WALIKOTA PROBOLINGGO

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PENGGUNAAN DANA JAMINAN PERSALINAN DI KABUPATEN KARANGASEM

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 7.K TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEMANFAATAN DANA JAMINAN PERSALINAN PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2012

TENTANG. dan Jaminan

PERATURAN BUPATI REJANG LEBONG NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 505 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) DINAS KESEHATAN DAERAH KOTA BLITAR

WALIKOTA PROBOLINGGO

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 8 TAHUN 2012

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 70 TAHUN 2011

BUPATI MAGELANG PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

TENTANG BUPATI SERANG,

BUPATI SAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMBAS,

BUPATI BENGKULU SELATAN

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBAGIAN JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 24

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI PONDOK BERSALIN DESA DAN PONDOK KESEHATAN DESA

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 42 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 90 TAHUN 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN BUPATI BERAU

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 14 TAHUN 2013

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 60 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 25 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang

WALIKOTA PROBOLINGGO

Powered by TCPDF (

PERATURAN BUPATI BERAU

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 9 TAHUN 2017 TENTANG

DRAFT RANPERBUP TTG POLA BAGI JASA PELAYANAN RSUD BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 32 TAHUN 2012 BERITA DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2012 NOMOR 32 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 19 SERI F NOMOR 315 PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 18 TAHUN 2014

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN PELAYANAN KESEHATAN GRATIS BAGI PASIEN TIDAK MAMPU PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BANDUNG BARAT

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BADUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA PENGGUNAAN DANA PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS SE KABUPATEN BADUNG

suplemen Informasi Jampersal

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN PERSALINAN DAERAH

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG TATA KELOLA PENGGUNAAN DANA PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS SE-KABUPATEN BADUNG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 50 TAHUN 2014

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PONTIANAK, NOMOR O-O TAHUN 2013 PEMANFATAAN DANA JAMPERSAL DI PUSKESMAS DAN RSUD DENGAN STATUS NON BLUD DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 11TAHUN 2011 TENTANG PROGRAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) DI KABUPATEN BLITAR

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

Transkripsi:

WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGAJUAN DAN PENGGUNAAN DANA PROGRAM JAMINAN PERSALINAN PADA PUSKESMAS DAN JARINGANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : bahwa dalam rangka menjamin kelancaran pelaksanaan pelayanan jaminan persalinan agar berjalan lebih efektif dan efisien dan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu mengatur lebih lanjut mengenai tata cara Pelaksanaan Pengajuan dan Pedoman Penggunaan dana Program Jaminan Persalinan pada Puskesmas dan Jaringannya dengan Peraturan Walikota Probolinggo; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Kecil Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat (Berita Negara tanggal 14 Agustus 1950); 2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687)Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1949 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 1

5. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431); 7. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 10. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 11. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3637); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaranan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia 2

Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/ 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585); 17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1464/Menkes/Per/X/ 2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek Bidan (Berita Negara republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 501); 18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 903/Menkes/Per/V/ 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat; 19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2562/Menkes/Per/XII/ 2011 tentang Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan; 20. Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 4 Tahun 2012 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Probolinggo (Lembaran Daerah Kota Probolinggo Tahun 2012 Nomor 4); 21. Peraturan Walikota Probolinggo Nomor 28 Tahun 2012 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah (Berita Daerah Kota Probolinggo Tahun 2012 Nomor 28); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGAJUAN DAN PENGGUNAAN DANA PROGRAM JAMINAN PERSALINAN PADA PUSKESMAS DAN JARINGANNYA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Probolinggo 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Probolinggo. 3. Walikota adalah Walikota Probolinggo. 4. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kota Probolinggo. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota Probolinggo. 3

6. Program Jaminan Persalinan yang selanjutnya disebut Jampersal adalah jaminan pembiayaan pelayanan persalinan yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan program Keluarga Berencana pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir. 7. Peserta Program Jaminan Persalinan, yang selanjutnya disebut Peserta adalah masyarakat miskin dan tidak mampu yang sudah terdafar pada Program Jaminan Persalinan. 8. Tim Pengelola Program Jaminan Persalinan Tingkat Daerah, yang selanjutnya disebut Tim Pengelola Jampersal Daerah adalah Pengelola Program Jampersal pada Dinas Kesehatan Kota Probolinggo. 9. Persalinan Normal adalah persalinan yang terjadi pada usia kehamilan yang cukup bulan melalui jalan lahir tanpa intervensi tindakan lain. 10. Persalinan dengan penyulit adalah persalinan pervaginam dengan bantuan alat-alat maupun melalui dinding perut dengan operasi cesaria karena adanya komplikasi atau penyulit-penyulit yang tidak memungkinkan untuk lahir normal. 11. Pemberi Pelayanan Kesehatan yang selanjutnya disingkat PPK adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan bagi Peserta. 12. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah Unit Pelayanan Teknis Dinas Kesehatan Daerah yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. 13. Jaringan Puskesmas, selanjutnya disebut Jaringannya adalah Puskesmas Pembantu (Pustu), Puskesmas Keliling (Pusling) dan Pos Kesehatan Kelurahan (Pokeskel) sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama. 14. PPK Tingkat Pertama adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yaitu Puskesmas dan Jaringannya. 15. Fasilitas Kesehatan adalah institusi pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan Jampersal yang dilakukan oleh Puskesmas dan Jaringannya termasuk Bidan Praktek dan/atau fasilitas kesehatan swasta yang memiliki Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Tim Pengelola Jampersal Daerah. 16. Bidan Praktek Swasta/Bidan Praktek Mandiri yang selanjunya disingkat BPS/BPM adalah bidan yang memiliki Surat Ijin Praktek Bidan (SIPB) sesuai dengan persyaratan yang berlaku, dicatat, diberi izin secara sah dan legal untuk menjalankan praktek kebidanan mandiri. 17. Pelayanan Kesehatan adalah semua bentuk penyelenggaraan kegiatan dan jasa yang diberikan kepada masyarakat dalam rangka pemeriksaan, diagnosa, pengobatan atau pelayanan kesehatan lainnya oleh Puskesmas dan Jaringannya. 4

18. Rawat Jalan Tingkat Pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat umum yang dilaksanakan pada PPK Tingkat Pertama untuk keperluan observasi, diagnosis, pengobatan dan/atau pelayanan kesehatan lainnya. 19. Rawat Inap Tingkat Pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat umum dan dilaksanakan oleh PPK Tingkat Pertama, untuk keperluan observasi, perawatan, diagnosis, pengobatan, dan/atau pelayanan medis lainnya paling singkat 1 (satu) hari rawat inap. 20. Pelayanan spesialistik adalah pelayanan pelayanan yang diberikan oleh dokter spesialis untuk pemeriksaan dan/atau pengobatan pasien. 21. Pelayanan rujukan adalah pelayanan kesehatan lanjutan ke sarana rujukan yang dilaksanakan berdasarkan indikasi medis. 22. Jasa prasarana adalah imbalan yang di terima puskesmas atas pemakaian sarana, fasilitas dan biaya operasional puskesmas;jasa sarana adalah jasa yang dipakai untuk pembelian obat-obatan, reagen dan bahan habis pakai dalam rangka observasi, diagnose, pengobatan dan/atau pelayanan lainnya. 23. Jasa Pelayanan adalah imbalan yang diterima oleh pelaksana pelayanan atas jasa yang diberikan kepada pasien dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan, konsultasi, visite, rehabilitasi medik dan/atau pelayanan lainnya. Jasa pelayanan terdiri dari jasa pelayanan umum (JPU) dan Jasa Pelayanan Profesi (medik, keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya). 24. Pelayanan Pertolongan Persalinan adalah pelayanan persalinan normal oleh PPK Tingkat Pertama dan Bidan Praktek sedangkan Pelayanan Pertolongan Persalinan dengan penyulit dapat dilakukan di Puskesmas dengan pelayanan obstetri neonatal emergensi dasar sesuai kompetensinya. 25. Tarif adalah biaya penyelenggaraan kegiatan pelayanan medik di PPK Tingkat Pertama yang dibayarkan melalui jampersal. 26. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, selanjutnya disebut APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. 27. Kas Umum Daerah adalah tempat penyimpanan uang Daerah yang ditentukan oleh Walikota untuk menampung seluruh penerimaan Daerah dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran Daerah. Pasal 2 (1) Dana Jampersal bersumber dari APBN pada Pos Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sebagai pengganti biaya pelayanan kesehatan yang dibayarkan kepada PPK tingkat pertama dan BPS/BPM atau Fasilitas Kesehatan. (2) Dana Jampersal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bentuk bantuan sosial dari Kementerian Kesehatan kepada Peserta yang dititipkan melalui rekening giro bank atas nama Kepala Dinas sehingga masih menjadi dana Peserta. 5

(3) Apabila sudah ditarik dari rekening giro sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk mengganti biaya pelayanan Peserta, dana Jampersal untuk Peserta dimaksud dinyatakan telah terserap. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 3 (1) Maksud dari Peraturan ini adalah guna membiayai pelayanan Jampersal. (2) Peraturan ini bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas, bayi baru lahir dan program Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan berwenang di fasilitas kesehatan dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. BAB III RUANG LINGKUP PELAYANAN JAMPERSAL Pasal 4 (1) Ruang lingkup pelayanan Jampersal meliputi : a. pemeriksaan kehamilan; b. pertolongan persalinan; c. pelayanan nifas dan pelayanan program Keluarga Berencana (KB) pasca bersalin; d. pelayanan kesehatan bayi baru lahir; dan e. pelayanan persiapan rujukan pada saat terjadinya komplikasi tingkat Pertama. (2) Pelayanan Jampersal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pelayanan persalinan tingkat dasar yang diberikan oleh Fasilitas Kesehatan termasuk pelayanan Puskesmas dengan pelayanan obstetri neonatal emergensi dasar untuk Persalinan dengan penyulit. BAB IV KOMPONEN BIAYA Pasal 5 (1) Komponen biaya Jampersal meliputi : a. pemeriksaan kehamilan; b. pertolongan persalinan normal; c. pelayanan nifas, termasuk KB pasca persalinan; d. pelayanan bayi baru lahir; dan e. penanganan komplikasi pada kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir. 6

(2) Besaran tarif pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut : Tarif Jumlah No Jenis Pelayanan Frek Keterangan (Rp) (Rp) 1 2 3 4 5 6 1. Pemeriksaan kehamilan (ANC) 2. Pertolongan persalinan normal 3. Pelayanan ibu nifas dan bayi baru lahir 4. Pelayanan pra rujukan pada komplikasi kebidanan dan neonatal 5. a. Pelayanan penanganan perdarahan pasca keguguran, persalinan per vaginam dengan tindakan emergensi dasar. Pelayanan rawat inap untuk komplikasi selama kehamilan, persalinan dan nifas serta bayi baru lahir b. Pelayanan rawat inap untuk bayi baru lahir sakit 4 kali 20.000 80.000 Mengikuti buku pedoman KIA. Pada kasus-kasu kehamilan dengan komplikasi/resiko tinggi, frekuensi ANC dapat melebihi 4 kali dengan penanganan di RS berdasarkan rujukan 1 kali 500.000 500.000 Besaran biaya ini hanya untuk pembayaran Jasa Medis dan akomodai pasien maksimum 24 jam pasca persalinan. 4 kali 20.000 80.000 Mengikuti buku pedoman KIA. Pada kasus-kasu kehamilan dengan komplikasi/resiko tinggi, frekuensi ANC dapat melebihi 4 kali dengan penanganan di RS berdasarkan rujukan 1 kali 100.000 100.000 Mengikuti buku pedoman KIA. 1 kali 650.000 650.000 Hanya dilakukan pada PPK Tingkat Pertama dengan Fasilitas PONED yang mempunyai tenaga yang berkompeten serta fasilitas yang menunjang. Biaya rawat inap disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku mengenai tarif rawat inap PPK Tingkat Pertama dengan Fasilitas PONED 1 kali sesuai tarif pada Peraturan Daerah tentang Retribusi Jasa Umum sesuai tarif pada Peraturan Daerah tentang Retribusi Jasa Umum Hanya dilakukan pada Puskesmas perawatan. 7

1 2 3 4 5 6 c. Pelayanan tindakan pasca persalinan (misal manual plasenta) 5. Pelayanan program Keluarga Berencana (KB) : a. Jasa pemasangan alat kontrasepsi : 1) IUD dan Implant; dan 2) Suntik. b. Penanganan komplikasi program Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan 1 kali 150.000 150.000 Hanya dilakukan oleh tenaga teraltih untuk itu (mempunyai surat penugasan kompetensi oleh Kepala Dinas) dan Fasilitas yang memadai. a. Termasuk jasa dan penyediaan 1 kali obat-obatan komplikasi 60.000 60.000 b. Pelayanan program 10.000 10.000 Keluarga Berencana (KB) 1 kali 100.000 100.000 Kontap dilaksanakan di RS melalui penggerakan dan besaran tarif mengikuti INA CBG s. (3) Klaim atas Tarif pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diajukan secara terpisah berdasarkan pelayanan yang telah diberikan kepada Peserta. (4) Klaim atas Tarif pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah imbalan jasa yang diberikan oleh Tim Pengelola Jampersal Daerah kepada PPK Tingkat Pertama dan BPS/BPM atau Fasilitas Kesehatan atas pemberian pelayanan kesehatan bagi Peserta. BAB V PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGAJUAN DANA JAMPERSAL Bagian Kesatu Persyaratan Pasal 6 Persyaratan pengajuan dana Jampersal terdiri dari : a. fotokopi lembar pelayanan pasa buku KIA sesuai pelayanan yang diberikan untuk pemeriksaan kehamilan, pelayanan nifas, termasuk pelayanan bayi baru lahir dan program Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan; b. partograf yang ditanda tangani oleh tenaga kesehatan penolong persalinan untuk pertolongan persalinan; 8

c. fotokopi/tembusan surat rujukan, termasuk keterangan tindakan pra rujukan yang telah dilakukan oleh tenaga kesehatan dan ditandatangani oleh ibu hamil/ibu bersalin; dan d. fotokopi identitas diri (Kartu Tanda Penduduk atau identitas lainnya, Kartu Susunan Keluarga dan Kartu Jampersal) dari ibu hamil/yang melahirkan. Bagian Kedua Tata Cara Pasal 7 (1) Pengajuan klaim Jampersal dilakukan secara Langsung dari PPK Tingkat Pertama dan BPS/BPM atau Fasilitas Kesehatan setiap bulan kepada Tim Pengelola Jampersal Daerah. (2) Tata Cara pengajuan klaim Jampersal dilakukan sebagai berikut : a. PPK Tingkat Pertama melakukan pengajuan klaim atas pelayanan persalinan mengacu pada petunjuk teknis Jaminan Persalinan; b. klaim Pelayanan Jampersal yang diajukan BPS/BPM atau Fasilitas Kesehatan yang telah memberikan pelayanan persalinan; c. Tim Pengelola Jampersal Daerah melakukan verifikasi atas klaim mencakup : 1. kesesuaian realisasi pelayanan dan besaran tarif disertai bukti pendukungnya; 2. pengecekan klaim dari fasilitas/tenaga kesehatan swasta yang memberikan pelayanan Jaminan Persalinan beserta bukti pendukungnya; 3. melakukan kunjungan ke lapangan untuk pengecekan kesesuaian dengan kondisi sebenarnya bila diperlukan ; dan 4. memberikan rekomendasi dan laporan pertanggungjawaban atas klaimklaim tersebut kepada Kepala Dinas setiap bulan yang akan dijadikan laporan pertanggungjawaban keuangan ke Pemerintah Pusat. (3) Pembayaran atas klaim-klaim sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b dilakukan berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan Tim Pengelola Jampersal Daerah. (4) Tim Pengelola Jampersal Daerah dapat membayarkan klaim atas permintaan biaya yang disesuaikan dengan besarnya klaim yang diajukan oleh PPK Tingkat Pertama dan BPS/BPM atau Fasilitas Kesehatan. (5) Setelah Puskesmas menerima dana klaim Jampersal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dari Dinas, selanjutnya pada bulan yang berkenaan harus disetor ke Kas Daerah sebagai diatur dalam Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. 9

BAB VI PEMANFAATAN BIAYA Pasal 8 (1) Biaya pelayanan Jampersal di PPK Tingkat Pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 adalah pendapatan retribusi, pelayanan Jampersal dan rujukan Peserta di Puskesmas dan Jaringannya. (2) Pendapatan PPK Tingkat Pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetor secara bruto 100 % ke Kas Daerah. (3) Biaya pelayanan Jampersal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dimanfaatkan sebagai berikut : a. 75% (tujuh puluh lima persen) untuk jasa pelayanan tenaga Jampersal di Puskesmas dan Jaringannya; b. 10% (sepuluh prosen ) untuk biaya operasional PPK Tingkat Pertama; dan b. 15% (lima belas prosen) untuk biaya operasional Dinas. (4) Pendapatan pelayanan kesehatan bagi BPS/BPM yang sudah membuat perjanjian kerjasama dengan Dinas, dibayarkan sepenuhnya dan dapat digunakan langsung. (5) Perhitungan dan pembagian besaran jasa pelayanan dan dana lainnya yang diserahkan pada Puskesmas dan Jaringannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) huruf a ditetapkan oleh Kepala Puskesmas berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat semua karyawan Puskesmas. (6) Pemanfaatan biaya untuk operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b dan huruf c ditetapkan oleh Kepala Dinas. BAB VII PELAPORAN Pasal 9 Tata cara pelaporan pertanggungjawaban dana Jampersal adalah sebagai berikut : a. setiap awal bulan Puskesmas menetapkan Plan Of Action (POA) kegiatan pelayanan Jampersal beserta pembiayaannya yang diputuskan dalam musyawarah dengan semua karyawan Puskesmas dan Jaringannya; b. Puskesmas dan Jaringannya melaksanakan pelayanan kesehatan pada Peserta; c. Kepala Puskesmas mengajukan klaim retribusi pelayanan kesehatan yang telah dilaksanakan kepada Kepala Dinas; d. Kepala Puskesmas menyampaikan klaim dan rekapitulasi pendapatan retribusi pelayanan Peserta dan bukti-bukti pelayanannya ke Dinas paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya; 10

e. Bendahara Puskesmas wajib membuat pembukuan atas penerimaan dan pengeluaran uang berupa kas umum, kas tunai dan buku bantu beserta bukti-buktinya setiap bulan, yang diketahui oleh Kepala Puskesmas. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 10 Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, maka Peraturan Walikota Nomor 16 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksaan Pengajuan Permintaan dan Pemanfaatan Biaya yang Bersumber dari Dana Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Persalinan (Jampersal) pada Dinas Kesehatan Kota Probolinggo dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Peraturan Walikota ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Probolinggo. Ditetapkan di Probolinggo pada tanggal 27 April 2013 WALIKOTA PROBOLINGGO, Ttd, Diundangkan di Probolinggo Pada tanggal 27 April 2013 SEKRETARIS DAERAH KOTA PROBOLINGGO, Ttd, Drs. H. JOHNY HARYANTO, M.Si Pembina Utama Madya NIP. 195704251984101001 HM. BUCHORI BERITA DAERAH KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2013 NOMOR 15 Salinan sesuai dengan aslinya, KEPALA BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA PROBOLINGGO, AGUS HARTADI Pembina Tk I NIP. 196608171992031016 11

12