BAB 3 METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 ANALISIS PENELITIAN

DT-SENSE Gas Sensor Trademarks & Copyright

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN DAN PENERAPAN SISTEM MONITORING TINGKAT PENCEMARAN UDARA DENGAN KOMUNIKASI SMS MENGGUNAKAN MODEM GSM LAPORAN TUGAS AKHIR.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN DAN PENERAPAN SISTEM MONITORING TINGKAT PENCEMARAN UDARA DENGAN KOMUNIKASI SMS MENGGUNAKAN MODEM GSM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DT-SENSE. Barometric Pressure & Temperature Sensor

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

DT-SENSE Color Sensor Q uick S tart

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DT-SENSE. Temperature & Humidity Sensor

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan merancang beberapa node yang akan

SST-21 MOVING SIGN CONTROLLER SYSTEM

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DT-SENSE. Humidity Sensor

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Alat Pengukur Level Air

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

DT-SENSE. IR Proximity Detector

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

BAB III METODE PENELITIAN. kepada security atau pihak yang berwenang melalui komunikasi wireless dengan output

DGSM300 DELTA GSM MODEM INTERFACE

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

SISTEM KENDALI RUMAH BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) Oleh: Hary Kurniawan

Trademarks & Copyright

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. besar berupa gambar dengan tujuan agar sebuah sistem dapat lebih mudah

BAB III METODE PENELITIAN

DT-SENSE. Temperature Sensor

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. dibuat. Dalam merancang sebuah sistem, dilakukan beberapa perancangan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

TEMPAT JEMURAN DINDING OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR HUJAN BERBASIS MIKROKONTROLER DAN INFORMASI DIKIRIMKAN MENGGUNAKAN FASILITAS SMS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. patok, serta pemasangan sensor ultrasonik HC-SR04 yang akan ditempatkan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV PERANCANGAN ALAT. Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

DT-AVR Application Note. Gambar 1 Blok Diagram AN133

ALAT PENGUKUR DAN PENGIRIM KUALITAS UDARA DARI GAS KARBONMONOKSIDA (CO) MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA32 DAN SMS GATEWAY SKRIPSI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam. diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SPC Application Note. SPC Blue-Link (J2) Tabel 1 Hubungan SPC Blue-Link Dengan Komputer

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Sistem Sistem ini merupakan sebuah prototipe alat pengukur kadar kualitas polusi udara yang bisa ditempatkan di pinggir jalan raya dengan 7-Segment sebagai media penampil informasi rangenya mulai dari 0000 ppm (part per milion) 9999 ppm dan display LCD untuk menampilkan kualitas udara,sehingga pengguna jalan yang lewat bisa melihat secara langsung hasil deteksi gas beserta tingkat pencemaran udara ditempat tersebut, dan nilai yang tampil di 7-Segmen akan dikirimkan dengan komunikasi SMS (Short Massage Service) melalui Modem GSM isinya sesuai dengan tampilan pada display, informasi SMS akan dikirimkan dari sebuah Modem Serial menuju ke Modem yang terhubung dengan komputer dimana data yang diterima nantinya akan disimpan dalam database dan ditampilkan di komputer yang telah terhubung dengan Modem. Setelah datanya diterima di komputer disimpan dalam database dan selanjutnya data tersebut bisa disebarkan melalui berbagai media untuk memberikan informasi tentang tingkat polusi udara pada suatu tempat 3.2 Perancangan Perangkat Keras Perancangan Keras meliputi blok diagram sistem dan pemilihan perangkat keras, dan blok design komponen. 22

23 3.2.1 Blok diagram Blok diagram Alat Pemantau Polusi Udara dengan Komunikasi data menggunakan Modem GSM ditunjukkan pada gambar 3.0 Lingkungan / Polutan Sensor Gas Mikrokontroler AVR Display 7-Segment dan LCD Modem GSM Modem GSM PC Database Gambar 3.0 Diagram Blok Sistem

24 Untuk gas polusi udara yang dideteksi nantinya akan diproses terlebih dahulu oleh sebuah rangkaian sensor dan kemudian nilai dari hasil pembacaan modul sensor berupa data analog diubah menjadi data digital oleh ADC internal dari modul sensor. Data digital dari sensor ini berupa input I2C kemudian akan diproses oleh mikrokontroler Atmega8535 Data yang telah diproses oleh mikrokontroler kemudian akan ditampilkan melalui modul 7-Segment berupa jumlah konsentrasi gas polusi udara, dan melalui komunikasi serial, Data yang telah diproses oleh mikrokontroler ini juga dihubungkan ke Modem GSM untuk kemudian dikirim ke modem yang terhubung dengan PC berupa pesan SMS dan ditampilkan dalam komputer tersebut sehingga datanya bisa dishare 3.2.2 Pemilihan Perangkat Keras Untuk pemilihan komponen atau perangkat keras menggunakan modul modul elekronika yang sudah jadi yang sudah terdapat dipasaran sehingga memudahkan untuk pemrograman, pemasangan, dan uji coba. 3.2.2.1 Modul mikrokontroler AVR Penggunaan microcontroller jenis AVR (Alf and Vegard s Risc processor) saat ini sudah beredar dipasaran berupa modul single chip dengan basis mikrokontroler AVR. Pada rancangan ini membutuhkan modul mikrokontroler AVR untuk pembacaan hasil sensor,pengendalian tampilan 7- Segment, serta komunikasi data serial. Oleh karena itu digunakan Modul

25 Mikrokonroller kemampuan untuk melakukan komunikasi data serial secara UART RS-232 serta pemrograman memori melalui ISP(In-System Programming). Jenis AT Mega-8535 yang berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz. Dengan ukuran memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte, EEPROM sebesar 512 byte. Dilengkapi dengan fitur ADC internal dengan resolusi 10 bit sebanyak 8 channel, port komunitas serial USART dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps. Mikrokotroler AT Mega-8535 memiliki mode sleep untuk penghematan penggunaan daya listrik. Gambar 3.1 Skema Rangkaian Modul Mikrokontroler

26 Gambar 3.2 Tata Letak Modul Mikrokontroler 3.2.2.2 Modul Sensor Gas Alat ini dirancang dengan menggunakan suatu sensor gas untuk mendeteksi konsentrasi gas yang ada di udara. Perubahan daya konduksi pada sensor akan mengakibatkan perubahan hambatan output sensor.oleh karena itu digunakan Modul Sensor Gas. Modul Sensor Gas merupakan sebuah modul sensor cerdas yang mampu memonitor perubahan konsentrasi gas LPG, iso-butana, propane, CO(Carbon Monoksida), CO2 (karbon dioksida), CH4 (metana), Alkohol, atau kualitas udara tergantung dari sensor yang digunakan. Modul ini kompatibel dengan sensor gas MQ-3 (alkohol), MQ-4 (metana), MQ-6 (LPG, iso-butana, dan propana), MQ-7 (CO), MQ-135 (kualitas udara), dan MG-811 (CO2). Selain itu, modul sensor cerdas ini dapat berfungsi sebagai kendali konsentrasi gas mandiri secara ON/OFF

27 mengikuti setpoint yang ditentukan. Modul sensor ini dilengkapi dengan antarmuka UART TTL dan I2C. Gambar 3.3 Modul sensor gas Pada modul sensor gas diatas terdapat 2 buah LED indikator yaitu LED indikator merah dan LED indikator hijau. Pada saat power-up, LED merah akan berkedip sesuai dengan alamat I2C modul. Jika alamat I2C adalah 0xE0 maka LED indikator akan berkedip 1 kali. Jika alamat I2C adalah 0xE2 maka LED indikator akan berkedip 2 kali. Jika alamat I2C adalah 0xE4 maka LED indikator akan berkedip 3 kali dan demikian seterusnya sampai alamat I2C 0xEE maka LED indikator akan berkedip 8 kali. Pada saat power-up, LED hijau akan berkedip dengan cepat sampai kondisi pemanasan sensor dan hasil pembacaan sensor sudah stabil. Waktu yang diperlukan untuk mencapai kondisi stabil berbeda-beda untuk tiap sensor yang digunakan tergantung pada kecepatan respon sensor dan kondisi heater pada sensor. Jika kondisi stabil sudah tercapai, maka LED

28 hijau akan menyala tanpa berkedip.pada kondisi operasi normal (setelah kondisi power-up), LED merah akan menyala atau padam sesuai dengan hasil pembacaan sensor dan mode operasi yang dipilih. Sedangkan selama hasil pembacaan sensor stabil, LED hijau akan tetap menyala dan hanya berkedip pelan (tiap 1 detik) jika ada perubahan konsentrasi gas. Modul sensor gas diatas juga memiliki 1 pin output open collector yang status logikanya akan berubah-ubah, sesuai dengan hasil pembacaan sensor gas dan batas atas serta batas bawah yang telah ditentukan. Pin output ini dapat dihubungkan dengan aktuator (exhaust atau alarm) sehingga modul ini dapat berfungsi sebagai pemonitor konsentrasi gas secara mandiri. Modul ini memiliki antarmuka UART TTL dan I2C yang dapat digunakan untuk menerima perintah atau mengirim data. Antarmuka TTL Parameter komunikasi UART TTL adalah sebagai berikut: 38400 bps Tanpa bit parity 8 bit data Tanpa flow control 1 bit stop Semua perintah yang dikirim melalui antarmuka UART TTL dimulai dengan mengirim 1 byte data yang berisi <nomor perintah> dan (jika diperlukan) n-byte data parameter perintah. Jika perintah yang telah dikirimkan merupakan perintah yang meminta data dari modul,maka modul akan mengirimkan data melalui jalur TX TTL

29 Antarmuka I2C Modul sensor gas memiliki antarmuka I2C. Pada antarmuka I2C ini, modul ini bertindak sebagai slave dengan alamat sesuai dengan telah ditentukan sebelumnya. Alamat default adalah 0xE0 menggunakan jalur komunikasi UART. Antarmuka I2C pada modul mendukung bit rate sampai dengan maksimum 100 khz. Semua perintah yang dikirim melalui antarmuka I2C diawali dengan start condition dan kemudian diikuti dengan pengiriman 1 byte alamat modul. Setelah pengiriman alamat, selanjutnya master harus mengirim 1 byte data yang berisi <nomor perintah> dan (jika diperlukan) n- byte data parameter perintah. Selanjutnya, setelah seluruh parameter perintah telah dikirim, urutan perintah diakhiri dengan stop condition.berikut urutan yang harus dilakukan untuk mengirimkan perintah melalui antarmuka I2C. Jika perintah yang telah dikirimkan merupakan perintah yang meminta data dari modul, maka datadata tersebut dapat dibaca dengan mengunakan urutan perintah baca. Berikut urutan yang harus dilakukan untuk membaca data dari modul sensor gas. Gambar 3.4 Urutan Tulis Melalui I2C

30 Jika perintah yang telah dikirimkan merupakan perintah yang meminta data dari modul, maka data-data tersebut dapat dibaca dengan mengunakan urutan perintah baca. Berikut urutan yang harus dilakukan untuk membaca data modul sensor gas. Gambar 3.5 Urutan Baca Melaui I2C Modul Sensor Gas Sebuah data/parameter yang memiliki range lebih besar dari 255 desimal (lebih besar dari 1 byte) dikirim secara dua tahap. Satu byte data MSB dikirim lebih dahulu kemudian diikuti dengan data LSB. Misalnya parameter <datasensor> yang memiliki range 0 1023. Untuk menentukan kualitas udara digunakan sensor MQ 135 atau modul sensor gas 1. 3.2.2.3 Display 7-Segment Untuk menampilkan nilai dari konsentrasi gas yang dideteksi oleh sensor dalam satuan ppm bisa memakai LCD grafik 16x2 atau 7-Segment. Agar nilai bisa terbaca lebih jelas maka dipilih display modul 7-Segment berupa BCD (Binary Coded Decimal) dengan output berupa tampilan 2 angka desimal (0-9) untuk tiap Segment sehingga output tampilan total modul

31 adalah 00-99.Untuk rancangan alat ini menggunakan 6x2 modul 7-Segment dengan 6 port enable / port control Gambar 3.6 Skema Rangkaian Modul BCD 7-Segments 3.2.2.4 Modul LCD Display Modul LCD Display merupakan modul LCD 16 karakter x 2 baris. Modul ini mempermudah penggunaan LCD karakter 16x2 dengan hanya menghubungkannya dengan sebuah port I/O pada mikrokontroler atau mikroprosesor.

32 Gambar 3.7 Skema Rangkaian Modul LCD 3.2.2.5 Modem Serial dan USB Sebuah modem GSM (Global System for Mobile Communications) dibutuhkan untuk dapat mengirimkan data serial dari mikrokontroler ke handphone atau Modem USB yang terhubung dengan komputer. Oleh karena itu digunakan Modem Wavecom Fastrack Serial dan USB. Modem Wavecom Fastrack ini di Indonesia cukup dikenal digunakan pada industri bisnis rumahan dan bahkan skala besar mulai dari fungsi untuk kirim SMS massal hingga fungsi sebagai penggerak perangkat elektronik.

33 Gambar 3.8 Modem Wavecom Fastrack 1306B Serial dan USB 3.2.2.6 Level Converter RS-232 Eksternal Karena pada modul mikrokontroler tidak memiliki level konverter internal untuk komunikasi serial maka diperlukan suatu rangkaian Level converter RS-232 eksternal untuk komunikasi serial antara mikrokontroler dengan Modem GSM yang berfungsi untuk menyamakan tegangan mikrokontroler dengan Modem GSM. Gambar 3.9 Skema Rangkaian Level Converter RS-232 Eksternal

34 3.2.2.7 Power Supply Untuk supply alat ini digunakan Switching Regulator berkapasitas 12 Volt 2 Ampere yang menggunakan supply dari PLN,akan tetapi dalam implementasi yaitu mengukur tingkat polusi udara di jalanan maka digunakan batterai aki berkapasitas 12 Volt 7 Ah untuk pengambilan data artinya 12 Volt 7 Ampere hour artinya bila digunakan 1 ampere 1 jam maka batterai ini akan tahan 7 jam dengan tegangan listrik DC 12 V dan seterusnya bisa diisi ulang apabila kapasitas aki tersebut habis. Gambar 3.10 Switching Regulator dan Batterai Aki 3.3 Perancangan Perangkat Lunak Dalam membuat perangkat lunak yang pertama harus adalah menentukan alur programnya. Setelah dibuat diagram alir atau flowchart maka dapat dibuat realisasi programnya. Pada diagram alir ini terdiri dari 3 bagian : 1. Diagram alir keseluruhan dari alat monitor pengukur kualitas udara, 2. Diagram alir ubah alamat sensor gas, 3. Diagram alir komunikasi data hasil deteksi menggunakan Modem GSM.

35 3.3.1 Diagram Alir 3.3.1.1 Diagram Alir Program Utama Mulai IIMenunggu Inisialisasi Sensor Apakah Sensor Stabil Tidak Menampilkan angka 0000 ppm di 7-Segment Ya Menampilkan hasil deteksi sensor ke 7- Segment Lakukan Deteksi gas IMengirim data hasil deteksi lewat Modem GSM Terima data dengan Aplikasi C# dan Simpan di database Selesai Gambar 3.11 Diagram Alir Program Utama

36 Pada saat program pertama kali dijalankan, sensor akan melakukan proses inisialisasi sensor dengan memanaskan heater di modul sensor ditandai indikator LED hijau berkedip selama beberapa detik sampai LED hijau menyala stabil, bila belum stabil maka angka di 7-Segment menunjukan angka 0000, selanjutnya jika sudah stabil maka sensor akan bekerja mengukur kualitas udara dengan menggunakan ADC internal sensor sehingga data yang akan dibaca oleh mikrokontroler sudah berupa data I2C yang diparalel, data I2C yang dibaca oleh mikrokontroler akan ditampilkan di 7-Segments untuk menunjukan jumlah konsentrasi gas pada suatu tempat, kemudian datanya juga dikirim melalui komunikasi serial mikrokontroler ke Modem GSM dan akan diterima komputer yang terhubung dengan Modem USB kemudian data akan disimpan dalam bentuk database.

37 3.3.1.2 Diagram Alir Ubah Alamat Tulis Lewat UART Modul Sensor Gas dan tampilkan melalui I2C ke display 7-Segment Mulai Menunggu Inisialisasi Sensor Mempunyai alamat awal secara default 0xE0 Tidak bisa Baca I2C sensor karena alamat tulis sama Ubah Alamat Tulis modul sensor lewat jalur UART Tidak Ya Mengisi Program di Eeprom modul Sensor dengan Alamat Tulis yang berbeda beda Baca hasil deteksi lewat I2C Sensor Tampilkan ke display 7- Segment Selesai Gambar 3.12 Diagram Alir Program ubah alamat sensor

38 Agar ke tiga modul sensor tersebut bisa diparalel terlebih dulu harus diganti alamat tulis, secara default awal alamat tulis dari modul sensor adalah 0xE0, tetapi berdasarkan manual book modul sensor gas ini bisa diganti alamat tulis dengan delapan macam alamat seperti 0xE0 0xE2 0xE4 0xE6 0xE8 0xEA 0xEC agar ke tiga sensor tersebut bisa paralel dalam jalur I2C ke mikrokontroler. Selanjutnya data dari sensor yang dibaca oleh mikrokontroler untuk ditampilkan ke display 7-Segment 3.3.1.3 Diagram Alir Komunikasi data serial Data yang telah diproses oleh mikrokontroler ini juga dihubungkan ke Modem GSM untuk kemudian dikirim Modem USB yang terhubung ke komputer berupa pesan SMS, setelah pesan SMS diterima maka akan disimpan dan ditampilkan komputer untuk kemudian data ini bisa disharing

39 3.3.1.3.1 Diagram Alir Kirim data SMS dengan AT-Command Mulai Menggunakan AT+CMGF = 1 Untuk atur mode teks Memasukan Nomor Tujuan dengan AT+CMGS = no tujuan Membaca hasil deteksi sensor dengan I2C Kirim dengan putchar(26) = kode Ascii dari ctrl+z selesai Gambar 3.13 Diagram Alir kirim data SMS dengan AT-Command Dengan perintah AT+CMGF=1 akan membuat pengiriman data dalam bentuk teks, lalu masukan nomor tujuan diawali dan akhiri dengan tanta petik ( ) dengan perintah AT+CMGS = nomor tujuan lalu enter dengan memasukan karakter ASCII

40 13 lalu masukan variable dari baca sensor kemudian kirim dengan perintah menulis karakter ctrl+z yaitu kode ASCII 26 3.3.1.3.2 Diagram Alir terima data SMS dengan aplikasi dari program C# Mulai Mengatur Port dan Baudrate untuk Inisialisasi Mengaktifkan Aplikasi C# Cek apa ada SMS yang masuk Tidak Isi Aplikasi C# List Box kosong Ya Membaca SMS / DATA Klik read tampilkan di List Box Aplikasi C# Menyimpan DATA / SMS ke Database yang ada di List Box Hapus SMS / DATA yang ada di List Box Selesai Gambar 3.14 Diagram Alir terima data sms dengan Aplikasi menggunakan C#

41 3.3.2 Perancangan Aplikasi terima data SMS dan Database Modem GSM Wavecom (USB interface) dihubungkan ke PC/Laptop. Setelah itu jalankan aplikasi untuk menerima SMS (yang dibuat di Microsoft Visual C# 2010). Setelah masuk aplikasinya, kemudian atur Port (seperti mengatur port setting pada Hyperterminal). Untuk mengecek port name mana yang tersambung, dapat mengeceknya melalui device manager. Baudrate yang digunakan adalah 9600, Data bits = 1, Stop Bits =1, dan Parity Bit dibuat none. Gambar 3.15 Setting Port dan Baud Rate untuk memulai aplikasi Setelah tersambung diklik Connect maka akan muncul tab Read SMS, bisa lanngsung klik tombol Read, Jika ada SMS yang masuk maka SMS tersebut akan ditampilkan di List Box, sedangkan jika tidak ada SMS

42 yang masuk maka List Box akan tetap kosong. Ketika SMS yang masuk dibaca maka akan ditampilkan di List Box kemudian secara otomatis akan disimpan pada file MS Access (database ) Gambar 3.16 Tampilan Aplikasi C# untuk Terima SMS Gambar 3.17 Tampilan database Ms Acces untuk simpan data

43 Data diterima dan disimpan didalam database Ms Acces dimana informasi dari pesan SMS tersebut dibagi berdasarkan field yang telah dibuat di Ms Access. Field tersebut antara lain Waktu (waktu penerimaan pesan), ID (nomor pengirim), No_CO 2 _Asap (target gas untuk Air Quality Sensor), CO (memuat pengukuran Karbon monoksida), Methane (memuat pengukuran gas metana/ch 4 ), Kualitas Udara (field ini berisi informasi kategori kualitas udara berdasarkan data dari NO_CO 2 _Asap) [1], serta lokasi (field ini berisi informasi dimana lokasi penempatan sensor). 3.4 Rancang Bangun Rancangan dibuat sedemikian rupa agar menjadi sebuah prototipe papan nilai yang menunjukan jumlah konsentrasi gas dalam satuan ppm, sensor1 yaitu sensor MQ-135 (kualitas udara), sensor2 MQ-7 (CO), Sensor3 MQ-4 (Methane) hasil sensor ditampilkan ke modul BCD 7-Segment yang telah dicascade port datanya terhubung ke PortA, dan untuk menyalahkan 1 modul, pin enablenya harus dihubungkan ke salah satu PortB yakni PB.0 PB.5 di modul mikrokontroler, PortC dihubungkan dengan modul display LCD untuk menunjukan kualitas udara, dan port serial dihubungkan dengan Modem GSM

44 3.4.1 Rancang bangun sketsa tampak dasar dan bawah 40 cm Tampak dasar 25 cm Gambar 3.18 Sketsa rancangan tampak dasar 40 cm Tampak bawah Gambar 3.19 Sketsa rancangan tampak bawah

45 3.4.2 Rancang bangun sketsa penutup layer atas Gambar 3.20 Sketsa penutup tampilan alat 3.4.3 Rancang bangun alat keseluruhan Gambar 3.21 Sketsa tampilan alat

46 3.4.4 Tampilan rancangan alat keseluruhan Gambar 3.22 Tampilan alat