BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam maupun iuran dari masyarakat. Salah satu sumber penerimaan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan serta pembiayaan pengeluaran pemerintah (Pratiwi dan. Putu, 2014). Dengan besarnya penerimaan pajak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, antara lain dengan cara menggali, mendorong, dan. mengembangkan sumber-sumber penerimaan dari dalam negeri agar

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam peraturan perundang-undangan maupun sistem. wewenang dan tanggung jawab dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, maka

BAB I PENDAHULUAN. modern. Hal tersebut dilakukan dengan menerapkan self assessment system dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang. Perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang paling penting. Pendapatan tersebut nantinya digunakan untuk pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian. Masing-masing akan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan


BAB I PENDAHULUAN. Untuk menjadi Negara yang lebih maju, Indonesia sebagai negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah yang berdasarkan undang-undang penetapan pajak yang langsung. dapat ditujukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dalam pelaksanaan pembangunan. Pengeluaran utama negara adalah

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan pajak untuk menopang pembiayaan pembangunan. Penerimaan pajak

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional diperoleh dari pendapatan sektor pajak. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang penting bagi pembiayaan nasional. yaitu mulai berlakunya sistem pemungutan pajak self assessment system sejak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemerintah di Indonesia selalu berusaha untuk mengelola dan menjalankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemerintah memerlukan dana yang tidak sedikit untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. pajak, dengan menjaring wajib pajak baru (

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk dapat merealisasikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam menjalankan roda pemerintahan, kesejahteraan rakyat merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalir dari masyarakat ke pemerintah dan akan disalurkan kembali

BAB I PENDAHULUAN. dan kesejahteraan masyarakat. Dalam menjalankan pemerintahan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagian besar negara di dunia memiliki sistem perpajakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan yang paling potensial. Pajak yang diterima pemerintah sebagian

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di segala bidang. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang cukup dominan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan sumber dana yang penting bagi pembiayaan nasional. Kepatuhan wajib pajak (tax compliance) dapat diidentifikasi dari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. baik negara maju maupun negara berkembang. Karena jika Wajib Pajak

BAB I PENDAHULUAN. internal adalah pajak, sedangkan sumber penerimaan eksternal misalnya pinjaman

BAB I PENDAHULUAN. Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Widjaya, 2011).

BAB I. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang paling potensial. Pemasukan dari pajak diharapkan terus meningkat salah satunya dengan membuat

BAB I PENDAHULUAN. barang-barang yang dikuasai pemerintah, denda-denda dan iuran masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pajak adalah salah satu kekuatan untuk membangun kemandirian

BAB I PENDAHULUAN. Belanja Negara. Salah satu yang termasuk dalam APBN adalah pajak.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang didapat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan kontributor terbesar dalam Anggaran Pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah pemungutan pajak mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suryani N. A., 2016 Pengaruh Pelayanan Fiskus dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat baik materiil maupun spirituil. Untuk dapat. mendapatkan dukungan dari masyarakat (Waluyo dan Ilyas, 2000: 1)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak bersifat dinamik, sifat ini dibuktikan dari pajak selalu mengikuti

BAB 1 PENDAHULUAN. besamya pajak yang terutang, membayar, dan melaporkannya dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat, pemerintah melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara Indonesia dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang dipungut oleh pemeritah

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan menjadi suatu permasalahan yang pokok. Pembiayaan ini

BAB I PENDAHULUAN. membayar pengeluaran umum (Siti, 2011: 1). pendanaan APBN (Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara) dimana

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan fenomena umum sebagai sumber penerimaan negara

BAB I PENDAHULUAN. dan pembangunan daerah. Otonomi daerah mengharuskan pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN. Rp1.529 trilyun kontribusi pajak terhadap pendapatan negara sebesar Rp1.193

BAB I PENDAHULUAN. besar. Saat ini sekitar 70% APBN Indonesia dibiayai dari penerimaan pajak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dalam hal perekonomian. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. berlangsungnya pembangunan yang berkesinambungan. Pemerintah melalui Dirjen

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar. Sumbangan pajak

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional di beberapa bidang, Pemerintah Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Kesadaran..., Dhio, Fakultas Ekonomi 2015

BAB I PENDAHULUAN. relatif terbatas, pada saatnya akan habis dan tidak bisa diperbaharui. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. negara Indonesia saat ini bersumber dari dalam negeri yaitu pajak. yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak

BAB I PENDAHULUAN. adalah dari hasil penerimaan pajak (Sutanto 2013). Kontribusi pajak dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan, pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. membiayai pengeluaran pemerintah. Semakin bertambahnya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan Negara Indonesia berasal dari bermacam-macam sektor,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia adalah Negara hukum yang berlandaskan Pancasila dan

Judul : Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembiayaan belanja negara yang semakin lama semakin bertambah

BAB 1 PENDAHULUAN. (APBN) yang menjelaskan besarnya penerimaan perpajakan: Tabel 1.1 Ringkasan APBN, (miliar rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. Rutin dan Pengeluaran Pembangunan. Dalam Negeri dan Hibah. Penerimaan Dalam Negeri terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. negara dapat juga digunakan untuk kepentingan umum lainnya seperti subsidi

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Pemerintah membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang sangat dominan. Pada

Abstrak. Kata kunci: kemudahan pengisian SPT, pengetahuan peraturan perpajakan, kualitas pelayanan, kepatuhan wajib pajak.

BAB I PENDAHULUAN. sejak saat itulah Indonesia menganut Self Assessment System. di Indonesia memberi kepercayaan kepada pengusaha kena pajak dalam

ABSTRAK. DAFTAR ISI Halaman

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual (Waluyo, 2013:2). Untuk. perkembangan penerimaan pendapatan negara.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional di berbagai bidang guna mewujudkan masyarakat

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber bagi penerimaan negara dan mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Pendapatan Negara. PERKEMBANGAN PENDAPATAN NEGARA Tahun (dalam milyaran rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. dari negara. Seperti yang tercantum dalam pancasila, sila ke-5 yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. (APBN) dari tahun ke tahun semakin meningkat. Dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. . Di indonesia salah satu satu penerimaan negara yang sangat penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila yang

Abstrak. Kata Kunci: Peraturan Pajak, Pelayanan Fiskus, Persepsi. vii

BAB I PENDAHULUAN. dimaklumi karena pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor privat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mengandalkan pajak

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia termasuk negara berkembang yang memiliki Penghasilan dari

BAB I PENDAHULUAN. Dana APBN diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan lainnya yaitu penerimaan migas maupun penerimaan bukan pajak,

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan sumber dana yang berasal dari luar negeri dan dalam negeri.

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan target pemasukan sumber dana negara. Pemasukan sumber

BAB I PENDAHULUAN. meningkat seiring dengan peningkatan pembangunan itu sendiri. Salah satu sumber pendanaan proyek pembangunan yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran pemerintah dan pembangunan. Penerimaan pajak digunakan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dikumpulkan dari segenap potensi sumber daya yang dimiliki suatu negara, baik berupa hasil kekayaan alam maupun iuran dari masyarakat. Salah satu sumber penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan nasional adalah pajak. Pajak merupakan pemberi kontribusi terbesar dalam penerimaan negara. Hal ini mempunyai dampak yang sangat besar bagi kelangsungan pembangunan di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan target penerimaan negara dari sektor pajak. Untuk meningkatkan penerimaan negara di sektor pajak, pemerintah mempunyai banyak kendala diantaranya tingkat kepatuhan Wajib Pajak yang masih rendah, sehingga Wajib Pajak berusaha untuk membayar kewajiban pajaknya lebih kecil dari yang seharusnya dan juga masih banyak Wajib Pajak yang tidak melaporkan SPT dan membayarkan pajaknya. Berbagai macam kemudahan dalam pembayaran pajak juga sudah diupayakan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Kemudahan itu meliputi pembayaran pajak yang bisa dilakukan di kantor pos maupun bank, banyak aplikasi online yang 1

2 memudahkan wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya, dan pemerintah juga meningkatkan kualitas pelayanan dari petugas pajak. Hal itu bertujuan untuk menumbuhkan niat wajib pajak orang pribadi untuk membayarkan pajak, yang akhirnya menjadi kepatuhan bagi wajib pajak tersebut namun pada kenyataannya upaya tersebut belum dapat mempengaruhi wajib pajak wajib pajak apabila dilihat dari jumlah wajib pajak yang tidak menyampaikan SPT tahunannya. Kepatuhan wajib pajak orang pribadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya tanggung jawab moral. Tanggung jawab moral sangat diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Tanggung jawab moral merupakan suatu sikap yang berasal dari masing-masing individu dan mungkin tidak dimiliki oleh individu lain. Menurut Wenzel (2005) moral wajib pajak, etika dan norma sosialnya sangat berpengaruh terhadap perilaku dari wajib pajak. Penelitian yang dilakukan oleh Indriyani (2014) menemukan bahwa tanggung jawab moral berpengaruh positif dan signifikan pada kepatuhan pelaporan wajib pajak badan di KPP Pratama Badung Utara. Penelitian Sanjaya (2014) juga menemukan bahwa kewajiban moral berpengaruh positif dan signifikan pada kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak hotel di Dinas Pendapatan Kota Denpasar. Tingkat kepatuhan penyampaian SPT Tahunan Wajib pajak juga dapat dipengaruhi oleh kesadaran wajib pajak. Menurut Jotopurnomo dan Mangoting (2013), penilaian positif wajib pajak terhadap pelaksanaan fungsi

3 negara oleh pemerintah akan menggerakkan masyarakat untuk mematuhi kewajibannya untuk membayar pajak. maka dari itu kesadaran Wajib Pajak mengenai perpajakan amatlah diperlukan guna meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak. Nugroho (2012) dalam Rahmawati, dkk (2013) menyatakan bahwa peran aktif pemerintah disini sangat dibutuhkan untuk menyadarkan masyarakat akan keberadaan pajak melalui penyuluhan atau sosialisasi rutin ataupun berupa pelatihan secara intensif, agar kesadaran masyarakat untuk membayar pajak dapat meningkat atau dengan kebijakan perpajakan dapat digunakan sebagai alat untuk menstimulus atau merangsang wajib pajak agar melaksanakan dan atau meningkatkan kesadaran dalam membayar perpajakan. Sanksi perpajakan merupakan suatu kebijakan yang efektif untuk mencegah ketidakpatuhan wajib pajak. Sanksi diperlukan untuk memberikan pelajaran bagi pelanggar aturan pajak. Dengan demikian, diharapkan agar peraturan perpajakan akan dipatuhi oleh wajib pajak. Sanksi yang dikenakan dalam jumlah yang tinggi akan mendorong wajib pajak untuk lebih patuh (Wahyu, 2008). Hal tersebut sesuai dengan pendapat (Nurgoho, 2006 dalam Pratiwi dan Setiawan, 2014), yang menyatakan bahwa pandangan wajib pajak tentang banyaknya kerugian yang akan dialaminya apabila melanggar kewajiban membayar pajak akan mendorong wajib pajak untuk patuh pada kewajiban perpajakannya. Penelitian yang dilakukan oleh Fuadi dan Mangoting (2013) menemukan bahwa sanksi perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

4 Penelitian yang dilakukan Supadmi (2010) menyebutkan bahwa untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, kualitas pelayanan pajak harus ditingkatkan oleh aparat pajak. Pelayanan fiskus yang baik akan memberikan kenyamanan bagi wajib pajak. Anggraeni, dkk (2013) berpendapat bahwa wajib pajak yang puas atas pelayanan yang diberikan cenderung akan melaksanakan kewajiban perpajakannya sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Menurut Pratiwi dan Setiawan (2014), semakin baik kualitas pelayanan akan menyebabkan semakin tingginya tingkat kepatuhan wajib pajak. Penelitian Jotopurnomo dan Mangoting (2013) menunjukkan bahwa kualitas pelayanan fiskus berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Akan tetapi, penelitian yang dilakukan oleh Tiraada (2013) menemukan bahwa sikap fiskus tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi, hal tersebut dikarenakan pelayanan pajak tidak dipergunakan secara rutin oleh wajib pajak sehingga wajib pajak orang pribadi tidak akan terlalu menganggap penting konsep pelayanan pajak yang ada di kantor pajak. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Sanjaya (2014) mengenai pengaruh kualitas pelayanan, kewajiban moral dan sanksi perpajakan pada kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak hotel. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas pelayanan, kewajiban moral, dan sanksi perpajakan berpengaruh positif dan signifikan pada kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak hotel di Dinas Pendapatan Kota Denpasar.

5 Penelitian Arum (2012) mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus, dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas (studi di wilayah KPP Pratama Cilacap). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus, dan sanksi pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan membayar pajak. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Indriyani (2014) dengan judul Tanggung Jawab Moral, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Perpajakan, dan Kualitas Pelayanan Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Badung Utara, Denpasar. Penelitian ini dilakukan untuk menguji secara empiris tentang pengaruh tanggung jawab moral, kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan kualitas pelayanan pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Kabupaten Klaten. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan literatur di bidang perpajakan. Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas, penulis ingin membuat penelitian dengan judul PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Empiris Pada KPP Pratama Klaten).

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah tanggung jawab moral berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi? 2. Apakah kesadaran wajib pajak berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi? 3. Apakah sanksi perpajakan berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi? 4. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh tanggung jawab moral pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi. 2. Untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi. 3. Untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh sanksi perpajakan pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi. 4. Untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh kualitas pelayanan pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi.

7 D. Manfaat Penelitian Setiap penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca maupun yang secara langsung terkait di dalamnya. Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi akademisi sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan kepatuhan pelaporan wajib pajak. 2. Bagi Fiskus Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi fiskus sebagai bahan evaluasi apakah sanksi perpajakan sudah berjalan sesuai dengan peraturan dan sebagai bahan pertimbangan untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan bagi Wajib Pajak. 3. Bagi Wajib Pajak Wajib Pajak diharapkan memiliki tanggung jawab moral dan kesadaran dalam membayar pajak sehingga dapat meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan terbagi dalam bab-bab berikut ini: BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini merupakan tinjauan pustaka sebagai dasar untuk menganalisis permasalahan yang ada. Pada bab ini berisi landasan teori, penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis serta kerangka pemikiran. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan metode penelitian yang berisi jenis penelitian, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, definisi operasional dan pengukuran, dan metode analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi hasil analisis penelitian mengenai pengaruh tanggung jawab moral, kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan kualitas pelayanan pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi. Hasil penelitian disampaikan secara verbal dengan kata - kata dan secara matematis dalam bentuk angka - angka. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan saran bagi penelitian selanjutnya.