Kinerja Ekspor Nonmigas Bulan Februari 2011 Terus Menguat Menuju Pencapaian Target Ekspor

dokumen-dokumen yang mirip
Kinerja Ekspor Non-migas Awal 2011: Memberikan Sinyal Positif yang Berlanjut untuk Mencapai Target 2011

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

Ekspor Nonmigas 2010 Mencapai Rekor Tertinggi

Kinerja Ekspor Nonmigas Januari-April Lampui Target *Sinyal bahwa FTA/EPA Semakin Efektif dan Pentingnya Diversifikasi Pasar

Ekspor Bulan Juni 2011 Mencapai Rekor Baru Mendukung Tercapainya US$ 200 Miliar Tahun 2011

Kinerja Ekspor Nonmigas Periode Juli 2011 Tetap Kuat, Namun Perlu Mewaspadai Pelemahan Perekonomian Global

Kinerja Ekspor Bulan Agustus Mencapai Rekor Tertinggi di Tengah Kekhawatiran Dampak Krisis Global

Kinerja Ekspor Nonmigas November 2010 Memperkuat Optimisme Pencapaian Target Ekspor 2010

Didorong oleh ekspor non-migas yang kuat, ekspor Indonesia bulan Oktober 2010 mencetak rekor tertinggi sebesar US$14,2 miliar

Kinerja Ekspor Nonmigas Indonesia Bulan September 2011 Masih Menguat, Naik 35% Dibanding September 2010

Surplus Neraca Perdagangan September 2010 Melonjak 68 Persen Mencapai US$ 2,5 Miliar

Ekspor Nonmigas Agustus 2010 Mencapai US$ 11,8 Miliar, Tertinggi Sepanjang Sejarah

SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Tel: /Fax:

SIARAN PERS Biro Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

Ekspor Indonesia Masih Sesuai Target 2008: Pemerintah Ambil Berbagai Langkah Guna Antisipasi Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Dunia

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

Analisis Kinerja Perdagangan Indonesia: Defisit Neraca Perdagangan Mei 2012 Dapat Ditekan

Meningkatnya Impor Barang Modal Dukung Industri dan Adanya Peningkatan Ekspor ke Pasar Nontradisional

Neraca Perdagangan Januari-Oktober 2015 Surplus USD 8,2 M, Lebih Baik dari Tahun Lalu yang Defisit USD 1,7 M. Kementerian Perdagangan

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Jakarta, Mei 2010

Ekspor Bulan Juni 2014 Menguat. Kementerian Perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

Tinjauan Terkini TINJAUAN UMUM: HINGGA SEPTEMBER Daftar Isi. Tinjauan Umum Hingga September 2010 Pemulihan Ekspor Indonesia

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

Perdagangan Indonesia

Analisis Perkembangan Industri

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

SIARAN PERS Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta Telp/Fax /

Perdagangan Indonesia

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. INDO KORDSA, TBK JAKARTA, 06 JANUARI 2015

There are no translations available.

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA MEI 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI MARET 2015

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI 2016

Ekspor Non Migas Indonesia ke Jepang Selama Januari-Februari 2018 Tumbuh 26,1%

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2015

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2016

Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut di Bulan April 2015

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN FEBRUARI 2002

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2016

Tabel 1. Neraca Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara Untuk Beberapa Periode Tahun

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT JANUARI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI APRIL 2015

Ekspor Non Migas Indonesia ke Jepang Triwulan I 2018 Tumbuh 21,1%, Melampaui Ekspektasi Pencapaian Target Ekspor Triwulan Pertama

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN MEI 2004

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI DESEMBER 2015

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER 2004

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT MARET 2015

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2016

Nilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015.

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET 2016

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. sektor nonmigas lain dan migas, yaitu sebesar 63,53 % dari total ekspor. Indonesia, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.1.

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2015

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI 2016

Perkembangan Ekspor Indonesia Biro Riset LMFEUI

PERKEMBANGAN EKSPOR, IMPOR, DAN NERACA PERDAGANGAN

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JANUARI 2017

BAB V ALIRAN PERDAGANGAN, KONDISI TARIF DAN PERFORMA EKSPOR INDONESIA DI PASAR ASEAN PLUS THREE

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET 2008

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2017

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU OKTOBER 2009

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KALIMANTAN UTARA APRIL 2017

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT JULI 2015

RINGKASAN LAPORAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN BULAN JULI 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT FEBRUARI 2014

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA SEPTEMBER 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI JUNI 2016

Transkripsi:

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Kinerja Ekspor Nonmigas Bulan Februari 2011 Terus Menguat Menuju Pencapaian Target Ekspor Jakarta, 1 April 2011 Kinerja ekspor nonmigas terus menguat menuju pencapaian target ekspor nonmigas tahun ini. Hal itu tercermin dari menguatnya ekspor nonmigas selama bulan Februari 2011 yang mencapai US$ 11,8 miliar, meningkat 31,7% dibandingkan ekspor bulan yang sama pada tahun 2010 (yoy), tetapi turun 1,2% dibandingkan Januari 2011. Nilai ekspor nonmigas bulan Februari biasanya sedikit turun jika dibandingkan bulan lainnya, termasuk Februari 2011 ini, karena jumlah harinya yang lebih sedikit, yaitu 28 hari. Penguatan ekspor Februari 2011 membuat ekspor periode Januari-Februari 2011 mencapai US$ 23,8 miliar atau meningkat sebesar 30,64% dari periode yang sama tahun 2010. Menteri Perdagangan diwakili oleh Dirjen Perdagangan Luar Negeri Deddy Saleh dalam konferensi pers mengenai perkembangan ekspor impor hari ini (1/4) di Auditorium kantor Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa nilai ekspor nonmigas Februari 2011 itu tetap berada di atas rata-rata nilai ekspor bulanan selama tahun 2010 sebesar US$ 10,8 milliar. Ini merupakan perkembangan yang menggembirakan, sambut Deddy Saleh (Grafik1). Namun demikian, menurut Dirjen Perdagangan Luar Negeri, kondisi perekonomian global pasca gempa dan tsunami di Jepang, serta situasi di Mesir, krisis Libya dan negara-negara Timur Tengah lainnya perlu diwaspadai. Saat ini, dalam jangka pendek, dampak krisis bencana di Jepang dan gejolak politik di Timur Tengah terhadap ekspor Indonesia belum terasa, tapi dampaknya ke depan kita terus pantau dan antisipasi penanganannya, kata Dirjen Perdagangan Luar Negeri. Grafik 1. Kinerja Ekspor Nonmigas 2011

Neraca Perdagangan Indonesia Neraca perdagangan Indonesia bulan Februari 2011 mengalami surplus. Surplus total perdagangan mencapai US$ 2,4 miliar, terdiri dari surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar US$ 2,4 miliar dan defisit neraca perdagangan migas sebesar US$ 0,003 miliar. Neraca perdagangan nonmigas Februari 2011 naik 56,2% dibandingkan dengan neraca perdagangan bulan yang sama pada tahun 2010. Grafik 2. Neraca Perdagangan Indonesia Peningkatan Ekspor Nonmigas Terjadi di Seluruh Sektor Seperti bulan-bulan sebelumnya, peningkatan ekspor nonmigas Januari-Februari 2011 ini didorong oleh seluruh sektor, antara lain pertambangan, industri dan pertanian, kata Deddy Saleh. Pada Januari-Februari 2011, peningkatan tertinggi terjadi pada sektor industri yang mencapai US$ 18,2 miliar atau naik 36,1% dibandingkan nilai ekspor pada Januari-Februari 2010. Kenaikan ekspor barang-barang dari sektor industri bisa menjadi salah satu indikator bahwa industri di tanah air telah pulih, ditandai oleh proses hilirisasi yang sekarang sedang digalakkan, tegas Dirjen Perdagangan Luar Negeri. (Grafik 3). Grafik 3. Perkembangan Ekspor Nonmigas Menurut Sektor Selama Januari 2011, hampir seluruh nilai ekspor 10 komoditi utama nonmigas mengalami peningkatan, kecuali produk hasil hutan dan kakao. Diantara 10 produk utama, kenaikan nilai ekspor lebih disebabkan oleh peningkatan volume ekspor alas kaki, otomotif, kopi dan udang. Kenaikan keempat komoditi tersebut terjadi akibat tingginya permintaan dan minimnya suplai karena cuaca buruk di negara-negara produsen. 2

Sementara itu, penurunan ekspor biji kakao merupakan dampak penerapan bea keluar biji kakao sejak April 2010. Di sisi lain, kebijakan tersebut memberikan efek positif terhadap peningkatan ekspor produk kakao olahan sebesar 24,6% pada bulan Januari 2011 terhadap Januari 2010 yang bersumber dari peningkatan volume ekspor produk kakao olahan sebesar 71%. Kenaikan ekspor kopi dan udang terjadi akibat tingginya permintaan dan minimnya suplai di negara-negara produsen dikarenakan cuaca buruk. Sedangkan peningkatan ekspor sawit, karet dan produk karet, serta elektronik dipengaruhi oleh kenaikan harga. (Grafik 4). Grafik 4. Perkembangan Ekspor Produk Utama Peningkatan Impor Februari Indikasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional 2011 Impor selama Februari 2011 mencapai US$ 9,4 miliar atau turun 1,6% dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, jika dibandingkan dengan Februari 2010, nilai impor itu meningkat sebesar 26,6%. Peningkatan impor tersebut didorong oleh meningkatnya impor seluruh golongan barang. 3

Grafik 5. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang Struktur impor periode Januari-Februari 2011 didominasi oleh bahan baku/penolong yang mencapai US$ 18,3 miliar. Proporsi impor bahan baku/penolong meningkat dari 73,4% pada Januari-Februari 2010 menjadi 74,6% pada Januari-Februari 2011 (Grafik 6). Peningkatan itu merupakan respon terhadap realisasi investasi. Pada awalnya, peningkatan investasi berpengaruh kepada kenaikan impor barang modal dan bahan baku, akan tetapi di kemudian hari impor tersebut akan meningkatkan ekspor sektor industri, jelas Deddy Saleh. Ini menandakan adanya indikasi pertumbuhan ekonomi nasional yang makin baik di tahun 2011, tambahnya. Grafik 6. Pertumbuhan dan Pangsa Impor Non-migas Pemanfaatan Preferensi Tarif FTA di Negara Tujuan Ekspor Perkembangan lain yang menggembirakan, kini semakin banyak produk ekspor Indonesia yang memanfaatkan keringanan bea masuk di negara-negara tujuan, kata Dirjen Perdagangan Luar Negeri. (Grafik 7). Dari tabulasi seluruh kantor yang menerbitkan Surat Keterangan Asal (SKA) ekspor Indonesia ke mancanegara diperoleh informasi bahwa semakin banyak ekspor Indonesia yang memanfaatkan fasilitas keringanan bea masuk. Fasilitas itu merupakan bagian dari fasilitasi FTA (Free Trade Agreement) atau EPA (Economic Partnership Agreement). Pemanfaatan keringanan bea masuk itu diharapkan akan semakin meningkatkan daya saing produk ekspor kita di negara-negara tujuan, jelas Deddy Saleh. 4

Grafik 7. Peningkatan Realisasi Pemanfaatan SKA terhadap Ekspor Nonmigas Dibandingkan bulan sebelumnya, realisasi pemanfaatan SKA preferensi terhadap ekspor nonmigas dalam kerangka AFTA selama Februari 2011 mengalami peningkatan signifikan, yaitu dari 32,3% di bulan Januari 2011 menjadi 63,9% di bulan Februari 2011. Peningkatan realisasi pemanfaatan SKA tersebut lebih disebabkan meningkatnya nilai ekspor minyak nabati dan hewani ke ASEAN yang pertumbuhannya mencapai lebih dari 300% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, produk yang diekspor ke RRT yang memanfaatkan SKA Form E didominasi komoditi bahan bakar mineral, minyak nabati dan hewani, serta kimia organik. Sementara produk ekspor yang mengalami peningkatan paling besar adalah produk TPT dengan pertumbuhan lebih dari 100%. Peningkatan pemanfaatan SKA preferensi dalam rangka ASEAN Korea Free Trade Agreement (AKFTA) terhadap ekspor nonmigas juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari 58,1% di bulan Januari 2011 menjadi 78,8% di bulan Februari 2011. Hal ini disebabkan meningkatnya nilai ekspor aneka produk kimia dan produk mesin, serta peralatan elektrik masing-masing 53,1% dan 26,7% dari bulan sebelumnya. Sedangkan untuk negara tujuan Jepang, produk yang memanfaatkan SKA Form Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) adalah kayu olahan, bahan bakar/minyak mineral dan TPT. Menurunnya ekspor kayu olahan ke Jepang yang menggunakan SKA preferensi menyebabkan turunnya realisasi pemanfaatan SKA IJEPA terhadap total ekspor nonmigas ke Jepang di bulan Februari 2011. Pertumbuhan yang paling baik untuk ekspor ke Jepang adalah produk kaca sebesar 185%. Pemanfaatan SKA preferensi Form ASEAN India Free Trade Agreement (AIFTA) Februari 2011 juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Produk yang memanfaatkan SKA terakhir ini didominasi oleh komoditi lemak dan minyak hewani, bahan bakar minyak mineral, dan pulp. 5

Perkembangan Ekspor ke RRT Mengkonfirmasi Manfaat ACFTA Ekspor nonmigas ke RRT selama periode Januari-Februari 2011 mencapai US$ 2,34 miliar atau naik 17,6% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2010. Perkembangan ini mengkonfirmasi manfaat ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area) bagi ekspor nonmigas kita, tegas Dirjen Perdagangan Luar Negeri. Selama ini ekspor produk industri tetap mendominasi ekspor nonmigas Indonesia ke RRT. Pada Januari 2011, nilai ekspor produk pertanian Indonesia ke RRT mencapai US$ 24,3 juta atau naik 71,5% dibandingkan periode yang sama pada 2009, sedangkan ekspor produk industri juga mengalami peningkatan sebesar 66,5%. Sedangkan impor nonmigas ke RRT bulan Januari-Februari 2011 mencapai US$ 3,32 miliar. Defisit neraca perdagangan nonmigas Indonesia dengan RRT selama bulan Januari-Februari 2011 mencapai US$ 0,98 miliar atau meningkat sebesar US$ 0,19 miliar dibandingkan dengan Januari-Februari 2010. Dampak Bencana Alam di Jepang Terhadap Ekspor Indonesia ke Jepang Tiga minggu setelah terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami di Sendai Jepang (11 Maret 2011) telah mengakibatkan penurunan ekspor nonmigas Indonesia ke Jepang di bulan Maret 2011. Ekspor bulan Maret (sampai tanggal 28) hanya mencapai US$ 809 juta, atuu mengalami penurunan sebesar 39,15% dibandingkan bulan yang sama tahun 2010. Penurunan ekspor terjadi karena berkurangnya permintaan bahan baku/penolong asal Indonesia dari industri manufaktur di Jepang karena utilisasi kapasitas produksi di Jepang harus menyesuaikan dengan pasokan listrik dan berkurangnya daya beli masyarakat Jepang. Namun demikian, kontraksi ekspor ke Jepang tersebut diperkirakan hanya berlangsung dalam jangka pendek (sekitar 6 bulan), dan akan kembali menguat, karena pelabuhan tujuan ekspor Indonesia yang mengalami gangguan hanya sebesar 0,7%, sementara sisanya masuk melalui pelabuhan-pelabuhan yang aktivitas bongkarnya tidak terganggu. Krisis Jepang diproyeksikan tidak berpengaruh terhadap target ekspor nonmigas 2011, karena kenaikan harga internasional yang relatif tinggi memberikan dampak positif yang lebih kuat dibandingkan perlambatan ekonomi Jepang pasca bencana. Grafik 8. Nilai Ekspor Nonmigas Bulanan Indonesia ke Jepang Informasi lebih lanjut hubungi: Pusat Humas Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711 Email: pusathumas@kemendag.go.id --selesai-- Kasan Muhri Kepala Pusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri BP2KP Kementerian Perdagangan Telp/Fax : 021-23528683/021-23528693 Email : kapusdaglu@kemendag.go.id 6