ABSTRAK Mahasiswa adalah kaum muda

dokumen-dokumen yang mirip
PENANGGUNG JAWAB : Muh. Yusuf. KETUA DEWAN REDAKSI : Budi Afriyansyah. SEKERTARIS DEWAN REDAKSI : Nanang Wahyudin ANGGOTA REDAKSI :

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia, karena sektor ini dapat mengatasi permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan Pantai Samas dahulu merupakan daerah yang terkenal dan UKDW

PELUNCURAN KAMPANYE PRIDE TAMAN WISATA PERAIRAN GILI MENO, GILI AYER DAN GILI TRAWANGAN. Gili Ayer, 8 Juni 2013

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

LAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3)

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

KKN-Tematik IPB 2016 Desa Kaliombo

LAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA DELAS, KECAMATAN AIR GEGAS KABUPATEN BANGKA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah, mendapat pemasukan dari

LAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3)

BAB II TARGET DAN LUARAN

PENDAHULUAN. karena Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai mencapai

I. DESKRIPSI KEGIATAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV DESKRIPSI RENCANA PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian

PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR BERBASIS MASYARAKAT UNTUK KEGIATAN EKOWISATA DI BALAI TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA (BTNKJ), SEMARANG, JAWA TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana pariwisata dapat menunjang sektor lainnya. Dimana dari Pariwisata negara atau

I. PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1997 telah mengakibatkan

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BUPATI BINTAN PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN KEPADA CAMAT

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN MAWALI KECAMATAN LEMBEH UTARA KOTA BITUNG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 I d e n t i f i k a s i P e r u b a h a n R u m a h T r a d i s i o n a l D e s a K u r a u, K e c. K o b a

PENGEMBANGAN POTENSI LAUT BERBASIS KEARIFAN LOKAL

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 menyebutkan bahwa: Negara Indonesia ialah

BAB III USULAN DAN PENSOLUSIAN MASALAH

LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN KKN-PPL

ANALISIS SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) UKM (Usaha Kecil Menengah) Gampong Meunasah Mesjid, Leupung, Aceh Besar

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. pariwisata, seperti melaksanakan pembinaan kepariwisataan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR SEKRETARIAT DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di berbagai negarad, pariwisata

BAB 1 PENDAHULUAN. terbentuklah Kabupaten Natuna dengan kota Ranai sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.1 JUDUL Peningkatan Penataan Lingkungan di Desa Sulang, Klungkung

S A M B U T A N GUBERNUR SUMATERA UTARA PADA UPACARA PERINGATAN HUT KE-72 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 TINGKAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbentang antara

I. PENDAHULUAN. budaya. Upaya-upaya penemuan dan pengembangan potensi-potensi tersebut,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Itu terjadi tidak saja di hampir setiap negara di dunia ini, tetapi juga di dalam negeri sendiri, yang

PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA

PENGEMBANGAN PARIWISATA HUTAN PAYAU CILACAP SEBAGAI PRODUK WISATA UNGGULAN DI JAWA TENGAH

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2012 KEPALA DINAS BIDANG

2015 ANALISIS POTENSI EKONOMI KREATIF BERBASIS EKOWISATA DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

Nomor SOP /2010. Tanggal Pembuatan 19 Desember Tanggal Refisi 17 Mei Tanggal Evektif 1 Juni 2010

I. PENDAHULUAN. obyek wisata yang apabila dikelola dengan baik akan menjadi aset daerah bahkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM

IBM KELOMPOK PENGUSAHA TERASI DI DESA KRAMAT BUNGAH KABUPATEN GRESIK JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Tourism Organization (2005) dalam WTO Tourism 2020 Vision, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan internasional di seluruh dunia

PENGARUH AKTIVITAS PARIWISATA TERHADAP KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA WISATA PADA OBYEK WISATA PAI KOTA TEGAL TUGAS AKHIR

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

ANALISIS DAYA DUKUNG MINAWISATA DI KELURAHAN PULAU TIDUNG, KEPULAUAN SERIBU

JURNAL INFO ISSN :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menuju kemandirian ( Bandung, 1995 ), p. III-1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri

AGENDA KEGIATAN KETUA TP PKK TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 KEPALA DINAS BIDANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan. Adapun Kesimpulan yang didapa dari laporan ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan lautan dan pesisir yang luas. memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatannya.

PERTANYAAN PENELITIAN KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. Bertolak dari kajian dan hasil analisis pada Bab sebelumnya maka dapat

BERWISATA BAHARI MENYUSURI SEGARA ANAKAN

PERANAN PERGURUAN TINGGI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN KELEMBAGAAN POSYANTEK ABSTRAK

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat

LEMBARAN DAERAH NOMOR: 3 SERI: D TAHUN: 2005 NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II RANCANGAN KEGIATAN

Transkripsi:

Ekowisata (One Product One Village) Di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah 1) Darman Saputra, 2) Julia 3) Ari Agung Nugroho,SE.,MBA 1) Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung saputradarman1988@gmail.com 2) Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung juliasaputra07@gmail.com 3) Ari Agung Nugroho,SE.,MBA ABSTRAK Mahasiswa adalah kaum muda intelektual yang secara legal formalnya masih menjadi peserta didik dalam sebuah kelembagaan pendidikan. Sudah sewajarnya peranan mahasiswa dalam masyarakat harus diwujudkan dengan sebuah pengaplikasian yang nyata.sehingga dapat memberikan dampak pembangunan yang positif dalam bidang sumber daya manusia. Kuliah Kerja Nyata XI Universitas Bangka Belitung dibidang tematik yang diselenggarakan di Desa Kurau Barat ini bertujuan untuk membangun potensi wisata. Startegi yang dibangun bersama untuk meningkatkan potesi wisata terdiri dari dengan seminar ekowisata, sosialisai produk inovatif dan pembuatan produsk kerajinan. Metode pelaksanaan dilakuka melalui sosialisasi ke masyarakat dan ke sekolah sekitar dan langsung memberikan pendekatan langsung ke rumah masyarakat yang dilaksanakan mulai 20Juli sampai dengan 24 Agustus 2016. Mahasiswa dibagi 2 kelompok sesuai program utama yang telah direncanakan, yaitu kelompok 1 (One Product One Village) dan kelompok 2 (1 Pohon 1 Wisatawan). Program- program ini diharapkanj akan membangun objek wisata yang menarik dan terbaru untuk kesejahteraan masyarakat sekitar. Kata Kunci : Ekowisata, One Product Village, 1 Pohon 1 Wisatawan PENDAHULUAN Desa Kurau termasuk dalam wilayah Bangka Tengah, kecamatan Koba, Kabupaten Bangka tengah yang terletak ±29 km dari kota Koba dan ±21 km dari kota Pangkalpinang. Kurau yang merupakan desa nelayan membuat sebagian masyarakat desa ini berprofesi sebagai nelayan dan tempat tinggal mereka berada di pesisir pantai. Sehingga Komplek Pemukiman Nelayan desa Kurau ini merupakan salah satu aset wisata. Selain itu, tempat-tempat yang berpotensi sebagai tempat wisata yaitu jembatan Kurau juga merupakan tempat wisata yang menarik karena bisa melihat Sunset dari jembatan tersebut dan menjadi transit untuk Ketawai. wisatawan yang akan ke Pulau Berdasarkan keunggulan potensi lautnya pariwisata yang baik harusnya

menjadi peluang untuk meningkatkan pereknomian masyarakat sekitar. Objek wisata lain selain pulau Ketawai seharunya dapat dikembangkan lagi. Akan tetapi dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa permasalahan yang dihadapi seperti kurangnya infomrasi akan pentingnta menjaga lingkungan, UMKM dalam melihat bahan baku yang melimpah. Karena menurut pengertian Ekowisata yang dikutip dari Australian National Ecoutourism Strategy, Ekowisata adalah wisata berbasis alam yang berkaitan dengan pendidikan dan pemahaman lingkungan alam dan dikelola dengan prinsip berkelanjutan dan menurut UU no.4 Tahun 1982 tentang Ketentuanketentuan Pokok Lingkungan Hidup atau peraturan lainnya Ekowisata itu harus memuat unsur pendidikan, budaya lokal, kesejahteraan yang meningkat. Oleh karena itu dalam membangun pariwisata yang baik itu harusnya tidak menghilangkan unsur-unsur tersebut, tetapi sebaiknya budaya, kearifan, pendidikan lokal harus menjadi bagian dari perkembangan objek wisata. METODOLOGI PELAKSANAN Pelaksanaan kegiatan KKN terfokus pada kantor kepala desa Kurau Barat, balai pertemuan, serta sekolah. Waktu pelaksanaan dimulai pada tanggal 20Juli sampai dengan 24 Agustus 2016. Mahasiswa dibagi 2 kelompok sesuai dengan program utama yag sudah direncanakan, yaitu kelompok 1 (One Product One Village) dan kelompok 2 (1 Pohon 1 Wisatawan). One Product One Village One product one village merupakan bagian dari ekowisata yang bertujuan untuk menggali potensi ciri khas dari budaya lokal desa Kurau Barat. Program ini meliputi Sosialisasi Pembentukan KUBE, Seminar Ekowisata & Strategi Usaha, Sosialisasi Produk Inovatif & Pengemasan Produk, Pembuatan produk (Kerajinan tangan). 1 Pohon 1 Wisatawan 1. Penanaman Bibit Sayuran 2. Peghijauan Desa & SD Baru 3. Kampanye Peduli Penyu HASIL DAN PEMBAHASAN One Product One Village 1. KUBE (Kelompok Usaha Bersama) adalah kelompok warga atau keluarga binaan social yang dibntuk oleh

warga atau keluarga binaan sosia yang telah dibina melalui proses kegiatan untuk melaksanakan kegiatan kesejahteraan sosial dan usaha ekonomi dalam semangat kebersamaan sebagai sarana untuk meningkatkan taraf kesejahteraan sosialnya. Sosialisasi ini diselenggarakan pada Kamis 28 Juli 2016 yang berkerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Bangka Tengah dan juga PKK desa Kurau Barat. 2. Pada hari Sabtu,30 agustus 2016 telah terlaksana kegiatan Seminar Ekowisata dan Strategi Usaha dengan tema membangun perekonomian desa kurau barat dengan mengembangkan potensi wisata yang berbasis lingkungan. Kegiatan ini di mulai pada pukul 08:30 pagi bertempat di kantor desa kurau barat, kab. Bangka tengah. Seminar ini mengundang para pemilik usaha, baik usaha kecil maupun menengan di desa kurau barat sebagai peserta dengan melibatakan narasumber dari berbagai dinas terkait diantaranya dinas pariwisata, dinas perindustrian dan perdagangan serta dinas kesehatan, guna memberikan berbagai materi seputar perizinan usaha, cara mengelola usaha dengan baik, aturan perizinan halal, prosedur pembutan label produk dan ekowisata. Seminar ini menghadirka pemateri dari Dinas Pariwisata, Diperidag dan Dinas Kesehatan yang dihadiri 80 perserta. Gambar 1. Suasana Seminar Ekowisata 3. Pelatihan pembuatan kerajinan dilaksanakan sebanyak enam kali di pasar pagi tradisional pada siang hari peserta pelatihan terdiri dari ibu- ibu PKK dan ibu-ibu rumah tangga.dalam pelatihan ini yang dibahas adalah kerajinan tangan atau souvenir yang berupa gantungan kunci yang dibuat dari pasir pulau ketawai yang di warnai dan ditempelkan pada karton padi selanjutnya diberi hiasan kulit kerang dan diberi tulisan menggunakan tinta timbul. Kegiatan yang dilaksanakan berjalan dengan baik terlihat dari antusias ibu-ibu PKK yang serius memperhatikan panitia dalam memperagakan cara membuat souvenir tersebut dimana membuat ibu-ibu PKK dan ibu Rumah Tangga tertarik dan ikut serta mencoba membuat berbagai macam gantungan kunci tersebut.

Gambar 2. Sosialisai Kerajinan Tangan 1 Pohon 1 Wisatawan Kampanye dilakukan pada minggu kedua program KKN yamg dimulai pada tanggal 1 Agustus 2016 yang dilakukan di Penangkaran Penyu Desa Guntung Koba Bangka Tengah.Tujuan agara masyarakat lebih menyadari bahwa penyu adalah hewan yang harus dilindungi bukan untuk dikonsumsi, diperjualbelikan, atau dijadikan cenderamata.dalam Kampanye ini persiapan yang dilakukan adalah pengajuan Surat permohonan melakukan kunjungan ke Penangkaran Penyu di Desa Guntung dan mengundang pihak-pihak terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan. PROGRAM TAMBAHAN 1. Pembuatan Bangunan Monumental Bangunan monumental adalah salah satu ikon yang melambangkan ciri khas dari suatu tempat. Bangunan monumental yang dibangun di desa kurau ini berlokasi di Taman desa kurau yang mana ini akan menjadi salah satu tempat persinggahan sembari menunggu kapal yang akan berangkat ke Pulau. Bangunan monumental yang kami buat bertujuan untuk menjadi ikon atau ciri khas Desa Kurau Barat apabila ada wisatawan datang ke Desa Kurau Barat. Selain itu, bangunan ini merupakan kenang kenangan atas hasil kerja kami selaku mahasiswa KKN X dari Universitas Bangka Belitung. 2. Perayaan HUT-RI Desa Kurau BaratTanggal 17 Agustus merupakan hari kemerdekaan bangsa Indonesia.Pada tanggal 17 Agustus 1945 rakyat Indonesia terbebas dari penjajah-penjajah.dengan semangat yang tinggi mereka berjuang melawan penjajah hingga banyak rakyat Indonesiayang berjatuhan.oleh karena itu, masyarakat Indonesia pada tanggal tersebut merayakan kemerdekaan dengan melaksanakan Upacara Bendera dan Perayaan lainnya seperti lomba-lomba yang di adakan tiap-tiap wilayah. Untuk di Desa Kurau kami dan pihak desa membuat perayaan HUT-RI pada tanggal 17 Agustus 2016 dan selesai pada hari itu juga. Namun untuk menambah kemeriahan dan semangat masyarakat Desa Kurau Barat kami melaksanakan kembali lomba-

lomba perayaan 17an serta perpisahan mahasiwa KKN XI UBB di Desa Kurau Barat. SIMPULAN Dalam perencanaan kegiatan ekowisata ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: 1. Daerah yang dilindungi harus direncanakan sebagai bagian integral dari pengembangan wilayah. 2. Tujuan pengelolaan harus disusun untuk setiap tingkatan 3. Perencanaan yang baik harus disusun oleh tim yang terdiri dari berbagai disiplin, pandang. institusi dan berbagai cara 4. Diharapkan dengan interaksi dari berbagai disiplin,institusi dan cara pandang didapatkan situasi yang sinergi untuk menghasilkan suatu perencanaan yang baik. SARAN Adapun saran yang dapat diberikan setelah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Kurau Barat yakni: 1. Pemerintah Desa Kurau a. Untuk kerajinan tangan dari lidi kelapa lebih di kembangkan lagi, apalagi untuk produk miniatur kapal. Tidak hanya miniatur kapal dari lidi tersebut dapat dibuat pula piring, yang bisa digunakan untuk acara-acara penting. b. Untuk mengembangkan desa kurau menjadi desa pariwisata, kami menyarankan untuk memperindah dermaga sehingga dapat menarik perhatian wisatawan yang akan berkunjung ke Pulau Ketawai. 2. Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah Untuk pemkab Bangka Tengah, kami menyarankan untuk berperan aktif dalam perkembangan desa kurau, karena desa ini masih banyak memiliki kekurangan dalam pembangunan dan memiliki potensi yang berlimpah untuk dikembangkan. Contohnya kerajinan dari lidi, pembangunan sekolah, air bersih dan pemukiman yang kumuh. 3. Mahasiswa a. Bagi Mahasiswa-mahasiswi KKN UBB selanjutnya di desa Kurau harus memberikan peninggalan yang lebih daripada yang sebelumnya.

b. Tetap melanjutkan kegiatan tahunan di desa Kurau yaitu perayaan HUT-RI. UCAPAN TERIMAKASIH Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Kurau Barat ini, tentunya tidak terlepas dari peranan berbagai pihak, untuk itu penulis mengapresiasikan dan mengucapkan terimakasih yang sebesarnya kepada: 1. Bapak Matang selaku Kepala Desa Kurau Barat 2. LPPM UBB khususnya panitia KKN Tematik XI atas kerja samanya. 3. Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah 4. Dinas Pariwisata Kabupaten Bangka Tengah 5. Dinas Perindustrian, Perdagagan, Koperasi dan UKM Kabupaten Bangka Tengah. 6. PKK desa Kurau Barat 7. DPD dan Karang Taruna Kurau Barat 8. Mahasiswa/i KKN Tematik XI UBB desa Kurau Barat atas kerja keras, kekeluargaan dan semangat untuk mensuskseska program KKN 9. Masyarakat desa Kurau Barat atas menerima kami sebagai keluarga untuk menjalankan semua program KKN. DAFTAR PUSTAKA Australian National Ecoutourism Strategy, 1994 KepmenParpostelNo.KM.98/PW.102/MPP T-1987 tentang Ketentuan Usaha Obyek Wisata. http;//berita wisata tanggal 21 Oktober 1997 memberikan batasan tentang ekowisata http;//bangkapos.com http;//bangkatengah.go.id UU no.4 Tahun 1982 tentang Ketentuanketentuan Pokok Lingkungan Hidup