BAB 1 PENDAHULUAN. hal komunikasi telah mengalami berbagai perubahan. Hal ini dapat terlihat dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. berdasarkan usia, jenis kelamin, tipe kepribadian, domisili, jenis kendaraan Profil Responden Berdasarkan Usia

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada penelitian ini, definisi yang akan dijelaskan secara lebih mendalam oleh

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan data utama serta ditunjang oleh

: Item dan Norma Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert. Introvert 1b, 2a, 3a, 4a, 5a, 6b, 7b, 8b.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berada direntang usia tahun (Monks, dkk, 2002). Menurut Haditono (dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesepian tanpa adanya teman cerita terlebih lagi pada remaja yang cendrung untuk

Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jejaring sosial. Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan. melalui isyarat, simbol, tanpa menggunakan kata-kata.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional. Ahlqvist, dkk (2008 dalam Sulianta, Feri 2015). Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi telah berkembang sangat cepat hingga

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, faktor sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor-faktor tersebut harus. konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.

BAB V PENUTUP. Pemberian telepon genggam oleh orang tua kepada anak di SDN. Ungaran 01 pada dasarnya sebagai alat komunikasi mereka untuk dapat

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi yang semakin maju ini teknologi serba modern dan canggih, banyak hal telah

TINJAUAN PUSTAKA Teori Komunikasi Keluarga Pengertian Komunikasi

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. teknologi informasi yang saat ini sering digunakan oleh banyak orang ialah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil penelitian Yahoo!-TNSNet Index, aktivitas internet yang paling

I. PENDAHULUAN. bisnis baru bagi perusahaan yang berkembang di Indonesia. Keadaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dikesampingan lagi pada era digital dan serba modern saat ini. Komunikasi

MAKALAH PENGARUH SMARTPHONE TERHADAP INTERAKSI SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. manusia pun yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan kehadiran manusia lain

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan hasil penelitian utama yang menjawab rumusan masalah adalah

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggambarkan secara jelas dampak dari penggunaan Blackberry di kalangan mahasiswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selaras dengan tuntutan dunia, hal-hal baru pun bermunculan dengan siap

I. PENDAHULUAN. kepemilikan barang. Hal tersebut sesuai dengan Fadila dan Hidayati (2013) yang

BAB I PENDAHULUAN. cepat dimana fasilitas tersebut dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa yang membutuhkan dorongan atau koneksi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Vera Ratna Pratiwi,2013

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa informasi seperti sekarang, perkembangan dunia komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini penggunaan telepon genggam (handphone) sudah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki keinginan untuk mencintai dan dicintai oleh lawan jenis. menurut

BAB I PENDAHULUAN. belah pihak. Tujuan diciptakan fanpage sangat banyak. Perihal diterima baik oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1) Penelitian ini menguji dan menganalisa pengaruh positif. kepemimpinan transformasional pada perilaku kewargaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengeluarkan produk-produk terbaru mereka yang berkualitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kalangan masyarakat, misalnya penggunaan smartphone. Bagi masyarakat, smartphone

BAB I PENDAHULUAN. dan berinteraksi dengan orang lain demi kelangsungan hidupnya. Karena pada

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain. Untuk berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil pembahasan pada bab IV, oleh peneliti rumuskan suatu. kesimpulan, kesimpulan umum dan kesimpulan khusus.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung, maka dapat dikemukakan beber apa

BAB I PENDAHULUAN. baru bagi kehidupan manusia terutama untuk kepentingan interaksi sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. bertukar pikiran, berbagi informasi dan cenderung memerlukan bantuan orang lain tidak terbatas

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu pembelajaran interaktif dan lebih bermutu. Hal ini pun sejalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diantaranya adalah ilmu bersosialisasi, ilmu kepemimpinan dan cara berbicara dimuka umum

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Contohnya handphone merek Blackberry. Dengan segala. keunggulan yang dipunyai oleh Blackberry, handphone ini siap menyerbu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Adanya kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuyun Yuniarsih, 2014 Perilaku sosial remaja tunadaksa yang menggunakan jejaring sosial

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

FENOMENA KEINGINAN MENAMPILKAN DIRI PADA MAHASISWA MELALUI LAYANAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku dan segala sifat yang membedakan antara individu satu dengan individu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, dimana setiap manusia

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jaringan sosial. Jaringan sosial itu sendiri terdiri dari berbagai macam media sosial

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan pemikiran manusia yang semakin berkembang dan pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu

BAB I PENDAHULUAN. suatu interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Proses interaksi salah satunya dengan adanya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Pelita Salatiga kelas XI Tahun ajaran 2012/2013 :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mencari pengalaman hidup serta ingin menuntut ilmu yang lebih tinggi di

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kepuasan Pernikahan. 1. Pengertian Kepuasan Pernikahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. teknologi buatan manusia. Internet adalah singkatan dari Interconnected

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dan tekanan dalam kehidupan dipengaruhi oleh persepsi, konsep

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepribadian, kecerdasan dan memiliki akhlak mulia, serta keterampilan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang sangat

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. segala produknya mulai dari keberadaan jejaring sosial seperti Facebook, Twitter,

BAB I PENDAHULUAN. kini handphone menjadi barang primer serta mudah dibeli. Handphone sekarang

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan teknologi. Perusahaan melihat apa yang dibutuhkan oleh. bisa sebagai edukasi bagi masyarakat pada saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing individu.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu, pola interaksi sosial antar individu dalam hal komunikasi telah mengalami berbagai perubahan. Hal ini dapat terlihat dari perkembangan alat komunikasi, mulai dari teknologi komunikasi melalui telegraf, lalu berkembang menjadi telepon yang dapat digunakan untuk berkomunikasi, sampai dengan hadirnya era telepon seluler atau yang lebih dikenal dengan istilah handphone. Teknologi komunikasi melalui media handphone mengalami perkembangan dan inovasi dari waktu ke waktu, sampai terciptalah suatu inovasi baru yaitu blackberry. Blackberry dapat dikategorikan sebagai handphone (telepon genggam) yang mempunyai 2 fitur utama yang membedakannya dengan handphone lainnnya, yaitu fitur push email dan blackberry messenger (Venomaxus, 2010). Fitur BBM (Blackberry Messenger) dirancang sebagai aplikasi yang membantu para pengguna blackberry untuk dapat berkomunikasi secara lebih praktis dan efektif tanpa dihalangi oleh jarak dan waktu. Hal ini membuat penggunaan fitur BBM menjadi salah satu pilihan yang tepat bagi banyak orang sebagai alat untuk berkomunikasi dan networking (menjalin relasi atau pertemanan dengan orang lain baik untuk kepentingan bisnis maupun kepentingan lainnya). Fitur blackberry messenger sebagai salah satu alat untuk berkomunikasi digunakan oleh semua kalangan, termasuk mahasiswa yang sesungguhnya tidak dapat terlepas dari kebutuhan akan berkomunikasi. Mahasiswa merupakan status yang diberikan kepada sekelompok orang yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi atau universitas, setelah mampu menyelesaikan jenjang pendidikan 1

sebelumnya dimulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama sampai dengan sekolah menengah atas atau setingkatnya (sekolah menengah kejuruan atau madrasah). Menurut Gunarsa dan Gunarsa (2004), seorang yang memasuki status sebagai mahasiswa yang mengikuti jenjang pendidikan strata 1, pada umumnya tergolong dalam masa perkembangan remaja lanjut dengan rentang usia antara 18 tahun 21 tahun. Pada rentang usia ini, setiap orang memiliki tahapan perkembangan, yaitu: mampu menerima keadaan fisiknya, memperoleh kebebasan emosional, mampu menjalin hubungan sosial, menentukan figur atau role model, mampu mengenal dan memahami kemampuan diri, memperkuat penguasaan nilai norma dan sosial serta meninggalkan masa kekanak-kanakan. Mahasiswa sebagai pengguna fitur blackberry messenger pada dasarnya mempunyai perbedaan perihal tujuan menggunakan fitur blackberry messenger dan gaya komunikasinya. Hal ini dapat terlihat melalui survey awal yang telah peneliti lakukan kepada 48 responden dan hasilnya menunjukkan sebanyak 27 responden menyatakan bahwa tujuan atau prioritas utama memutuskan untuk menggunakan fitur blackberry messenger didasari kebutuhan akan berkomunikasi, dalam hal ini komunikasi yang besifat pribadi yaitu berbagi cerita perihal masalah maupun segala hal kepada orang lain serta untuk menjaga dan menjalin interaksi dengan orangorang disekitarnya, sedangkan 21 responden lainnya menggunakan fitur blackberry messenger didasari kebutuhan akan mendapatkan dan berbagi informasi khususnya yang berkaitan dengan aktivitas perkuliahan, yaitu bertanya perihal ruang kelas atau ruang ujian, nama dosen yang akan mengajar, dapat berbagi materi atau kisi-kisi pada saat akan menghadapi ujian dan menyebarkan informasi yang berkaitan dengan aktivitas perkuliahan. Sementara itu, perihal perbedaan gaya komunikasi dapat ditunjang dari hasil survey awal yang menunjukkan sebanyak 22 responden 2

merasa lebih nyaman dan dapat mengekspresikan segala hal yang ingin disampaikan melalui fitur Blackberry Messenger, sedangkan 26 responden lainnya, merasa lebih nyaman untuk menyampaikan dan mengekspresikan segala hal yang ingin diucapkan secara langsung atau bertatap muka. Gaya komunikasi adalah suatu ciri khas yang dimiliki setiap individu dan hal inilah yang membedakan antara orang yang satu dengan yang lain. Perbedaan gaya komunikasi antar individu dapat terlihat dari tipe kepribadiannya, yaitu tipe ekstrovert dan tipe introvert yang pada dasarnya mempunyai perbedaan model dalam berkomunikasi, tata cara berkomunikasi, cara berekspresi dalam berkomunikasi serta tanggapan yang diberikan atau ditunjukkan pada saat berkomunikasi (Soemirat, Ardianto, & Suminar dalam Aprillia, 2006). Tipe kepribadian ekstrovert cenderung menggunakan model komunikasi secara lisan, artinya lebih menyukai dan merasa lebih nyaman untuk mengkomunikasikan segala hal yang ingin disampaikan melalui kata-kata yang langsung diucapkan pada saat bertemu langsung atau bertatap muka dengan lawan bicaranya, dibandingkan komunikasi secara tertulis melalui media atau alat komunikasi. Dari tata cara dan ekspresi dalam berkomunikasi, individu dengan tipe kepribadian ekstrovert lebih terlihat ekspresif dan komunikasi bersifat terbuka karena cenderung tidak ada yang dirahasiakan. Dalam memberikan respon terhadap suatu proses komunikasi, orang yang mempunyai kepribadian ekstrovert cenderung lebih ramah dan menghindari NATO (Not Action Talk Only) yang dapat terlihat melalui perilaku tidak hanya berbicara tetapi dengan segera mengambil suatu tindakan (Liaw, 2005). Selain itu, Menurut Jung (dalam Suryabrata, 2002), individu dengan tipe kepribadian ekstrovert mempunyai karakteristik yaitu mempunyai sifat terbuka, mudah untuk bergaul dan bersosialisasi dengan orang lain. Penjelasan tersebut 3

didukung oleh Eysenk & Wilson (dalam Sinuraya, 2009) yang menjelaskan bahwa ciri-ciri orang ekstrovert adalah suka bergaul, memiliki banyak teman, membutuhkan orang lain untuk berkomunikasi, tidak suka dengan kesendiriaan, terbuka, senang terhadap hal-hal yang baru dan senang bersosialisasi. Perbedaan ditunjukkan oleh orang-orang dengan tipe kepribadian introvert yaitu cenderung menggunakan model komunikasi tertulis artinya merasa kurang nyaman saat berkomunikasi secara lisan melalui kata-kata yang langsung diucapkan pada saat bertemu atau bertatap muka dengan lawan bicaranya, sehingga hal tersebut membuat orang-orang dengan tipe kepribadian introvert merasa lebih nyaman serta dapat mengutarakan berbagai hal yang ingin disampaikan melalui perantara media atau alat komunikasi. Individu yang memiliki kepribadian introvert terlihat kurang ekspresif tetapi sangat memperhatikan susunan atau alur dalam berkomunikasi, sehingga membuat proses komunikasi terlihat cenderung sangat lambat pada saat memberikan respon terhadap suatu proses komunikasi. Hal ini disebabkan karena orang-orang dengan tipe kepribadian introvert lebih memilih untuk menganalisis setiap informasi yang diterimanya (Liaw, 2005) serta individu dengan karakteristik introvert lebih menyukai aktivitas individual, cenderung menyendiri, pendiam, kurang pandai dalam bersosialisasi dan bergaul dengan orang lain serta memiliki sifat tertutup (Suryabrata, 2002). Penggunaan fitur blackberry messenger khususnya dikalangan mahasiswa memicu terjadinya fenomena baru dan hal inilah yang menjadi alasan utama peneliti memilih mahasiswa sebagai subjek penelitian, karena berdasarkan artikel yang dilansir oleh scienceray.com (2010) dengan judul the blackberry BBM revolution, dalam artikel tersebut terdapat data yang menunjukkan bahwa individu yang berada pada rata-rata usia 20 tahun yang tergolong usia mahasiswa senantiasa 4

menghabiskan waktunya sekitar 18 jam sehari untuk berkomunikasi dengan sesama temannya melalui fitur blackberry messenger. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sebagai komunitas yang banyak menghabiskan waktu dalam satu hari untuk berkomunikasi melalui fitur blackberry messenger. Hal ini dapat terjadi karena setiap kegiatan yang dilakukan oleh para mahasiswa tentunya tidak hanya melibatkan dirinya sendiri tetapi juga orang lain disekitarnya, sehingga berkomunikasi merupakan aktivitas rutin yang senantiasa dilakukan oleh setiap mahasiswa dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari. Selain itu, dari hasil survey lanjutan yang telah peneliti lakukan kepada 69 responden yang mempunyai karakteristik sama dengan 48 responden sebelumnya yaitu mahasiswa Universitas Bina Nusantara perihal penggunaan keempat fitur komunikasi yang terdapat pada handphone blackberry, yaitu blackberry messenger, yahoo messenger, twitter & facebook. Hasil survey menunjukkan bahwa 100 % dari seluruh jumlah responden atau sebanyak 69 mahasiswa Universitas Bina Nusantara menyatakan bahwa fitur yang menjadi prioritas utama dan paling sering digunakan dari keempat fitur tersebut adalah fitur blackberry messenger dibandingkan fitur-fitur lainnya. Keberadaan fitur blackberry messenger juga berdampak pada meningkatkan frekuensi berkomunikasi yang dirasakan para penggunanya khususnya mahasiswa Universitas Bina Nusantara. Hal ini dapat terlihat dan ditunjang melalui hasil survey lanjutan yang telah peneliti lakukan kepada responden yang sama dengan 69 mahasiswa Universitas Bina Nusantara perihal perbedaan yang dirasakan sebelum dan sesudah menggunakan fitur blackberry messenger, hasil survey menunjukkan bahwa sebanyak 66 responden dengan prosentase mencapai 96 % menjawab frekuensi berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya baik itu teman, saudara 5

maupun orangtua melalui fitur blackberry messenger menjadi meningkat atau lebih sering. Sementara itu, 3 responden lainnya atau sekitar 4 % menyatakan bahwa tidak ada perbedaan dalam hal frekuensi berkomunikasi setelah menggunakan fitur blackberry messenger. Hasil data ini menunjukkan bahwa penggunaan fitur blackberry messenger secara mayoritas dapat meningkatkan frekuensi komunikasi penggunanya. Berpijak pada fenomena fitur blackberry messenger yang dialami oleh mahasiswa Universitas Bina Nusantara dengan perbedaan tipe kepribadian yaitu ekstrovert dan introvert, menunjukkan bahwa fitur blackberry messenger merupakan fitur yang menjadi prioritas utama dan paling sering digunakan para mahasiswa. Selain itu, terjadi peningkatan perihal frekuensi berkomunikasi melalui fitur blackberry messenger dan para mahasiswa senantiasa menghabiskan durasi sekitar 18 jam sehari untuk berkomunikasi dengan sesama temannya melalui fitur blackberry messenger. Meningkatnya kedua aspek tersebut dalam hal frekuensi berkomunikasi dan durasi, sesungguhnya dapat digunakan untuk menentukan intensitas komunikasi melalui fitur blackberry messenger. Menurut Devito (2009), terdapat 6 aspek yang dapat digunakan untuk mengukur intensitas komunikasi yaitu frekuensi berkomunikasi, durasi yang digunakan untuk berkomunikasi, perhatian yang diberikan saat berkomunikasi, keteraturan dalam berkomunikasi, tingkat keluasan pesan saat berkomunikasi & jumlah orang yang diajak berkomunikasi serta tingkat kedalaman pesan saat berkomunikasi. Peneliti merasa tertarik untuk melihat dan mengkaji secara lebih jauh dan mendalam perihal perbedaan intensitas komunikasi melalui fitur blackberry messenger berdasarkan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara. 6

1.2 Identifikasi Masalah Seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangannya zaman, menjalin suatu hubungan sosial antar individu khususnya dikalangan mahasiswa yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi sekarang ini sudah menjadi kebutuhan setiap mahasiswa. Hal ini terjadi karena sebagian besar aktivitas yang dilakukan mahasiswa tentunya tidak dapat terlepas dari interaksi sosial, maka untuk dapat memenuhi kebutuhan akan interaksi sosial dalam bentuk komunikasi yang efektif dan efisien, para mahasiswa rela melakukan berbagai cara diantaranya dengan menggunakan fitur blackberry messenger sebagai alat yang digunakan untuk berkomunikasi. Hal ini menyebabkan terjadinya fenomena pada rata-rata usia 20 tahun yang tergolong usia mahasiswa, yaitu banyak menghabiskan waktunya sekitar 18 jam sehari untuk berkomunikasi dengan sesama temannya melalui fitur blackberry messenger, sehingga membuat intensitas komunikasi dalam hal frekuensi berkomunikasi dan durasi pada mahasiswa menjadi meningkat. Selain itu, berdasarkan hasil survey yang peneliti lakukan ke 48 responden, didapatkan hasil sebanyak 22 responden merasa lebih nyaman dan dapat mengekspresikan segala hal yang ingin disampaikan melalui fitur blackberry messenger. Hal ini merupakan cerminan dari tipe kepribadian introvert, sedangkan 26 responden lainnya merasa lebih nyaman untuk menyampaikan dan mengekspresikan segala hal yang ingin diucapkan secara langsung atau bertatap muka yang merupakan cerminan dari tipe kepribadian ekstrovert. Berpijak pada meningkatnya frekuensi berkomunikasi dan durasi yang merupakan bagian dari aspek intensitas komunikasi yang dirasakan oleh mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang mempunyai perbedaan perihal tipe kepribadian yaitu ekstrovert dan introvert. 7

Rumusan masalah yang ingin dibahas dan dikaji secara lebih mendalam oleh peneliti melalui penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan intensitas komunikasi melalui fitur blackberry messenger berdasarkan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara? I.3 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian kali ini adalah mengetahui secara lebih jelas dan mendalam perihal perbedaan intensitas komunikasi melalui fitur blackberry messenger berdasarkan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara. I.4 Manfaat I.4.1 Manfaat Teoritis Sebagai bahan referensi yang dapat menambah serta memperkaya khazanah pengetahuan ilmiah, agar dapat digunakan oleh kalangan akademisi dalam memberikan penjelasan perihal perbedaan intensitas komunikasi melalui fitur blackberry messenger berdasarkan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara. Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan dan tambahan informasi bagi penelitian selanjutnya, khususnya yang memiliki kesamaan dalam hal topik penelitian. 8

1.4.2 Manfaat Praktis Memberikan kontribusi secara praktis bagi: 1. Pengguna Blackberry o Menjadikan hasil penelitian ini sebagai informasi tambahan bagi para pengguna blackberry untuk mengetahui preferensi tipe kepribadiannya ditinjau dari tipe ekstrovert maupun introvert. Selain itu, melalui hasil penelitian ini dapat membantu para pengguna blackberry khususnya yang memiliki tipe kepribadian introvert untuk dapat menemukan media dan cara yang tepat dalam hal berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya. o Pengguna fitur blackberry messenger diharapkan mampu membuat aktivitas komunikasi penggunanya menjadi lebih mudah, efektif dan efisien. 9