BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya dunia bisnis dan kegiatan investasi dari tahun ke tahun merupakan salah satu indikator kemajuan pertumbuhan ekonomi yang memacu investor untuk melakukan investasi. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang (Tandelilin, 2001). Dalam kehidupan sehari-hari, kata investasi tidak hanya dimiliki oleh para pebisnis, namun dimiliki pula oleh semua pihak. Hal yang membedakannya mungkin hanya pada bentuk investasi yang dilakukan dan tujuan dari investasi tersebut atau orientasi yang dimaksud. Investasi juga dikenal dengan istilah penanaman modal. Bagi investor, pasar modal Indonesia merupakan tujuan investasi yang saat ini cukup menjanjikan di tengah perlambatan ekonomi dan pelemahan bursa global serta merupakan sarana yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan bagi investor. Penggunaan pasar modal sebagai media intermediasi bagi pendanaan investasi dapat membuat struktur pendanaan perusahaan menjadi lebih terdiversifikasi dan lebih efisien dalam hal biaya. Tujuan utama investor menanamkan modalnya di pasar modal adalah untuk memperoleh keuntungan. Dalam konteks manajemen investasi tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Besarnya return yang 1
didapatkan dapat diramalkan dengan menggunakan konsep pasar modal yang efisien. Kegiatan di pasar modal tentu tidak lepas dari pasar modal efisien atau sering disebut Efficient Market. Efficient Market Hypothesis (EMH) menyatakan pasar sekuritas dikatakan efisien dimana harga dari sekuritas tersebut mencerminkan nilai ekonomisnya (Jones, 2007). Konsep pasar modal yang efisien telah menjadi suatu topik perdebatan yang menarik dan cukup kontroversial di bidang keuangan. Terdapat banyak bukti empiris yang berasal dari penelitian-penelitian terdahulu yang mendukung efficient market hypothesis, meskipun masih ada pelaku pasar yang menolak konsep pasar efisien. Efisiensi dalam konteks investasi juga bisa diartikan dalam kalimat tidak seorang investor pun bisa mengambil untung dari pasar atau diistilahkan sebagai no one can beat the market. Artinya, jika pasar efisien dan informasi bisa diakses secara mudah dan dengan biaya murah oleh semua pihak di pasar, maka harga yang terbentuk adalah harga keseimbangan, sehingga tidak seorang investor pun yang bisa memperoleh keuntungan abnormal dengan memanfaatkan informasi yang dimilikinya (Tandelilin, 2001). Konsep pasar efisien lebih ditekankan pada aspek informasi, artinya pasar yang efisien adalah pasar dimana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Informasi yang tersedia bisa meliputi baik informasi di masa lalu (misalkan laba perusahaan tahun lalu), maupun informasi saat ini (misalkan rencana kenaikan dividen tahun ini). Selain 2
itu, informasi juga dapat bersifat sebagai pendapat atau opini rasional yang beredar di pasar yang bisa mempengaruhi perubahan harga. Misalnya, jika banyak investor di pasar yang berpendapat bahwa harga saham akan naik, maka informasi tersebut nantinya akan tercermin pada perubahan harga saham yang cenderung naik (Tandelilin, 2001). Konsep pasar yang efisien menyiratkan adanya suatu proses penyesuaian harga sekuritas menuju harga keseimbangan baru, sebagai respons atas informasi baru yang masuk ke pasar. Meskipun proses penyesuaian harga tidak harus berjalan dengan sempurna, tetapi yang dipentingkan adalah harga yang terbentuk tersebut tidak bias. Dengan demikian, pada waktu tertentu pasar dapat overadjusted atau underadjusted ketika bereaksi terhadap informasi baru, sehingga harga baru yang terbentuk tersebut bisa jadi bukan merupakan harga yang mencerminkan nilai intrinsik dari sekuritas tersebut. Jadi, hal yang penting dari mekanisme pasar efisien adalah harga yang terbentuk tidak bias dengan estimasi harga keseimbangan. Harga keseimbangan akan terbentuk setelah investor sudah sepenuhnya menilai dampak dari informasi tersebut (Tandelilin, 2010) Dalam berbagai penelitian efisiensi pasar biasanya dibagi menjadi tiga macam berdasarkan bentuk efisiensi pasar (strong, semi strong dan weak-form market efficiency). Ketiga bentuk efisiensi ini kemudian dikembangkan menjadi pengujian terhadap prediktabilitas return (test of return predictability), event study dan pengujian terhadap informasi privat (test of private information). 3
Pengujian prediktabilitas return antara lain dilakukan dengan mempelajari pola return seasonal, yang menunjukkan tingkat return yang lebih tinggi atau lebih rendah pada saat tertentu baik dalam periode harian maupun bulanan. Dalam periode harian banyak penelitian menemukan bahwa pada hari Jumat terdapat return yang lebih tinggi dibanding return di hari-hari lainnya dimana sering disebut dengan fenomena weekend effect, sehingga bisa dianggap sebagai suatu anomali pasar atau market anomalies. Jika membahas anomali pada perilaku pasar, anomali pasar menunjukkan suatu fenomena yang terjadi berulang-ulang dan secara konsisten menyimpang dari kondisi pasar yang efisien secara informasi. Terdapat anomali-anomali di pasar modal, yaitu anomali perusahaan (Firm Anomaly), anomali musiman (Seasonal Anomaly), anomali peristiwa (Event Anomaly), dan anomali akuntansi (Accounting Anomaly). Di antara anomali yang banyak mendapatkan perhatian adalah anomali musiman atau biasa disebut anomali kalender. Anomali ini terjadi karena waktu tertentu menghasilkan return yang lebih tinggi secara sistematis dan konsisten dibandingkan dengan waktu yang lain, diantaranya efek waktu dalam hari (time of the day effect), efek hari dalam minggu (day of the week effect) dan efek bulan dalam tahun (month of the year effect). Salah satu fenomena yang termasuk dalam bagian dari efek hari dalam minggu (day of the week effect) adalah Monday effect dan weekend effect. Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan adanya return negatif untuk hari Senin yang disebut 4
sebagai Monday effect dan return positif terjadi selama pertengahan minggu dan return tertinggi terjadi pada hari Jumat yang disebut sebagai weekend effect. Anomali pasar yang akan dibahas pada skripsi ini diarahkan pada efek hari Senin dan efek bulan Januari. Penelitian ini mendorong peneliti untuk mengamati dalam lingkup Indonesia apakah terjadi efek hari Senin dan efek bulan Januari di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah Dalam penelitian ini penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : a. Apakah fenomena efek hari Senin terjadi di Bursa Efek Indonesia? b. Apakah fenomena efek bulan Januari terjadi di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : a. Untuk menguji efek hari Senin di Bursa Efek Indonesia. b. Untuk menguji efek bulan Januari di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a. Dapat memberikan kontribusi di dunia akademis sebagai pengembangan pengetahuan tentang pasar modal, khususnya mengenai fenomena anomali pasar dan diharapkan dapat dijadikan referensi pada penelitian berikutnya. 5
b. Dapat mendukung hasil-hasil penelitian yang sama yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya dalam kaitannya dengan anomali pasar yaitu efek hari Senin dan efek bulan Januari sehingga dapat memberikan informasi dan referensi kepada investor maupun calon investor dalam menganalisis dan mengambil keputusan investasi di Bursa Efek Indonesia. 1.5 Sistematika penulisan Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan, maka disusunlah sistematika penulisan yang berisi tentang hal-hal yang dibahas dalam tiap bab sebagai berikut: Bab I : PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang dilakukan penelitian ini, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian pada tesis ini. Bab II : LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Bab ini menguraikan tentang tinjauan pustaka atau kajian teori yang terkait dengan penelitian, landasan teori dilakukannya penelitian ini, penelitian-penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan dan pengembangan hipotesis penelitian. Bab III : METODOLOGI DAN PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang data dan sampel, variabel penelitian dan definisi operasional, metode pengumpulan data dan proses pengujian yang digunakan dalam penelitian. 6
Bab IV : ANALISA HASIL PENELITIAN Bab ini akan menguraikan hasil analisa data dan pembahasan hasil penelitian yang diolah dengan metode yang dikemukakan di dalam Bab III. Bab V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan beserta saran-saran yang dianggap perlu dan bermanfaat bagi para pelaku pasar dan juga untuk penelitian lebih lanjut yang dapat dilakukan. 7