BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Sebagai media baru yang berbasis teknologi, website bisa dikatakan memenuhi kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung kinerja Public Relations kontes Miss Indonesia 2012. Website kontes Miss Indonesia 2012 diharapkan bisa menjaring dan mencakup semua lapisan masyarakat yang ingin mengetahui atau ikut serta dalam kontes tersebut. Beragam fitur yang dikemas menarik menjadi daya tarik agar orang mau mengakses nya. Selain itu, fitur tersebut sangat informatif dan mampu menjawab keingintahuan khalayak tentang kontes Miss Indonesia 2012. Pada bab sebelumnya, peneliti menjelaskan beberapa hal yang menjadi rumusan permasalahan pada penelitian ini. Rumusan masalah itu adalah apa saja peran website dalam mendukung Public Relations kontes Miss Indonesia serta kekurangan dan kelebihan media website diantara media lainnya yang digunakan dalam mendukung kinerja Public Relations kontes Miss Indonesia 2012. Adapun peran-peran website yang bisa penulis simpulkan disini untuk menunjang kinerja dari Public Relations kontes Miss Indonesia 2012 khususnya untuk peran eksternal nya, diantaranya: Media penyebaran informasi Public Relations kontes Miss Indonesia 2012 menggunakan website dalam menyebarluaskan informasi terkait kontes, mulai dari masa pra-event (sosialisasi kontes, audisi kontes, registrasi kontes), masa event (kegiatan selama di 99
100 karantina), dan pasca-event (acara malam puncak, kegiatan pemenang Miss Indonesia 2012, kegiatan karantina dan malam puncak pemenang Miss Indonesia 2012 pada ajang Miss World 2012). Media Komunikasi Public Relations kontes Miss Indonesia 2012 menggunakan website dalam melalukan proses komunikasi terkait kontes. Hal-hal yang dikomunikasikan ke publik diantaranya mengenai respon, kritik dan saran dari masyarakat tentang kontes Miss Indonesia 2012. Public Relations juga melakukan pendekatan halus lewat komunikasi ini. pendekatan halus ini bertujuan agar masyarakat bisa ikut berpartisipasi baik ikut mendaftar atau ikut mensukseskan acara dengan menonton acara malam puncak. Selain itu, yang diharapkan disini adalah Public Relations mampu mempertahankan perhatian dan kesetiaan masyarakat untuk terus menyaksikan program-program acara yang disuguhkan oleh RCTI selain karena untuk tujuan rating. Media publikasi Public Relations kontes Miss Indonesia 2012 menggunakan website dalam melakukan publikasi terkait kontes, seperti publikasi sponsor, foto dan video kegiatan kontes dan lain-lain. Yang terutama disini adalah publikasi sponsor kontes. Karena pada dasarnya tanpa ada nya sponsor, kontes ini tidak akan bisa sukses. Adapun kekurangan website dalam menunjang kinerja Public Relations kontes Miss Indonesia 2012 yang berhasil peneliti simpulkan disini, sebagai berikut:
101 kurangnya tenaga SDM yang mengelola website Miss Indonesia 2012, website kontes Miss Indonesia 2012 belum bisa bersifat two ways dalam melakukan proses komunikasi, kebergantungan website terhadap signal internet penempatan Public Relations product (arrtikel, berita dan lain-lain) yang belum benar sesuai teori pengelolaan website. Diantara kekurangan pasti pun tersimpan kelebihan. Adapun kelebihan website dalam menunjang kinerja Public Relations kontes Miss Indonesia 2012 yang bisa peneliti simpulkan disini, diantaranya: mudah dioperasikan dalam usahanya menyebarkan informasi, melakukan proses komunikasi dan publikasi dengan khalayak, praktis, murah(ekonomis), cepat, hemat waktu, tenaga, pikiran, tidak terbatas dalam menampung banyaknya informasi (limitless), bisa diakses dimana saja dan kapan saja sesuai dengan kebutuhan Public Relations dan publiknya. 5.2 Saran Adapun saran yang ingin peneliti sampaikan pada penelitian ini. Saran tersebut merupakan hasil observasi peneliti selama menjalani magang di lapangan. Saran ini dibuat untuk membangun website Miss Indonesia menjadi lebih baik lagi di tahun-tahun kedepan. Saran yang bisa peneliti sampaikan dibagi menjadi dua bagian, yaitu saran praktis dan akademis.
102 5.2.1 Saran Praktis sumber daya yang ada, seharusnya lebih fokus terhadap event yang sedang berlangsung, lebih mengembangkan maintenance yang sudah ada dan berlaku saat ini, lebih sering mempromosikan website Miss Indonesia untuk event tahun-tahun berikutnya, menambah selalu update berita mengenai kegiatan Miss Indonesia agar pengunjung website tidak bosan dan hanya mengunjungi website saat event digelar setiap tahunnya, menambahkan fitur live chat dengan khalayak, agar masalah two ways communication bisa teratasi. 5.2.2 Saran Akademis Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan kepada peneliti lainnya yang ingin meneliti dan menganalisa mengenai topik konte Miss Indonesia agar meneliti mengenai sudut pandang lain penggunaan website. Sudut pandang tersebut bisa dari sudut pandang publik yang merasakan langsung manfaat website atau dari sudut pandang para jurnalis dari media lain yang mencari berita untuk dipublikasikan di media nya, karena kontes Miss Indonesia 2012 sendiri tidak akan berhasil tanpa ada campur tangan dari dua pihak ini.
103 DAFTAR PUSTAKA Ardianto, E. (2007). Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Baksin, A. (2006). Buku Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung: Sembiosa Rekatama Media Bland, M. (2004). Hubungan Media yang Efektif. Jakarta: Erlangga Cangara, H. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo. Cutlip, Scott M. Center, Allen H; Broom, Glen M. (2009). Effective Public Relations. 9 th edition. Jakarta: Kencana. Herdiansyah, H. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika. Kriyantono, R. (2008). Public Relations Writing. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Morissan, M.A. (2010). Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang: Ramdina Prakarsa. Mulyana, D. (2007). Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Nadhya Abrar, A. (2003). Teknologi Komunikasi: Perspektif Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: LESFI Nova, F. (2009). Crisis Public Relations. Jakarta: Grasindo
104 Noegroho, A. (2010). Teknologi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Nurudin. (2011). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Remaja Grafindo Persada. Onggo, Bob J. (2004). E-public Relations: Menggapai Publisitas di Era Interaktif Lewat Media Online. Yogyakarta: Penerbit Andi. Onggo, Bob J. (2004). Cyber Public Relations. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo (Gramedia Group). Sutherland, M. Sylvester, Alex K. (2005). Advertising and The Mind of The Consumer and Why:What Works, What Doesn t. Alih Bahasa: Haryono. Jakarta: PPM. Soemirat, S. Ardianto, E. (2010). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tamburaka, A. (2011). Agenda Setting Media Massa. Jakarta: PT. Remaja Grafindo Persada. Wiryanto. (2006). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Grasindo. Wikipedia, 2012, Definisi Teknologi, http://id.wikipedia.org/wiki/teknologi www.missindonesia.co.id www.rcti.tv
105
106