BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Drama sebetulnyaadalahtipeteater merupakanhasilsenisastra diungkapkandalamwujudteaterdenganmenekankanpadakekuatan dialog.adapunnaskah Drama ANNA DAN MARTHA SEKTOR KETIGA menjadimateriujiantugasakhirsayainimengungkapkanpermasalahansos ial, dimanakonflik terjadibersifatpertentanganantaramanusiadenganlingkunganmasyarakat nya.adapun menjadipenyebabnyaadalahadanyaperbedaan status sosial, kecemburuansosial, tindakansewenang wenangdankekuasaan. Apa dapat kita lihat dalam naskah ini adalah, bahwa setiap manusia memiliki kelemahann kelebihan dan kekurangan akan kemampuan dimilikinya, setiap manusia harus memiliki kesabaran dan mengakui keterbatasannya, setiap manusia harus saling menghargai. Sikap seorang majikan semena mena terhadap para perkerjanya 1
telah membuat mereka akhirnya melakukan sesuatu pembenaran terhadap apa dilakukannya. Nilai nilai terkandungdalamnaskahiniadalahnilainilaipsikologi begitusangatkuat, karenatokoh tokoh beradadalamnaskahinimempunyaiketertekananpsikologiakibatperbuatan Nyonyadanmasalalunya.Telahdirenggutnyakebahagiaanparapekerja berada di sektorpelayanandarikalanganbawah (kelasketiga) olehmajikannya memiliki strata sosial lebihtinggidarimereka. Penghinaan, kedengkian, kekuasaan memuakkanmerupakansifat alamiah di milikiolehmajikanterhadapparapekerjaannya, perlakuantersebutterusmenerusdilakukannyasehinggamenghadirkankeputusasaandankesakitan batin di alamiolehkaumpekerja, karenamerasakebahagiaanmerekatelah di renggutolehmajikannya, naluriuntukmelakukankekerasanmunculdaridalamdirimerekadenganmel akukkanpemberontakanterhadapsistem sudahberlaku di keluargatersebut. Kekerasannampakketikamerekamemasukanmajikannyakedalampetibara 2
ngdalamkondisimasihbernyawa, setelahmerekamemasukannyakedalampetibarangkemudianterjadipembu nuhankarakter dialamiolehmajikannyadenganlontarankalimatkalimat menegaskankesakitanmerekaselamabekerjadenganmajikannya. Pengarangmembuatnaskahiniuntukmemperlihatkannasibpekerjapekerjakelasketiga melayanimajikannyasepertipenjahit, jurumasak, danpembanturumahtangga, dimana di satusisimerekamemilikiimpian, keinginan, dancita cita, akantetapi di sisi lain merekamengalamisituasidankondisi memprihatinkankarenamendapatkanperlakuansewenangwenangdariparamajikannya. B. Rumusan Ide Naskah Anna dan Martha Sektor Ketiga karyadealoherdipilihpenulissebagaitugasakhirkarenabeberapaa lasan.naskah inimerupakan pertunjukan drama mencapaiilusiataspenggambarankenyataan. Tentusajapenggambarankenyataansecarapastidalamhasilsenitidakmungk 3
in.dalam proses penggarapan, penggarapharusmenggambarkankejadian sudahterjadibertahun tahundalambeberapa jam saja, pemeranharusberfantasidanmemilihisi isipokokdankejadiankejadianpenting. Melaluikaryanya, seorangaktormencobamencapaiilusisebenar benarnya.drama inibertujuantidakuntukmenghibursaja, tetapimengembangkan problem darisuatumasa.problem ataumasalahiniberasaldariluar (masalahsosial) ataudaridalammanusiasendiri, yaitukesulitan kesulitan timbulolehkontradiksi kontradiksi dialamimanusia. Realismesosialditengah realitas masyarakat menjadi sumber inspirasi untuk membuat karya sebagai cerminan realitas sosial masyarakatnya untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat tertindas sehingga masyarakat tersebut berjuang untuk melawan dan terbebaskan dariproblem sosial.ciri cirinya : Peran peranutamadalamnaskah iniberasaldarirakyatjelatayaituparapekerjarumahtanggabisajuga di katakankaumburuh. Aktingnyawajarseperti dilihatdalamhidupsehari hari. 4
Dalamnaskahinijugamengandungunsurpsikologis, yaitu: Permainanditekananpadaperistiwa peristiwa intern/unsurkejiwaan, contoh :Ketika Anna menceritakanbegitu traumanya dia terhadap anjing sudah menggigit kakinya sehingga menyebabkan dia menjadi pincang, bagaimanasuaminyamatiketikabekerja di perusahanbirmilikny. Birbaumsehinggasuaminyamenjadipecandualkohol, lalumatikarenapenyakit dideritanya. Penulis mencoba menerapkan teknik dan unsur unsur akting realis untuk mendapat penyadaran. Secarateknissegalaperhatiandiarahkanpadaakting wajar, intonasi tepat.penyadaran mengacu pada tema diangkat, sehingga pertunjukan ini diharapkan dapat diserap dengan baik oleh para penonton. C. Sumber / Referensi Beberapabukupegangan menjadidasarpenulisandanpenggarapanpertunjukaniniadalah: 5
Teori teoripsikologisosial, karya Prof. Dr. SarlitoWirawanSarwono,PT Rajagrafindopersada, tahun 2004, halaman 159 161 Bukuinimenggambarkantentangpertahanan ego.individumenghadapirangsangatausituasi berbahaya, maka ego akanterancam. Ancamanbahayainiakanmenimbulkan motif takutkepadaindividu bersangkutan. Pengetahuan ini sangat berguna untuk membekali penulis dalam memahami tingkahlaku,perasaan,fikiran, kegiatanmanusia, kebutuhan manusia paling mendasar, kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, seks, istirahat, dan oksigen.kebutuhansosialkebutuhanakankasihsadanbersahabat (kerjasama) dalamkelompokkerjaatauantarkelompok. Kebutuhanakandiikutsertakan, meningkatkanrelasidenganpihakpihak diperlukandantumbuhnya rasa kebersamaandalamorganisasi. 6
Psikoanalisis, karya Sigmund Freud, PT. GramediaPustakaUtama, tahun 1934, halaman 414 Bukuinimenggambarkantentangsudutpandang ego seseorang.bukuinimendukungkepribadianmanusiadimanaseseorangt ertekanmakadiaakanmengalamiperdebatandenganlawan bersangkutan. Pengetahuan ini sangat berguna untuk membekali penulis dalam memahamikonflik, termasuk berkontribusiterhadapdayatahanpsikisdan melibatkankedalamreaksi menyimpang, perlakuanpsikoanalisisdapatmengklarifikasibagaimanamanusiasecar atidaksadarmenjadimusuh paling jahatbagidirinyasendiri,bagaimanareaksitidaksadar bersifatsimbolisdantelahdistimulasiolehpengalamankemudianmenye babkantimbulnyagejala tidakdikehendaki. BukuSeniPeran, kaya AdangIsmet,tahun 2007,kelir, hal 5 11 Dalambukukarya AdangIsmet inimemaparkanbahwaseorangpemeranpadadasarnyaharusmenguasa idanmampumelewatitigatahapanpelatihanyaknipelatihanterhadaptu 7
buhdansuaranya, pelatihanataskepekaansukmanyadanpelatihanatasdayaintelektualitas nya.jasmanidanrohaniseorangtubuhaktorharusterlatihuntukmenemu kanjatidirinya. Melaluikreativitaspemeransegalaperilaku, tindakan, keinginan, gairah, motivasi, ambisi, pikiran, sertaperasaanmanusia, akanmenjadiperwatakanparatokoh terbingkaimelaluiceritadibangkitkandandiberinyawa, rasa, pikirandanlaku. Teatermerupakantempatantarapemerandanpenontonberinteraksi, sedangkanunsur lainnyahanyalahpelengkap, walaupunmungkindibutuhkanakantetapitetaplahtaklebihsekedarpelengkap (G rotowsky, 1957:32, bukuseniperanadangismet, 2007:8) BukuMenjadiAktor, karyasuyatnaanirun, StudiKlubTeater Bandung, tahun 1998, RekamediaMultiprakarsa Bandung Buku berisikanteoripelatihan pemeranan dimanapenjelasanteorinyameliputihakekatseniperan, 8
penerapanazaskesatuan, analisisstruktur, kesadaranpadabentuk, mencarubentukperan, wataksebagaimotivasi plot lakon, aktordantubuhnya, latihan latihanseniperan, danteknikmemberiisi. Pengetahuan ini sangat berguna untuk membekali penulis dalam memahamifungsiutamasebuahperanadalahlangkahpertamadalammele ngkapiidentitasperan. Membicarakan proses kreatif seorang pemeran, tubuhnya dan seluruh rangkaian proses latihan seorang pemeranan.bukuinimemberikangambarankhususnyadalamkeaktoran dalamminatpemeranan.bahwaseorangpemeranharusmemilikijatidiriy ang mampumenjadinilaikhususdalampembawaanpermainan di ataspanggungpertunjukan,karenaseorangpemeranteaterharusmenguas aisaranapentas.suyatnaanirunmengajarkanbagaimanamencaribentuk peran tepat. Diktat pengetahuanteater Yoyo&Wily 1985/1986, merujukpadabentukbentuktokoh digunakan. 9
Pengetahuan ini sangat berguna untuk membekali penulis dalam menciptakan karya teater terutama dalam mengenal landasanlandasan penting dalam berteater dan pemahaman dalam lakon. D. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Tujuanutamadalammenggarapkaryadanpenulisan proposal iniuntukmengajukantugasakhirakademikkepadainstansitempatpenuli smenempuhpendidikanseniteater.tulisaninidibuatuntukmempertang gungjawabkanperantokoh menjadidasarutamadari proses kreatifpenulissebagaipemeran. Konsepgarapini di antaranyamemuattentanganalisanaskah, analisaperan, serta proses kreatifseorangpemeran. Denganadanyatulisaninidapatmeninjaukembalilangkah langkah telahdilakukanpada proses pementasaninidanjugadapatdijadikansebagaipegangansejauhmanape nulismenguasaikonsep akan di mainkannya. Penulis pun sangatmenyadariakanketerbatasandankehadiranberbagaimacammasa lahdantantangan harus di lewati. 10
Penulisjugamenyadaribahwaketerbatasandankekurangantersebuttida kmenjadialasanpenulisdalammenyusunkonsepgarapuntukmenghasil kansebuahkarya di ataspentas. 2. Manfaat Adapun manfaat didapat dari penyusunan konsep garap ini adalah untuk mengukur kemampuan dalam hal memaksimalkan potensi dimiliki oleh setiap pendukung pertunjukan. Baik itu dalam hal menafsir isi naskah, menafsir tokoh dan menafsir pertunjukan. Konsep garap ini disusun sebagai pedoman penggarapan, pemetaan gagasan, dan sebagai bentuk sebuah pertanggung jawaban. 11