BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Massa Bangunan Konsep massa bangunan di ambil dari axis terhadap site di Tapak dan lingkungan sekitar. 1. Letak site yang berdempetan dengan kawasan candi prambanan sangat menguntungkan dan di tujukan juga untuk melengkapi fasilitas penunjang wisata candi prambanan 2. Kepercayaaan masyarakat Jawa kuno yang menganggap gunung merapi merupakan sumber daya alam terbesar dan melambangkan kebesaran sang pencipta pada saat itu. Letak site tapak juga dapat ikut berperan terhadap keberadaan gunung merapi (sesuai garis aksis), dan posisi site juga terkena garis aksis horizontal dari candi prambanan yang dapat memiliki keuntungan sebagai view terbaik. Gambar 58 : Axis terhadap site kawasan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 113
Jika ditarik garis aksis dari Candi Prambanan, maka garis aksis mengenai simpul tapak bagian utara dan jika pertemuan dengan garis vertikal maka keberadaan tapak bertemu dengan sumbu garis Gunung Berapi. Jadi pada tapak mendapatkan dua garis aksis vertikal dan horizontal dan menjadikan sudut utara sebagai view termahal diantara bagian lainnya. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 114
Gambar 59 : BLOK PLAN Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 115
Gambar 60 : LANTAI DASAR Gambar 61: LANTAI DUA Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 116
Gambar 62 : DENAH LANTAI TIGA Gambar 63: DENAH LANTAI EMPAT Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 117
Gambar 64: Esterior Konvensi Gambar 65: Exterior Hotel Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 118
4.2 Konsep Struktur Struktur yang digunakan pada bangunan hotel dan konvensi ini adalah struktur kolom dan balok. Struktur kolom, dan slab lantai menggunakan beton sesuai standar SNI. Untuk struktur atap menggunakan struktur atap baja. Struktur atap konvensi menggunakan baja Chanel dan struktur atap hotel menggunakan baja double siku. Struktur atap konvensi menggunakan baja chanel karena konvensi merupakan bentang lebar dan baja chanel cenderung lebih ringan. 4.3 Konsep Utilitas 4.3.1 Sistem Pemipaan Konsep Sistem Jaringan Air Bersih Konsep yang dipakai pada jaringan sistem air bersih adalah sistem down-feed. Dalam system down-feed, air ditampung terlebih dahulu di ground tank, kemudian dipompakan ke tangki atas (upper tank) yang biasanya dipasang di lantai tertinggi bangunan. Sumber air bersih pada Hotel dan Konvensi berasal dari dua sumber yaitu PDAM dan sumur. Gambar 66 Skema system jaringan Air Bersih Konsep Sistem Jaringan Air Kotor Sistem jaringan air kotor pada perancangan Hotel dan Konvensi ditunjukkan pada skema berikut ini. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 119
Gambar 67 Skema system jaringan Air Kotor 4.3.2 Sistem Energi Listrik Terdapat dua sumber energi listrik, yaitu : 1. PLN 2. Sumber tenaga listrik mandiri (tenaga diesel / Genset) Generator ini prinsip kerjanya dengan menggunakan tenaga penggerak dan mesin diesel dengan bahan bakar solar. Gambar 68 Skema Jaringan Listrik Pada perancangan Hotel dan Konvensi pasokan listrik dari trafo masuk ke dalam bangunan melalui kabel bawah tanah. Distribusi ke dalam bangunan diletakkan di atas plafond. Pada saat terjadi pemadaman listrik PLN, genset akan secara otomatis menyala. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 120
4.3.3 Sistem Pengaman Ruangan Sistem keamanan pada Hotel dan Konvensi dilengkapi dengan detektor logam (metal detector) yang dapat mendeteksi adanya bahan peledak, amunisi, dan senjata api. Di samping itu, untuk memudahkan pemantauan, dipasang jaringan televisi tertutup (CCTV- Closed Circuit Television) pada lokasi yang rawan kejahatan. Dengan adanya peralatan elektronik ini, pemantauan dapat dilakukan selama 24 jam penuh, dan jika terjadi tindak kejahatan, rekaman televisi dapat ditayangkan ulang, lengkap dengan waktu kejadiannya. Gambar 69 Skema Pemantauan CCTV 4.3.4 Sistem Fire Protector Konsep sistem pencegahan dan penanggulangan kondisi darurat pada perancangan Hotel dan Konvensi sangat diperlukan untuk pencegahan dan penanggulangan kondisi darurat. Oleh karena itu diperlukan : Tangga Kebakaran dan Pintu Keluar Sementara untuk mencegah terjadinya bahaya kebakaran diperlukan alat seperti: 1. Alat peringatan (detektor) 2. Hidran dan Selang Kebakaran Hidran Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 121
Hidran ditempatkan pada jarak 35 meter satu dengan yang lainnya, karena panjang selang kebakaran dalam kotak hidran adalah 30 meter, ditambah sekitar 5 meter jarak semprotan air. Hidran atau selang kebakaran harus diletakkan di tempat yang mudah terjangkau dan relatif aman dan pada umumnya diletakkan di dekat pintu darurat. Sprinkler Pada perancangan Hotel dan Konvensi menggunakan jenis sprinkler tabung dengan warna cairan pada kepala tabung berwarna jingga dengan jarak antar sprinkler 2,5 m dan jarak dari dinding sejauh 2,3 m. 4.3.5 Sistem Telekomunikasi Sistem telekomunikasi pada hotel dan konvensi ini berupa PABX, Intercom, Fax, Audio system, dan Internet, terintegrasi melalui ruang konektivitas menuju area pengelola, tata graha, komersial, dan fasilitas. 4.3.6 Sistem Pembuangan Sampah Konsep sistem pembuangan sampah pada perancangan hotel dan konvensi ditunjukkan pada skema berikut ini. Gambar 70 Skema Sistem Pembuangan Sampah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 122