BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
PENANAMAN NILAI PATRIOTISME MELALUI TOKOH WAYANG BIMA PADA CERITA BRONTOYUDHO DALAM LAKON DURYUDONO GUGUR

I. PENDAHULUAN. Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang di antaranya adalah novel.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang bersifat indah dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang terkandung dalam novel tersebut sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. analisis unsur intrinsiknya, yaitu unsur-unsur yang membangun karya sastra,

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa

NASKAH PUBLIKASI KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA SYAIR LAGU PERJUANGAN INDONESIA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. diabstrakkan dari peristiwa konkret; gambaran mental dari objek atau apapun

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dibutuhkan dalam penelitian sebab di dalamnya akan ditemui aspekaspek

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang telah dialaminya sendiri atau pengalaman yang dialami oleh orang

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi membuat dunia transparan seolah olah tidak mengenal batas antar Negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. imajiner menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. objektivitas menempatkan dirinya sebagai instrumen kunci (Semi, 1990:20).

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Adapun konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB II LANDASAN TEORI. dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya Sin

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan dalam mengemukakan gagasan melalui karyanya, bahasa sastra

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

Oleh: Tri Wahyuningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hiburan atau kesenangan juga sebagai penanaman nilai edukatif.

I. PENDAHULUAN. Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan oleh Soekarno Hatta pada

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL MERENGKUH CITA MERAJUT ASA KARYA ARIF YS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya

BAB I PENDAHULUAN. dari lingkungan yang membesarkan sekaligus membentuknya.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Clarry Sadadalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa tulisan yaitu novel yang menceritakan tentang kehidupan tokohtokoh

SOSIOLOGI SASTRA SEBAGAI PENDEKATAN DALAM PENELITIAN SASTRA (Metode Penelitian Sastra)

KONSTRUKSI WACANA NASONALISME DAN PATRIOTISME PADA FILM MERAH PUTIH (ANALISIS SEMIOTIK PADA FILM MERAH PUTIH)

BAB 1 PENDAHULUAN. Manfaat Penelitian, (5) Penegasan Istilah. kuatlah yang membawa bangsa ini mewujudkan cita-citanya. Peran serta

I. PENDAHULUAN. penelitian dari penelitian mengenai citra perempuan dalam novel Bidadari-

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Terlebih bila, sudah dihadapkan oleh beberapa orang ahli.

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan ungkapan atau hasil kreatifitas pengarang yangmempergunakan

KAJIAN PSIKOLOGIS TENTANG PERJUANGAN DAN KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

A. Pengertian dan Kategori Nasionalisme

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. rancangan penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menghiraukan penderitaan bangsa yang dijajah. Indonesia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. realitas kehidupan sosial pengarangnya. Suatu karya sastra dapat dikatakan baik

ASTA CITRA ANAK INDONESIA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa konsep, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pelajaran tentang pengalaman hidup yang dapat menginspirasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

KAJIAN UNSUR BAWAH SADAR TOKOH UTAMA NOVEL SEBELAS PATRIOT KARYA ANDREA HIRATA DENGAN PSIKOANALISIS DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS X

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

CITRA DAN PERJUANGAN TOKOH UTAMA WANITA NOVEL DAUN PUTRI MALU KARYA MAGDALENA SITORUS DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari (Djojosuroto, 2000:3). Persoalan yang menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau

BAB I PENDAHULUAN. dimatangkan oleh berbagai pergerakan yang bersifat nasional di daerah-daerah.

Transkripsi:

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep dalam penilitian ini adalah: 2.1.1 Novel Novel menceritakan tentang perjalanan hidup tokoh utama dalam satu masa dan di dalam novel tersebut terdapat nilai-nilai yang dapat merangsang pembaca untuk mengenali, menghayati, menganalisis, dan merumuskan nilai-nilai kemanusiaan.secara halus nilai-nilai itu menjadi terjaga dan berkembang dalam diri pembaca.pada akhirnya nilai-nilai itu menjadi motivasi dan stabilitas kepribadian dan perilakunya. Dalam Kamus Istilah Sastra (2007:136) novel adalah jenis prosa yang mengandung unsur tokoh, alur, latar rekaan yang menggelarkan kehidupan manusia atas dasar sudut pandang pengarang dan mengandung nilai hidup, diolah dengan teknik lisahan dan ragaan yang menjadi dasar konvensi penulisan. Goldman (dalam Faruk 1994:18), mengatakan bahwa novel merupakan suatu genre sastra yang bercirikan keterpecahan yang tidak terdamaikan dalam hubungan antara sang hero dengan dunia. Keterpecahan itulah yang menyebabkan dunia dan hero menjadi sama terdegradasi dalam hubungannya dengan nilai-nilai yang otentik yang berupa totalitas di atas. 5

2.1.2 Nilai Di dalamkamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2005:783) nilai adalah banyak sedikitnya isi; kadar, mutu. Sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya. Budiyono (2007:70) menyatakan nilai itu pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri.dengan demikian maka nilai itu sebenarnya adalah suatu kenyataan yang tersembunyi di balik kenyataan-kenyataan lainnya. 2.1.3 Patriotisme Di dalam KBBI patriotisme (2005:837) adalah sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya; semangat cinta tanah air. Budiyono (2007:63) menyatakan patriotisme yang dalam bahasa Indonesia disebut sebagai sifat kepahlawanan adalah merupakan salah satu bagian dari sikap kejuangan. Bangsa Indonesia dari kelompok masyarakat terkecil di pelosok tanah air telah memiliki bahkan selalu menampilkannya pada saat mempertahankan dan membela kepentingan dan hak-haknya.patriotisme bahkan telah melembaga dalam wujud budaya bangsa. 2.1.4 Sosiologi Sastra Endraswara (2003:77) menyatakan sosiologi sastra adalah cabang penelitian sastra yang bersifat reflektif.peneltian ini banyak diminati oleh peneliti yang ingin melihat sastra sebagai cermin kehidupan masyarakat. 6

2.2 Tinjauan Pustaka Novel TD belum pernah diteliti sejauh yang saya ketahui.oleh karena itu, penulis mencantumkan beberapa pendapat dan resensi yang berhubungan dengan novel TD.Berikut adalah pendapat yang berhubungan dengan novel TD. Krisna Pebryawan (2010)Universitas Sebelas Maret Surakarta, meneliti nilai-nilai patriotisme dalam novel Lara Lapane Kaum Republik karya Suparto Brata dengan tinjauan sosiologi sastra. Tulisan ini meneliti Ditinjau dari analisis sosiologi sastra,penelitian ini dimaksudkan untuk menggali semangat patriotisme serta nilai-nilainya yang ada dalam novel ini untuk dijadikan sebagai bahan referensi dalam usaha menumbuhkan kembali semangat patriotisme di dalam jiwa para pemuda saat ini. Lebih lanjut penulis mencoba mengungkap makna patriotisme dalam novel tersebut untuk dijelaskan relevansinya antara jiwa patriotisme pemuda dahulu dengan jiwa patriotisme pemuda masa sekarang. Dian Pramono Sakti (2012) Universitas Negeri Yogyakarta, dalam penelitiannya yang berjudul Nilai-Nilai Patriotisme dalam Novel Sebelas Patriot Karya Andrea Hirata dan Pemanfaatanya Sebagai Pembelajaran Sastra di SMA. Dia menjelaskan bahwa dalam novel Sebelas Patriot karya Andrea Hirata, ditemukan nilai-nilai patriotisme berupa kesetiaan (rasa cinta terhadap bangsa, menjunjung tinggi nama bangsa, bangga terhadap tanah air, dan menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi) dan kerelaan berkorban (keikhlasan, keberanian untuk menderita demi kepentingan bangsa, bersemangat untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik, dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan negara). Novel Sebelas Patriot dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA karena memenuhi aspek bahasa, psikologi, dan 7

budaya yang dibutuhkan sebagai syarat pemilihan novel sebagai bahan ajar.novel Sebelas Patriot dapat dimanfaatkan untuk mengenal unsur-unsur instrinsik dan ekstrinsik; memahami pembacaan novel dari segi vokal, intonasi, dan penghayatan; menelaah isi novel, bahkan melakukan kritik sastra dan esai terhadap karya sastra. Sebuah resensi tentang novel TD yang ditulis oleh Ruben Heryanto dalam sebuah blog tahun 2015. Dikatakan bahwa novel ini ditujukan kepada para orangtua dan juga bagi seluruh anak. Karena, novel ini menceritakan bahwa bagaimana pun kerasnya orang tua mendidik anaknya, mereka sangat menyayangi anak-anaknya, walau terkadang mereka tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan hal tersebut kepada anak-anaknya. Begitu juga dengan seorang anak, seberapa besar pun seorang anak menentang kehendak orang tuanya, jauh di dalam hati seorang anak, mereka sangat menyayangi orang tua mereka.novel ini layak untuk dibaca bagi semua kalangan, karena novel ini banyak menceritakan tentang permasalahn kehidupan yang sedang konkrit dialami oleh keluarga saat ini. Menurut Niko Simamora yang ditulisnya di www.kompasiana.com pesan yang dapat diambil pelajaran dari novel ini di antaranya: (1) nilai patriotisme harus selalu diterapkan dan disesuaikan dengan lingkungan; (2) kepemimpinan dalam keluarga sangat mempengaruhi seluruh anggota keluarga (3)mengejar mimpi membutuhkan kerja keras, namun tetap harus positif. 8

2.3 Landasan Teori 2.3.1 Sosiologi Sastra Sosiologi berarti ilmu mengenai asal-usul dan pertumbuhan (evolusi) masyarakat, ilmu pengetahuan yang mempelajari seluruh jaringan hubungan antarmanusia dalam masyarakat, sifat umum, rasional, dan empiris, dan satra berarti kumpulan alat untuk mengajar, buku petunjuk, atau buku pengajaran yang baik (Ratna, 2003:1). Tujuan sosiologi sastra adalah meningkatkan pemahaman terhadap sastra dalam kaitannya dengan masyarakat, menjelaskan bahwa rekaan tidak berlawanan dengan kenyataan (Ratna, 2003:11). Pendekatan sosiologi bertolak dari asumsi bahwa sastra merupakan pencerminan kehidupan masyarakat. Melalui karya sastra seorang pengarang mengungkapkan problem kehidupan yang pengarang sendiri ikut berada di dalamnya.karya sastra menerima pengaruh dari masyarakat dan sekaligus mampu memberi pengaruh terhadap masyarakat.bahkan seringkali masyarakat sangat menentukan nilai suatu karya sastra yang hidup di suatu jaman, sementara sastrawan sendiri yang merupakan anggota dari masyarakat tidak dapat mengelak dari adanya pengaruh yang telah dan sudah diterimanya dari lingkungan yang membesarkannya dan sekaligus membentuknya (Semi, 1993:73). Pengarang dengan masyarakat selalu berhubungan, karena pengarang juga merupakan anggota masyarakat.sehingga wajar saja bila pengarang sebagai pencipta karya sastra menampilkan bentuk budaya pada jamannya, bahkan ide juga merekam gejolak sosial yang terjadi di dalam masyarakatnya. Menurut Ratna (2005:283-284), masyarakat sebagai masalah pokok sosiologi sastra dapat digolongkan ke dalam tiga macam sebagai berikut: 9

a. Masyarakat yang merupakan latar belakang produksi karya sastra. b. Masyarakat yang terkandung dalam karya sastra. c. Masyarakat yang merupakan latar belakang pembaca. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan sosiologi sastra merupakan pendekatan terhadap karya sastra dengna pertimbangan pengarang sebagai pencipta karya sastra dan faktor-faktor lain di luar karya sastra yang menyebabkan terciptanya karya tersebut. 2.3.2 Nilai Patriotisme Nilai patriotisme merupakan acuan atau prinsip yang mencerminkan kecintaan terhadap kelompok atau bangsa dan kesediaan untuk menjunjung nilainilai kemanusiaan. Patriotisme meliputi sikap-sikap bangga akan pencapaian bangsa, bangga akan budaya bangsa, adanya keinginan untuk memelihara ciri-ciri bangsa dan latar belakang budaya bangsa. Budiyono (2007:212) menyebutkan beberapa nilai patriotisme, yaitu: kesetiaan, keberanian, rela berkorban, serta kecintaan pada Bangsa dan Negara. Kesetiaan adalah sikap teguh pada pendirian dan taat pada janji, aturan atau nilai-nilai yang sudah disepakati bersama. Suatu sikap untuk berbuat sesuatu dengan tidak terlalu merisaukan kemungkinan-kemungkinan buruk. Sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri. 10

Kecintaan pada bangsa dan negara adalah perasaan cinta sebenarnya mengandung unsur kasih dan sayang terhadap sesuatu. Kemudian, dalam diri akan tumbuh suatu kemauan untuk merawat, memlihara dan melindunginya dari segala bahaya yang mengancam. Budiyono (2007:215) Sikap patriotisme dilandasi oleh : Jiwa nasionalisme yang tinggi, yaitu kesadaran membela tanah air dengan mengerahkan segala kemampuan. Nilai nasionalisme yang diwariskan oleh tokoh-tokoh pejuang terdahulu, bahkan pemimpin pada masa pengabdiannya seperti Soedirman. Keyakinan bahwa perjuangannya adalah benar, baik ditinjau dari segi agama, rasio maupun amanah bangsa untuk menjaga kemerdekaan dengan segala cara, termasuk dengan mengorbankan jiwa dan raga. Kesadarannnya untuk berbuat yang terbaik bagi Negara dan bangsa Indonesia. 11