalah melanjutkan Pendidikan ke perguruan tinggi guna menambah kompetensi yang harus di miliki seseorang sebagai syarat khusus memasuki dunia karir. 7 Akan tetapi di lihat dari data Lulusan Madrasah Aliyah Nurul Huda Sedati, hampir tiap tahunnya siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi sekitar 15-30 % dari seluruh jumlah siswa kelas XII, pada tahun 2011-2012 ada 9 siswa yang masuk ke perguruan tinggi dari 60 siswa kelas XII, pada tahun 2012-2013 ada 14 siswa yang masuk pada perguruan tinggi dari 7 A. Muzammilul Azhar, S. Psi, Guru Bimbingan Konseling Kelas XII Madrasah Aliyah Nurul Huda Sedati, 28 Nopember 2014

6 62 siswa kelas XII, dan pada tahun 2013-2014 ada 21 siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi dari 76 siswa kelas XII Madrasah Aliyah Nurul Huda Sedati Sidoarjo hal tersebut di sebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi siswa tersebut. Sedangkan Minat tersebut tidak secara langsung di pengaruhi oleh orang tua, teman, ataupun lingkungan masyarakat. Minat pada setiap individu berbeda-beda, walaupun diantaranya memiliki kecenderungan yang sama. Untuk lebih mengenal dan mengetahui terhadap minat pendidikan kadang juga di pengaruhi oleh bakat dan kemampuan yang di miliki oleh diri sendiri. Besarnya minat siswa terhadap pendidikan di pengaruhi oleh besarnya minat siswa terhadap pekerjaannya nanti. Timbulnya minat siswa terutama memilih jurusan yang menjadi daya tarik, dalam menggeluti studinya sehingga menjadi berprestasi dan mudah untuk mewujudkan cita-citanya. Maka dari itu siswa perlu mengetahui informasi tentang study lanjutan melalui bimbingan orang-orang yang berpengalaman. Berdasarkan gejala di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: LAYANAN BIMBINGAN KARIR DALAM MENUMBUHKAN MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI SISWA KELAS XII MADRASAH ALIYAH NURUL HUDA SEDATI SIDOARJO.

7 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir di Madrasah Aliyah Nurul Huda Sedati Sidoarjo? 2. Bagaimana Minat untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi siswa kelas XII Madrasah Aliyah Nurul Huda Sedati Sidoarjo? 3. Bagaimana Pelaksanaan Layanan bimbingan karir dalam menumbuhkan minat melanjutkan ke Perguruan Tinggi Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Nurul Huda Sedati Sidoarjo? C. Batasan Masalah Mengingat banyaknya persoalan yang mengitari kajian ini seperti yang di kemukakan dalam identifikasi di atas, maka penulis memfokuskan pada: 1. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir di Madrasah Aliyah Nurul Huda Sedati Sidoarjo. 2. Minat untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi siswa kelas XII Madrasah Aliyah Nurul Huda Sedati Sidoarjo. 3. Pelaksanaan Layanan bimbingan karir dalam menumbuhkan minat melanjutkan ke Perguruan Tinggi Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Nurul Huda Sedati Sidoarjo.

8 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui Pelaksanaan layanan bimbingan karir yang di berikan kepada siswa Madrasah Aliyah Nurul Huda Sedati Sidoarjo. 2. Untuk mengetahui Minat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi siswa kelas XII Madrasah Aliyah Nurul Huda Sedati Sidoarjo. 3. Untuk mengetahui Pelaksanaan layanan Bimbingan karir dalam menumbuhkan minat melanjutkan ke perguruan tinggi Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Nurul Huda Sedati Sidoarjo. E. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis Menambah pengetahuan tentang pelaksanaan layanan bimbingan karir di Madrasah Aliyah Nurul Huda Sedati Sidoarjo dan pelaksanaan layanan bimbingan karir dalam menumbuhkan minat melanjutkan ke perguruan tinggi Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Nurul Huda Sedati Sidoarjo dan dapat di jadikan sebagai referensi untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya. b. Manfaat Praktis Dapat di jadikan masukan dalam meningkatkan mutu pelaksanaan layanan bimbingan karir dalam menumbuhkan minat melanjutkan ke

9 perguruan tinggi Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Nurul Huda Sedati Sidoarjo. F. Definisi Konseptual Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami judul skripsi ini, maka penulis perlu memberikan penjelasan arti dari istilah istilah yang terkandung di dalamnya, yaitu sebagaimana berikut : 1. Layanan Bimbingan Karir Layanan bimbingan karir merupakan alat bantu untuk melaksanakan bimbingan karir. Bimbingan karir menurut Winkel ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, memilih lapangan pekerjaan atau jabatan profesi tertentu serta membekali diri agar siap memangku jabatan yang telah di masuki. 8 Layanan bimbingan karir dari seorang konselor sangat diperlukan dalam usaha memberikan arahan dan petunjuk kepada siswa dalam menentukan karir di masa mendatang. 2. Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi a. Minat Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi, perpaduan dan campuran dari perasaan, harapan, prasangka, cemas, takut dan kecenderungan- kecenderungan lain 8 Elfi Mu awanah, Bimbingan Konseling Islami di Sekolah Dasar, (Jakarta : PT. Bumi Aksara 2012), hal. 83.

10 yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu 9 Minat merupakan suatu motivasi atau dorongan yang kuat terhadap suatu objek atau kegiatan yang membuat orang tertarik. Menurut kartini kartono (1985:76) mengatakan bahwa minat adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada suatu situasi objek yang menyenangkan dan memberi kepuasan kepadanya. Minat berperan sangat penting dalam kehidupan peserta didik dan mempunyai dampak yang besar terhadap sikap dan perilaku. Siswa yang berminat terhadap kegiatan belajar akan berusaha lebih keras dibandingkan siswa yang kurang berminat dalam belajarnya. b. Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. 10 Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang berusaha mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas yang bertujuan agar seseorang mampu bersaing di dunia global terutama yang berkaitan dengan karir. Pilihan untuk memasuki perguruan tinggi adalah salah satu persoalan yang sangat penting yang di hadapi oleh orang tua dan siswa sekolah menengah. Perguruan Tinggi yang baik adalah Perguruan Tinggi yang dapat 9 Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah (Denpasar, GI 1984), hal. 46. 10 PP RI No 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi.

11 memenuhi kebutuhan anak, dapat mengembangkan kemampuan, pengetahuan, dan minat anak. 11 Menurut pengertian di atas maka dapat di simpulkan bahwa Minat siswa untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi adalah keinginan peserta didik (pelajar ) untuk melanjutkan proses pembelajaran ke suatu lembaga yang lebih tinggi, sehingga mereka dapat mengembangkan potensi dirinya untuk menghadapi masa depan. G. Penelitian Terdahulu Setelah peneliti melakukan kajian pustaka, peneliti menjumpai hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang mempunyai sedikit relevansi dengan penelian yang sedang peneliti lakukan, yaitu sebagai berikut: 1. Penelitian yang di lakukan oleh mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2008 bernama Ujang Sukendar, dengan judul penelitian Hubungan Fungsi Bimbingan Karir dengan Minat Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi pada Siswa SMAN 7 Jakarta. Penelitian yang di lakukan Ujang Sukendar tersebut menggunakan metode kuantitatif, fungsi bimbingan karir meliputi aspek fungsi penyaluran, fungsi penyesuaian, dan aspek 11 Yusup gunawan, Pengantar Bimbingan dan Konseling (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 1992), hal. 199

12 afektif. Dalam pelaksanaan fungsi bimbingan karir terdapat hubungan yang signifikan dengan taraf signifikan 5% yaitu 0,296>0,279 (sig>0,05) jadi Ha di terima sehingga terdapat hubungan antara fungsi bimbingan karir dengan minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi siswa kelas SMAN 7 Jakarta. 12 Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu pada pembahasan tentang bimbingan karir dan minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Perbedaanya yaitu dalam penelitian terdahulu lebih mengaitkan antara fungsi bimbingan karir dengan minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sedangkan dalam penelitian ini lebih menekankan pada pelaksanaan layanan bimbingan karir dalam menumbuhkan minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. 2. Penelitian yang di lakukan mahasiswi Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 2012, yang bernama Aulia Vita Jannah Nim D0320805 dengan judul penelitian Implementasi Layanan Bimbingan Karir Siswa dalam Mempersiapkan Dunia Kerja di SMKN 1 Jetis Mojokerto. Dalam penelitian ini meneliti tentang pelaksanaan layanan bimbingan karir siswa dalam memasuki dunia kerja dan pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Di SMKN I Jetis Mojokerto menggunakan 7 jenis 12 Ujang Sukendar, Hubungan Fungsi Bimbingan Karir dengan Minat Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi pada Siswa SMAN 7 Jakarta, Skripsi Fakultas Psikologi (Jakarta: UIN syarif Hidayatullah, 2008).

13 layanan bimbingan dan konseling dan dalam pelaksanaannya menggunakan 2 pendekatan yaitu pendekatan individu dan klasikal. Hasil dalam penelitian ini adalah pelaksanaan kompetensi siswa dalam menghadapi dunia kerja. 13 Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti tentang pelaksanaan layanan bimbingan karir sedangkan perbedaannya dalam penelitian terdahulu yaitu lebih menekankan dalam mempersiapkan dunia kerja dan pada penelitian ini itu menekankan pada perguruan tinggi. 3. Penelitian yang di lakukan Wellfa Rina Hamer, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung 2013 dengan judul Faktorfaktor yang mempengaruhi minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi siswa SMAN I Talang Padang Tanggamus Tahun Ajaran 2012/2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Verifikatif, dengan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan Emoional terhadap minat siswa Melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi siswa kelas XII SMA N I Talang Padang Tanggamus Tahun Ajaran 2012/2013. Dari penelitian tersebut di temukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan Intelektual dan kecerdasan Emosional dengan minat 13 Aulia Vita Jannah Implementasi Layanan Bimbingan Karir Siswa dalam Mempersiapkan Dunia Kerja di SMKN 1 Jetis Mojokerto, Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (Surabaya, UIN Sunan Ampel,2012)

14 melanjutkan ke perguruan tinggi siswa kelas XII SMAN I Talang Padang Tahun Ajaran 2012/2013. 14 Persamaan antara penelitian terdahulu dan penelitian sekarang adalah pada minat melanjutkan ke perguruan tinggi sedangkan perbedaannya pada penelitian terdahulu itu lebih fokus pada Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan Emosional sedangkan dalam penelitian ini pada pelaksanaan layanan bimbingan karir. H. Sistematika Pembahasan Agar lebih mudah memahami alur pemikiran dalam skripsi ini, maka penulis membagi skripsi ini menjadi lima bab, yang saling berkaitan antara bab satu dengan bab yang lainnya. Dari masing-masing diuraikan lagi menjadi beberapa sub bab yang sesuai dengan judul babnya. Adapun sistematika pembahasan dalam skripsi ini selengkapnya adalah sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan Meliputi, Latar Belakang Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Definisi Konseptual, Penelitian Terdahulu dan Sistematika Pembahasan. Bab II : Kajian Pustaka Meliputi, Pengertian Bimbingan Karir, Dasar- Dasar Bimbingan Karir, Tujuan Bimbingan Karir, Prinsip- Prinsip Bimbingan Karir, Jenis-Jenis Layanan dalam Bimbingan Karir, Program 14 Wellfa Rina Hamer, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Siswa Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi Siswa Kelas XII SMA I Talang Padang Tahun Ajaran 2012/2013, Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, 2013

15 Bimbingan Karir, Pelaksanaan Bimbingan Karir, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Karir, Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Bab III : Metode Penelitian Meliputi, Pendekatan dan Jenis penelitian, Lokasi Penelitian, Kehadiran Peneliti, Informan Penelitian, Tahapan Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data,dan Uji Keabsahan Data. Bab IV : Penyajian Data dan Hasil Penelitian Meliputi Profil Sekolah, Visi dan Misi Sekolah, Deskripsi Pelaksanaan Layanan bimbingan karir di Madrasah Aliyah Nurul Huda Sedati Sidoarjo, Minat melanjutkan ke Perguruan Tinggi siswa kelas XII Madrasah Aliyah Nurul Huda Sedati Sidoarjo, dan Pelaksanaan Layanan bimbingan karir dalam menumbuhkan Minat melanjutkan ke Perguruan Tinggi Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Nurul Huda Sedati Sidoarjo. Bab V : Penutup, Meliputi Kesimpulan dan Saran.