menyumbang calon tenaga kerja terdidik. Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang banyak pengangguran yang berasal dari orang terdidik.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas. sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Suatu pendidikan yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, bahkan pendidikan telah

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2017 ANALISIS STRATEGI KEMITRAAN BURSA KERJA KHUSUS (BKK) DENGAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI (DU/DI)

BAB I PENDAHULUAN. lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan diantaranya adalah di bidang pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, mencerdaskan seluruh kehidupan bangsa dijadikan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tujuan pendidikan kejuruan, SMK Swasta Immanuel

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gun Gun Gunawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mutu peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan hasil belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aktivitas dalam bidang-bidang pendidikan. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Komputer dan Jaringan untuk kelas XI D memiliki kapasitas 36 orang siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 pasal 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam

STUDI TENTANG KESIAPAN KERJA SEBELUM DAN SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XI TKR DI SMK BINTARA KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

, 2016 PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN TPHP DI SMKN 4 GARUT

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 ayat 1 UU sisdiknas No. 20 tahun 2003). pendidik dan sarana serta prasarana yang berkualitas. Peringkat pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. terdapat jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BAB I PENDAHULUAN. Tinggi rendahnya prestasi yang diperoleh siswa dapat dipengaruhi oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Hal tersebut dibuktikan dengan riset yang dilakukan oleh Badan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, aktif dan siap kerja adalah

BAB 1 P E N D A H U L U A N

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lutfia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Karena hal yang paling mendasar yang harus dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia yang berkualitas perlu disiapkan untuk berpartisipasi. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. dunia dalam segala aspek kehidupan. Salah satu faktor penentu siap atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kata lain SMK dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan, ilmu pengetahuan dan teknologi pun berdampak pada pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional, bab IV ayat 5 yang menyebutkan : Setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis,

budaya, alam sekitar, dan meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran merupakan suatu keharusan dalam produktivitas, efektivitas

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam rangka. mewujudkan tujuan yang dimaksud dan sekaligus mengantisipasi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. dapat belajar dengan baik diperlukan pengelolaan yang baik. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bersikap tenang dalam menghadapi ujian nasional. Orangtua dan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

BAB I PENDAHULUAN. hidup secara sempurna sesuai kodrat kemanusiaanya. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha yang dilakukan baik oleh individu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dan perkembangan pembangunan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Suatu pendidikan yang berkualitas, nantinya akan menghasilkan lulusan yang berkompeten dan juga berkualitas. Menurut Tirtarahardja dan La Sulo (2005:263), Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang. Dijelaskan juga dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2005, bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Dalam peraturan no 29 tahun 1990, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Pendidikan menengah kejuruan pada dasarnya adalah lapangan kerja yang menjadi tempat proyeksi tamatannya, artinya untuk dapat mengemban tugasnya dengan baik dan dapat mencapai tujuan secara efektif maka pendidikan menengah kejuruan tidak dapat dipisahkan dari lapangan kerja. Sekolah Menengah Kejuruan dirancang untuk menyiapkan peserta didik atau lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan mampu mengembangkan sikap professional di bidang kejuruan. Akan tetapi dibalik peranan penting pendidikan tersebut, pendidikan juga mempunyai sumbangan besar terhadap masalah ketenagakerjaan yang ada di Indonesia seperti masalah pengangguran. Karena pendidikan 1

2 menyumbang calon tenaga kerja terdidik. Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang banyak pengangguran yang berasal dari orang terdidik. Berdasarkan permasalahan tersebut Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi salah satu jalan keluar dalam menyiapkan sumber daya manusia yang potensial. Penyediaan sumber daya manusia yang unggul dapat dimulai sejak seseorang belajar di sekolah. Setiap lulusan pendidikan formal maupun non formal akan terjun dalam masyarakat atau dunia kerja dan menghadapi dunia nyata dengan segala tuntutan dan prasyarat yang diperlukan agar melakukan peranannya dengan baik. Tuntutan dan prasyarat tersebut terus mengalami perubahan sesuai dengan kemajuan zaman. Oleh karena itu, pendidikan seharusnya berorientasi pada lingkungan hidup yang selalu berubah. Pendidikan menengah kejuruan dirancang dan dilaksanakan serta dievaluasi secara terkait dengan tuntutan kebutuhan lapangan kerja sehingga hasilnya benar-benar cocok atau sepadan dengan tuntutan kebutuhan lapangan kerja. Agar pengembangan sumber daya manusia yang dilaksanakan melalui pendidikan menengah kejuruan dapat berdaya guna tinggi dan mampu meningkatkan produktifitas maka diperlukan usaha-usaha ke arah peningkatan kualitas pendidikan sehingga peserta didik dapat mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Menurut Sofyan (1986:10), Kesiapan kerja adalah kemampuan seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu tanpa mengalami kesulitan dan hambatan dengan hasil yang baik. Jadi seseorang dapat dikatakan siap untuk bekerja jika dalam melaksanakan pekerjaannya dapat dilakukan dengan benar dan lancar. Serta tentunya pekerjaan yang dilakukan atas dasar pemikiran, pengetahuan dan kompetensi yang dimilikinya. Seseorang yang sudah mempunyai kompetensi akan bisa melakukan pekerjaannya dengan lebih baik jika dibandingkan dengan yang tidak cukup mempunyai kompetensi. Begitupun dengan siswa SMK khususnya jurusan

3 akuntansi yang mempunyai kompetensi akuntansi akan lebih siap mengerjakan pekerjaan-pekerjaan akuntansi nantinya di dunia kerja. Jadi kompetensi merupakan sesuatu yang sangat penting kaitannya dengan pengaplikasiannya di dalam dunia kerja. Menurut Mulyasa (2009:44), Siswa dikatakan tuntas dalam belajar apabila mampu menyelesaikan, menguasai, kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran sekurangkurangnya 85% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut. Isharyanti (Nifah, 2015) mengungkapkan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai sekolah yang proses belajar mengajarnya dilakukan secara praktik, melihat hal tersebut diharapkan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan akan memiliki kesiapan dalam menghadapi dunia kerja. Terlebih lagi dengan penerapan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang berupa praktik kerja secara langsung di dunia kerja adalah wujud upaya yang dilakukan sekolah sebagai salah satu sarana bagi peserta didik mengaplikasikan ilmu dan memperbanyak pengalaman pelatihan kerja untuk mendukung kesiapan siswa dalam menghadapi dunia kerja. Karena kondisi siap kerja bagi siswa merupakan modal utama bagi peserta didik untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan kompetensi mereka sehingga dengan kesiapan kerja akan diperoleh hasil kerja yang maksimum. Penerapan Program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) atau yang sering disebut dengan praktik kerja industri pada lembaga pendidikan kejuruan merupakan salah satu langkah yang penting dalam usaha meningkatkan kualitas lulusan agar lebih sesuai dengan tuntutan kebutuhan ketenagakerjaan sehingga ada mekanisme dalam suatu sistem yang utuh dan mantap bagi usaha pendidikan dan pelatihan sebagai faktor pendukung terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti di SMK Batik 2 Surakarta yang menerapkan program praktik kerja industri kepada seluruh siswa yang telah duduk di kelas XI. Pelaksanaan praktik kerja industri didasarkan pada penguasaan kompetensi akuntansi siswa selama di SMK. Seorang siswa dapat dikatakan mempunyai pengalaman apabila memiliki tingkat penguasaan keterampilan yang lebih

4 baik daripada sebelumnya sesuai dengan bidang pekerjaannya. Berdasarkan pengalaman yang diperoleh tersebut selama melaksanakan program praktik kerja industri itulah diharapkan siswa akan merasa lebih siap untuk memasuki dunia kerja setelah lulus dari bangku sekolah. Tinggi rendahnya tingkat kesiapan kerja yang dimiliki oleh siswa sebenarnya ditentukan oleh diri siswa itu sendiri. Siswa sebagai calon tenaga kerja yang dinyatakan siap untuk bekerja biasanya sudah mengalami atau melalui berbagai proses, baik secara teori maupun secara praktik. Kompetensi akuntansi dan pengalaman praktik kerja industri menjadi faktor penting untuk mempersiapkan kerja. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, SMK Batik 2 Surakarta merupakan sekolah menengah kejuruan yang selalu mengalami peningkatan terkait mutu pendidikannya. Selain itu SMK Batik 2 Surakarta juga menjalin hubungan dengan perusahaan lain untuk penyerapan tenaga kerja sehingga siswa mudah mendapatkan pekerjaan. Hal ini memunculkan pendapat bahwa siswa yang melanjutkan pendidikannya di SMK cenderung akan bekerja setelah lulus sekolah. Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Akuntansi yang sudah menjalani praktik kerja industri dan akan terjun ke dunia kerja setelah lulus sekolah. Berdasarkan masalah dan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH KOMPETENSI AKUNTANSI DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016. B. Identifikasi Masalah Banyak faktor yang mempengaruhi kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja baik berupa faktor internal maupun faktor eksternal yaitu bakat khusus, sifat, pengetahuan, kompetensi, kegiatan belajar di industri, pengalaman praktik kerja industri. Selain banyak faktor tersebut, maka

5 peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh kompetensi akuntansi dan pengalaman praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja siswa. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, peneliti mengambil dua variabel yang berpengaruh terhadap kesiapan siswa memasuki dunia kerja. Kompetensi akuntansi dan pengalaman praktik kerja industri merupakan dua variabel yang berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa. Pembatasan masalah dilakukan supaya peneliti dapat lebih fokus dalam menganalisa masalah yang diteliti, maka masalah tersebut di batasi sebagai berikut : 1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI program keahlian akuntansi SMK Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 2. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti pada kompetensi akuntansi 3. Praktik kerja industri dibatasi pada peranan latihan kerja dalam mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja 4. Kesiapan kerja siswa yang dibatasi mengenai kesiapan siswa dalam menghadapi dunia kerja D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah yang telah di uraikan di atas, maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Apakah kompetensi akuntansi berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016? 2. Apakah pengalaman praktik kerja industri berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016?

6 3. Apakah kompetensi akuntansi dan pengalaman praktik kerja industri berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah kompetensi akuntansi berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 2. Untuk mengetahui apakah pengalaman praktik kerja industri berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 3. Untuk mengetahui apakah kompetensi akuntansi dan pengalaman praktik kerja industri sama-sama berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 F. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : 1. Manfaat Teoritis Sebagai bahan referensi lebih lanjut dalam hal yang berkaitan dengan pengaruh kompetensi akuntansi dan pengalaman praktik kerja industri sebagai upaya mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja serta untuk menambah dan mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan 2. Manfaat Praktis a. Bagi pihak sekolah Sebagai masukan dan sumbangan pemikiran untuk mengetahui bahwa kompetensi akuntansi dan pengalaman praktik kerja

7 industri memiliki peran penting dalam mempersiapkan siswa memasuk dunia kerja b. Bagi pihak siswa Memberikan motivasi kepada siswa Sekolah Menengah Kejuruan mengenai perlunya kemampuan penyesuaian diri dan pengalaman serta latihan menghadapi pekerjaan nyata dan memicu diri bahwa prestasi yang baik akan berpengaruh pada kesiapan kerja c. Bagi pihak peneliti Mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya mengenai peranan kompetensi akuntansi dan pengalaman praktik kerja industri sebagai upaya dalam mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja