BAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Page 1

dokumen-dokumen yang mirip
PUSAT SENI DAN KERAJINAN KOTA YOGYAKARTA

PASAR SENI DI DJOGDJAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN Seni Tari Sebagai Hasil dari Kreativitas Manusia. dan lagu tersebut. Perpaduan antara olah gerak tubuh dan musik inilah yang

SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN

Galeri Seni Lukis Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Jumlah Wisatawan Yogyakarta. Tahun Wisatawan Lokal Wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya ini dibuktikan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dibangun

BAB I PENDAHULUAN. Kartika Affandi, semoga anak-anak ini menjadi seniman hebat di masa mendatang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I GALERI SENI RUPA DI YOGYAKARTA

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Fenomena

Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan. Pengembangan Kawasan Kerajinan Gerabah Kasongan BAB I PENDAHULUAN

banyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya

menciptakan sesuatu yang bemilai tinggi (luar biasa)1. Di dalam seni ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek Gambar 1.1. Diagram Kebutuhan Maslow

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Redesain Pusat Kegiatan Budaya Melayu di Pekanbaru 1

PUSAT SENI RUPA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1

Sumber: data pribadi

PUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta AM. Titis Rum Kuntari /

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

pentingnya sebuah gedung pameran seni rupa yang permanen dan dapat mewadahi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PASAR SENI DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB II TINJAUAN HAKIKAT PASAR KERAJINAN DAN SENI

GALERI SENI RUPA DI MEDAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan. Youdastyo / Kompleks Wisata Perikanan Kalitirto I- 1

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipelajari, baik secara formal maupun nonformal/otodidak), benda angkasa. Penemuan lain, ilmu informasi dan komunikasi,

pokok arti atau hakekat arti Art Gallery, yaitu : merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009

TUGAS AKHIR GALERI SENI RUPA KONTEMPORER BAB I PENDAHULUAN

PUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN

Gedung Pameran Seni Rupa di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

UNIVERSITAS DIPONEGORO LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

PUSAT PAGELARAN SENI KONTEMPORER INDONESIA DI YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN Kondisi Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN Wukirsari Sebagai Desa Penghasil Kerajinan Tangan

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi satu dimensi baru, yaitu Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata.

PAMERAN (EKSPRESI DAN APRESIASI SENI KRIYA)

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SELASAR SENI INSTALASI SUNARYO SEMARANG

GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN. Mada 1990) 1 P4N UG, Rencana Induk Pembangunan Obyek Wisata Desa Wisata Kasongan (Universitas Gajah

PUSAT INFORMASI DAN PROMOSI HASIL KERAJINAN DI YOGYAKARTA

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Pusat Seni Rupa Surakarta

KOMPLEK GALERI SENI LUKIS di DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Taman Pintar Tahun

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi

BAB I PENDAHULUAN. adimistratif Nias merupakan kabupaten yang termasuk dalam Propinsi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Swastika Poppy Sari

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

PUSAT KEBUDAYAAN SUNDA DI BANDUNG PENEKANAN DESAIN TRANSFORMASI ARSITEKTUR TRADISIONAL SUNDA

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

Seniman adalah manusia kreatif yang ingin selalu

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MUSEUM BATIK JAWA TENGAH DI KOTA SEMARANG

Galeri Seni Rupa di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN

SEKOLAH TINGGI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DI YOGYAKARTA Penekanan Desain Konsep Arsitektur Modern

Universitas Sumatera Utara

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SURAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST-MODERN

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi ketika seseorang pengunjung melakukan perjalanan. Pariwisata secara

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi bentuk kesenian keramik sampai saat ini. 1. Menurut The Concise Colombia Encyclopedia (1995) kata keramik berasal

BAB I PENDAHULUAN Potensi desa Tamanagung kecamatan Muntilan sebagai daerah

KOMPLEK GEDUNG KESENIAN SOETEDJA PURWOKERTO

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan merupakan kompleks budi dan daya, bukan semata-mata keseniaan

GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI YOGYAKARTA

GALLERY PHOTOGRAPHY IN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.

BAB I PENDAHULUAN REDESAIN MUSEUM JAWA TENGAH RONGGOWARSITO 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1. Pengertian Judul 2. Latar Belakang 2.1. Latar Belakang Umum Museum di Indonesia

BAB III GEDUNG KONSER MUSIK KLASIK DI YOGYAKARTA

Hotel Wisata Etnik di Palangka Raya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Pengertian judul Pusat : merupakan Pokok Pangkal atau yang menjadi pumpunan(berbagai, urus hal,dsb) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990) Seni : Keahlian membuat karya yang bermutu (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1990). Seni pada mulanya adalah proses dari manusia,oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu., Melalui seni, manusia dapat berproses dalam pengembangan pribadinya melalui pengungkapan gagasan-gagasannya. Seni rupa : seni yang diungkapkan dengan media rupa. Seni Rupa misalnya seni lukis, seni patung.( http://id.wikipedia.org/definisi_seni_rupa) Konsep analogi bentuk: tipe konsep perancangan yang mengidentifikasikan hubungan harafiah (menyamakan yang mungkin diantara benda-benda). Konsep analogi ini mengambil bentuk yang sudah ada yang memiliki seluruh karakteristik yang diinginkan untuk diterapkan sebagai rancangan. (www.google.com/pengertiananalogibentuk/dikutip pada 9 January 2010) I.2 Latar Belakang I.2.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Sebagai ibukota propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kota Yogyakarta memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Keberadaan Keraton Yogyakarta yang sarat dengan budaya Jawa yang masih kental di tengah-tengah kehidupan masyarakat modern merupakan salah satu keunikan yang mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kota Yogyakarta. Seni dan budaya menjadi salah satu daya tarik utama dari Kota Yogyakarta sendiri yang mana selalu dikagumi oleh para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Dengan potensi seniman yang ada di Kota Yogyakarta, khususnya seniman seni rupa seperti seni lukis, seni patung, seni ilustrasi, seni dekorasi, dll, yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan. Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Page 1

Potensi kota yang menonjol tersebut di atas juga didukung oleh keberadaan institusi pendidikan baik formal maupun non formal yang secara tidak langsung turut berperan dalam menghasilkan seniman-seniman. Institusi formal yang ada di Kota Yogyakarta di antaranya ASTI, ISI, dan STSI. Keberadaan seniman dan aktifitasnya menumbuhkan berbagai macam organisasi kesenian guna menampung produktifitas serta kreatifitas seni yang ada. Baik perorangan seperti menjamurnya art gallery di Kota Yogyakarta terutama oleh para seniman mapan dan memiliki segmen pasar tersendiri, seperti : Affandi, Sapto Hoedojo, Amri Yahya, dan sebagainya, maupun yang terorganisir berupa museum, sanggar, dan perkumpulan seni lainnya. Di kota Yogyakarta, cabang seni yang paling pesat perkembangannya adalah Seni Rupa. Banyaknya event yang diselenggarakan di Yogyakarta ini, menjadikan Yogyakarta sebagai pusat seni rupa di Asia Tenggara. Di sisi lain, para perupa yang tidak lahir di Yogyakarta lebih memilih hidup di Yogyakarta, karena suatu kondisi penting yang dapat meningkatkan apresiasi terhadap seni yang kurang mendapatkan ruang bahkan rumah mereka sendiri. Sehingga kegiatan seni akan sedikit terlambat karena kurangnya lahan dan ruang untuk mereka. (www.biennalejogja.org/berita/yogyakarta_situs_dan_penduduknya_dilahirkan_unt uk_menjadi_artisti). Berikut adalah beberapa acara Seni Rupa yang diadakan di Yogyakarta, seperti : Tabel 1.1 Acara Seni Rupa yang diadakan di Yogyakarta No Tanggal Lokasi Acara 1 13 April 2012- Jogja National Pameran Seni Rupa 27April2012 Museum 2 26 April 2012-29 April 2012 Taman Budaya Yogyakarta Pameran seni rupa Delayota Art, event yang diseleng-garakan oleh 3 20 Mei 2012-30 Juni 2012 Rumah Seni Rupa Tuksongo dan Limanjawi SMA 8 Borobudur Interhash 2012, 29 Seniman dari Magelang, Temanggung, Wonosobo, Semarang dan Yogyakarta 4 20 Juni 2012 Malioboro Pawai Seni FKY 5 1 Juli 2012 Taman Budaya Yogyakarta DIY Gelar Seni Kabupaten Kotamadya 6 1 Juli 2012 Taman Budaya Yogyakarta Lomba Lukis Kyoto (Sumber: www.google.com/kegiatan/senirupa/diyogyakarta) Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Page 2

Dilihat dari tabel dan uraian diatas, seiring dengan perkembangan manusia, maka karya seni rupa yang akan lahir dari tangan para seniman juga akan semakin membutuhkan sarana atau ruang bagi para seniman untuk beraktifitas dan memamerkan hasil karyanya terhadap masyarakat luas. Dan dapat disimpulkan bahwa Yogyakarta masih membutuhkan wadah atau ruang untuk para seniman beraktivitas, karena Kota Yogyakarta hanya memiliki satu gedung yang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya (representative) untuk pertunjukan seni, yaitu Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Hal tersebut terlihat dari berbagai acara kesenian terutama kegiatan Seni Rupa, yang diadakan di gedung tersebut. Dengan mengambil judul, PUSAT SENI RUPA DI YOGYAKARTA DENGAN ANALOGI BENTUK, dapat menjadi wadah yang sesuai dengan fungsinya yaitu untuk menampung berbagai acara khusus untuk Seni Rupa serta menjadi tempat bagi para seniman untuk berkarya. I.2.2 Latar Belakang Masalah Seni Rupa sangat erat dengan unsur bentuk, warna, raut, tekstur dan ruang, begitu pula pada penampilan sebuah bangunan untuk pusat pagelaran seni. Penampilan pada sebuah bangunan tersebut, dibutuhkan untuk menggambarkan kesan penghayatan yang dirasakan seseorang saat pertama kali melihat bangunan tersebut dan memiliki arti yang menunjukan suatu fungsi pada bangunan tersebut. Dari bentuk, warna, raut, tekstur dan ruang tersebut, menciptakan seni rupa yang indah, yang pada akhirnya akan menjadikan karya yang dikenang oleh masyarakat luas. Melalui berbagai media, unsur-unsur tersebut dapat tertuang secara baik. Di Yogyakarta, Seni rupa sangatlah pesat perkembangannya. Butuhnya wadah untuk pengapresiasian seni, sangatlah perlu. Dalam penulisan, Seni Rupa yang akan di bahas, yaitu : Seni Lukis, Seni Patung dan Seni Kriya-Gerabah. Di Yogyakarta, karena belum ada wadah yang berguna untuk pusat pagelaran seni-seni tersebut. Seperti Gerabah, hanya di pamerkan dan di jual oleh para pengerajin di daerah Desa Kasongan, namun belum memiliki wadah sendiri untuk pagelaran Seni kriya- Gerabah tersebut. (Hasil Survei ke Desa Wisata Kasongan, Bantul, Yogyakarta). Seni Patung, juga belum terdapat wadah yang bertujuan sebagai wadah untuk Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Page 3

pagelaran Seni Patung di Yogyakarta (Hasil Survey,ke beberapa pengerajin patung). Dan Seni Lukis, masih butuh wadah untuk pagelaran Seni Lukis (Hasil Survey ke beberapa Museum dan Galery Seni Lukis di Yogyakarta). Kurangnya wadah, dapat mempengaruhi kesenian di Yogyakarta serta mempengaruhi para seniman untuk berkarya. I.3. Rumusan Masalah Bagaimana wujud bentuk desain bangunan Gedung Pameran Seni Rupa di Yogyakarta, yang representative serta memberi kesan ekspresif bagi para pengunjung saat melihat kompleks bangunan tersebut. 1.4. Tujuan dan Sasaran 1.4.1. Tujuan Penulisan ini, bertujuan untuk memberi wadah bagi para seniman dan sebagai tempat pengembangan ide dan karya bagi para seniman. Dan Sebagai Gedung Pameran Seni Rupa yang berguna bagi masyarakat Yogyakarta. 1.4.2. Sasaran 1. Terwujudnya perencanaan Gedung Pameran Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk yang dapat memberi kesan ekspresif terhadap para pengunjung melalui kompleks bangunan. 2. Terwujudnya perancangan Gedung Pameran Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk yang dapat member kesan ekspresif terhadap para pengunjung melalui kompleks bangunan. 1.5. Lingkup Studi 1.5.1 Materi Studi a. Lingkup Spatsial Bagian- Baian dari Gedung Pameran Seni Rupa di Yogyakarta yang akan diolah sebagai penekanan studi adalah : - Eksterior Bangunan Pameran, dengan Analogi Bentuk Palet Lukis - Ruang Luar dari Bangunan Pameran Seni Rupa di Yogyakarta Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Page 4

b. Lingkup Substansial Perencanaan dan Perancangan Gedung Pameran Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk dibatasi oleh elemen pembatas ruang, elemen pengisi ruang, serta elemen pelengkap ruang baik dalam maupun luar. c. Lingkup Temporal Rancangan ini diharapkan akan dapat menjadi bangunan dengan analogi bentuk Palet Lukis dan penataan ruang luar bangunan dalam Gedung Pameran Seni Rupa di Yogyakarta untuk kurun waktu 20 tahun. 1.5.2 Pendekatan Studi Penyelesaian penekanan studi akan dilakukan dengan analogi bentuk. 1.6. Metode Studi 1.6.1 Pola Prosedural Metode studi yang akan digunakan dalam penulisan adalah: 1. Pengamatan Langsung Dilakukan dengan cara mengamati secara langsung,bangunan yang sudah ada yang memiliki fungsi sama. 2. Pengamatan Tidak Langsung Dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data dan informasi dengan cara berwawancara dan meminta data pada pengelola gedung yang memiliki fungsi sama. 3. Studi Literatur Mencari data-data dari literatur buku-buku yang dapat digunakan untuk melengkapi penulisan yang berhubungan dengan Kesenian di Yogyakarta. 4. Fotografi dan Sketsa Digunakan untuk menambah data dan memperjelas situasi. 5. Metode Analisis Dilakukan sebagai pemecah masalah yang didapat dalam penulisan. 6. Kesimpulan Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Page 5

1.6.2 Pola Pikir Perancangan BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Kebutuhan: 1. Banyak event Seni Rupa yang belum memiliki wadah sesuai fungsi. 2. Potensi Perkembangan Seni Rupa yang pesat. Kebutuhan Pengguna: Wadah bagi Pameran Seni Rupa yang kurang representative Pengadaan Gedung Pameran Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk 1. Memberikan wadah bagi para seniman untuk berkarya 2. Sebagai Pusat Apresiasi masyarakat 3. Sebagai Wadah yang representative,untuk Pameran Seni Rupa 4. Dengan Analogi Bentuk, dapat memberi kesan ekspresif bagi para pengunjung RUMUSAN MASALAH Bagaimana wujud bentuk desain bangunan Gedung Pameran Seni Rupa yang representative serta memberi kesan ekspresif bagi para pengunjung saat melihat kompleks bangunan tersebut. BAB II TINJAUAN SENI,SENI RUPA,PAMERAN SENI RUPA Tinjauan tentang Seni,Seni Rupa, Pameran Seni Rupa secara khusus dan umum. BAB IV TINJAUAN KAWASAN Tinjauan tentang Kota Yogyakarta, Pemilihan Site dan Analisis Site BAB V ANALISIS Pengolahan analogi bentuk pada bangunan Seni Rupa sebagai ekspresif pada bangunan bagi para pengunjung. 1.7. Sistematika Penulisan BAB III TINJAUAN ANALOGI BENTUK Tinjauan tentang analogi Bentuk BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KONSEP ANALOGI BENTUK, GEDUNG PAMERAN SENI RUPA di YOGYAKARTA Konsep Programatik dan Konsep Penekanan Desain ANALISIS PROGRAMATIK - Analisis Perencanaan - Analisis Perancangan KONSEP PERENCANAAN GEDUNG PAMERAN SENI RUPA di YOGYAKARTA DENGAN ANALOGI BENTUK Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Page 6

I.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran batasan pengamatan, metode penulisan, sistematika penulisan dan Daftar Pustaka. Bab II : Tinjauan Seni Rupa, Pusat Seni Rupa Pengertian Seni Rupa secara umum dan khusus, Keanekaragaman dan karakteristik Seni Rupa, Kebutuhan Seni Rupa. Pertunjukan Seni Rupa yang ada di Yogyakarta, Tujuan dibangun Pusat Seni Rupa. Bab III: Tinjauan Analogi Bentuk Berisi tentang pengertian analogi bentuk secara umum dan khusus, penerapan pada bangunan Pusat Seni Rupa, Pemilihan Bentuk pada bangunan Pusat Seni Rupa, Tujuan dibangun Pusat Seni Rupa dengan analogi bentuk. Bab IV : Tinjauan Kawasan Asal Usul Yogyakarta, Perkembangan Pariwisata di Yogyakarta, Batas dan wilayah di Yogyakarta, Perkembangan Pariwisata di YogyakartaTujuan dibangun Pusat Seni Rupa di Yogyakarta. Bab V : Analisis Perencanaan dan Perancangan Pusat Kesenian di Yogyakarta Analisis Site, Rumusan Masalah, Analisis Pusat Seni Rupa di Yogyakarta, Analisis Analogi Bentuk pada Pusat Seni Rupa, Analisis Pelaku, ruang dan kegiatan dalam Pusat Seni Rupa. Bab VI : Konsep Perencanaan dan Perancangan Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Page 7