DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR...

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI HALAMAN. vii

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Tujuan Penelitian... 2 TINJAUAN PUSTAKA... 3

BAB 3 HUBUNGAN ANTARA KAYU DAN AIR: PENYUSUTAN KAYU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN SIFAT FISIS KAYU SENGON (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) PADA BERBAGAI BAGIAN DAN POSISI BATANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

VARIASI SIFAT FISIKA KAYU KEMIRI (Aleurites moluccana) BERDASARKAN ARAH AKSIAL

Jakob Kailola, S.Hut Staf Agroforestri Padamara Tobelo

Universitas Gadjah Mada 1

III. METODOLOGI. Tabel 1 Jenis-jenis pohon sebagai bahan penelitian. Asal Tempat Tumbuh. Nama Daerah Setempat

KAJIAN BEBERAPA SIFAT DASAR KAYU EKALIPTUS (Eucalyptus grandis) UMUR 5 TAHUN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN BEBERAPA SIFAT DASAR BATANG PINANG (Areca catechu L.)

BAB 8 CONTOH UJI MUATAN KAYU YANG DIKERINGKAN

BAB 2 HUBUNGAN AIR DAN KAYU: AIR DI DALAM KAYU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kebutuhan kayu yang semakin meningkat membutuhkan kenaikan

3. SIFAT FISIK DAN MEKANIK BAMBU TALI Pendahuluan

ISBN KAJIAN SIFAT FISIS BATANG NIBUNG (Oncosperma tigilarium)

PENGANTAR TENTANG KAYU

BEBERAPA SIFAT FISIK GUBAL ANGSANA

PENENTUAN AIR DALAM RONGGA SEL KAYU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka (frame) struktural yang

STRUKTUR DAN SIFAT KAYU SUKUN ( Artocarpus communis FORST) DARI HUTAN RAKYAT DI YOGYAKARTA. Oleh: Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada INTISARI

TINJAUAN PUSTAKA. sedangkan diameternya mencapai 1 m. Bunga dan buahnya berupa tandan,

PENGARUH METODE PENGERINGAN DAN TEBAL KAYU TERHADAP KECEPATAN DAN CACAT PENGERINGAN KAYU TUSAM.

BAB I PENDAHULUAN. Industri pengolahan kayu yang semakin berkembang menyebabkan

BAB III. HIPOTESIS DAN RANCANGAN PENELITIAN A. Hipotesis B. Rancangan Penelitian... 28

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Badan Standardisasi Nasional (2010) papan partikel merupakan

KADAR AIR DAN BERAT JENIS PADA POSISI AKSIAL DAN RADIAL KAYU SUKUN (Arthocarpus communis, J.R dan G.Frest)

SIFAT FISIKA DAN MEKANIKA KAYU BONGIN (Irvingia malayana Oliv) DARI DESA KARALI III KABUPATEN MURUNG RAYA KALIMANTAN TENGAH

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SIFAT FISIKA DAN MEKANIKA KAYU IPIL (Endertia spectabilis Steenis & de Wit Sidiyasa) BERDASARKAN LETAK KETINGGIAN DALAM BATANG

Variasi Aksial dan Radial Sifat Fisika dan Mekanika Kayu Jabon (Anthocephalus cadamba Miq.) yang Tumbuh di Kabupaten Sleman

PENYUSUNAN SKEDUL SUHU DAN KELEMBABAN DASAR UNTUK PENGERINGAN KAYU BINUANG BERSORTIMEN 83 X 118 X 5000 MM DALAM TANUR PENGERING KONVENSIONAL

C11. SIFAT PEREKATAN KAYU AKASIA FORMIS (Acacia auriculiformis) DARI HUTAN RAKYAT PADA VARIASI ARAH AKSIAL, RADIAL DAN UMUR

BAB I PENDAHULUAN. dengan target luas lahan yang ditanam sebesar hektar (Atmosuseno,

HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK DAN VARIASI SIFAT FISIK KAYU MANGIUM

BABII TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini berisi tentang teori dari beberapa sumber buku seperti buku - buku

BAB III LANDASAN TEORI Klasifikasi Kayu Kayu Bangunan dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan SNI no. 03 tahun 2002 untuk masing-masing pengujian. Kayu tersebut diambil

PADA ARAH AKSIAL DAN RADIAL ( Physical Properties of Manglid Wood

Spesifikasi kelas kekuatan kayu bangunan yang dipilah secara masinal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C13 PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN PEG 1000 DAN POSISI RADIAL POHON PADA USAHA PENINGKATAN KUALITAS KAYU JATI UMUR MUDA DARI HUTAN RAKYAT DI GUNUNGKIDUL

(trees). Terdapat perbedaan pengertian antara pohon dan tanam-tanaman

LAMPIRAN. Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian di Lapangan dan Laboratorium

SIFAT FISIS, MEKANIS DAN PEMESINAN KAYU RARU (Cotylelobium melanoxylon) SKRIPSI

BAB 10 PERLAKUAN PARIPURNA, TEGANGAN PENGERINGAN DAN CASE HARDENING

Lampiran 1. Sifat Fisika dan Mekanika Kayu. Lampiran 2. Pengujian Sifat Keawetan terhadap rayap tanah (Captotermes curvignathus Holmgreen.

PENDAHULUAN Latar Belakang

III METODOLOGI PENELITIAN

MATERI/MODUL MATA PRAKTIKUM

LAMPIRAN. Arang Sekam (C)

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

STRUKTUR KAYU BATANG TEKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PE ELITIA

BAB III METODOLOGI. Gambar 3 Bagan pembagian batang bambu.

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan

L - 1 LAMPIRAN A DATA HASIL PENGUJIAN SAMPEL. 1. Daya Serap. a. Daya Serap arang tempurung kelapa

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS BAMBU DENGAN STABILISASI DIMENSI. The Increasing of Bamboo Quality Using Dimensional Stabilization

PENGARUH PENERAPAN FORMULASI SKEDUL SUHU DAN KELEMBABAN TERHADAP KARAKTER PENGERINGAN KAYU MERANTI MERAH BERSORTIMEN CASING

TINJAUAN PUSTAKA. : Cinnamomum burmanii. Panjangnya sekitar 9-12 cm dan lebar 3,4-5,4 cm, tergantung jenisnya. Warna

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

STRUKTUR DAN SIFAT KAYU TREMBESI ( Samanea saman MERR) DARI HUTAN RAKYAT DI YOGYAKARTA

HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA EKONOMIS PERBANDINGAN KAPAL KAYU SISTEM LAMINASI DENGAN SISTEM KONVENSIONAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian 1. Pembuatan Contoh Uji 2. Pemilahan Contoh Uji

PENGARUH PENGERINGAN ALAMI DAN BUATAN TERHADAP KUALITAS KAYU GALAM UNTUK BAHAN MEBEL

SIFAT FISIS KAYU: Berat Jenis dan Kadar Air Pada Beberapa Jenis Kayu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

BAB III BAHAN DAN METODE

SIFAT-SIFAT FISIKA DAN MEKANIKA KAYU KERUING - SENGON. Oleh : Lorentius Harsi Suryawan & F. Eddy Poerwodihardjo

BAB IV PEMBAHASAN. (a) (b) (c) Gambar 10 (a) Bambu tali bagian pangkal, (b) Bambu tali bagian tengah, dan (c) Bambu tali bagian ujung.

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai April 2015

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ekaliptus mempunyai sistematika sebagai berikut: Hutan Tanaman Industri setelah pinus. Ekaliptus merupakan tanaman eksotik

V. POLA DAN TEHNIK PEMBELAHAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SIFAT FISIKA ROTAN TOHITI (Calamus inops Becc.) DI KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG PAPALIA DESA MATA WOLASI KECAMATAN WOLASI KABUPATEN KONAWE SELATAN

TEKNIK PEMBUATAN BAMBU LAMINASI BERSILANG SEBAGAI BAHAN MEBEL DAN BANGUNAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

E(Pa) E(Pa) HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengujian Tarik Material Kayu. Spesimen uji tarik pada kayu dilakukan pada dua spesimen uji.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Djapilus dan Suhaendi (1978) dalam Utomo (2008) E. urophylla

PETA PENGENDALIAN DAN UKURAN SASARAN

Penelitian sifat-sifat fisika dan mekanika kayu Glugu dan Sengon kawasan. Merapi dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat Merapi

Lampiran 1. Flow Chart Pelaksanaan Penelitian. Mulai. Pemisahan udang rebon secara manual dari: - Kayu - Kulit kerang - Kerikil

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Hipotesis... 2

Transkripsi:

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix INTISARI... x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan Penelian... 2 C. Manfaat Penelitian... 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 3 A. Jati... 3 B. Sifat Fisika Kayu... 4 1 Perubahan dimensi... 4 2 Kadar Air... 6 3 Berat Jenis... 9 BAB III HIPOTESIS DAN RANCANGAN PENELITIAN... 13 A. Hipotesis... 13 B. Rancangan Penelitian... 13 BAB IV BAHAN DAN METODE PENELITIAN... 16 A. Perubahan Dimensi... 16 1 Alat dan Bahan... 16 2 Cara Kerja... 16 B. Kadar Air... 18 1. Alat dan Bahan... 18 2 Cara Kerja... 18 C. Berat Jenis... 19 1 Alat dan Bahan... 19 2 Cara Kerja... 20 BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA... 22 A. Kadar Air Kayu... 22 1 Kadar Air Segar... 22 2 Kadar Air Kering Udara... 25 B. Berat Jenis... 26 1 Berat Jenis Segar... 26 2 Berat Jenis Kering Udara... 28 iv

3 Berat Jenis Kering Tanur... 30 C. Perubahan Dimensi... 31 1 Penyusutan Kayu... 32 a) Penyusutan Longitudinal... 32 b) Penyusutan Radial... 34 c) Penyusutan Tangensial... 36 2 Pengembangan Kayu... 39 a) Pengembangan Longitudinal... 39 b) Pengembangan Radial... 40 c) Pengembangan Tangensial... 42 BAB VI PEMBAHASAN... 44 A. Kadar Air Kayu... 44 1 Kadar Air Segar... 44 2 Kadar Air Kering Udara... 45 B. Berat Jenis... 45 1 Berat Jenis Segar... 45 2 Berat Jenis Kering Udara... 46 3 Berat Jenis Kering Tanur... 46 C. Perubahan Dimensi... 48 1 Penyusutan Kayu... 48 a) Penyusutan Longitudinal... 48 b) Penyusutan Radial... 49 c) Penyusutan Tangensial... 50 2 Pengembangan Kayu... 51 a) Pengembangan Longitudinal... 51 b) Pengembangan Radial... 52 c) Pengembangan Tangensial... 53 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN... 55 A. Kesimpulan... 55 B. Saran... 57 DAFTAR PUSTAKA... 58 LAMPIRAN... 60 v

DAFTAR TABEL 1. Perlakuan Terhadap Sampel... 14 2. Analisis keragaman (ANOVA)... 15 3. Rerata air segar... 22 4. Analisis keragaman kadar air kayu segar... 22 5. Uji HSD kadar air segar kayu jati... 23 6. Uji HSD kadar air segar kayu jati... 24 7. Rerata kadar air kering udara... 25 8. Analisis keragaman kadar air kayu kering udara... 26 9. Rerata berat jenis segar... 26 10. Analisis keragaman berat jenis segar... 27 11. uji HSD berat jenis segar... 27 12. Rerata berat jenis kering udara... 28 13. Analisis keragaman berat jenis kering udara... 29 14. Uji HSD berat jenis segar... 29 15. Rerata berat jenis kering tanur... 30 16. Analisis keragaman berat jenis kering tanur... 31 17. Rerata penyusutan longitudinal dari kondisi segar ke kering udara... 32 18. Analisis keragaman penyusutan longitudinal dari segar ke kering udara... 32 19. Uji HSD penyusutan longitudinal dari kondisi segar ke kering udara... 33 20. Rerata penyusutan longitudinal dari kondisi segar ke kering tanur... 33 21. Analisis keragaman penyusutan longitudinal dari segar ke kering udara... 34 22. Rerata penyusutan radial dari kondisi segar ke kering udara... 34 23. Analisis keragaman penyusutan radial dari segar ke kering udara... 35 24. Rerata penyusutan radial dari kondisi segar ke kering tanur... 35 25. Analisis keragaman penyusutan radial dari segar ke kering tanur... 36 26. Rerata penyusutan tangensial dari kondisi segar ke kering udara... 36 vi

27. Analisis keragaman penyusutan tangensial dari segar ke kering udara... 37 28. Rerata penyusutan tangensial dari kondisi segar ke kering tanur... 37 29. Analisis keragaman penyusutan tangensial dari segar ke kering tanur... 38 30. Rerata pengembangan longitudinal dari kondisi kering udara ke basah... 39 31. Analisis keragaman pengembangan longitudinal dari kering udara ke basah39 32. Uji HSD Pengembangan longitudinal dari kering udara ke basah... 40 33. Rerata pengembangan radial dari kondisi kering udara ke basah... 40 34. Analisis keragaman pengembangan radial dari kering udara ke basah... 41 35. Uji HSD pengembangan radial dari kering udara ke basah... 41 36. Rerata pengembangan tangensial dari kondisi kering udara ke basah... 42 37. Analisis keragaman pengembangan tangensial dari kering udara ke basah. 43 vii

DAFTAR GAMBAR 1. Pemotongan sampel... 16 2. Arah longitudinal, radial dan tangensial pada sampel... 17 3. Sebaran kadar air segar... 24 4. Sebaran kadar air segar interaksi posisi aksial dan radial... 25 5. Sebaran berat jenis segar posisi radial... 28 6. Sebaran berat jenis kering udara... 30 7. Sebaran penyusutan longitudinal segar ke kering udara... 33 8. Sebaran penyusutan tangensial segar ke kering udara... 40 9. Sebaran pengembangan radial dari kering udara ke basah... 42 10. Bagian Aksial kayu Jati (ujung dan pangkal)... 75 11. Bagian Radial kayu Jati (dekat hati; tengah dan dekat kulit)... 75 12. Tiga arah dimensi sampel (Longitudinal, Tangensial dan Radial)... 76 13. Oven... 77 14. Tabung... 77 15. Timbangan... 77 viii

DAFTAR LAMPIRAN 1.1 Berat Segar... 59 1.2 Berat Basah... 61 1.3 Berat Oven... 64 1.1 Kondisi Segar... 65 1.2 Kondisi Basah... 67 1.3 Kondisi Kering Tanur... 69 1.1 Volume Segar... 70 1.2 Volume Basah... 72 1.3 Volume Kering Tanur... 74 ix