KEGIATAN OPERASI DAN PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI DI PT. MEDCO E&P INDONESIA ( S&C SUMATERA ) FIELD SOKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dunia saat ini. Terutama kebutuhan energi yang berasal dari sumber daya alam yang

PROBLEM OPEN-ENDED OSN PERTAMINA 2014 BIDANG KIMIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

STUDI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI ZONA A LAPANGAN X DENGAN METODE INJEKSI AIR

BAB II INJEKSI UAP PADA EOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

THERMAL FLOODING. DOSEN Ir. Putu Suarsana MT. Ph.D

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. dinilai cukup berhasil dari segi administrasi publik, namun dari sisi keuangan

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah No

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Tinjauan Pustaka. Enhanced oil recovery adalah perolehan minyak dengan cara menginjeksikan bahanbahan yang berasal dari luar reservoir (Lake, 1989).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI LABORATORIUM PENGARUH KONSENTRASI SURFAKTAN POLIMER TERHADAP RECOVERY FACTOR DENGAN BERBAGAI SALINITAS

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Studi Optimasi Kinerja Sucker Rod Pump Pada Sumur A-1, A-2,Z-1, Dan Z-2 Menggunakan Perangkat Lunak Prosper

I.PENDAHULUAN 1 BAB II. TINJAUAN UMUM LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan apabila tekanan reservoir atau metoda sembur alam sudah tidak

OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN MINYAK MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL LIFT DENGAN ESP PADA LAPANGAN TERINTEGRASI

KAJIAN LABORATORIUM MENGENAI PENGARUH SALINITAS, PERMEABILITAS DAN KONSENTRASI SURFAKTAN TERHADAP PEROLEHAN MINYAK PADA PROSES INJEKSI SURFAKTAN

KARAKTERISASI SURFAKTAN POLIMER PADA SALINITAS PPM DAN SUHU 85 C

KAJIAN AWAL LABORATORIUM MENGENAI VISKOSITAS POLIMER TERHADAP PENGARUH SALINITAS, TEMPERATUR DAN KONSENTRASI POLIMER (Laboratorium Study)

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN PERSEMBAHAN... RINGKASAN...

Bab IV Model dan Optimalisasi Produksi Dengan Injeksi Surfaktan dan Polimer

KISI-KISI UJI KOMPETENSI AWAL 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK PERMINYAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir, metode pengurasan minyak tahap lanjut

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Kesalahan pembulatan Kesalahan ini dapat terjadi karena adanya pembulatan angka-angka di belakang koma. Adanya pembulatan ini menjadikan hasil

STUDI KELAYAKAN PENERAPAN INJEKSI SURFAKTAN DAN POLIMER DI LAPANGAN X MENGGUNAKAN SIMULATOR NUMERIK TESIS EMA FITRIANI NIM :

UPAYA PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK MENGGUNAKAN METODE CHEMICAL FLOODING DI LAPANGAN LIMAU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bumi kita tersusun oleh beberapa lapisan yang mempunyai sifat yang

Gambar 11. Perbandingan hasil produksi antara data lapangan dengan metode modifikasi Boberg- Lantz pada sumur ADA#22

9 BAB I 10 PENDAHULUAN. minyak, yang dimiliki oleh berbagai perusahaan minyak baik itu milik pemerintah

Bab II Tinjauan Pustaka

Perencanaan Pengangkatan Buatan dengan Sistim Pemompaan Berdasarkan Data Karakteristik Reservoir

EVALUASI PERHITUNGAN POTENSI SUMUR MINYAK TUA DENGAN WATER CUT TINGGI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut merupakan kebutuhan yang esensial bagi keberlangsungan hidup

STUDI KESTABILAN BUSA MENGENAI PENGARUH SUHU DAN ELEKTROLITSERTA KONSENTRASI SURFAKTAN DENGAN DAN TANPA MINYAK

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: dibandingkan lapisan lainnya, sebesar MSTB.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136

Study Peningkatan Oil Recovery Pada Injeksi Surfaktan-Polimer Pada Batuan Karbonat

Draft Kaji Ulang SKKNI Operasi Produksi

Menyajikan jenis garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi garis Membuat kelas pembelajaran melalui kelas maya

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Enhanced Oil Recovery \di Indonesia

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

PENGARUH TEMPERATUR LINGKUNGAN TERHADAP EFISIENSI TURBIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP)

BAB IV ESTIMASI SUMBER DAYA HIDROKARBON PADA FORMASI PARIGI

2016, No Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nom

BAB I PENDAHULUAN. Pertamina EP yang berada di Jawa Barat (Gambar 1.1). Lapangan tersebut

ISBN

Bab I Pendahuluan. I.1 Maksud dan Tujuan

Evaluasi Cadangan Minyak Zona A dan B, Lapangan Ramses, Blok D Melalui Pemodelan Geologi Berdasarkan Data Petrofisika

Poso Nugraha Pulungan , Semester II 2010/2011 1

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember Makalah Profesional IATMI

Laporan Tugas Akhir Studi analisa sekatan sesar dalam menentukan aliran injeksi pada lapangan Kotabatak, Cekungan Sumatera Tengah.

ISSN JEEE Vol. 4 No. 2 Musnal

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PENANGGULANGAN KEPASIRAN PADA SUMUR PRODUKSI DI LAPANGAN SANGATTA

Dokumen Kurikulum Program Studi : Doktor Teknik Perminyakan Lampiran III

KAJIAN METODE BUCKLEY LEVERETT UNTUK PREDIKSI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI SUMUR MT-02 LAPANGAN X

Digital Well Analyzer Sebagai Inovasi Pengukuran Fluid Level Untuk Mendukung Program Optimasi Produksi

EVALUASI PERBANDINGAN DESAIN ELECTRICAL SUBMERSIBLE PUMP DAN SUCKER ROD PUMP UNTUK OPTIMASI PRODUKSI PADA SUMUR M-03 DAN M-05

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 PENERAPAN SISTEM PEMOMPAAN. Sumur XY-15 terletak dalam lapangan Onshore Lapangan XX Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROPOSAL KERJA PRAKTEK DI PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. PLANT CILACAP JAWA TENGAH

KAJIAN LABORATORIUM MENGENAI KETERBASAHAN BATUAN PADA RESERVOIR YANG MENGANDUNG MINYAK PARAFIN PADA PROSES IMBIBISI

SKRIPSI. Oleh : Rizky Ramdhany Panji Rachmat Setiawan Riswan Rais

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

EVALUASI TEKNIS DAN EKONOMIS WELL COMPLETION UNTUK UKURAN TUBING PADA SUMUR MINYAK X-26 DI PT. PERTAMINA EP ASSET 2 PENDOPO FIELD

PERANCANGAN POMPA ELECTRIC SUBMERSIBLE (ESP) PADA SUMUR XY-15 DI LAPANGAN XX INDONESIA

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Teknik Perminyakan Lampiran III

Cadangan bahan bakar fosil dalam bentuk minyak dan gas bumi biasanya. terakumulasi dalam batuan reservoir di bawah permukaan bumi.

PERAWATAN PUMPING UNIT BUKAKA TIPE C228 DI PT. PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD RANTAU-KUALASIMPANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT

BAB I PENDAHALUAN. kondisi geologi di permukaan ataupun kondisi geologi diatas permukaan. Secara teori

), bikarbonat (HCO 3- ), dan boron (B). Hal ini dapat mempengaruhi penurunan pertumbuhan dan perkembangan pada sektor pertanian.

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahu

KAJIAN ULANG DESAIN SEPARATOR UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI 1500 BFPD PADA OIL PLANT SG-09 PT. ENERGI MEGA PERSADA (EMP) GELAM JAMBI

Bab 3 MODEL MATEMATIKA INJEKSI SURFACTANT POLYMER 1-D

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia

PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DENGAN INJEKSI GAS CO 2 DAN SURFAKTAN SECARA SEREMPAK

Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Islam Riau

KAJIAN LABORATORIUM PENGUJIAN PENGARUH POLIMER DENGAN CROSSLINKER TERHADAP RESISTANCE FACTOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

KEGIATAN OPERASI DAN PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI DI PT. MEDCO E&P INDONESIA ( S&C SUMATERA ) FIELD SOKA Diajukan untuk Memenuhi Syarat Permohonan Kuliah Kerja Lapangan O l e h Veto Octavianus ( 03111002051 ) Wafiakmal Miftah ( 03111002057 ) Yoga Abrian ( 03111002065 ) JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014

IDENTITAS DAN PENGESAHAN USULAN KULIAH KERJA LAPANGAN 1. Judul : Kegiatan Operasi Dan Produksi Minyak Dan Gas Bumi Di PT. Medco E&P Indonesia ( S&C Sumatera ) Field SOKA a. Pengusul : Nama / NIM : Veto Octavianus ( 03111002051 ) Wafiakmal Miftah ( 03111002057 ) Yoga Abrian ( 03111002065 ) b. Institusi : Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya 2. Tempat : PT. Medco E & P Indonesia ( S&C Sumatera ) 3. Waktu : 11 Agustus 30 Agustus 2014 Palembang, Juli 2014 Pemohon 1, Pemohon 2, Pemohon 3, Veto Octavianus Wafiakmal Miftah Yoga Abrian NIM. 03111402051 NIM. 03111402057 NIM.03111002065 Mengetahui : Ketua Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya, Hj. Rr. Harminuke Eko Handayani, ST, MT NIP. 196902091997032001

A. Judul Proposal Kuliah Kerja Lapangan : Kegiatan Operasi Dan Produksi Minyak Dan Gas Bumi Di PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA ) B. Bidang Ilmu : Teknik Pertambangan (Opsi/Konsentrasi Migas) C. Latar Belakang Minyak dan gas bumi merupakan bahan yang paling penting di dunia dewasa ini sebagai sumber energi. Penurunan produksi minyak bumi telah mengakibatkan timbulnya krisis di seluruh dunia dan memberikan pengaruh politik ataupun ekonomi. Dari sini dapat dilihat, bahwa minyak bumi merupakan salah satu sumber kekayaan yang sangat penting, yang berpengaruh ataupun yang merupakan salah satu faktor peradaban manusia (R.P.Koesoemadinata, 1980). Berdasarkan data dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengklaim cadangan minyak bumi Indonesia saat ini tersisa sekitar 4,4 miliar barel atau 0,2 persen dari cadangan minyak dunia (investor.co.id, 2013). Cadangan minyak dan gas bumi di Indonesia tersebar hampir di seluruh penghujung negeri. Sumatera bagian selatan menjadi penyumbang sumber daya dan cadangan batubara nasional yang cukup besar. Cadangan minyak bumi yang terdapat di Provinsi Jambi termasuk ke dalam Cekungan Sumatera bagian Selatan. Salah satu sebarannya diproduksi oleh PT. Pertamina EP Asset 1 Field Jambi. Metode produksi yang biasa digunakan dalam kegiatan produksi minyak bumi di Indonesia adalah natural flow, metode arthificial lift, maupun metode Enchanted Oil Recovery (EOR). Kondisi dan tekanan pada reservoir akan mempengaruhi metode produksi yang akan digunakan. Untuk menambah wawasan dan aplikasi kegiatan pembelajaran secara teori mengenai kegiatan operasi dan metode produksi maka Penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kegiatan operasi dan metode produksi yang ada di PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA )

D. Tujuan Tujuan dilakukannya Kuliah Kerja Lapangan mengenai kegiatan operasi produksi minyak dan gas bumi dijabarkan sebagai berikut. 1. Tujuan umum : untuk mengamati dan mempelajari proses operasi dan produksi minyak dan gas bumi yang ada di lapangan, khususnya di PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA)Tujuan khusus: a. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan operasi produksi minyak dan gas bumi di PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA)dan mengetahui metode yang digunakan oleh PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA)dalam memproduksi minyak dan gas bumi. b. Mengamati dan mengetahui alat-alat produksi yang digunakan oleh PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA) dalam memproduksi minyak dan gas bumi, baik dengan metode natural flow, metode arthificial lift, maupun metode Enchanted Oil Recovery (EOR), serta faktor yang mempengaruhi pemilihan alat tersebut. c. Mengetahui dan mempelajari proses produksi minyak dan gas bumi yang dilakukan oleh PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA) serta masalah-masalah yang sering dihadapi dalam memproduksi minyak dan gas bumi dan solusi penyelesaiannya. E. Ruang Lingkup Pengamatan Ruang lingkup pengamatan pada kuliah kerja lapangan ini dibatasi pada masalah kegiatan operasi dan aktivitas produksi pada PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA) Termasuk hal yang mempengaruhi pemilihan alat serta masalah-masalah yang sering dihadapi dalam memproduksi minyak dan gas bumi dan solusi penyelesaiannya, secara khusus hal yang akan diamati pada Kuliah Kerja Lapangan ini adalah : 1. Bagaimana proses produksi minyak dan gas bumi yang dilakukan Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi kegiatan operasi produksi minyak dan gas bumi di PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA)? 2. Metode apakah yang digunakan oleh PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA) dalam memproduksi minyak dan gas bumi?

F. Hasil Yang Diharapkan Adapun hasil yang diharapkan dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini adalah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman praktek dan pengetahuan secara langsung dalam kondisi nyata lapangan mengenai kegiatan operasi produksi minyak dan gas bumi, khususnya di PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA). Hasil kegiatan disajikan dalam bentuk laporan dan hasil analisis dengan data-data yang terkait. Semua hasil laporan akan diberikan dalam susunan laporan tertulis yang sistematis dan teratur sesuai kode etik tulisan ilmiah, serta akan dipresentasikan di PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA) dan Lingkungan Akademik Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan. G. Manfaat Adapun manfaat yang dapat diberikan dengan dilaksanakannya program Kuliah Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut: 1.Bagi Perguruan Tinggi Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai perkembangan teknologi dan industri perminyakan di Indonesia yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang memerlukan, serta mampu menghasilkan sarjana-sarjana yang handal dan memiliki pengalaman di bidangnya dan dapat membina kerja sama yang baik antara lingkungan akademis dengan lingkungan kerja. 2. Bagi perusahaan Hasil analisa dan pengamatan yang dilakukan selama kuliah kerja lapangan atau kerja praktek dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan untuk menentukan kebijakasanaan perusahaan di masa yang akan datang. 3. Bagi mahasiswa Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih mendalam gambaran tentang kondisi nyata dunia kerja sehingga nantinya diharapkan mampu menerapkan ilmu yang telah didapat dalam aktivitas industri itu sendiri.

H. Dasar Teori Menurut R.P Koesoemadinata (1980), pada prinsipnya minyak bumi terdapat dalam 2 cara utama yaitu : 1. Pada permukaan bumi, terutama sebagai rembesan (seepages atau seeps), kadang-kadang juga sebagai suatu danau, sumber atau sebagai pasir yang dijenuhi minyak bumi. 2. Di dalam kerak bumi, yaitu sebagai suatu akumulasi yaitu suatu penjenuhanbatuan yang sebetulnya hanyalh satu-satunya cara terdapat yang mempunyai arti ekonomi. Dimana pada penjenuhan batuan seperti itu maka minyak bumi terdapat didalam rongga-rongga atau pori-pori batuan dan menjenuhi seluruh batuan tersebut. Pada minyak bumi terdapat suatu sistem, dimana sistem ini menentukan mengenai keberadaan dan kondisi suatu hidrokarbon dan sistem ini disebut dengan Petroleum System. Adapun yang termasuk di dalam Petroleum System yaitu : 1. Source Rock yaitu butiran halus yang cenderung berawrna hitam yang memiliki kandungan zat oragnik yang dapat menjadi sumber dihasilkannya hidrokarbon. 2. Reservoir yaitu tempat terakumulasinya hidrokarbon. 3. Migration yaitu proses berpindahnya hidrokarbon karena beberapa faktor seperti karena bocornya reservoir. 4. Trap yaitu perangkap yang menyebabkan minyak terperangkap dan tidak dapat lagi melakukan migrasi, dimana perangkap ini dapat berupa perangkap struktur ataupun perangkap stratigrafi. 5. Cap rock yaitu lapisan atau batuan penutup yang impermeable yang berada diatas reservoir sehingga menghalangi hidrokarbon untuk keatas. Secara umum naiknya minyak ke permukaan dipengaruhi oleh dua metode pengangkatan, yaitu mengalir dengan sendirinya atau alami (natural flow) dan pengangkatan buatan (artificial lift). 1. Natural Flow Natural Flow yaitu sumur-sumur produksi yang tekanannya dinilai bagus dan kuat untuk mengangkat fluida ke permukaan. Sehingga pihak engineer memutuskan untuk memproduksinya secara alami.

2. Artificial Lift Artificial lift well, yaitu sumur-sumur yang dipasangi peralatan pengangkatan buatan. Salah satu pertimbangan untuk memasang alat bantu tersebut adalah karena faktor kecilnya tekanan reservoir. Reservoir yang telah diproduksikan akan mengalami penurunan tekanan reservoir, dimana akan tercapai suatu harga dimana perbedaan tekanan reservoir dengan tekanan hidrostatik sumur tidak dapat mengangkat fluida ke permukaan secara alami. Untuk itulah metode artificial lift digunakan. Tetapi selain itu, bisa juga karena alasan untuk meningkatkan target produksi, sehingga sumur-sumur yang memiliki tekanan bagus pun bisa di pasang peralatan artificial. Jenis-jenis artificial lift method antara lain: a. Gas Lift Gas lift pada prinsipnya adalah mencampurkan gas ke dalam sistem fluida agar didapat densitas sistem yang lebih ringan sehingga memberikan tekanan alir (Pwf) yang kecil agar didapat drawdown yang besar. b. Electric Submersible Pump (ESP) ESP adalah pompa elektrik yang menggunakan prinsip sentrifugal, dimana rotor melemparkan fluida ke samping, kemudian ditangkap oleh sudu-sudu stator yang diarahkan kembali ke bagian tengah yang diterima di sebelah atas. Demikian seterusnya, sehingga fluida tersebut mempunyai energi untuk mengalir ke permukaan. c. Pumping Unit (Sucker Rod Pump) Untuk mengatasi terjadinya penurunan tekanan dari beberapa sumur produksi pada Area Operasi Timur, Sucker Rod Pump merupakan metode yang paling banyak digunakan. Sucker Rod Pump banyak digunakan dari jenis lainnya karena lebih sederhana penggunaan dan perawatannya jika dibandingkan dengan metode yang lainnya. Pada proses produksi minyak, sumur minyak akan mengalami penurunan tekanan seiring dengan berjalannya proses produksi. Untuk dapat meningkatkan recovery minyak, maka digunakanlah metoda enhanced oil recovery (EOR). Jenis jenis dari metode ini di antaranya :

1. Injeksi Air (Water Flood) Injeksi air merupakan salah satu metoda EOR yang paling banyak dilakukan sampai saat ini. Biasanya injeksi air digolongkan ke dalam injeksi tak tercampur. 2. Injeksi Air Ditambah Dengan Zat Tertentu Setelah injeksi air telah maksimum diaplikasikan, terdapat beberapa cara untuk menambah efisiensi injeksi dengan cara menambahkan zat-zat kimia tertentu kedalam air injeksi yang akan diinjeksikan. 1. Surfactant Surfactant berfungsi untuk menurunkan tegangan pcrmukaan, tekanan kapiler campuran polimer, alkohol, sulfonate), menaikkan efesiensi pendesakan dalam skala pori, mikropis. 2. Polymer Polymer berfungsi untuk memperbaiki perbandingan mobilitas minyakair. Untuk menaikkan efesiensi pengurasan secara luas, makrokopis. Sering dipakai berselang-seling dengan surfactant. Injeksi Polymer efektif untuk reservoir dengan viskositas minyak tinggi (sampai 200 cp). 3. Injeksi Termal Injeksi termal dilakukan dengan menginjeksikan fluida panas yang temperatur jauh lebih besar jika dibandingkan temperatur fluida reservoir. Injeksi Termal berfungsi menurunkan viskositas minyak atau membuat minyak berubah ke fasa uap, juga mendorong minyak ke sumur-sumur produksi.

J. Waktu Pelaksanaan Kuliah kerja lapangan ini diusulkan dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2014-30 Agustus 2014 atau mungkin dapat memakan waktu lebih sesuai dengan kondisi yang diperlukan. K. Jadwal Kegiatan Berikut merupakan tahapan pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan yang akan dilaksanakan di PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA). 1. Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan akan dibagi dalam beberapa tahapan kegiatan antara lain: a. Pengarahan pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan oleh dosen pembimbing. b. Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan di lapangan (perusahaan). c. Pembuatan laporan Kuliah Kerja Lapangan beserta bimbingan laporan. d. Penyerahan laporan Kuliah Kerja Lapangan di perusahaan. 2. Pada proses pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan di lapangan pihak perusahaan mempunyai wewenang penuh terhadap proses pendidikan mahasiswa, terutama penyerapan pengetahuan aplikatif di perusahaan. 3. Setelah Kuliah Kerja Lapangan di lapangan selesai, mahasiswa wajib membuat laporan Kuliah Kerja Lapangan yang dibimbing oleh dosen pembimbing Kuliah Kerja Lapangan. 4. Penilaian Kuliah Kerja Lapangan terdiri dari dua unsur, yaitu penilaian dari pihak instansi atau perusahaan dimana Kuliah Kerja lapangan dilaksanakan dan pihak Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya, yang akan dilakukan oleh seorang dosen penguji. Setelah mempertimbangkan tahap pelaksaan yang telah ditetapkan oleh Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya, berikut ini merupakan Tabel Perencanaan Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek sebagai pertimbangan untuk pelaksanaan di PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA)

Agustus 2014 No. Jenis Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu ke - I ke -II ke - III ke- IV 1. Orientasi Lapangan 2. Pengamatan dan Observasi 3. Pengumpulan Data 4. Penyusunan Laporan L. Penutup Demikian proposal ini kami buat dengan sebenar-benarnya, besar harapan kami untuk dapat melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan di PT. Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera Field SOKA) ini. Kami menyadari bahwa pada saat pelaksanaan kerja praktek akan sedikit mengganggu kegiatan perusahaan dan untuk itu sebelumnya kami meminta maaf yang sebesar-besarnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan petunjuk- Nya kepada kita semua. Atas bantuan dan perhatiannya kami ucapkan terima kasih. M. Daftar Pustaka Koesoemadinata, R.P. 1980. Geologi Minyak Dan Gas Bumi Edisi Kedua. Bandung: Institut Teknologi Bandung.