Oleh: Yustin Hasna Nur Izzah dan Yusman Wiyatmo

dokumen-dokumen yang mirip
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PEMBELAJARAN PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL DI MAN YOGYAKARTA I

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

Kata-kata kunci: perangkat pembelajaran, outbound, mata pelajaran fisika SMA/MA, penguasaan materi, kreativitas

Kata-kata kunci: LKPD berbasis visual, metode demonstrasi, minat membaca, hasil belajar peserta didik.

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

Oleh : Indri Frastiyanti dan Sukardiyono ABSTRAK ABSTRACT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS OUTBOUND

Pengemabangan LKPD (Bayu Setiaji) 46

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA

Oleh: Asri Setyaningrum dan Yusman Wiyatmo, Prodi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

PENGEMBANGAN MEDIA WORKSHEET

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKDP) BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS OUTBOND GUNA PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN PADA PESERTA DIDIK SMA

Oleh : Ayu Rizqiana Ulfah, Yusman Wiyatmo

Pengembangan Instrumen Penilaian. (Lia Septianana) 174

Artikel Ilmiah PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR BERORIENTASI PADA VOCATIONAL SKILL PRAKTIKUM BIOLOGI SMA

Pengembangan Lembar Kerja (Arum Mawardani) 29

PENGEMBANGAN LKPD FISIKA BERBASIS IDEAL PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK SMA

PERWUJUDAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENGEMBANGKAN KNOWLEDGE, SKILL, DAN ATTITUDE PESERTA DIDIK SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

PENGEMBANGAN LKS BENTUK GUIDED EXPERIMENT, DISCUSSION ACTIVITY, DAN THINKING ACTIVITY BERBASIS PEKA PADA MATERI ELASTISITAS

UNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp , September 2017

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 1 ISSN

Instrumen Penilaian Keterampilan Kerja Ilmiah pada Pembelajaran Fisika Berbasis Inquiry

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PESERTA DIDIK ASPEK AFEKTIF DAN PSIKOMOTORIK PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

PENGEMBANGAN PERFORMANCE TASK ASSESSMENT SUB CONDUCTING AN EXPERIMENT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

PENGEMBANGAN LKPD INQUIRY ACTIVITY BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN CURIOUS NOTE PROGRAM (CNP) PADA MATERI HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI

Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja pada Praktikum Struktur dan Fungsi Sel Di SMA Negeri 1 Kota Jambi

Oleh : Apri Widodo dan Yusman Wiyatmo

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ASPEK AFEKTIF DAN PSIKOMOTOR PESERTA DIDIK PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TWO STAY- TWO STRAY

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X

PENGEMBANGAN SISTEM ASSESSMENT PEMBELAJARAN MATERI DINAMIKA PARTIKEL BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL DI SMA N 1 PAKEM

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 1 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA Research of Science and Informatic

THE DEVELOPMENT OF AN EXPLORATIVE PROBLEM-BASED LEARNING WORKSHEET (LKPD) TO IMPROVE THE MASTERY OF CONCEPTS AND PROBLEM-SOLVING SKILLS

DEVELOPMENT OF ONLINE-LEARNING PLAN BASED ON LEARNING MANAGEMENT SYSTEM ON MATERIAL MOMENTUM AND IMPULSE CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Hairudin, Herdini, Roza Linda Irulhairudin No. Hp :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS OUTBOUND

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VII

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK IPA DENGAN PENDEKATAN GUIDED INQUIRY

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR PADA MATERI TITRASI ASAM BASA KELAS XI-MIA SMAN 4 KOTA JAMBI

BAB III METODEI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN INTERESTING HANDOUT BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU TESIS

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN TES OBJEKTIF PILIHAN GANDA UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN MATERI AJAR GERAK LURUS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

PENGEMBANGAN PERFORMANCE TASK ASSESSMENT

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN KIT PRAKTIKUM DAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA SMA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Research&Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

Pengembangan Media Pembelajaran Termoelektrik Generator sebagai Sumber Energi

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

METODE PENELITIAN. yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974: 5) yaitu 4D model. Produk yang

IPA TEMA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR BERBASIS PEDAGOGY FOR SUSTAINABILITY

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI SUHU DAN KALOR BERBASIS SCIENTIFIC METHOD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

DEVELOPMENT OF PHYSICS LEARNING DEVICE BASED ON STS MODEL TO ENHANCING MATTER COMPREHENSION AND COOPERATE ACHIEVMENT FOR SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA SMA KELAS XI MATERI ASAM BASA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

E-journal Prodi Edisi 1

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

Transkripsi:

Pengembangan PTA Sub Conducting an Experiment...(Yustin Hasna Nur Izzah) ) 111 PENGEMBANGAN PERFORMANCE TASK ASSESSMENT SUB CONDUCTING AN EXPERIMENT UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA DITINJAU DARI KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK THE DEVELOPMENT OF SUB CONDUCTING AN EXPERIMENT PERFROMANCE TASK ASSESSMENT TO IMPROVE THE EFFECTIVITY OF PHYSICS INSTRUCTION BASED ON SCIENTIFIC PROCESS SKILLS OF STUDENT Oleh: Yustin Hasna Nur Izzah dan Yusman Wiyatmo (yustinhni@gmail.com) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) menghasilkan perangkat performance task assessment sub conducting an experiment yang valid dan reliabel untuk melatih keterampilan proses sains peserta didik SMA; (2) mengetahui efektifitas experiment dalam pembelajaran fisika melalui kegiatan eksperimen ditinjau dari keterampilan proses sains peserta didik SMA. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan 4D Model. Pada tahap Define, merencanakan perangkat pembelajaran gerak harmonik sederhana. Pada tahap Design, merancangan produk perangkat pembelajaran yang selanjutnya produk tersebut di konsultasikan dengan ahli untuk divalidasi. Pada tahap Develop, dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran dengan uji terbatas dan uji lapangan. Pada tahap Desiminate, penyebarluasan perangkat pembelajaran hasil pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) produk experiment telah tervalidasi secara valid dan reliabel, dengan nilai CVR dan CVI sebesar 0.79 dengan kategori sangat baik dan nilai Percentage of Agreement (PA) sebesar 90,28% ; (2) tingkat efektifitas instrumen penilaian experiment adalah 3,32 dengan interpretasi baik di kelas XI MIA 3, 3,56 dengan interpretasi sangat baik pada kelas XI MIA 1, dan 3,21 dengan interpretasi baik pada kelas XI MIA 2. Kata kunci: performance task assessment, conducting an experiment, keterampilan proses sains Abstract This research main goals are (1) to produce sub conducting an experiment performance task assessment to improve students scientific process skills in high school; (2) to determine the effectivity of sub conducting an experiment performance task assessment in physics instruction based on students scientific process skills in high school laboratory activities view. This research is conducted through 4D Model developmental research. At the define step, planning a learning material of simple harmonic motion. At the Design step, the product was reviewed by the experts to be validated. At the Develop step, the teaching material was developed by limited and wide test. At the disseminate step, the dissemination of the media resulted from the development process is conducted. The results show that (1) the sub presentation and discussion product of performance task assessments have validated descriptively and reliably, proven by the CVR and CVI value 0.79 giving the very good category and the value of Percentage of Agreement (PA) is 90.28 %; (2) effectivity rate of the assessment instrument of sub conducting an experiment performance task assessment in the scientific process skill view is 3.32 with resulted in good interpretation in XI MIA 3, 3.56 with resulted in very good interpretation in XI MIA 1, and 3.21 with resulted in good interpretation in XI MIA 2. Keywords: performance task assessment, presentation and discussion, scientific process skill PENDAHULUAN Pada perkembangan sistem pendidikan di Indonesia, penilaian belajar peserta didik menjadi topik yang berkembang luas seiring dengan kebijakan dan sistem pendidikan di Indonesia menyangkut perubahan kurikulum, yaitu

112 Jurnal Pendidikan Fisika Volum. 6, Nomor 2, Tahun 2017 Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menjadi Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 menuntut penilaian belajar peserta didik bersifat menyeluruh, tidak hanya pada aspek pengetahuan, melainkan pada aspek sikap dan keterampilan. Pendekatan ilmiah (scientific approach) yang digunakan dalam proses pembelajaran mendukung semua aspek tersebut agar peserta didik dapat berkembang secara utuh. Menurut Sri Narwanti (2011: 24-25), proses pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang mempunyai tujuan, yaitu diperolehnya hasil belajar pada diri peserta didik. Hasil belajar itu dapat berupa tingkah laku, baik berbentuk kecakapan berpikir, sikap maupun keterampilan melakukan suatu kegiatan tertentu. Untuk mengukur hasil belajar tersebut dibutuhkan sebuah alat penilaian yang mampu menilai proses pembelajaran secara utuh dan efektif. Menurut Glencoe (2006: 1) assessment adalah evaluasi sehari-hari peserta didik di dalam kelas. Untuk memberi penilaian yang tepat, informasi tersebut perlu dikumpulkan dari peserta didik dalam berbagai macam bentuk. Assessment dalam pembelajaran adalah suatu proses atau upaya formal pengumpulan informasi yang berkaitan dengan variabel-variabel penting pembelajaran sebagai bahan dalam pengambilan keputusan oleh guru untuk memperbaiki proses dan hasil belajar peserta didik. Menurut Muhammad Ali Gunawan (2009), Performance Assessment adalah berbagai macam tugas dimana peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan pemahaman dan mengaplikasikan pengetahuan yang mendalam, serta keterampilan didalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Kegiatan praktikum yang dilakukan oleh peserta didik adalah salah satu cara untuk menilai tugas kinerja dari masing-masing peserta didik itu sendiri. Penilaian kinerja dapat diambil saat peserta didik melakukan proses atau kegiatan praktikum, baik penilaian secara individu maupun dalam kelompok. Penilaian kinerja adalah penilaian yang memfokuskan aspek keterampilan yang berkaitan dengan ranah psikomotor yang dapat dilakukan oleh peserta didik. Kompetensi keterampilan yang harus dikuasai peserta didik sering kali tidak dapat diukur dan dinilai menggunakan penilaian atau tes objektif, karena tes objektif hanya mengukur kompetensi pada aspek pengetahuan, tetapi kurang dapat mengukur aspek keterampilan. Selain itu, penilaian atau tes objektif lebih menitikberatkan pada hasil belajar peserta didik, dan sering kali mengabaikan proses pembelajaran, maka perlu dikembangkan penilaian kinerja atau unjuk kerja (performance assessment). Berdasarkan hasil observasi oleh peneliti di MAN Yogyakarta I yang dilakukan sebanyak dua kali pada kelas XI MIA di tahun pelajaran 2015/2016, diperoleh gambaran tentang pembelajaran fisika yang dilaksanakan. Diketahui bahwa penilaian hasil belajar fisika masih terbatas pada penilaian tes hasil belajar kognitif. Guru terfokus pada penilaian hasil tes kognitif saja, sedangkan untuk aspek keterampilan proses peserta didik belum ada. Padahal dalam kurikulum 2013 diharapkan guru mampu menilai tidak hanya dari hasil tes akhir saja tetapi juga menilai proses belajar peserta didik dari awal

sampai akhir. Saat peserta didik melakukan kegiatan praktikum, guru hanya melatih keterampilan dalam melakukan praktikum secara ilmiah dan mengetahui cara berfikir peserta didik saja, namun guru tidak menilai secara rinci kinerja yang dilakukan peserta didik saat proses praktikum, penilaian hanya dilakukan secara menyeluruh. Berdasarkan uraian tersebut perlu adanya penilaian kinerja melalui penugasan (task) dari peserta didik yang dapat dilihat dan diamati sejak awal sampai akhir pembelajaran. Untuk mengoptimalkan penilaian pada aspek keterampilan proses tersebut diperlukan pengembangan sebuah instrumen penilaian pembelajaran yang dapat mengukur kemampuan peserta didik dari aspek kerja ilmiah (keterampilan dan sikap ilmiah) dan seberapa baik peserta didik dapat menerapkan informasi pengetahuan yang diperolehnya. Dengan penilaian tugas kinerja, guru melakukan kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik lebih efektif dan efisien. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes objektif, karena apa yang dinilai berdasarkan hasil monitoring dengan teknik observasi terhadap serangkaian aktivitas pembelajaran yang dilakukan peserta didik di dalam kelas. Berpijak dari hal tersebut, maka perlu dikembangkan sebuah alat untuk sebuah penilaian tugas kinerja yang layak digunakan agar guru dapat mengoptimalkan penilaian pada aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan dari setiap peserta didik dalam pembelajaran fisika, dan dapat diketahui besar efektifitas lembar performance task assessment tersebut. Pengembangan PTA Sub Conducting an Experiment...(Yustin Hasna Nur Izzah) ) Keterampilan yang akan dinilai adalah keterampilan proses sains (KPS) saat kegiatan melakukan praktikum. Dewasa ini penilaian kinerja pada peserta didik saat melakukan kegiatan praktikum hanya menilai secara keseluruhannya dari hasil data praktikum saja, namun untuk penilaian kinerja secara rinci (detail) khususnya saat proses praktikum berlangsung belum maksimal dilakukan oleh guru. Oleh karena itu, melalui penelitian ini akan dikembangkan performance task assessment sub conducting an experiment, dari sebuah eksperimen pada materi fisika SMA kelas XI MIA. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2010: 164) Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan model 4D yang merupakan singkatan dari Define, Design, Development, and Dissemination yang dikembangkan oleh Thiagarajan (Endang Mulyatiningsih, 2012: 195). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahap pengembangan dapat dijelaskan sebagai berikut. 113 Tahap pendefinisian (define) dilakukan untuk menetapkan dan mendefinisikan

Jurnal Pendidikan Fisika Volum. 6, Nomor 2, Tahun 2017 kebutuhan-kebutuhan di dalam proses pembelajaran. Tahap awal dengan mendeskripsikan tujuan pembelajaran dan 114 membatasi materi pembelajaran yang akan disampaikan, yang telah disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Tahap ini diharapkan dapat mencari dan menentukan perangkat evaluasi pembelajaran yang dibutuhkan peserta didik agar diperoleh proses dan hasil pembelajaran efektif dan efisien. Dalam konteks pengembangan bahan ajar (RPP, Modul Pembelajaran, dan LKPD), tahap pendefinisian dilakukan dengan cara: analisis kurikulum, analisis materi, analisis karakteristik peserta didik, dan merumuskan tujuan. Tahap perancangan (design) bertujuan untuk mendapatkan suatu bentuk perangkat evaluasi pembelajaran. Fokus dari tahap perencanaan ini adalah melakukan perancangan suatu bentuk perangkat penilaian performance task assessment sub conducting an experiment. Pada tahap ini juga dilakukan penjabaran indikator pencapaian hasil belajar yang didasarkan pada KI dan KD yang ingin dicapai, dengan menyiapkan kerangka konseptual model dan perangkat pembelajaran (materi, media, alat evaluasi) dengan bimbingan dari dosen pembimbing dan mensimulasikan penggunaan model dan perangkat pembelajaran tersebut dalam lingkup kecil dengan bimbingan guru. Sebelum rancangan (design) produk dilanjutkan ke tahap berikutnya, maka rancangan produk (model, dan perangkat pembelajaran) tersebut perlu divalidasi. Validasi rancangan produk dilakukan oleh dosen dan guru dalam bidang studi/bidang keahlian yang sama. Berdasarkan hasil validasi tersebut, ada kemungkinan rancangan produk masih perlu diperbaiki sesuai dengan saran validator. Tahap pengembangan (develop) bertujuan untuk memodifikasi perangkat evaluasi pembelajaran yang dikembangkan dengan penyesuaian oleh ahli dan diadakan uji terbatas dan uji pengembangan/uji lapangan pada kelas sebenanya. Tahap pendiseminasian (disseminate) bertujuan untuk menyebarluaskan produk hasil pengembangan yang layak digunakan di dalam proses pembelajaran, dengan memberikan produk jadi hasil pengembangan kepada sekolah-sekolah atau menyeminarkan hasil penelitian produk hasil pengembangan tersebut di dalam forum. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN Yogyakarta I pada tahun ajaran 2016/2017 bulan Oktober hingga November 2016. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI MAN Yogyakarta I. Jumlah peserta didik pada masing-masing kelas berbeda, di kelas XI MIA 1 berjumlah 34 anak, kelas XI MIA 2 berjumlah 34 anak, dan kelas XI MIA 3 berjumlah 33 anak. Kelas XI MIA 3 adalah kelas uji terbatas dalam penelitian, XI MIA 1 dan XI MIA 2 sebagai kelas uji meluas. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi instrumen pembelajaran, yaitu RPP, modul pembelajaran, dan LKPD, serta instrumen pengumpulan data, yaitu lembar validasi perangkat pembelajaran, lembar validasi

experiment dan lembar penilaian performance task assessment sub conducting an experiment yang dilengkapi dengan rubrik penilaian experiment, Teknik Analisis Data Data dalam penelitian ini akan dianalisis secara deskriptif dan secara kuantitatif. Adapun untuk menganalisisnya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. Teknik analisis data deskriptif dengan mengubah nilai dalam bentuk kualitatif dengan menggunakan skala Likert. Aturan pembobotan skor pada setiap butir pernyataan dilakukan melalui ketentuan seperti tampak pada Tabel 1. Tabel 1. Skala Likert Sangat Baik 4 Baik 3 Cukup Baik 2 Kurang Baik 1 Langkah berikutnya adalah menghitung skor rerata dari setiap komponen dengan rumus: Mengubah skor rerata dari setiap komponen menjadi nilai kualitatif berdasarkan kriteria penilaian seperti tampak pada Tabel 2. Tabel 2. Kriteria Penilaian Interval Interpretasi Interpretasi 3,52 4,00 Sangat Baik 2,60 3,50 Baik 1,70 2,59 Cukup Baik 0,00 1,69 Kurang Baik (Insih Wilujeng, 1999) Menghitung skor reliabilitas dari setiap komponen dengan rumus (Percentage of Agreement) dengan persamaan Borich: Pengembangan PTA Sub Conducting an Experiment...(Yustin Hasna Nur Izzah) ) (3) Dalam hal ini butir instrumen dikatakan reliabel jika, dengan A adalah skor yang lebih tinggi, B adalah nilai yang lebih rendah, dan PA penilaian akhir. Menghitung nilai Content Validity Ratio (CVR) adalah dengan menggunakan persamaan: (1) Dalam hal ini Ne adalah jumlah validator yang menyetujui dan N jumlah total validator. Setelah setiap butir pada angket diidentifikasi dengan menggunakan CVR, selanjutnya untuk menghitung indeks validitas instrumen digunakan Content Validity Index (CVI). CVI merupakan rata-rata dari nilai CVR dari semua butir angket validasi. (2) Rentang hasil nilai CVR dan CVI adalah sebagai berikut.. Angka tersebut dikategorikan -1 < x < 0 = tidak baik 0 = baik 0 < x < 1 = sangat baik HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Tahap Define (Pendefinisian) 115 Tahap pendefinisian ini merupakan tahap ditemukannya permasalah di lapangan melalui wawancara dengan guru dan observasi langsung pada kelas yang akan diteliti, sebagai langkah pra-survey terhadap pembelajaran dan pola penilaian pembelajaran fisika di kelas. Wawancara dilakukan secara langsung terhadap guru pengampu fisika di MAN Yogyakarta I dan didapatkan informasi mengenai kurikulum yang digunakan yaitu Kurikulum 2013 yang telah diperbaharui,

116 Jurnal Pendidikan Fisika Volum. 6, Nomor 2, Tahun 2017 dengan materi pokok yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah gerak harmonik sederhana. Observasi kelas untuk melihat karakteristik peserta didik selama proses pembelajaran fisika dilakukan sebanyak dua kali, yaitu saat pembelajaran di kelas, dan saat melakukan praktikum di ruang laboratorium. Sikap aktif dan kondusif yang ditunjukkan oleh peserta didik menjadi aspek dalam menganalisis karakteristik tersebut. Secara garis besar pelaksanaan penilaian di MAN Yogyakarta I kelas XI khususnya mata pelajaran fisika cenderung didominasi bentuk penilaian kognitif, sedangkan penilaian afektif dan psikomotorik belum dilaksanakan dengan baik. Penilaian yang akan digunakan yaitu penilaian kinerja saat melakukan presentasi dan diskusi setelah melakukan serangkaian kegiatan praktikum gerak harmonik sederhana dengan bandul. Kinerja masing-masing peserta didik akan membantu menyelesaikan praktikum, dan memperlihatkan pemahaman konsep melalui presentasi dan diskusi. 2. Tahap Design (Perancangan) Tahap perancangan ini merupakan tahap perancangan pembelajaran dengan menentukan aspek-aspek lembar penilaian dan format penilaian performance task assessment. Pemilihan lembar penilaian disesuaikan dengan pengalaman yang ingin dikembangkan berdasarkan indikator pencapaian hasil belajar. Dalam format tersebut peserta didik melakukan percobaan dalam kelompok, dan penilaian dilakukan pada setiap individu. Materi pokok yang digunakan adalah gerak harmonik sederhana, dengan praktikum sebagai metode pembelajaran. Selanjutnya membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, modul pembelajaran, dan LKPD dan membuat rubrik penilaian dan lembar experiment. Instrumen penelitian yang dirancang dikonsultasikan dengan ahli, dalam hal ini dosen pembimbing sebagai validator ahli dan guru pengampu fisika sebagai validator praktisi. 3. Tahap Develop (Pengembangan) Tahap pengembangan ini merupakan tahap yang berkenaan dengan uji terbatas dengan penyesuaian oleh ahli dan uji lapangan. Sebelum dilaksanakan uji terbatas dan uji lapangan, kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis nilai validitas dan reliabilitas dari seluruh perangkat pembelajaran (RPP, modul pembelajaran, dan LKPD) dan format penilaian performance task assessment yang telah tervalidasi. Mengetahui nilai kelayakan dari sebuah perangkat pembelajaran maupun lembar performance task assesment dengan menganalisis nilai reliabilitas dengan persamaan Borich dan diperoleh Percentage of Agreement (PA) sebesar. Diperoleh nilai PA sebesar 93 % pada lembar validasi RPP, nilai PA sebesar 92,86 % pada lembar validasi modul pembelajaran, nilai PA sebesar 96,55 % pada lembar validasi LKPD, dan nilai PA sebesar 90.28 % pada lembar performance task assesment. Nilai PA dari perangkat

pembelajaran maupun lembar performance task assesment tersebut diperoleh, maka dapat dikatakan bahwa validitas bersifat reliabel sehingga dapat digunakan sebagai perangkat yang baik dalam pengembangan format penilaian kinerja peserta didik. Setelah diperoleh nilai Percentage of Agreement (PA), selanjutnya menganalisis CVR dan CVI dari lembar validasi tersebut. Diperoleh jumlah CVR dari lembar validasi RPP sebesar 7.92 dengan nilai CVI sebesar 0.99, jumlah CVR dari lembar validasi modul pembelajaran sebesar 2.97 dengan nilai CVI sebesar 0.99, jumlah CVR dari lembar validasi LKPD sebesar 1.98 dengan nilai CVI sebesar 0.99, dan jumlah CVR dari lembar performance task assessment sebesar 3.95 dengan nilai CVI sebesar 0.79. Keselurahan nilai CVR dan CVI dari perangkat pembelajaran maupun lembar performance task assesment diperoleh nilai pada rentang Pengembangan PTA Sub Conducting an Experiment...(Yustin Hasna Nur Izzah) ) dengan kategori sangat baik, maka dapat dikatakan bahwa validitas bernilai valid atau layak digunakan. Berdasarkan hasil analisis reliabilitas dan validitas (CVR dan CVI) tesebut, lembar penilaian performance task assessment sub conducting an experiment reliabel dan valid untuk digunakan dalam uji terbatas, jika pada kelas uji terbatas memperoleh interpretasi baik dari keseluruhan aspek pada lembar penilaian tersebut maka selanjutnya dapat digunakan pada kelas uji lapangan. Kegiatan uji terbatas pada kelas XI MIA 3 dengan sampel sebanyak 30 peserta didik, setelah serangkaian kegiatan belajar mengajar dilakukan sebelumnya, dan kegiatan praktikum yang telah dilakukan sebelum penilaian kinerja saat presentasi dan diskusi berlangsung. Penilaian dilakukan oleh dua observer, yaitu peneliti sebagai observer pertama dan seorang observer. Hasil penilaian 117 experiment dari dua observer pada uji terbatas ini disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Penilaian Performance Task Assessment sub Presentation and Discussion: Kelas XI MIA 3 Rerata Total Interpretasi Observer 1 3.34 Baik Observer 2 3.30 Baik Total 3.32 Baik Hasil penilaian performance task assessment sub presentation and discussion kelas XI MIA 3 dari kedua observer secara singkat dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Diagram Batang Pencapaian Kinerja Peserta Didik sub Conducting an e\experiment: Kelas XI MIA 3 Berdasarkan uji terbatas yang telah dilakukan di kelas XI MIA 3 diperoleh skor akhir dari rerata kedua observer sebesar 3.32 dengan interpretasi baik, maka dapat dinyatakan bahwa lembar penilaian keterampilan proses sains peserta didik sub conducting an experiment efektif digunakan dalam pembelajaran fisika, sehingga dapat

118 Jurnal Pendidikan Fisika Volum. 6, Nomor 2, Tahun 2017 dilakukan uji lapangan dengan menggunakan instrumen penilaian yang sama. Uji lapangan untuk penelitian ini dilanjutkan pada peserta didik kelas XI MIA 1 dengan sampel sebanyak 34 peserta didik dan pada XI MIA 2 dengan sampel sebanyak 26 peserta didik. Hasil penilaian performance task assessment sub presentation and discussion dari dua observer pada uji meluas pada kelas XI MIA 1 ini disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Penilaian Performance Task Assessment sub Presentation and Discussion: Kelas XI MIA 1 Rerata Total Interpretasi Observer 1 3.67 Sangat Baik Observer 2 3.48 Baik Total 3.56 Sangat Baik Berdasarkan tabel tersebut, penilaian experiment kelas XI MIA 1 dari kedua observer secara singkat dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Diagram Batang Pencapaian Kinerha Peserta Didik sub Conducting an Experiment: Kelas XI MIA 1 Selanjutnya dilakukan uji lapangan kedua pada kelas XI MIA 2. Hasil penilaian experiment dari dua observer ini disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil Penilaian Performance Task Assessment sub Presentation and Discussion: Kelas XI MIA 2 Rerata Total Interpretasi Observer 1 3.16 Baik Observer 2 3.27 Baik Total 3.21 Baik Berdasarkan tabel tersebut, penilaian experiment kelas XI MIA 2 dari kedua observer secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Diagram Batang Pencapaian Kinerha Peserta Didik sub Conducting an Experiment: Kelas XI MIA 2 Berdasarkan uji terbatas dan uji lapangan yang telah dilakukan pada kelas XI MIA 3 sebagai kelas uji terbatas, kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2 sebagai kelas uji lapangan diperoleh hasil bahwa rubrik penilaian dan lembar penilaian performance task assessment tersebut efektif digunakan untuk penilaian kinerja saat melakukan kegiatan praktikum. Perangkat evaluasi pembelajaran tersebut selanjutnya dapat diterapan pada kelas sesungguhnya. 4. Tahap Disseminate (Diseminasi) Tujuan dari tahap ini adalah menyebarluaskan produk hasil pengembangan, dengan memberikan produk jadi berupa perangkat performance task assessment sub conducting an experiment pada sekolah dan memberikan seminar hasil penelitian tersebut. Adapun pelaksanaannya produk disebarluaskan dengan memberikan produk

jadi berupa perangkat performance task assessment sub conducting an experiment kepada guru fisika kelas XI MIA di MAN Yogyakarta I. Penyebarluasan produk dilakukan dengan menyeminarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di gedung FMIPA UNY ruang D.07.2.01.02 pada hari Jumat, 25-November-2016 yang dihadiri para dosen dari prodi fisika murni dan pendidikan fisika, serta beberapa mahasiswa yang hadir pada seminar tersebut. Pengembangan PTA Sub Conducting an Experiment...(Yustin Hasna Nur Izzah) ) Saran Berdasarkan keterbatasan dari penelitian ini, maka peneliti mengajukan beberapa saran, sebagai berikut: 119 1. Penelitian ini dapat dilakukan pada pokok bahasan yang lain, sehingga dapat diketahui perbedaannya. 2. Penelitian selanjutnya diharap dapat mengimplementasikan perangkat penilaian performance task assessement sub conducting an experiment secara lebih luas. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Lembar dan rubrik penilaian performance task assessment hasil pengembangan telah tervalidasi secara deskriptif dan reliabel. Diperoleh nilai CVR dan CVI sebesar 0.79 pada rentang dengan kategori sangat baik dan nilai Percentage of Agreement (PA) dari keseluruhan aspek penilaian sebesar 90,28% 2. Tingkat efektifitas lembar penilaian performance task assessment sub presentation and discussion ditinjau dari keterampilan proses sains peserta didik: a. XI MIA 3: 3,32 dengan interpretasi baik b. XI MIA 1: 3,56 dengan interpretasi sangat baik c. XI MIA 2: 3,21 dengan interpretasi baik DAFTAR PUSTAKA Endang Mulyatiningsih. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Glencoe. 2006. Performance Assessment In The Classroom. New York: McGraw-Hill Company. Insih Wiludjeng. 1999. Penerapan Pendekatan Reciprocal Teaching (Pengajaran Balik) dalam Pembelajaran Fisika (IPBA) SMU pada Pokok Bahasan Tektonik Lempeng, Tesis. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Muhammad Ali Gunawan. (2009). Performance Assessment. (http://forumpenelitian.blogspot.com/20 09/09/performance-assessment.html. diakses 20 September 2016 Nana Syaodih Sukmadinata. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Sri Narwanti. (2011). Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Familia.