Sambutan Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna Bidang Polhukam, 31 Agustus 2010 Selasa, 31 Agustus 2010

dokumen-dokumen yang mirip
Instruksi Presiden RI setelah Rapat Terbatas Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, 17 Januari 2011 Senin, 17 Januari 2011

Pengantar Presiden RI pada Rapat Koordinasi Bid. Pertahanan, Jakarta, 9 Agustus 2012 Kamis, 09 Agustus 2012

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 12 April 2011 Selasa, 12 April 2011

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014

Konferensi Pers Presiden RI Tentang Kasus Hukum Ketua MK, tgl 5 Okt 2013, di Jakarta Sabtu, 05 Oktober 2013

KASUS-KASUS HUKUM DAN PENYIMPANGAN PAJAK - PENYELESAIAN INPRES NO. 1 TAHUN

Konpers Presiden RI menanggapi Perbedaan Pandangan Simulator SIM Polri, Jakarta, 8 Oktober 2012 Senin, 08 Oktober 2012

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Rapat Kerja Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Senin, 13 Desember 2010

Sambutan Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 5 April 2010 Senin, 05 April 2010

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Dialog dengan LSM Pegiat Anti Korupsi, Jakarta, 25 Januari 2012 Rabu, 25 Januari 2012

Sambutan Presiden RI pd Syukuran Hari Bhayangkara ke-86 Tahun 2014, di Jakarta, tgl. 1 Juli 2014 Selasa, 01 Juli 2014

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 29 Juli 2010 Kamis, 29 Juli 2010

Sambutan Presiden RI pada Acara Sidang Kabinet Paripurna, 10 Agustus 2010 Selasa, 10 Agustus 2010

Sambutan Presiden RI pada Peringatan HUT Ke-67 Bhayangkara, tgl. 1 Juli 2013, Depok, Jawa Barat Senin, 01 Juli 2013

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

Trio Hukum dan Lembaga Peradilan

Pengantar Presiden RI pada Ratas Bid. Polhukam, Bogor, 7 Januari 2013 Senin, 07 Januari 2013

Pidato Presiden Tentang Proses Hukum Bibit-Chandra

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 40/PUU-XV/2017 Hak Angket DPR Terhadap KPK

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna Bidang Kesra, 18 Feb 2010 di Kantor Kepresidenan Kamis, 18 Pebruari 2010

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Sambutan Presiden RI pada Buka Puasa Bersama Pimpinan dan Anggota Polri, Jakarta, 18 Juli 2013 Kamis, 18 Juli 2013

Keterangan Pers Presiden RI pasca penetapan APBN-P 2012, Jakarta, 31 Maret 2012 Sabtu, 31 Maret 2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010

Penanganan Politik Uang oleh Bawaslu Melalui Sentra Gakkumdu

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Jakarta, Tgl. 5 Sept 2014 Jumat, 05 September 2014

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 2 September 2010 Kamis, 02 September 2010

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pengarahan Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas, Jakarta, 2 Februari 2012 Kamis, 02 Pebruari 2012

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripruna, Jakarta, 27 Oktober 2011 Kamis, 27 Oktober 2011

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 23 Agustus 2010 Senin, 23 Agustus 2010

Keterangan Pers Presiden RI Terkait Surat Balasan PM. Australia, 26 Nov 2013, di Kantor Presiden Selasa, 26 November 2013

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pengantar Presiden RI pada acara Laporan Hasil Pemeriksaan LKPP, Jakarta, 12 Juni 2013 Rabu, 12 Juni 2013

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sambutan Presiden RI pada Raker dengan Menteri, Gubernur, Pimpinan TNI/Polri, Bogor, 19 April 2011 Selasa, 19 April 2011

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

Keterangan Pers Presiden RI tentang Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi, Jumat, 26 Juni 2009

SAMBUTAN PRESIDEN RI PADA PERESMIAN GEDUNG KANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA JAKARTA DI JCC, TANGGAL 1 FE Minggu, 01 Pebruari 2009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.155, 2009 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5074)

Pengantar Presiden RI pada Ratas Penanggulangan Asap, di Kanpres, tgl. 24 Juni 2014 Senin, 24 Juni 2013

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN UMUM

NOMOR : M.HH-11.HM th.2011 NOMOR : PER-045/A/JA/12/2011 NOMOR : 1 Tahun 2011 NOMOR : KEPB-02/01-55/12/2011 NOMOR : 4 Tahun 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, Jakarta, 11 Agustus 2011 Kamis, 11 Agustus 2011

KEBIJAKAN PENYUSUNAN PROLEGNAS RUU PRIORITAS TAHUN Ignatius Mulyono

PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI TANGGAL 18 JULI 2006

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 1 TAHUN 2017 tentang KODE ETIK KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

Info Lengkap di: buku-on-line.com 1 of 14

Selasa, 7 Pebruari 2006

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

keterangan Pers Presiden RI pada Pertemuan dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 4 Agustus 2011 Kamis, 04 Agustus 2011

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KETUA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN HADIRI PERTEMUAN PIMPINAN LEMBAGA NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Konferensi Pers Presiden RI tentang RUU Keistimewaan DIY, di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 02 Desember 2010

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA

Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dan Buka Bersama, di Jakarta, tgl. 30 Juni 2014 Senin, 30 Juni 2014

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

CATATAN TANGGAPAN TERHADAP RUU KAMNAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sambutan Presiden RI pada Silaturahim dengan Para Teladan Nasional, Jakarta, 14 Agustus 2012 Selasa, 14 Agustus 2012

PENGUMUMAN RESHUFFLE KABINET TERBATAS

PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE VII PARTAI DEMOKRAT Minggu, 19 Oktober 2008

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Sambutan Presiden RI pada Pelantikan Sekretaris Kabinet dan Wakil-wakil Menteri KIB II, 6 Jan 2010 Rabu, 06 Januari 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); MEMUTU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

BAHAN KULIAH SISTEM HUKUM INDONESIA MATCH DAY 13 PENEGAKAN HUKUM (BAGIAN 2)

Sambutan Presiden RI pd Peresmian Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI, tgl.22 Juli 2013, Jakarta Senin, 22 Juli 2013

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Wewenang, Pelanggaran dan Tindak Pidana Korupsi Lingkup Kementerian Kehutanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggar

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Transkripsi:

Sambutan Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna Bidang Polhukam, 31 Agustus 2010 Selasa, 31 Agustus 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET BIDANG POLHUKAM DI KANTOR PERSIDEN, JAKARTA PADA TANGGAL 31 AGUSTUS 2010 Kita telah melaksanakan Sidang Kabinet Bidang Polhukam hari ini, dan telah membahas secara mendalam berbagai isu penting dan aktual di bidang politik, hukum, dan keamanan. Antara lain tadi, upaya kita untuk terus melanjutkan perundingan menyangkut batas wilayah, baik darat maupun maritim, terutama yang belum tuntas. Sebagaimana kita ketahui, ktia memiliki perbatasan dengan 13 negara. Saya telah memberikan instruksi tadi, untuk diefektifkan dan diintensifkan perundingan bagi kepastian batas wilayah kita dengan negara-negara sahabat.

Yang kedua, kita juga telah membahas upaya untuk mengatasi berbagai permasalahan, termasuk ekses dari pemilihan umum kepala daerah, yang tadi telah disampaikan oleh Mendagri. Saya juga sudah memberikan instruksi agar dilakukan langkah-langkah yang tepat, mulai dari pencegahan sampai penanganan manakala masalah atau kasus itu timbul. Kita ingin demokrasi makin hidup, tetapi juga kita cegah, jangan sampai terjadi ekses ataupun tindakan-tindakan yang justru merusak demokrasi itu sendiri. Kemudian dibidang Hukum dan HAM, saya juga telah memberikan instruksi untuk bagaimana mengelola permasalahan dibidang hukum dan HAM sebaik-baiknya, sesuai dengan undang-undang yang berlaku, memenuhi rasa keadilan bagi masyarakat, tapi juga melihat aspek-aspek kemanusiaan, dari mereka yang mendapatkan hukuman dalam penegakan hukum di negeri kita. Tolong semua dipertimbangkan dengan seksama, dengan demikian apapun yang dilakukan menjadi tepat dan adil bagi semua. Kemudian apa yang dilaporkan oleh Kapolri, langkah-langkah penegakan hukum, satu-persatu tadi saya minta diteruskan, diefektifkan, dan temukan pelaku-pelakunya. Dengan demikian, kita bisa mencegah kejahatan yang lebih jauh lagi, sekaligus juga memberikan rasa ketenteraman bagi penduduk kita. Kemudian yang terakhir tadi, permasalahan upaya untuk mencegah dan menaggulangi terorisme, saya juga berharap, makin diefektifkan upaya itu, lakukan sinergi yang baik, koordinasi yang baik dengan semua pihak, dengan demikian makin ke depan, makin efektif. Dengan penjelasan itu, maka saya ingin sekarang masuk kepada masalah yang lebih perlu mendapatkan, bukan hanya perhatian tetapi juga pengelolaan dan tindakan yang tepat dari kita semua. Masih berkaitan dengan penegakan hukum, yaitu yang saya sebut dengan upaya konsolidasi penegakan hukum. Dengan konsolidasi penegakan hukum, yang saya maksudkan adalah menangani, menuntaskan semua kasus-kasus hukum yang ada, dengan sebaik-baiknya, untuk kemudian ke depan kita bisa meningkatkan efektifitas dan intensitas penegakan hukum itu. Tentu saja yang mesti dilakukan oleh para penegak hukum.

Saya mengikuti, menyimak dan juga mendengarkan kritik dan perdebatan di arena publik tentang penegakan hukum yang dilaksanakan di negeri ini. Kalau saya berbicara penegakan hukum, berarti semua kegiatan yang dilakukan mulai dari jajaran Kepolisian, jajaran Kejaksaan, tentunya jajaran Mahkamah Agung, Lembaga-lembaga penegak Hukum seperti KPK, kemudian juga dunia Advokat, Pengacara, pendek kata semua kegiatan dan aspek penegakan hukum di negeri ini. Kalau ada kritik, ada kekurangpuasan tapi juga ada harapan dari masyarakat kita dalam penegakan hukum, berarti semua pihak yang berada dalam wilayah justice sector, ikut bertanggungjawab untuk membuat penegakan hukum di negeri ini makin baik. Setelah saya amati, saya bisa melakukan sejumlah analisis dari apa yang berkembang di media massa utamanya, ataupun di ruang-ruang publik yang lain. Satu, dua bulan terakhir ini yang mengkritik, menyorot, dan juga memperdebatkan tentang penegakan hukum dan kinerja para penegak hukum. Analisis saya adalah ada kritik dan aspirasi yang obyektif yang harus kita dengar dengan baik, dan justru kita jadikan sarana untuk evaluasi, koreksi, dan perbaikan. Kita harus mengakui, bahwa memang ada sejumlah masalah dalam penegakan hukum dihampir semua wilayah justice. Dalam hal ini tentu termasuk, tetapi bukan hanya di jajaran Kepolisian dan Kejaksaan. Analisis saya yang kedua, setelah saya ikuti dengan seksama, memang masuk elemen-elemen politik yang sering sekali ingin membawa masalah hukum ini ke wilayah politik. Hal seperti ini justru tidak boleh menggoyahkan fokus dan kelurusan para penegak hukum dalam menjalankan tugasnya. Kita harus memisahkan antara politik dan hukum. Perlu dicampuradukan akan sangat kacau penegakan hukum dan keadilan di negeri ini. Itu yang kedua.

Yang ketiga, saya juga merasakan suara-suara di luar terkait, suara-suara di luar itu juga ada kaitannya dengan apa yang telah dibicarakan seputar penggantian Kapolri, Jaksa Agung, yang juga dalam waktu yang relatif bersamaan dengan penggantian Panglima TNI. Saya menerima banyak sms dan pesan-pesan yang ternyata berkaitan dengan kepentingan ini. Saya tidak begitu suka dengan sms-sms yang nyata-nyata mencampuradukan dan membawa misi ataupun kepentingan, baik dari internal maupun eksternal yang berkaitan dengan rencana penggantian kepemimpinan di jajaran TNI, Kejaksaan Agung, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, karena memang pejabat-pejabat tersebut akan mengakhiri masa bhaktinya sesuai dengan ketentuan undang-undang yang ada. Dari telaah-telaah ini saudara-saudra, saya ingin mengajak semua dan terutama memberikan instruksi kepada jajaran pemerintah, utamanya jajaran Kepolisian dan Jaksa Agung untuk menuntaskan semua kasus-kasus hukum secara profesional, fair, dan seadil-adilnya. Jangan biarkan ada kesan seolah-olah ada kasus-kasus yang dipetieskan, ataupun dianggap pilih-pilih dalam penegakan hukum itu. Jika ada anggota Polri atau Kejaksaan yang memang diduga juga terlibat dalam pelanggaran hukum, saya berharap tetap dilakukan tindakan yang tegas sesuai peraturan yang berlaku, dan undang-undang yang kita anut, dan dengan transparansi, dan akuntabilitas yang setinggi-tingginya. Saya juga meminta, kejahatan yang menjadi perhatian masyarakat seperti kasus-kasus korupsi, agar ditangani dengan sungguh-sungguh dan tuntas. Dalam semua proses penegakan hukum, lakukan penjelasan dan komunikasi publik yang gamblang dan lengkap. Saya tahu, karena saya mengikuti. Seringkali penjelasan saudara para aparat penegak hukum tidak selalu dimuat secara lengkap oleh media massa. Oleh karena itu, carilah, ikhtiar, akal, bagaimana rakyat lebih banyak mendapatkan penjelasan yang berimbang. Karena, saya berfikir saudara-saudara, rakyat juga ingin mendengarkan penjelasan yang utuh, yang lengkap, yang jelas, dan bukan hanya masyarakat politik. Rakyat ingin mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya, dari kasus-kasus yang dibicarakan secara luas di masyarakat. Dan sekaligus saya juga ingin tahu, apa saja yang telah dilakukan oleh penegak hukum, tindakan-tindakan yang nyata. Makin tahu rakyat kita, semuanya itu, maka akan makin paham duduk persoalan yang sesungguhnya dan tindakan apa yang dilakukan dalam penegakan hukum itu.

Di sisi lain saudara-saudra, saya masih terus menerima laporan tentang dugaan korupsi di daerah-daerah. Surat yang disampaikan oleh Kapolri dan Jaksa Agung kepada saya, untuk memeriksa pejabat pemerintah, di dalam hal ini pemerintah daerah, masih terus mengalir. Tetapi sekaligus juga masuk kepada saya, informasi tentang penyimpangan yang dilakukan oleh oknum penegak hukum di daerah-daerah. Oleh karena itu, instruksi saya, meskipun saya tidak boleh mencampuri proses hukumnya, lakukanlah penindakan bagi semua yang bersalah dengan tegas dan dengan seadil-adilnya. Saya juga tetap berpendapat, bahwa pemberantasan mafia hukum harus terus dijalankan. Saya mendengar kritik terhadap Satgas Mafia Hukum yang dianggap terlalu jauh, dianggap juga mencampuri wilayah yang itu lebih dimiliki oleh organisasi penegak hukum yang ada. Dengarkan kritik itu, tetapi selebihnya perlu dilakukan atau dilanjutkan tugas-tugas yang penting itu. Berbicara dengan masih adanya kejahatan korupsi, pungli, yang dilakukan di daerah, termasuk oleh para penegak hukum. Saya sungguh prihatin dan ini harus dapat kita atasi dengan baik, karena lima tahun terakhir ini saudara-saudara kesejahteraan PNS, gaji, termasuk pensiunan terus kita naikan, termasuk TNI, Polri, penegak hukum yang dikandung maksud sebenarnya dengan kenaikan gaji itu terus menerus, tidak ada lagi upaya mencari tambahan dengan cara korupsi ataupun penyimpangan-penyimpangan yang lain. Sambil melaksanakan konsolidasi penegakan dibidang hukum, saya berharap apa yang tadi Kapolri laporkan kepada sidang ini, jenis-jenis kejahatan yang terjadi di tanah air kita, saya berharap semua langkah penegakan hukum dijalankan dengan sebaik-baiknya. Seperti yang satu, dua minggu terakhir ini, kejadian pencurian dengan kekerasan, perampokan dengan senjata api diberbagai tempat, pengedaran uang palsu, kasus rekening yang diduga bermasalah, kekerasan yang berlatar belakang SARA, kerusuhan-kerusuhan pasca pemilu kepala daerah, penuntasan pengembalian aset kita yang ada di luar negeri. Meskipun saya tahu Jaksa Agung dengan Kapolri, dengan tim terus bergerak, untuk mengembalikan aset kita yang ada di luar negeri itu. Kejahatan narkoba, kejahatan terorisme, kejahatan korupsi, dan kejahatan pajak misalnya, saya minta semua terus dilakukan upaya penegakan hukumnya dengan penuh tanggung jawab dan dapat menghasilkan capaian yang nyata.

Terkait dengan rencana pengakhiran tugas Kapolri dan Jaksa Agung, sebagaimana yang telah saya sampaikan pada pejabat-pejabat yang bersangkutan. Saya justru berharap, gunakanlah masa konsolidasi ini untuk menuntaskan tugas-tugas saudara. Gunakan pula untuk memberikan pertanggungjawaban kepada Presiden dan hakikatnya juga kepada rakyat Indonesia. Saya menilai meskipun ada kekurangan saudara-saudara, sebagaimana kekurangan setiap orang, tapi banyak yang telah saudara lakukan untuk bangsa dan negara, termasuk di dalam pemberantasan kejahatan dan penegakan hukum. Saya berharap saudara juga bisa membuat memori yang baik dan materi yang relevan, silahkan disampaikan disampaikan ke masyarakat luas. Karena masyarakat juga ingin mendengar penjelasan dari saudara, bukan hanya dari pihak-pihak lain, tentang banyak hal yang dilakukan oleh jajaran Polri dan jajaran Kejaksaan Agung. Masih berkaitan dengan rencana penggantian Panglima TNI, Kapolri, dan Jaksa Agung, saya harus mengatakan bahwa penggantian ini telah diatur dalam undang-undang, dan juga sesungguhnya ada kode etik atau etikanya yang perlu dipegang teguh oleh semua. Dengan bahasa terang saya harus mengatakan saya tidak berharap ada manuver-manuver politik oleh pihak-pihak manapun yang bisa mencederai nilai dan etika yang harus bersama-sama dijunjung tinggi. Saya tidak ingin ada keretakan atau konflik internal, gara-gara pemilihan atau pengangkatan pejabat baru, utamanya Kapolri dan Jaksa Agung. TNI, Polri, dan Kejaksaan Agung, sesungguhnya tidak berada di wilayah politik. Oleh karena itu, hakekatnya posisi Panglima TNI, Kapolri, dan Jaksa Agung juga tidak berada di domain politik. Presiden pun, Saya pun, dalam mengangkat Jaksa Agung, Panglima TNI, dan Kapolri, itu bukan semaunya saya sendiri. Tetapi ada norma dan aturan, perundang-undangan yang harus saya rujuk dan saya ikuti. Sistem bekerja bukan karena manuver ke sana ke mari, seolah-olah itu bisa membuka jalan.

Pada kesempatan yang baik ini, saya juga ingin menyampaikan hal lain yang penting, yang tetap berkenaan dengan penegakan hukum. Saya telah memikirkan dan kemudian memutuskan untuk memperkuat dan membikin lebih efektifnya dua komisi yang dibentuk oleh Presiden, atas dasar rujukan undang-undang, yaitu Komisi Kepolisian Nasional dan Komisi Kejaksaan. Penguatan kedua komisi itu tentu dalam rambu-rambu undang-undang yang ada, adalah mencakup penajaman tugas dan sekaligus agar apa yang dilakukan oleh kedua komisi itu betul-betul terarah, dapat pula membantu Presiden dalam pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan, di dalamnya tidak terelakan fungsi pengawasan, termasuk kita tetap akan menugasi tokoh-tokoh yang memiliki kapasitas dan integritas yang tinggi untuk menjadi anggota komisi, termasuk logistik yang lebih memadai agar kedua komisi ini bisa mengemban tugasnya dengan baik. Saya berharap, pada saat Kapolri dan Jaksa Agung yang baru nanti mulai mengemban tugasnya. Sebagian besar dari upaya penguatan Kompolnas dan Komisi Kejaksaan ini telah dapat kita lakukan. Ada hal lain yang juga ingin saya sampaikan pada kesempaatan ini, hari ini saya telah resmi mengajukan dua calon Pimpinan KPK, hasil seleksi dari panitia seleksi. Kedua calon yang saya ajukan ke DPR RI itu adalah saudara Bambang Widjojanto dan saudara Muhammad Busyro Muqoddas. Sebagaimana saudara ketahui, para anggota panitia seleksi adalah tokoh yang memiliki integritas, kapasitas, dan kredibilitas yang tinggi. Presiden, saya, oleh undang-undang tidak diberikan kewenangan dan tidak boleh melakukan interpensi apapun dalam proses seleksi itu, dan itu saya pegang teguh dan saya jalankan. Tetapi saya yakin dan percaya, dua calon tersebut adalah kandidat terbaik yang telah ditetapkan oleh panitia

seleksi. Say percaya pula, DPR RI akan memilih salah satu dari dua calon tersebut dengan tepat, agar pada saatnya nanti siapa yang dipilih DPR dan akan saya angkat menjadi pimpinan KPK, yang bersangkutan segera bisa memulai menjalankan tugasnya. Kita tetap ingin KPK bisa efektif menjalankan tugasnya. Karena ini kontrak kita untuk benar-benar melakukan pemberantasan korupsi dan penegakan hukum, termasuk bukan satu-satunya, termasuk yang dilakukan oleh KPK. Hal yang kedua adalah, sekarang ini juga masih dibicarakan di arena publik, insiden antara petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan patroli Malaysia yang terjadi beberapa saat yang lalu, di wilayah laut yang dipersengkatakan oleh Indonesia dan Malaysia. Meskipun sejak insiden ini terjadi, pemerintah telah melakukan tindakan yang semestinya, dalam hal ini penjurunya adalah Kementerian Luar Negeri. Dan meskipun telah dijelaskan berulang kali oleh Menteri Luar Negeri dan Menko Polhukam, namun saya ikuti, masih terjadi wacana politik di dalam negeri kita. Oleh karena itu, besok, tanggal 1 September 2010, malam hari seusai ibadah Taraweh, saya akan menyampaikan penjelasan langsung kepada rakyat Indonesia. Berhubung besok malam saya diundang untuk menghadiri acara buka bersama di Mabes TNI Cilangkap, maka penjelasan saya kepada Pers yang sudah berkumpul di Cilangkap besok malam, akan saya sampaikan di Cilangkap. Melalui penjelasan itu saya sungguh ingin mendudukan persoalan ini pada tempatnya. Mengajak masyarakat untuk tetap berpikir dan bertindak rasional dan tidak terlalu emosional, namun juga memberikan pesan atas ketegasan kita, tidak komprominya kita di dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah. Dan saya juga ingin mendorong agar Malaysia lebih sungguh-sungguh untuk menyelesaikan perundingan batas wilayah maritim dengan negeri kita, seraya tetap memelihara hubungan baik yang selama ini nyata-nyata memberi manfaat, baik bagi saudara-saudara kita di Malaysia, maupun saudara-saudara kita rakyat Indonesia. Itulah yang ingin saya sampaikan, dan kepada saudara-saudara tadi, saya minta bisa menindaklanjutinya, terutama tugas-tugas di Kementerian yang bersangkutan.

Terima kasih, selamat bertugas. Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakaatuh.