BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Berdasarkan pengalaman

dokumen-dokumen yang mirip
Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

MODUL. Disampaikan dalam Pelatihan Pijat Bayi di Cibiru Bandung Sabtu, 3 November Disusun Oleh : Windy Rakhmawati, S.Kp, M.Kep.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka memperoleh pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut

BAB II TINJAUAN TEORI

Lampiran 1. Catatan Observasi. CATATAN OBSERVASI II Nama Bayi :... Nama Orang tua :... Lama terbangun. No. Observasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendiagnosis bayi normal atau BBLR. Dikatakan BBLR apabila berat bayi-balita,

MODUL PIJAT BAYI. Oleh : [Type the company name] Error! No text of specified style in document. 0

Nah, bagi Anda yang ingin mengintip, seperti apa sih pijat bayi itu, berikut kami beberkan langkah-langkahnya, disertai dengan gambar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini subjek tidak

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS JAUNIWATI INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SURATINI SOEWARNO MOJOSONGO SURAKARTA TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DUKUH CEMETUK DESA LOROG TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH

Sementara bayi telentang, pegang kedua kaki dan lututnya bersama-sama dan tempelkan lutut sampai perutnya.

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DUKUH SAMBENG DESA SAMBENG TODANAN BLORA KARYA TULIS ILMIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dipraktekkan sejak berabad-abad silam lamanya. Bahkan. kehamilan dan proses kelahiran manusia (Lee, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. prematur atau berat badan lahir rendah adalah : b. Faktor kehamilan : (1) Hamil dengan hidramnion ; (2) Hamil ganda;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang, sampai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)

LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN KULIT WAJAH

BAB II KAJIAN TEORI A. FISIOLOGI PERKEMBANGAN BAYI USIA 0 6 BULAN. sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu

Cara Mudah Mengencangkan. dan Memperindah Payudara

BAB I PENDAHULUAN. menuju masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945.

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PELAKSANAAN PIJAT BAYI DI DUSUN PAPAHAN KELURAHAN PAPAHAN KECAMATAN TASIKMADU

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti

Measurement I. DIGIT SPAN (Before Treatment)

PLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016

BAB I PENDAHULUAN. sering dilakukan sejak zaman dahulu di banyak nengara termasuk Indonesia. Secara

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

PENGURUTAN (MASSAGE)

GAMBARAN PELAKSANAAN PIJAT BAYI OLEH DUKUN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN 1

Sunday, January 20, Totok atau Pijat Wajah Untuk Kesehatan. Totok atau Pijat Wajah Untuk Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. janin yang viable. Menurut Varney (2009), primipara adalah wanita yang pernah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil

BAHAN AJAR : c. Pigmentasi: terjadinya perubahan warna kulit akibat terganggunya melanin pada sel melanosit.

MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Cara Mencuci Tangan yang Benar

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia. menakutkan, tanpa sentuhan-sentuhan yang nyaman dan aman di

SEJARAH MASSAGE Tiongkok India kuno Mesir & Persia Kuno

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan hal ini terjadi setelah orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. smpai 28 hari. Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saat lahir kurang dari gram. Salah satu perawatan BBLR yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PEMIJATAN BAYI DIPUSKESMAS PAMULANG TAHUN 2011

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Adalah mahasiswa S-1 Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas. Muhammadiyah Surakarta, akan melakukan penelitian dengan judul Perbedaan

BAB X ISOMETRIK. Otot-otot Wajah terdiri dari :

Operasional Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha di. Jawa Tengah ini buka setiap hari Selasa-Minggu. Sedangkan hari Senin

AKTIVITAS FISIK DAN SENAM USILA Dr.dr.BM.Wara Kushartanti FIK UNY

GESTURES MATERI 8 MATA KULIAH ILMU PERNYATAAN KOMUNIKASI KINESIK:

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3 6 BULAN DI DESA NGUNUT KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

MODEL MASASE BAYI USIA 3 BULAN SAMPAI 3 TAHUN UNTUK MENGURANGI KELELAHAN

Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

Masalah Kulit Umum pada Bayi. Kulit bayi sangatlah lembut dan membutuhkan perawatan ekstra.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah

Lampiran 1. PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM :

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROSEDUR SENAM LANSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin

BABY WRAP TUTORIAL Content:

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi. Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan.

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa latin, yaitu puer yang artinya bayi

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI DI POLINDES HARAPAN BUNDA SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKTIVITAS / MOBILISASI PIMPINAN MENERAN DUKUNGAN MENTAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berprilaku, karena mereka

Tubuh kita juga memiliki komponen yang membuatnya dapat bergerak atau beraktivitas. Apa saja yang terlibat bila kita melakukan gerak?

Olahraga Bagi Orang yang Sibuk Di Kantor

Written by Administrator Sunday, 07 August :30 - Last Updated Wednesday, 07 September :03

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA

MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA

BAB VI MASSAGE (PENGURUTAN)

PERILAKU PIJAT BAYI BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

LAMPIRAN-LAMPIRAN 69

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN

PERATURAN BARIS BERBARIS

Transkripsi:

16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) 1. Definisi Pengetahuan (knowledge) Pengetahuan (knowledge). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Berdasarkan pengalaman dan penelitian, diperoleh bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan (Notoatmodjo, 2003). 2. Tingkatan Pengetahuan (knowledge) Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. (a) Tahu (know). Tahu berarti mengingat suatu materi yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima sebelumnya. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa seseorang itu tahu adalah ia dapat menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan dan menyatakan; (b) Memahami (comprehension). Memahami berarti kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang paham harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan dan meramalkan; (c) Aplikasi/ penerapan (application). Aplikasi berarti kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). 5

17 Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, metode dan prinsip dalam konteks atau situasi nyata; (d) Analisis (analysis). Analisis adalah kemampuan menjabarkan materi atau objek ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, tetapi masih dalam satu struktur organisasi dan ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat dlihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan, membuat bagan, membedakan, memisahkan dan mengelompokkan; (e) Sintesis (synthesis). Sintesis merupakan kemampuan meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan menyusun formulasi baru dari formulasi yang sudah ada. Sebagai contoh, dapat menyusun, merencanakan, dapat meringkas dan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada; (f) Evaluasi (evaluation). Evaluasi berkaitan dengan kemampuan melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan kriteria sendiri atau kriteria yang telah ada (Notoatmodjo, 2003). B. Sikap 1. Definisi Sikap Sikap adalah determinan perilaku, karena mereka berkaitan dengan persepsi, kepribadian dan motivasi. Sebuah sikap merupakan suatu keadaan siap mental, yang dipelajari dan diorganisasi menurut pengalaman, dan yang menyebabkan timbulnya pengaruh khusus atau reaksi seseorang terhadap orang-orang, objek-objek dan situasi-situasi dengan siapa ia berhubungan (Winardi, 2004, Hlm 87). Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut Sarwono (dalam buku Maulana, 2009), sikap merupakan

18 kecenderungan merespon (secara positif atau negative) orang, situasi atau objek tertentu. 2. Tingkatan Sikap Sikap terdiri atas empat tingkatan, mulai dari terendah sampai tertinggi, yakni menerima, merespon, menghargai dan bertanggung jawab. (a) Menerima (receiving), menerima berarti mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan/ objek (misalnya, sikap terhadap pijat bayi dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian terhadap pijat bayi yang dilakukan); (b) Merespon (responding), memberikan jawaban jika ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan merupakan indikasi sikap. Terlepas dari benar atau salah, hal ini berarti individu menerima ide tersebut; (c) Menghargai (valuing), pada tingkat ini individu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah; (d) Bertanggung jawab (responsible) merupakan sikap yang paling tinggi dengan segala resiko bertanggung jawab terhadap sesuatu yang telah dipilih, meskipun mendapat tantangan dari keluarga. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung (langsung ditanya) dan tidak langsung (Maulana, 2009). C. Pijat Bayi 1. Definisi Pijat Bayi Pijat bayi adalah sentuhan pijat pada bayi dan balita dapat memberikan manfaat bagi tumbuh kembang anak. Yang disebut bayi adalah anak yang berumur 0-12 bulan (Roesli, 2001). Menurut Prasetyono (2009) menjelaskan bahwa sentuhan adalah indra pertama dimana bayi dapat memberikan reaksi, sentuhan yang juga merupakan cara anda menyampaikan rasa kasih sayang kepadanya.

19 Pemijatan adalah teknik relaksasi yang lembut dan jarang menyebabkan efek samping. 2. Manfaat pijat bayi Manfaat pijat bayi begitu banyak, yaitu membuat bayi semakin tenang atau rileks, meningkatkan efektivitas istirahat (tidur) bayi, memperbaiki konsentrasi bayi, meningkatkan produksi ASI, membantu proses tumbuh kembang dan kecerdasan anak, kemudian meningkatkan kenaikan berat badan, membantu meringankan ketidaknyamanan dalam pencernaan dan tekanan emosi, memacu perkembangan otak dan sistem saraf, selanjutnya meningkatkan gerak peristaltik untuk pencernaan, menstimulasi aktivitas nervus vagus untuk perbaikan pernapasan, memperkuat sistem kekebalan tubuh, meningkatkan nafsu makan, meringankan gejala masuk angin, mengajari bayi sedini tentang bagian tubuh, meningkatkan aliran oksigen dan nutrisi menuju sel. Meningkatkan kepercayaan diri ibu, lebih lanjut memudahkan orangtua mengenali bayinya, hiburan menyenangkan keluarga, membina ikatan yang kuat antara orangtua dengan anak yang terbentuk atas dasar cinta dan keterbukaan komunikasi, dan menurunkan hiperaktivitas serta meningkatkan kelembutan sifat anak (Roesli, 2008). Pijat bayi memudahkan pembelajaran terhadap kesiagapan, perkembangan fisik yang optimal, dan peningkatan koordinasi otot untuk meningkatkan kepercayaan diri serta keberanian. Bagi orangtua dan kakaknya, pemijatan meningkatkan kesadaran akan manajemen pengelolaan mental dan teknik meredakan stress. Memudahkan acara pelenturan setiap hari, baik bagi orangtua maupun anak. Mengurangi komplikasi pada bayi dari ibu pecandu obat-obatan, memperbaiki perasaan positif

20 bayi yang dilahirkan secara sesar (caesar), meringankan asma dan mengobati depresi atau syok (shock) (Roesli, 2008). Pemijatan menawarkan keuntungan kepada orangtua akan pemahaman mengenai sifat anak dan menemukan keuntungan tersendiri dalam meningkatkan komunikasi verbal, serta menciptakan suasana pemahaman akan pentingnya kreativitas dalam merawat anak, dan mengajarkan anak mengenai perbedaan sentuhan baik maupun buruk, selanjutnya mengenalkan kepada bayi mengenai kontrol badan mereka, anakanak yang memiliki hubungan dekat dengan orangtuanya cenderung memiliki hubungan lebih baik dengan teman seusianya dan orang yang lebih dewasa. Manfaat lain akan diteruskan oleh anak ketika ia besar dan menjadi orangtua (Roesli, 2008). 3. Frekuensi Pijat Bayi Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi dilahirkan, sesuai keinginan orang tua. dengan lebih cepat mengawali pemijatan bayi akan mendapat keuntungan yang lebih besar, terlebih jika pemijatan dapat dilakukan setiap hari dari sejak kelahiran sampai berusia 5-7 bulan (Subakti, 2008). Pemijatan dilakukan pagi hari sebelum mandi, atau bisa juga malam hari sebelum bayi tidur, karena aktivitas bayi sepanjang hari yang cukup melelahkan. Tentunya, bayi juga perlu relaksasi agar otot-otot menjadi kendur kembali, sehingga bayi dapat tidur lebih nyenyak dan tenang. Pijat bayi dapat dilakukan 1-2 jam setelah makan/minum susu. Tindakan pijat dikurangi seiring dengan bertambahnya usia bayi. Sejak usia enam bulan, pijat dua hari sekali sudah memadai (Prasetyono, 2009).

21 Waktu yang digunakan dalam pemijatan tidak ada ketentuan baku. Namun, berdasarkan pengalaman, paling lama pemijatan secara lengkap dapat dilakukan sekitar 15 menit. Setelah selesai, segeralah bayi dimandikan agar tubuhnya merasa segar dan bersih dari lumuran baby oil (Subakti, 2008). 4. Tindakan yang Dianjurkan Selama Pemijatan Hal-hal yang dianjurkan selama pemijatan berlangsung, adalah : (a) Pancinglah mata bayi disertai pancaran kasih sayang selama pemijatan berlangsung; (b) Ciptakan suasana yang tenang/ lembut selama pemijatan; (c) Awali pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan, kemudian secara bertahap tambahkanlah tekanan pada sentuhan tersebut, terutama bila anda sudah yakin bahwa bayi mulai terbiasa dengan pijatan yang sedang dilakukan; (d) Tanggaplah pada isyarat yang diberikan bayi anda. Bila bayi menangis, cobalah untuk menenangkannya sebelum melanjutkan pemijatan. Bila bayi menangis lebih keras, hentikanlah pemijatan. Karena mungkin bayi minta digendong, disusui atau sudah mengantuk dan ingin tidur; (e) Mandikanlah bayi segera setelah pemijatan berakhir agar bayi merasa segar dan bersih setelah terlumuri minyak atau baby oil/ lotion; (f) Hindarkan mata bayi dari percikan atau lelehan minyak atau baby oil/ lotion (Roesli, 2008). 5. Tindakan yang Tidak Dianjurkan Dilakukan Pemijatan Hal-hal yang tidak dianjurkan selama pemijatan berlangsung, yaitu : (a) Memijat bayi langsung setelah makan; (b) Membangunkan bayi khusus untuk pemijatan; (c) Memijat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat;

22 (d) Memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat; (e) Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi (Subakti, 2008). 6. Suasana Saat Pemijatan: Ketika akan dipijat, si kecil dan si pemijat harus dalam keadaan yang tenang dan nyaman. kondisi yang dikatakan tenang dan nyaman sebagai berikut : (a) Suasana bayi, yaitu saat bayi ceria dan saat kondisi perut yang sudah terisi makanan; (b) Suasana pemijat, yaitu suasana hati pemijat tenang, menampilkan mimik wajah tersenyum, nebar kasih sayang, dan putar musik klasik (bila perlu) (Praseyono, 2009). 7. Ruangan yang Nyaman Saat Melakukan Pemijatan Ruangan yang nyaman untuk melakukan pemijatan pada si kecil adalah: (a) Ruangan yang hangat tetapi tidak panas; (b) Ruangan yang kering dan tidak pengap; (c) Ruangan yang tidak berisik; (d) Ruangan yang penerangannya cukup; dan (e) Ruangan tanpa aroma menyengat dan mengganggu (Gichara, 2006). 8. Efek Samping Pemijatan Pemijatan adalah teknik relaksasi yang lembut dan jarang menyebabkan efek samping. Namun bila pemijatan dilakukan terlalu dalam, dapat menyebabkan perdarahan pada organ vital seperti hati dengan adanya pembentukan penumpukan darah (Subakti, 2008).

23 9. Tahap Pelaksanaan Pijat Bayi Persiapan yang diperlukan sebelum melakukan pijat bayi, adalah : a. Persiapan alat, yaitu: (1) Alat yang empuk, lembut, rata dan bersih (kasur, busa yang dilapisi kain lembut). Luas alas minimal sebesar ukuran bayi; (2) Handuk atau lap lembut untuk kulit bayi; (3) Popok untuk menutup bagian tubuh bayi setelah dipijat; (4) Baju ganti untuk mengganti baju lama usai pemijatan; (5) Minyak untuk memijat (baby oil, lotion atau minyak zaitun); dan (6) Air dan waslap (kain untuk mengelap) ( Kurnia, 2009). b. Persiapan bayi, yaitu : (1) Saat bayi ceria; dan (2) Saat kondisi perut yang sudah terisi makanan (Heath, 2007). c. Persiapan pemijat, yaitu: (1) Tentukan siapa yang akan memijat bayi; (2) Pemijatan dalam keadaan bersih; (3) Kuku dipotong, untuk menghindari goresan atau luka pada kulit bayi; dan (4) Cuci tangan dengan sabun di air mengalir (Chopra, 2006). d. Urutan pijat bayi Catatan : setiap gerakan pada tahap pemijatan ini dapat diulang sebanyak enam kali. Kaki 1) Perahan cara India, yaitu : (a) Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti memegang pemukul soft ball; (b) Gerakan tangan ke bawah secara bergantian, seperti memerah susu. 2) Peras dan putar, yaitu: (a) Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua tangan secara bersamaan; (b) Peras dan putar bayi dengan lembut dimulai dari pangkal paha ke arah mata kaki.

24 3) Telapak kaki Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara bergantian, dimulai dari tumit kaki menuju jari-jari di seluruh telapak kaki. 4) Tarikan lembut jari Pijatlah jari-jari satu persatu dengan gerakan memutar menjauhi telapak kaki, diakhiri dengan tarikan kasih sayang yang lembut pada tiap ujung jari. 5) Getakan peregangan (stretch), yaitu: (a) Dengan mempergunakan sisi dari jari telunjuk, pijat telapak kaki mulai dari batas jari-jari ke arah tumit, kemudian ulangi lagi dari perbatasan jari ke arah tumit; (b) Dengan jari tangan lain regangkan dengan lembut punggung kaki pada daerah pangkal kaki ke arah tumit. 6) Titik tekanan Tekan-tekanlah kedua ibu jari secara bersamaan di seluruh permukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari. 7) Punggung kaki Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara bergantian pijatlah punggung kaki dari pergelangan kaki ke arah jari-jari secara bergantian. 8) Peras dan putar pergelangan kaki (ankle cicles) Buatlah gerakan seperti memeras dengan mempergunakan ibu jari dan jari-jari lainnya di pergelangan kaki bayi. 9) Perahan cara swedia, yaitu: (a) Peganglah pergelangan kaki bayi; (b) Gerakkan tangan anda secara bergantian dari pergelangan kaki ke pangkal paha.

25 10) Gerakan menggulung, yaitu: (a) Pegang pangkal paha dengan kedua tangan anda; (b) Buatlah gerakkan menggulung dari pangkal paha menuju pergelangan kaki. 11) Gerakan akhir, yaitu: (a) Setelah gerakan a sampai k dilakukan pada kaki kanan dan kiri, rapatkan kedua kaki bayi; (b) Letakkan kedua tangan anda secara bersamaan pada pantat dan pangkal paha; (c) Usap kedua kaki bayi dengan tekanan lembut dari paha ke arah pergelangan kaki. Ini merupakan gerakan akhir bagian kaki (Roesli, 2008). Perut Catatan : hindari pemijatan pada tulang rusuk atau ujung tulang rusuk 1) Mengayuh sepeda Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti mengayuh pedal sepeda, dari atas ke bawah perut, bergantian dengan tangan kanan dan kiri. 2) Mengayuh sepeda dengan kaki diangkat, yaitu: (a) Angkat kedua kaki dengan salah satu tangan; (b) Dengan kata yang lain, pijat perut bayi dari perut bagian atas sampai ke jari-jari kaki. 3) Ibu jari ke samping, yaitu : (a) Letakkan kedua ibu jari di samping kanankiri pusar perut; (b) Gerakkan kedua ibu jari ke arah tepi perut kanan dan kiri. 4) Bulan-matahari, yaitu : (a) Buat lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan kiri mulai dari perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian kembali ke daerah kanan bawah (seolah membentuk

26 gambar matahari {M}) beberapa kali; (b) Gunakan tangan kanan untuk membuat gerakan setengah lingkaran mulai dari bagian kanan bawah perut bayi sampai bagian kiri perut bayi (seolah membentuk gambar bulan {B}); (c) Lakukan kedua gerakan ini bersama-sama. Tangan kiri selalu membuat bulatan penuh (matahari), sedangkan tangan kanan akan membuat gerakan setengah lingkaran (bulan). 5) Gerakan I Love You I Pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan menggunakan jari-jari tangan kanan membentuk huruf I LOVE Pijatlah perut bayi membentuk huruf L terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri atas, kemudian dari kiri atas ke kiri bawah. YOU Pijatlah perut bayi membentuk huruf U terbalik, mulai dari kanan bawah ke kiri, ke bawah, dan berakhir di perut kiri bawah. 6) Gelembung atau jari-jari berjalan (walking fingers), yaitu : (a) Letakkan ujung jari-jari satu tangan pada perut bayi bagian kanan; (b) Gerakkan jari-jari anda pada perut bayi dari bagian kanan ke bagian kiri guna mengeluarkan gelembung-gelembung udara (Turner, 2010). Dada 1) Jantung besar, yaitu : (a) Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak tangan anda di tengah dada bayi/ ulu hati; (b) Buat gerakan ke atas samoai di bawah leher,

27 kemudian ke samping di atas tulang selangk, lalu ke bawah membentuk bentuk jantung dan kembali ke ulu hati. 2) Kupu-kupu, yaitu : (a) Buatlah gerakan diagonal seperti gambaran kupukupu, dimulai dengan tangan kanan membuat gerakan memijat menyilang dari tengah dada. Ulu hati ke arah bahu kanan, dan kembali ke ulu hati; (b) Gerakkan tangan kiri anda ke bahu kiri dan kembali ke ulu hati (Roesli, 2008). Tangan 1) Memijat ketiak (armpits) Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke bawah. Perlu diingat, kalau terdapat pembengkakan kelenjar di daerah ketiak, sebaiknya gerakan ini tidak dilakukan. 2) Perahan cara India. Arah pijatan cara India ialah pijatan yang menjauhi tubuh. Guna pemijatan cara ini adalah untuk relaksasi atau melemaskan otot, yaitu (a) Peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan kanan seperti memegang pemukul soft ball, tangan kiri memegang pergelangan tangan bayi; (b) Gerakkan tangan kanan mulai dari bagian pundak ke arah pergelangan tangan, kemudian gerakkan tangan kiri dari pundak ke arah pergelangan tangan; (c) Demikian seterusnya, gerakkan tangan kanan dan kiri ke bawah secara bergantian dan berulang-ulang seolah memerah susu sapi.

28 3) Peras dan putar (squeeze and twist) Cara lain adalah dengan menggunakan kedua tangan secara bersamaan. Peras dan putar lengan bayi dengan lembut mulai dari pundak ke pergelangan tangan 4) Membuka tangan Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari pergelangan tangan ke arah jari-jari 5) Putar jari-jari, yaitu: (a) Pijat lembut jari bayi satu persatu menuju ke arah ujung jari dengan gerakan memutar; (b) Akhirilah gerakan ini dengan tarikan lembut pada tiap ujung jari. 6) Punggung tangan, yaitu: (a) Letakkan tangan bayi di antara kedua tangan anda; (b) Usap punggung tangannya dari pergelangan tangan kea rah jarijari dengan lembut. 7) Peras dan putar pergelangan tangan (wrist cicle) Peraslah sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari dan jari telunjuk. 8) Perahan cara swedia. Arah pijatan cara swedia adalah dari pergelangan tangan ke arah badan. Pijatan ini berguna untuk mengalirkan darah ke jantung dan paru-paru, yaitu: (a) Gerakan tangan kanan dan kiri anda secara bergantian mulai dari pergelangan tangan kanan bayi ke arah pundak; (b) Lanjutkan dengan pijatan dari pergelangan kaki bayi ke arah pundak. 9) Gerakan menggulung, yaitu: (a) Peganglah lengan bayi bagian atas/ bahu dengan kedua telapak tangan; (b) Bentuklah gerakan menggulung dari

29 pangkal lengan menuju ke arah pergelangan tangan/ jari-jari (Roesli, 2008). Muka Umumnya tidak diperlukan minyak untuk daerah muka 1) Dahi : menyetrika dahi (open book), yaitu: (a) Letakkan jari-jari kedua tangan anda pada pertengahan dahi; (b) Tekankan jari-jari anda dengan lembut mulai dari tengah dahi keluar ke samping kanan dan kiri seolah menyetrika dahi atau membuka lembaran buku; (c) Gerakkan ke bawah ke depan pelipis, buatlah lingkaran-lingkaran kecil di daerah pelipis, kemudian gerakkan ke dalam melalui daerah pipi di bawah mata. 2) Alis : menyetrika alis, yaitu: (a) Letakkan kedua ibu jari anda di antara kedua alis mata; (b) Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis mata dan di atas kelopak mata, mulai dari tengah ke samping seolah menyetrika alis. 3) Hidung : senyum I, yaitu: (a) Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis; (b) Tekankan ibu jari anda dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi hidung ke arah pipi dengan membuat gerakkan ke samping dan ke atas seolah membuat bayi tersenyum. 4) Mulut bagian atas : senyum II, yaitu: (a) Letakkan kedua ibu jari anda di atas mulut di bawah sekat hidung; (b) Gerakkan kedua jari anda dari tengah ke samping dan ke atas ke daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum.

30 5) Mulut bagian bawah : senyum III, yaitu: (a) Letakkan kedua ibu jari anda di tengah dagu; (b) Tekankan dua jari pada dagu dengan gerakkan dari tengah ke samping, kemudian ke atas pipi seolah memuat bayi tersenyum. 6) Lingkaran kecil di rahang (small circles around jaw) Dengan jari kedua tangan, buatlah lingkaran-lingkaran kecil di daerah rahang bayi (Subakti, 2008). Punggung 1) Gerakkan maju mundur (kursi goyang), yaitu: (a) Tengkurapkan bayi melintang di depan anda dengan kepala di sebelah kiri dan kaki di sebelah kanan anda; (b) Pijatlah sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan, dari bawah leher sampai ke pantat bayi, lalu kembali lagi ke leher. 2) Gerakan menyetrika, yaitu: (a) Pegang pantat bayi dengan tangan kanan; (b) Dengan tangan kiri, pijatlah mulai dari leher ke bawah sampai bertemu dengan tangan kanan yang menahan pantat bayi seolah menyetrika punggung 3) Gerakkan menyetrika dan mengangkat kaki Ulangi gerakan menyetrika punggung, hanya kali ini tangan kanan memegang kaki bayi dan gerakan dilanjutkan sampai ke tumit kaki bayi. 4) Gerakkan melingkar, yaitu: (a) Dengan jari-jari kedua tangan anda, buatlah gerakan-gerakan melingkar kecil-kecil mulai dari batas tengkuk turun ke bawah di sebelah kanan dan kiri tulang punggung sampai ke

31 pantat; (b) Mulai dengan lingkaran-lingkaran kecil di daerah leher, kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah pantat. 5) Gerakan menggaruk, yaitu: (a) Tekankan dengan lembut kelima jari-jari tangan kanan anda pada punggung bayi; (b) Buat gerakan menggaruk ke bawah memanjang sampai ke pantat bayi ( Prasetyono, 2009).