IMPLEMENTASI METODE DRILL AND PRACTICE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS VII C SMP N 1 NGLIPAR GUNUNGKIDUL

PEMBELAJARAN GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

Dyah Muawiyah, Budi Utami *, dan Bakti Mulyani. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

BAB III METODE PENELITIAN

ROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE)

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

Upaya Meningkatkan Kecakapan Personal Siswa Melalui Metode Learning Journals Dalam Pembelajaran Sosiologi Kelas XI IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Muntilan

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KOKAP

Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang

MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG

Perencanaan. Siklus I. Pengamatan. Perencanaan. Siklus III. Pengamatan. Perencanaan. Pengamatan. Hasil Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

BAB III METODE PENELITIAN. dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan yang menekankan

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick on the Draw dalam Perkuliahan Kalkulus Integral

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 2013 ISSN:

BAB III PROSEDUR PTK. Inggris Classroom Action Research (CAR). Penelitian ini juga termasuk

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 KAWEDANAN

ISSN : Abstrak

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga. dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain.

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

Penerapan Metode Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Reny Tri Setia Ningsih. Universitas PGRI Yogyakarta.

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Universitas Bung Hatta Abstract

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIB SMPN 3 PARINGIN PADA MATERI POKOK CAHAYA MELALUI PENDEKATAN GUIDED INQUIRY

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI WANGON

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

METODE PENELITIAN. penyajian pelajaran dimana, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan. efektif dan efisien jika diterapkan di suatu tempat.

ILHAMSYAH. Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Jurusan Pendidikan Islam Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGUASAAN DIKSI TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS GAYA BAHASA METAFORA DALAM WACANA SISWA KELAS XI SMA NEGERI I ANGKOLA BARAT

Dwi Ambarwati 1. PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

Indrajaya. Staf pengajar Man 1 Mataram, Jl. Pendidikan No. 31, Dasan Agung Baru, Mataram

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

D033. Mahasiswa FKIP Biologi UMS 2. Magister Kesehatan 3. Doctoral IPB ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN

Jurnal Biology Science & Education 2016 ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VIII A SMP N 2 TEMON

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAPAT MENINGKATKAN KENERJA GURU DAN PRESTASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK. Widayati

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XA SMA NEGERI I TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL

Transkripsi:

IMPLEMENTASI METODE DRILL AND PRACTICE KOMPETENSI ANATOMI FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULAR TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER I PRODI D. III KEPERAWATAN AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA Haswita, Lina Agustiana Korespondensi : Haswita, d/a Prodi D.III Keperawatan Akademi Kesehatan Rustida Jln. RS. Bhakti Husada Krikilan Glenmore - Banyuwangi Email : haswita78@yahoo.co.id ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah anatomi fisiologi materi sistem kardiovaskular dengan menggunakan metode Drill and Practice pada mahasiswa semester I di Prodi D. III Keperawatan Akademi Kesehatan Rustida. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research, CAR) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus diawali observasi awal, perencanaan berupa penyusunan rencana dengan penggunaan metode pembelajaran Driil and Practice, dilanjutkan tindakan, observasi dan evaluasi, serta analisis dan refleksi. Subjek penelitiannya adalah mahasiswa kelas B yang mengambil kompetensi anatomi fisiologi sistem kardiovaskuler di Prodi D. III keperawatan Akademi Kesehatan Rustida tahun ajaran 2013/2014 berjumlah = 47 orang. Tekhnik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode Drill and Practice dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa pada kompetensi anatomi fisiologi sistem kardiovaskular. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil tes kognitif pada siklus I rata-rata mahasiswa yang menjawab benar mengalami peningkatan sebesar 37,2 % (dari 27,8 persen menjadi 65%), pada siklus II rata-rata mahasiswa menjawab benar peningkatannya sebesar 26,7 % (dari 65% menjadi 91,7%). Hasil penilaian afektif pada siklus I sudah mengalami ketuntasan dari 47 mahasiswa yaitu A (sangat baik) 42,6%, B (baik) 53,2%, C (cukup) 4,2%. Keaktifan mahasiswa dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan yaitu ketepatan masuk kelas meningkat dari 78,7% menjadi 97,9%, membawa materi perkuliahan 68% menjadi 95,7%. memperhatikan pelajaran/perkuliahan dari 82,9 % menjadi 100%, mengerjakan pekerjaan rumah 78,7 % menjadi 100%, menjawab dan mengajukan pertanyaan 25,5 % menjadi 63,8%, dan merangkum pelajaran dari 59,5 % menjadi 85%. Berdasarkan penelitian ini bahwa proses pembelajaran adalah interaksi mahasiswa dengan seorang dosen/guru. Hasil yang diharapkan akan baik jika dosen dapat menciptakan model belajar yang tepat sehingga mahasiswa lebih aktif unuk mengetahui materi pembelajaran tersebut. Kata kunci : Metode Drill and Practice, Prestasi belajar 61

PENDAHULUAN Pada satu negara yang sedang berkembang, agar negara tersebut menjadi maju maka sumber daya manusianya harus ditingkatkan. Untuk meningkatkan sumber daya manusianya dibutuhkan pendidikan sebagai faktor pendukungnya. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa. Karena pendidikan membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi segala macam perubahan dan permasalahan yang ada. Sistem pendidikan saat ini semakin berkembang seiiring dengan perkembangan zaman. Konsep pendidikan juga mengalami perubahan, sehingga membawa pengaruh terhadap cara dan sistem penyampaian belajar mengajar disekolah. Sistem pembelajaran saat ini telah ditingkatkan oleh pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dengan menggunakan kurikulum bebasis kompetensi (KBK), kurikulum ini menuntut penggunaan metode pembelajaran yang lebih berpusat pada mahasiswa. Sehingga diharapkan mempunyai kompetensi lulusan yang memiliki kecerdasan, pengetahuan, keterampilan, kecakapan, kemandirian, kreatifitas dan berakhlak. Dengan KBK banyak metode atau model pembelajaran yang dapat digunakan. Data yang diperoleh bahwa mahasiswa Akademi Kesehatan Rustida Prodi D.III Keperawatan semester 1 tahun 2013 berjumlah 96 orang. Pada tahun 2012 nilai mata kuliah anatomi fisiologi rata-rata 55 sebelum dilaksanakan remidi. Pada mata kuliah tersebut terdiri atas 12 kompetensi. Dan dalam satu kompetensi terdiri atas beberapa sub kompetensi. Contohnya kompetensi 8 yaitu anatomi fisiologi sistem kardiovaskular terdiri dari : anatomi jantung,, pembuluh, fisiologi sistem peredaran, sistem konduksi jantung, sistem limfatik (Data Prodi D.III Keperawatan). Berdasarkan data tersebut, solusi yang dapat dilakukan oleh guru/dosen adalah memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan metode yang tepat. Alternative metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah metode pembelajaran Drill and Practice. Dalam kamus bahasa Inggris kata Drill (berlatih): mengeja kata, menghapal. Practice (praktek) : menulis, melaksanakan (Echols, JM. and Shadily, 2003). Dan menurut Sharon (2005) metode Drill and Practice tepat diterapkan dalam pembelajaran materi hitungan, bahasa asing dan peningkatan perbendaharaan kata-kata (vocabulary). Metode ini diharapkan dapat diterapkan pada mata kuliah anatomi fisiologi khususnya untuk materi anatomi fisiologi sistem kardiovaskular karena materi ini banyak bahasa asing yang harus mahasiswa hapal atau perbendaharaan kata yang baru bagi mahasiswa. Sehingga dapat merangsang mahasiswa untuk aktif berlatih dengan menghapal perbendaharaan kata dan menjelaskan fisiologi dari anatomi sistem kardiovaskular. Karena mata kuliah ini sangat penting dan paling dasar dalam bidang kesehatan sehingga mahasiswa lebih mudah untuk 62

memahami pelajaran pada semester selanjutnya. Dan mata kuliah ini termasuk mata kuliah yang sulit, hal ini dapat dilihat dari ketuntasan belajarnya yang rendah. Metode Drill dan Practice disebut juga metode training, merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan - kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan - kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan. Dari uraian diatas maka penulis melakukan penelitian dengan judul Implementasi Metode Drill and Practice Kompetensi Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskular terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Mahasiswa. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Program Studi D III Keperawatan Akademi Kesehatan Rustida Banyuwangi pada mahasiswa semester 1 tahun akademik 2013/2014. Waktu penelitian 12 Desember 2013 sampai dengan 3 Januari 2014. Subjek penelitian mahasiswa semester 1 kelas B berjumlah 47 mahasiswa dan mahasiswa kelas A untuk menguji instrument yang digunakan, dan yang mengambil mata kuliah Anatomi Fisiologi khususnya sistem kardiovaskular. Sedangkan objek penelitiannya adalah prestasi belajar mata kuliah anatomi fisiologi sistem kardiovaskular dan metode pembelajaran Drill and Practice. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Karena permasalahan yang dihadapi oleh guru/peneliti. Maka solusinya dirancang berdasarkan kajian teori pembelajaran dan input dari lapangan. Disamping itu tindakan dilakukan oleh guru/peneliti. Adapun rancangan solusinya adalah penerapan metode pembelajaran Drill and Practice dalam mengajarkan kompetensi anatomi fisiologi sistem kardiovaskular. Dalam menerapkan metode pembelajaran digunakan tindakan berulang/siklus dalam setiap pembelajaran, artinya cara menerapkan metode Drill and Practice pada pembelajaran pertama sama dengan yang kedua, hanya refleksi terhadap setiap pembelajaran berbeda, tergantung dari fakta dan interpretasi data yang ada atau situasi dan kondisi yang ditemukan. Data penelitian dikumpulkan dalam penelitian meliputi data informasi tentang keadaan mahasiswa dilihat dari aspek kualitatif dan kuantitatif. Aspek kualitatif berupa data catatan lapangan tentang pelaksanaan pembelajaran, hasil observasi dengan berpedoman pada lembar pengamatan dan pemberian angket yang menggambarkan proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Aspek kuantitatif adalah prestasi mahasiswa yaitu hasil penilaian belajar dari materi anatomi fisiologi sistem kardiovaskular, berupa nilai yang diperoleh mahasiswa dari penilaian kemampuan berupa aspek pemahaman dan penguasaan konsep. Peningkatan prestasi belajar dapat dilihat dari peningkatan ketuntasan dalam setiap indicator dari siklus pertama dan siklus selanjutnya. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah : (1) tes awal, tes siklus I dan tes siklus II dan selanjutnya untuk mengetahui prestasi belajara mahasiswa. (2) Observasi 63

kelas untuk mengetahui perilaku mahasiswa dalam proses belajar mengajar. (3) angket untuk mengetahui nilai afektif dan tanggapan siswa tentang uji coba pembelajaran model pembelajaran yang diterapkan. Instrument penelitian digolongkan menjadi dua, yaitu instrument pembelajaran dan instrument penilaian. Instrumen pembelajaran meliputi silabus, langkah-langkah pembelajaran yang disusun oleh peneliti dengan tujuan pelaksanaan pembelajaran terstruktur dengan baik. Instrumen penilaian untuk penilaian kognitif menggunakan bentuk tes objektif. Langkah langkah pembuatan tes terdiri dari membuat kisi-kisi, menyusun soal tes, mengadakan uji coba tes.. Sebelum digunakan untuk mengambil data dalam penelitian, tes diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah instrument tes tersebut memenuhi syarat baik dalam hal validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. Pada penelitian ini penghitungan validitas digunakan rumus korelasi pearson product moment. Dan uji reliabilitas menggunakan Cronbach`s Alpha. Taraf kesukaran soal dikatakan dengan Indeks kesukaran (IK). Daya pembeda item dilakukan dengan menentukan indeks diskriminasi (ID). Instrumen penilaian afektif adalah angket yang digunakan untuk memperoleh nilai afektif mahasiswa pada materi anatomi sistem kardiovaskular dan respon mahasiswa terhadap metode pembelajaran Drill and Practice.jenis angket yang digunakan adalah angket langsung dengan memilih satu jawaban yang sudah disediakan. Angket ini juga diuji validitas dan realibilitasnya. Hasil uji validitas dengan product moment adalah semua soal valid. Dan uji realibiltasnya dengan menggunakan Cronbach`s Alpha 0,793 maka angketnya reliable. Prosedur penelitian terdiri dari langkah-langkah operasional meliputi tahap persiapan, perencanaan, atau penyusunan model, pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan evaluasi, tahap analisis dan refleksi dan tahap tindak lanjut HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Observasi Awal Kegiatan observasi dilaksanakan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh dosen dalam menyampaikan materi anatomi fisiologi sistem kardiovaskular di kelas B Prodi D.III Keperawatan AKES Rustida. Pada pembelajaran metode yang digunakan adalah metode ceramh. Kegiatan diobservasi dan diidentifikasi masih tampak adanya kekurangan dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari kemampuan dosen dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran kurang merangsang minat mahasiswa untuk mempelajari materi perkuliahan. Dosen dalam membangkitkan semangat / motivasi masih kurang, pertanyaan dan tugas yang diberikan tidak menyebar keseluruh mahasiswa sehingga mahasiswa cenderung pasif. Dosen kurang menarik menyampaikan materi dan terlalu cepat, akibatnya mahasiswa susah untuk mengikutinya dan mahasiswa juga malas dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. selain itu interaksi dosen dan mahasiwa juga kurang. 2. Tes Awal Tes awal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan awal yang dimiliki 64

mahasiwa. Hasil tes awal yang dilaksanakan dengan menggunakan alat evaluasi yang telah diuji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda soal, gambarannya. Tabel 1. Hasil Tes Awal Prestasi Anatomi Sistem Kardiovaskular No Indikator Belajar Proporsi jawaban benar (%) Proporsi jawaban salah (%) 1 Anatomi 35% 65% jantung 2 Anatomi 34% 66% pembuluh 3 Komponen 30% 70% 4 Fisiologi 25% 75% sistem peredaran 5 Sistem 23% 77% konduksi jantung 6 Sistem limfatik 20% 80% Rata-Rata menjawab 27,8% 72,2% Berdasarkan hasil tes awal maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penguasaan materi anatomi fisiologi sistem kardiovaskular masih rendah (hanya mencapai 27,8% dari siswa yang menjawab benar). Oleh karena itu perlu dicarikan pemecahannya sehingga mahasiswa dapat menguasai materi tersebut dengan baik. 3. Hasil Siklus 1 Tahap perencanaan ; peneliti menyusun rancangan pembelajaran untuk diterapkan dalam penyampaian materi anatomi sistem kardiovaskular dengan metode Drill and Practice. Pelaksanaan tindakan : dosen berusaha menyampaikan materi mengacu pada langkah-langkah pemebelajaran sesuai dengan rancangan. Dalam setiap kegiatan diamati guna mengetahui letak kesulitan dan kelemahan yang terjadi di dalm kelas khususnya saat proses belajar mengajar berlangsung. Observasi dan evaluasi tindakan: berdasar pengamatan yang dilaksanakan terhadap pelaksanaan siklus 1 diperoleh bahwa sebelum materi yang diajarkan dengan harapan mahasiswa sudah mengetahui terlebih dahulu materinya. Sehingga pada saat di kampus, mahasiswa tinggal melanjutkan materi untuk lebih mendalaminya dengan bantuan dosen. Penyampaian materi oleh dosen sudah bagus sesuai skenario pembelajaran dan dalam menjelaskan tidak terlalu cepat dan suaranya jelas sehingga mudah dipahami. Namun pertanyaan yang diberikan masih kurang menyebar (hanya mahasiswa itu itu saja), akibatnya mahasiswa yang aktif akan semakin aktif. Hasil observasi yang lain bahwa masih ada mahasiswa yang telat masuk yaitu 10 orang, yang tidak membawa buku pegangan 15 orang, 5 orang mahasiswa tidak memperhatikan pelajaran, 3 orang mahasiswa mengantuk, ada 12 mahasiwa yang menjawab / mengajukan pertanyaan dari dosen. Mahasiswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah ada 10 orang, mahasiswa yang membuat rangkuman 28 orang. Dari hasil observasi terlihat bahwa mahasiswa belum antusias dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar serta motivasi dan ketertarikan mahasiswa dalam mengikuti pelajaran juga kurang. Hasil penilaian afektif dari 47 mahasiswa yaitu A (sangat baik) 20/47 x 100% = 42,6%, B (baik) 25/47 x 100 = 53,2%, C (cukup) 2/47 x100 = 4,2%. 65

Sedangkan hasil tes belajar pada siklus satu (1) sebagai berikut : Tabel 2. Hasil Tes Belajar Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskular Siklus I No Indikator Belajar 1 Anatomi jantung 2 Anatomi pembuluh 3 Komponen 4 Fisiologi sistem peredaran 5 Sistem konduksi jantung 6 Sistem limfatik Rata-Rata menjawab Proporsi jawaban benar (%) Proporsi jawaban salah (%) 90% 10% 77% 25% 78% 22% 55% 45% 60% 38% 30% 70% 65% 35% Analisis dan refleksi ; hasil tes siklus 1 menunjukkan bahwa belum semua indikator mengalami ketuntasan yaitu masih 3 indikator. Namun demikian pemahaman mahsiswa pada materi pokok sudah mengalami peningkatan dibandingkan pada kondisi awal (tes awal). Peningkatan rata-rata mahasiswa menjawab benar adalah 37,2%. Persentase ini belum sempurna, oleh karena itu perlu adanya penyempurnaan pada siklus selanjutnya (pada siklus II). Sedangkan hasil observasi menunjukkan bahwa sikap mahasiswa dalam proses belajar sudah baik. Hal ini didukung dengan keaktifan mahasiswa dan nilai afektif mahasiswa yang diperoleh rata-rata 39%. Dari hasil observasi dan analisis data siklus 1, masih terdapat kekurangan baik dosen dan mahasiswa. Kekurangan tersebut antara lain dari dosen ; (1) dosen belum memberikan waktu yang cukup untuk memikirkan jawaban, (2) perhatian dosen belum merata, (3) dosen belum memberikan pujian pada mahasiswa yang menjawab dengan benar. Sedangkan dari mahasiswa : (1) mahasiwa masih pasif dan kurang antusias dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, (2) mahasiswa masih banyak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal, terutama bahasa latin (bahasa medis/kedokteran). 4. Hasil Siklus II Hasil refleksi pada akhir siklus I menjadi dasar untuk perencanaan siklus II, rencananya adalah : a. Upaya akan dilakukan untuk memberikan perhatian pada setiap mahasiswa secara adil dan merata b. Pendekatan pribadi dilakukan untuk memecahkan masalah yang ditimbulkan dari perilaku mahasiswa c. Memperbanyak soal latihan yang mendukung mahasiswa untuk menghapal bahasa bahasa latin (kedokteran) dan menjelaskan fisiologi tubuh. d. Setiap mahasiswa diberi kesempatan yang samauntuk berpikir dalrkualaham mengemukkakan pendapat dan bertanya e. Melibatkan mahasiswa untuk merangkum dan menyimpulkan materi perkuliahan f. Memberikan pujian, hadiah dan humor agar dalam menerima perkuliahan sehingga terlalu tegang. 66

Pelaksanaan tindakan II : merupakan kelanjutan dari tindakan I. Dalam kegiatan belajar, metode dan langkah langkah pembelajarannya sesuai dengan pelaksanaan tindakan I tetapi dengan memperhatikan hasil refleksi I tentunya juga sesuai dengan rencana tindakan II. Observasi dan evaluasi tindakan II : hasil observasi pada pelaksanaan siklus II dimana proses belajar mengajar sudah bagus dan dan lancar. Pertanyaan yang diberikan dosen sudah menyebar, antusias dan motivasi mahasiswa sudah tampak, mahasiswapun sudah aktif. Waktu yang diberikan dosen kepada mahasiswa untuk memikirkan jawaban lebih longgar, interaksi antara mahasiswa dengan dosen bagus, sudah ada pendekatan sehingga mahasiswa tidak cangguang dalam menyampaikan pertanyaan maupun pendapat. Hal ini dibuktikan dengan : mahasiswa yang terlambat 1 orang, mahasiswa yang tidak memegang materi perkuliahan 2 orang, yang menjawab pertanyaan dari dosen 30 orang semua mahasiswa mengerjakan pekerjaan rumah, memperhatikan pelajaran/perkuliahan, tidak ada yang mengantuk, yang mengajukan pertanyaan pada dosen 16 orang, yang membuat rangkuman 40 orang. Setelah pelaksanaan siklus II maka dilanjutkan dengan tes. Hasil tes yang diperoleh mahasiswa Tabel 3. Hasil Tes Belajar Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskular Siklus II No Indikator Belajar Proporsi jawaban benar (%) Proporsi jawaban salah (%) 1 Anatomi jantung 100% 0% 2 Anatomi pembuluh 100% 0% 3 Komponen 100% 0% 4 Fisiologi sistem peredaran 85% 15% 5 Sistem konduksi jantung 90% 10% 6 Sistem limfatik 75% 25% Rata-Rata menjawab 91,7% 8,3% Analisis dan refleksi II : dari hasil observasi dan hasil tes belajar belajar pada siklus II ini mengalami peningkatan pemahaman dibandingkan hasil tes pada siklus I. Peningkatan rata-rata siswa menjawab benar adalah sebesar 26,7 % yaitu dari 65% menjadi 91,7%. Walaupun peningkatannya hanya 26,7%, namun hasil tes siklus II sangat memuaskan. Ini dikarenakan dosen telah mengerti dan memahami kekurangan kekurangannya pada siklus I dan mempunyai solusinya untuk menutupi kekurangannya. Yaitu dengan menambahkan latihan-latihan soal, menyebutkan nama nama anatomi dengan bahasa latin (kedokteran) serta dengan menunjukkan langsung dengan menggunakan phantom dan gambar, dosen memberikan kesempatan untuk berpikir, perhatian pada setiap mahasiswa adil, perhatian dan pertanyaan dosen kepada mahasiswa sudah menyebar dan dosen mengadakan pendekatan pada mahasiswa yang bermasalah. Tidak hanya penilaian kognitifnya saja yang mengalami peningkatan tetapi keaktifan mahasiswa pun juga meningkat. 67

Tabel 4 Peningkatan Keaktifan Mahasiswa dalam mengikuti pelajaran No Keaktifan Mahasiswa Siklus 1 Siklus 2 1 Masuk tepat waktu 78,7 97,9 2 Membawa materi perkuliahan 68 95,7 3 Memperhatikan pelajaran 82,9 100 4 Mengerjakan pekerjaan rumah 78,7 100 5 Menjawab/mengajukan pertanyaan 25.5 63.8 6 Merangkum pelajaran 59.5 85 Berdasarkan tabel diatas diketahui secara keseluruhan hasil pencapaian belajar mahasiswa pada materi anatomi fisiologi sistem kardiovaskular dengan menerapkan metode Drill and Practice sangat efektif. Dari hasil rata-rata tes kognitif yang selalu mengalami peningkatan dan mengalami ketuntasan afektif.. Penerapan metode Drill and Practice dalam pembelajaran materi anatomi fisiologi sistem kardiovaskular juga mendapat respon yang cukup baik dari mahasiswa. Respon mahasiswa dikemukakan melalui angket yang diisi oleh mahasiswa yang bersangkutan. Tabel 5 Respon Mahasiswa terhadap Metode Drill and Practice yang Diterapkan Dosen dalam Mata Kuliah Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskular No Sikap Mahasiswa Setuju 1. Metode Drill and Practice pada pembelajaran anatomi fisiologi 85,1% sistem kardiovaskualar mengasikkan 2 Dengan metode Drill and Practice dapat menciptakan suasana yang 89,3% menyenangkan 3 Pembelajaran dengan metode Drill and Practice mendorong saya 93,6% untuk lebih giat belajar 4 Dengan metode Drill and Practice mendorong saya berusaha 91,4% menjawab pertanyaan yang diberikan oleh dosen 5 Pembelajaran dengan metode Drill and Practice membuat saya 95,7% lebih jelas dalam memahami materi anatomi fisiologi sistem kardiovaskular 6 Dengan metode ini mendorong saya menanyakan hal-hal yang belum diketahui 7 Dengan metode ini membantu saya untuk dapat menjelaskan fisiologi tubuh khususnya yang berkaitan dengan sistem kardiovarkular 87,2% 91,4% 8 Dengan metode ini membuat saya tidak mengantuk di kelas 91,4% 9 Pembelajaran dengan metode ini mendorong saya untuk menghapal 95,7% bahasa latin (kedokteran) yang berhubungan dengan anatomi fisiologi 10 Metode ini sangat baik digunakan dalam mata kuliah anatomi 100% fisiologi sistem kardiovaskular 11 Dengan metode ini membuat saya lebih mudah memahami materi 93,6% anatomi fisiologi sistem kardiovaskular 12 Dengan metode ini saya senang, karena diberikan soal-soal, sehingga 85,1 dapat melatih saya di rumah Rata rata 91,6% 68

Dari hasil angket yang dibagikan mahasiswa terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dosen dengan menggunakan Drill and Practice dapat diketahui 91,6% menanggapi secara positif (setuju) dengan menerapkan metode tersebut. Sehingga penelitian ini menunjukkan bahwa metode Drill and Practice merupakan metode mengajar yang efektif. Penelitian yang dilakukan Swanson & Sache-Lee (2000) menyimpulkan bahwa meta-analisis terbaru dari 85 teori pendidik menemukan bahwa orientasi pembelajaran secara teori atau praktik, pengaruh terbesar dihasilkan melalui latihan yang sistematis, pengulangan, praktik dan tinjauan ulang untuk mengatasi ketidakmampuan mahasiswa dalam belajar. Yang mana latihan sistematis, pengulangan, praktik dan tinjauan ulang merupakan langkahlangkah dalam pembelajaran metode Drill and Practice. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan hal hal berikut ini: Penggunaan metode Drill and Practice pada materi anatomi fisiologi sistem kardiovaskular dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil tes kognitif pada siklus I rata-rata mahasiswa yang menjawab benar mengalami peningkatan sebesar 37,2 % (dari 27,8 persen menjadi 65%), pada siklus II rata-rata mahasiswa menjawab benar peningkatannya sebesar 26,7 % (dari 65% menjadi 91,7%). Hasil penilaian afektif pada siklus I sudah mengalami ketuntasan dari 47 mahasiswa yaitu A (sangat baik) 42,6%, B (baik) 53,2%, C (cukup) 4,2%. Keaktifan mahasiswa dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan yaitu ketepatan masuk kelas meningkat dari 78,7% menjadi 97,9%, membawa materi perkuliahan 68% menjadi 95,7%. memperhatikan pelajaran/perkuliahan dari 82,9 % menjadi 100%, mengerjakan pekerjaan rumah 78,7 % menjadi 100%, menjawab dan mengajukan pertanyaan 25,5 % menjadi 63,8%, dan merangkum pelajaran dari 59,5 % menjadi 85%. SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian maka penulis sarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Untuk Dosen / Fasilitator Dosen/fasilitator merupakan komponen yang sangat penting, sebab keberhasilan pelaksanaan proses pendidikan sangat tergantung pada guru. Oleh karena itulah upaya peningkatan kualitas pendidikan, dosen/fasilitator sebaiknya merancang suatu strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai. Serta dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa dengan strategi yang digunakan sehingga mahasiswa memperoleh nilai prestasi yang baik. 2. Untuk peneliti selanjutnya Pembelajaran Drill and Practice merupakan salah satu model pembelajaran konstruktivisme, maka peneliti selanjutnya sebaiknya mengembangkan model pembelajaran yang lain pada mata kuliah sesuai dengan kompetensi dan kemampuan mahasiswa. 69

3. Untuk Mahasiswa Mahasiswa seharusnya ikut lebih aktif dalam kegiatan perkuliahan sehingga dapat mengasah kemampuan yang dimiliki dan dapat mengembangkan kreativitas sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. 4. Untuk Institusi (Pengelola Pendidikan) Bagi institusi pendidikan untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi dosen, hendaknya perguruan tinggi mengusahakan dosen/fasilitatornya untuk mendapatkan pelatihan-pelatihan sehingga fasilitator dapat memilih model pembelajaran yang tepat sesuai kompetensi. Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung : Remaja Rosdakarya Suyadi, 2012. Buku Panduan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Yogyakarta : Penerbit And Syah, M. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Universitas Negeri Surabaya, 2012. Langkah - Langkah Metode Pembelajaran, Media pendidikan : Teknologi pendidikan diupload dari http://blog.tp.ac.id/langkahlangkah-metode-pembelajaran DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2005. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta Djamarah, SB. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Hamalik O. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara Hopkins D., 2011. Panduan Guru Penelitian Tindakan Kelas, edisi 4. Yogyakarta: Pustaka Belajar Nurkencana, 2005. Evaluasi Hasil Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group Slavin, RE. 2008. Cooperative Learning; Teori, Riset dan Praktik. Bandung. PT. Nusa Media 70

71