1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia penyiaran khususnya penyiaran televisi di Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang cukup pesat, seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi serta kesiapan sumber daya manusia yang memadai menghasilkan siaran-siaran televisi maupun program-program acara yang berkualitas serta mengacu pada fungsi utama jurnalistik yakni : to educate (mendidik), to influence (mempengruhi), to entertain (menghibur), and to inform (menginformasikan). Dengan adanya 4 fungsi utama tersebut media massa seperti televisi menjadi sebuah media komunikasi yang paling efektif dengan kelebihan sebagai media audio-visual informasi yang mampu menembus ruang dan waktu. Bahkan dapat disimpulkan bahwa televisi mampu menguasai seluruh sisi kehidupan manusia. Kehidupan manusia tidak lepas dari arus informasi dari televisi, manusia sangat membutuhkan televisi sebagai media komunikasi yang mampu menjawab semua kebutuhan manusia akan informasi dan hiburan. Dalam kehidupan masyarakat kita saat ini, Televisi telah memberikan dampak yang besar kepada seluruh lapisan masyarakat, bahkan juga telah mempengaruhi pola pikir mereka. Bisa dipastikan, hampir masing- masing rumah mempunyai media elektronik dengan
2 kemampuan audiovisualnya ini, karena memang terjangkau untuk semua kalangan. Televisi menjadi media elektronik yang banyak disukai, walaupun banyak bermunculan beragam teknologi informasi yang lebih canggih. Hal ini dikarenakan televisi sendiri sebagai suatu piranti yang dapat menjangkau seluruh elemen lapisan masyarakat, dari segi ekonomi dan sosial budaya. Selain itu, jangkauan televisi pun juga sangat luas karena hampir seluruh wilayah di Indonesia, bahkan di penjuru dunia bisa mengakses televisi. Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja dapat dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai oleh audience, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum, dan peraturan berlaku. Pengaruh siaran televisi terhadap sistem komunikasi tidak pernah terlepas dari pengaruh terhadap aspek aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Acara televisi pada umumnya mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi, dan perasaan bagi penontonnya. Hal ini disebabkan oleh pengaruh psikologis dari televisi itu sendiri, dimana televisi itu seakan akan menghipnotis penonton sehingga mereka terhanyut dalam keterlibatan akan kisah atau peristiwa yang disajikan oleh televisi. (Effendy, 2002:122)
3 Frank Jefkins (Effendy, 2002:105 108) menyebutkan ada sejumlah karakteristik khusus dalam program acara, yaitu: 1. Selainkan meghasilkan suara, televisi juga menghasilkan gerak, visi, dan warna. 2. Pembuatan program televisi lebih mempunyai proses produksi yang lama dan budget yang besar. 3. Meghandalakan tayangan secara visual, maka segala sesuatu yang nampak haruslah dibuat dibuat semenarik mungkin. Suatu program televisi hendaknya memperhatikan beberapa hal, antara lain: 1. Frekuensi menonton. Melalui frekuensi menonton komunikan dapat dilihat pengaruh tayangan terhadap pengetahuan komunikan. 2. Waktu penayangan. Apakah waktu penayangan suatu acara sudah tepat atau sesuai dengan sasaran komunikan yang dituju. Misalnya tayangan yang dikhusukan untuk pelajar, hendaknya ditayangan setelah jam kegiatan sekolah usai. 3. Kemasan acara. Agar mampu menarik perhatian pemirsa yang menajdi sasaran, suatu tayangan harus dikemas atau ditampilkan secara menarik.
4 4. Gaya penampilan pesan. Dalam menyampaikan pesan dalam suatu acara, apakah pembawa acara sudah cukup komunikatif dan menarik, sehingga menghindari rasa jenuh pemirsanya. 5. Pemahaman pesan. Apakah komunikan dapat mengerti dan memahami setiap materi atau pesan yang disampaikan oleh suatu tayangan. (Darwanto, 2007:119) Pengaturan penayangan program televisi di sebuah stasiun televisi biasanya diatur oleh bagian pemograman siaran atau bagian perencanaan siaran. Pada umumnya, pihak perencanaan siaran mengatur jadwal penayangan satu program televisi berdasarkan perkiraan kecenderungan menonton peminat program tersebut. Misalnya, pengaturan jadwal tayang siaran berita di pagi hari disesuaikan dengan kecenderungan peminat penonton siaran berita. Keberhasilan sebuah program TV saat ini diukur oleh tingkat konsumsi program tersebut oleh pemirsa atau biasa disebut pemeringkatan. Pengukuran peringkat dilakukan oleh lembaga riset yang menempatkan alat bernama "people meter" pada beberapa responden. Acara televisi di Indonesia semakin bervariasi. Jika dahulu acara paling favorit adalah acara-acara kuis, sinetron, dan siaran langsung sepakbola, maka saat ini ada berbagai pilihan acara televisi yang fresh dan
5 inovatif. Ada berbagai macam hal yang bisa dieksplor dari kebudayaan dan kehidupan masyarakat di Indonesia. Format program pada televisi dikategorikan menjadi beberapa bagian, yaitu: hard news, soft news, dan hiburan. Di Indonesia ada beberapa program yang diminati oleh komunikan, seperti program edutaiment (edukasi dan intertaiment) yang meberikan tayangan pendidikan yang di kemas secara menarik agar pemirsa selalu tertarik untuk mengikuti program ini. Selanjutnya ada program talk show. Gelar wicara atau talk show adalah suatu jenis acara televisi yang berupa perbincangan atau diskusi seorang atau beberapa orang bintang tamu tentang suatu topik tertentu dengan dipandu oleh pembawa acara. Talk show termasuk dalam format acara kategori soft news. Program talk show adalah salah satu program televisi yang sangat diminati oleh masyarakat karena tidak hanya menghibur tapi juga memberikan banyak informasi baru kepada masyarakat. TRANS 7 sebagai salah satu televisi swasta ternama yang memiliki slogan aktif, cerdas, dan menghibur mempunyai program talk show unggulannya yaitu Hitam Putih. Penulis di beri kesempatan bisa melakukan Kuliah Kerja Media (KKM) atau magang selama dua bulan di acara talk show bergengsi ini. Hitam Putih tayang setiap hari Senin sampai Jumat pukul 18.00 WIB, dipandu oleh host yang cerdas dan kritis yaitu Deddy Corbuzier dan co-host yang cantik dan lucu Chika Jessica.
6 Selama dua bulan, penulis mendapatkan banyak ilmu pengetahuan tentang bagaimana proses produksi sebuah talk show Hitam Putih dari proses pra produksi sampai pasca produksi. Tentang kendala dan kemudahan selama proses produksi acara tersebut yang didapat penulis selama KKM. Tahapan pra produksi program talk show Hitam Putih (HP) dimulai pada saat tim inti produksi HP seperti produser, asscoiate produser (AP), production assistance (PA), dan tim kreatif melakukan meeting untuk menentukan jadwal shooting, tema pada setiap shooting, bintang tamu, pengisi acara tambahan, sponsor, tim kreatif yang bertugas, dan PA yang bertugas. Tim kreatif bertugas untuk melakukan riset tentang tema dan bintang tamu yang akan diundang, bila diperlukan tim kreatif akan melakukan liputan khusus, tim kreatif juga bertugas membuat rundown acara, dan mencari materi videotape (vt) setiap episode. Kemudian PA mengurus surat surat booking alat untuk shooting, membuat list crew yang bertugas pada setiap episode, mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan di studio h beberapa jam mulai shooting seperti laptop untuk promter, handy talky (HT), earpiece, dan laptop untuk resolume. PA juga bertugas mengawasi dan memberikan arahan kepada editor harian yang mengedit materi vt dari tim kreatif. Kegiatan proses pas produksi HP yaitu tim audio melakukan checksound, tim campers melakukan white balance dan skin tone,
7 produser/ap, PA, tim kreatif, PD, dan FD melakukan brifing tim sebelum mulai acara. Kemudian produser/ap dan tim kreatif membrifing host dan co-host lalu membrifing bintang tamu talk show. Ketika On Air shooting tugas produser/ap di control room adalah memberikan keputusan atas pertanyaan yang akan disampaikan dan memberikan pengarahan kepada tim kreatif. PA bertugas berhubungan dengan tim On Air, mengcountdown waktu opening program, opening setelah break, dan closing program. Tim kreatif yang bertugas berada di depan laptop di dalam studio yang dihubungkan dengan promter yang bisa dibaca oleh host, co-host, dan bintang tamu, tim kreatif juga terus mengarahkan host, co-host, dan bintang tamu agar acara berjalan sesuai rencana. Kemudian pasca produksi program HP live adalah mengconvert memory card yang dipakai untuk diserahkan ke library untuk data penyimpanan file. Proses produksi HP tidak selalu live, kadang proses produksi HP dilakukan dengan cara taping. Proses shooting taping hampir sama dengan proses live, banyak perbedaan berada di pasca produksi, setelah shooting taping, file shooting diberikan kepada editor, tim kreatif bertugas untuk memotong durasi dan memberikan tambahan insert materi sesuai yang produser/ap dan tim kreatif inginkan. PA bertugas mengawasi jalannya editing. Tim kreatif juga bertugas membuat promo penayangan. Setelah selesai editing,
8 produser/ap dan PA melakukan preview. Kemudian memberika file Lembaga Sensor Film (LSF) dan Materi On Air (MOA) ke library. Salah satu usaha Perguruan Tinggi Universitas Sebelas Maret untuk memperkenalkan mahasiswa dalam dunia praktis adalah melalui magang atau Praktik Kerja Lapangan di perusahaan-perusahaan dengan mengadakan Kuliah Kerja Media (KKM) Diploma Tiga Komunikasi Universitas Sebelas Maret. KKM merupakan salah satu sarana bagi mahasiswa Program Tiga Jurusan Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk dapat terjun langsung ke dalam dunia kerja, dalam satu atau lebih perusahaan yang menyelenggarakan dalam batas waktu tertentu. Selain itu Kuliah Kerja Media (KKM) juga merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa untuk dapat menyusun Tugas Akhir yang telah di tetapkan pada Universitas Sebelas Maret syarat untuk meraih gelar Ahli Madya. B. Tujuan Tujuan dari Kuliah Kerja Media (KKM) adalah sebagai berikut: a. Tujuan Penyusunan Laporan 1. Sebagai bukti konkret atas dilaksanakannya Kuliah Kerja Media (KKM) oleh penulis di TRANS 7 Jakarta.
9 2. Memberikan wawasan dan gambaran kepada masyarakat tentang proses produksi program talk show Hitam Putih di TRANS 7. b. Tujuan Kuliah Kerja Media 1. Memenuhi tugas akhir Diploma III Ilmu Komunikasi Terapan Penyiaran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam memperoleh gelar Ahli Madya pada bidang penyiaran. 2. Sebagai lahan mahasiswa menerapkan pembelajaran dan pemahaman ilmu yang telah dipelajari dibangku perkuliahan. 3. Untuk memberikan pengalaman terhadap mahasiswa terhadap dunia kerja pertelevisian dalam bentuk terjuan langsung kelapangan. 4. Mahasiswa belajar mengembangkan kemampuan bekerja sama antara individu dan tim produksi. 5. Mengetahui secara langsung proses produksi program talk show Hitam Putih di TRANS 7. 6. Memperoleh pengalaman sekaligus pengetahuan tentang proses produksi program talkshow Hitam Putih di TRANS 7. 7. Untuk menjalin dan menambah relasi dalam dunia kerja melalui kegiatan KKM ini. 8. Sebagai saranana mahasiswa belajar bertanggug jawab atas pekerjaan yang diterima selama KKM.
10 C. Manfaat Manfaat Kuliah Kerja Media (KKM) adalah sebagai berikut: 1. Mendapatkan ilmu yang berguna untuk dijadikan dasar ketika memasuki dunia bekerja di stasiun televisi. 2. Mendapatkan pengalaman baru. 3. Mendapatkan ilmu baru yang sebelumnya belom didapatkan di bangku perkuliahan. 4. Mendapatkan teman dan relasi baru di dunia pertelevisian. 5. Mengerti bagaimana sesungguhnya dunia kerja di pertelevisian.