PROFIL WILAYAH PENERIMA MANFAAT RAMADHAN & QURBAN 2013
WILAYAH DISTRIBUSI I. International : Muslim Burma/Myanmar II. Indonesia 1. Jabodetabek: Kalibaru Cilincing-Jakut, Medan Satria-Bekasi, Pancoran-Jakel, Cawang-Jaktim, Bukit Duri-Jaksel, Bantar Gebang (Area Sampah)-Bekasi, Margahayu-Bekasi Timur, Petamburan-Jakbar, Kampung Melayu-Jaktim, Penjaringan Koja-Jakut, Rawa Buaya Cengkareng- Jakbar, Duren Sawit-Jaktim. 2. Bengkulu - Sumatra: Talang Empat Tabalagan. 3. Semarang -Central Java: Kel Bangetayu Wetan, Desa Rahtawu Kec.Gebok-Kudus, Kp.Tanggul Asri Kec Pedurungan Kidul. 4. Surabaya -East Java: Kalilom Lor Timur-Kenjeran, Ds. Roomo Meduran-Gresik, Ds.Tajungan - Bangkalan 5. Medan: Harjosari Dua - Medan Amplas, Siti Rejo 1-Medan Kota. 6. Yogyakarta -Central Java: Dusun Jeruk Legi -Gunung Kidul, Ds.Argomulyo Cangkringan-Sleman, Dusun Ponggok Sidomulyo - Bantul. 7. Balikpapan-Kalimantan:Margasari, Ds.Teririp. 8. Sulawesi: Mandonga Wawombalata-Kendari, Ds.Layana Indah - Palu, Kel Lette Makassar.
PROFIL WILAYAH 1 1. Burma/Myanmar Negara di wilayah Asia, dimana Muslim Rohingya dan Burma terindas oleh kaum mayoritas. Berikut dokumentasi aktifitas Ramadhan PKPU di Myanmar bekerja sama dengan beberapa Mitra PKPU di LN Antusiasme Muslim Myanmar menghadiri program Ifthor yang diselenggarakan oleh PKPU dari 300 orang menjadi 1000 orang yang hadir. Ifthor di pinggiran yangon yang didominasi oleh pengungsi dari rohingya, meikhtila, region yangon dan beberapa tempat. Didukung oleh IKRAM Malaysia dan Al Taqwa Australia
PROFIL WILAYAH 2 2. Cilincing Jakarta Utara Daerah kumuh, padat penduduk dengan sebagian besar penduduknya adalah perantau dan pekerja. Jumlah penduduk 600 KK.
PROFIL WILAYAH 3 3.MedanSatria Bekasi Kondisi sosek masyarakatnya menengah kebawah dengan penghasilan rp.40,000 hingga rp. 50,000 per hari dengan tingkat pendidikan rata-rata SMP dan SMA. Jumlah penduduk 600 KK
PROFIL WILAYAH 4 4. Rajawati Pancoran Jaksel Mata pencaharian utama penduduk adalah wirausaha, berdagang, tukang bangunan, pegawai swasta/negeri dengan pendapatan rata-rata dibawah UMR (1-2 jt perbulan). Jumlah penduduk 250 KK.
PROFIL WILAYAH 5 5. Cawang Jakarta Timur Mata pencaharian utama penduduknya adalah buruh bangunan dengan pendapatan rata-rata 1-2jt per bulan (dibawah UMR). Jumlah penduduk 1200 KK.
PROFIL WILAYAH 6 6. Bukit Duri -Jaksel Mata pencaharian utama penduduk adalah buruh, pedagang dan supir dengan pendapatan rata-rata 1-2 jt per bulan. Jumlah penduduk 128 KK.
PROFIL WILAYAH 7 7. Kalibaru Cilincing Jakarta Utara Wilayah pemukiman padat penduduk dengantingkat kerawanan penularan penyakit yang tinggi. Di wilayah ini ditemukan kasus balita gizi buruk. Mayoritas penduduk miskin dengan mata pencaharian sebagai buruh dan nelayan. Jumlah penduduk 2500 KK(8000 jiwa).
PROFIL WILAYAH 8 8. Kalibaru Cilincing Jakarta Utara Wilayah pemukiman padat penduduk dengantingkat kerawanan penularan penyakit yang tinggi. Mayoritas masyarakat berstatus ekonomi lemah dengan mata pencaharian sebagai buruh dan nelayan. Jumlah penduduk 947 KK(2000 jiwa).
PROFIL WILAYAH 9 9. Karang Kitri Margahayu Bekasi Timur Mata pencaharian utama penduduk adalah pedagang dan buruh dengan penghasilan 1-2 jt per bulan. Jumlah penduduk 480 KK.
PROFIL WILAYAH 10 10. Grogol Petamburan Jakbar Mata pencaharian utama penduduk adalah buruh bangunan dan buruh pabrik dengan penghasilan 1-2 jt perbulan. Jumlah penduduk 250 KK.
PROFIL WILAYAH 11 11. Kebon Pala-Jakarta Timur Mata pencaharian utama penduduk adalah berdagang, buruh bangunan dan pegawai swasta/negeri dengan penghasilan 1-2 jt perbulan. Pemukiman terletak di dekat sungai sehingga rawan banjir. Jumlah penduduk 1076 jiwa.
PROFIL WILAYAH 12 12. Kampung Melayu Jakarta Timur Mata pencaharian utama penduduk adalah pedagang, buruh bangunan dan buruh pabrik dengan penghasilan 1-2 jt perbulan. Pemukiman terletak di dekat sungai sehingga rawan banjir. Jumlah penduduk 150 KK..
PROFIL WILAYAH 13 13. Penjaringan Koja Jakut Mata pencaharian utama penduduk adalah pedagang, buruh bangunan dan buruh pabrik dengan rata-rata penghasilan 1-2 jt perbulan. Pemukiman terletak di pinggir sungai sehingga rawan banjir. Jumlah penduduk 120 KK.
PROFIL WILAYAH 14 14. Rawa Buaya Cengkareng Jakarta Barat Mata pencaharian utama penduduk adalah pedagang, buruh bangunan dan buruh pabrik dengan rata-rata penghasilan 1-2 jt perbulan. Pemukiman terletak di pinggir sungai sehingga rawan banjir. Jumlah penduduk 250 KK.
PROFIL WILAYAH 15 15. Klender Jakarta Timur Wilayah yang terletak bersebelahan dengan sungai yang tercemar ini merupakan wilayah pemukiman sangat padat dengan kondisi sanitasi yang kurang baik sehingga kerap terjadi bencana kebakaran dan banjir. Dari 430 balita yang ada, 12 kasus kurang gizi dan banyak penduduk menderita TBC. Dengan jumlah penduduk 1077 KK (4017 jiwa), hanya 416 KK yang mempunyai Jamban sendiri. Mayoritas ekonomi penduduk menengah ke bawah dengan mata pencaharian beragam sebagai buruh, pedagang dsbnya.
PROFIL WILAYAH 16 16. Kalibaru Cilincing Jakut ( RT 03, 05 dan 015) Daerah kumuh dan padat penduduk, sebagian besar penduduknya adalah pengontrak atau perantau. Sebagian besar tingkat pendidikan warga adalah tamat SD dan tamat SMP serta bermatapencaharian buruh lepas dengan penghasilan yang tidak tetap. Jumlah penerima manfaat di wilayah tersebut sekitar 600 KK.
PROFIL WILAYAH 17 17. Kelurahan Tabalagan -Bengkulu Wilayah yang sulit dijangkau karena fasilitas jalan yang kurang bagus. Jumlah pendudukdiwilayahini213kk(814jiwa).
PROFIL WILAYAH 18 18. Kel. Bangetayu Wetan Semarang Jawa Tengah Wilayah dengan kondisi geografis rendah sehingga menjadi wilayah rawan banjir. Jumlah penerima manfaat mencapai sekitar 104 KK. PROFIL WILAYAH 19 19. Ds. Rahtawu, Kec Gedong, Kudus, Jawa Tengah Wilayah ini merupakan wilayah rawan kristenisasi dan hindunisasi terletak di pelosok di kaki Gunung Muria. Selain jauh dari fasilitas umum seperti PUSKESMAS. Jumlah penerima manfaat di wilayah ini sekitar 105 KK (525jiwa) dengan jumlah balita sekitar 145 anak. PROFIL WILAYAH 20 20. Tanggul Asri, Kec Pedurungan Kidul, Semarang Wilayah dengan potensi sampah yang besar karena kepadatannya yang sangat tinggi dan tidak tertata secara baik terletak di pinggiran area irigasi di kota Semarang. Jumlah penerima manfaat di wilayah ini sekitar 90 KK (495 jiwa).
PROFIL WILAYAH 21 21. Kalilom Lor Timur, Kenjeran, Surabaya Wilayah ini merupakan wilayah pesisir pantai Surabaya dengan mata pencaharian utama sebagai Nelayan dan usaha kecil dari pemanfaatan sampah di wilayah tersebut. Jumlah penerima manfaat sekitar 500 orang. PROFIL WILAYAH 22 22. Ds.Roomo, Meduran, Gresik Wilayah dengan penerima manfaat sejumlah 126 orang ini, merupakan tempat usaha bagi penduduknya untuk memanfaatkan dan memberdayakan sampah sebagai penghasilan keluarga mereka. PROFIL WILAYAH 23 23. Ds. Tajungan, Bangkalan, Surabaya Merupakan wilayah pantai Kamal dengan mata pencaharian utama sebagai nelayan. Diharapkan budidaya Mangrove dapat meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat disana. Jumlah penerima manfaat sekitar100 KK
PROFIL WILAYAH 24 24. Kel. Harjo Sari 2, Medan Amplas, Sumatra Jumlah penduduk Medan Amplas mencapai 113.099 jiwa yang tersebar di 8 kelurahan ini,sebagian besarnya mempunyai latar belakang ekonomi lemah. Mata pencaharian untuk menunjang keluarga adalah mengembangkan industri kecil dari sampah. PROFIL WILAYAH 25 25. Kel. Siti Rejo 1, Medan Kota, Sumatra Jumlah penduduk Medan Kota mencapai 82.783 jiwa yang tersebar di 12 kelurahan, sebagian besarnya mempunyai latar belakang ekonomi lemah. Mata pencaharian untuk menunjang keluarga adalah mengembangkan industri kecil dari sampah. PROFIL WILAYAH 26 26. Dusun Jeruk Legi, Gunung Kidul, Yogyakarta Merupakan daerah kekeringan dan tertinggal dengan akses lokasi yang terisolir terutama ketersediaan prasarana air bersih. Latar belakang ekonomi masyarakat di sana adalah miskin atau ekonomi lemah. Salah satu usaha untuk menguatkan sektor ekonomi mereka adalah mengembangkan sentra industri kerajinan kecil. Jumlah penerima manfaat sekitar 202 KK
PROFIL WILAYAH 27 27. Dusun Mudal, Argomulyo, Cangkringan, Sleman Merupakan wilayah yang terkena dampak bencana erupsi gunung Merapi. Di wilayah ini angka putus sekolah dari pemuda cukup tinggi. Untuk meningkatkan ekonomi para penduduk di wilayah tersebut, PKPU membantu mengembangkan usaha agro industry dibidang perikanan, seperti ternak lele. Selain itu juga memberikan pelatihan menjadikan masyarakat yang tangguh bencana. Jumlah penerima manfaat sekitar 414 jiwa atau 128 KK. PROFIL WILAYAH 28 28. Dusun Ponggok Sidomulyo - Bantul Merupakan salah satu desa termiskin dengan permasalahan sebagian besar balita berstatus kurang gizi. PKPU mencoba membantu meningkatkan ekonomi para penduduk melalui program pemberdayaan sehingga dapat meningkatkan kualitas gizi para balita. Jumlah penerima manfaat di wilayah ini sekitar 1100 jiwa (327 KK).
PROFIL WILAYAH 29 29. Aceh Ada kurang lebih 2.000 yatim Aceh tersebar di beberapa pondok yatim di bawah manajemen PKPU dan keluarganya PROFIL WILAYAH 30 30. Kel. Margasari, Balikpapan,Kalimantan Di sektor ekonomi, tingkat pendapatan yang masih rendah karena sebagian besar warga berjualan dipasar induk tradisional dan minimnya perlindungan usaha. Jumlah penerima manfaat sekitar 87 KK. PROFIL WILAYAH 31 31. Desa Teritip, Balikpapan, Kalimantan. Merupakan daerah dengan sepertiga penduduknya tergolong kurang mampu. Jarak tempuh ke pusat kota selama 45 menit. Mata pencaharian utama adalah berkebun jeruk dengan hasil dihargai sangat murah(15 jeruk hanya Rp.100,-) dan bertenak kepiting.jumlah penerima manfaat sekitar 107 KK.
PROFIL WILAYAH 32 32. Kel Mandonga, Wawombalata, Kendari Dari 220 KK yang menempati salah satu wilayah ini, tercatat 70% adalah pedagang sayur yang diambil dari kebun di daerah sekitar mereka tinggal. PROFIL WILAYAH 33 33. Desa Layana Indah -Palu Desa ini termasuk desa yang terisolir karena susahnya akses ke desa tersebut. Para penduduk desa ini adalah eks warga pesisir teluk Palu yang digusur karena perapihan kota Palu. Ada kurang lebih 100 KK yang tinggal di desa tersebut.
PROFIL WILAYAH 34 34. Kel Lette -Makassar 70% dari 200 KK yang bermukim di wilayah ini adalah pedagang sayur. Wilayah ini merupakan pemukiman kumuh, padat, miskin dan sering dilanda banjir karena sanitasi yang kurang baik sehingga menimbulkan timbunan sampah. Disamping itu banyak ditemukan masalah gizi kurang dan buruk. tumpukan sampah ditengah pemukiman Pecahan bambu untuk pagar pembatas pembuangan sampah