BAB I PENDAHULUAN. Dasar 1945 alinea ke-4 yang berbunyi...untuk membentuk suatu Pemerintah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum baru yaitu Kurikulum Kurikulum 2013 pada proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Dara Lugina, 2013

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

I. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan karya bersama yang berlangsung dalam. suatu pola kehidupan insan tertentu serta pendidikan merupakan tuntutan

I. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hayat. Dengan pendidikan dapat membantu mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Sindy Marcelina, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanan sampai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. pasal 25 ayat 1 menyatakan beban kerja guru mencakup kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN. 1. Kedudukan Subtema Hidup Rukun di Rumah Berdasarkan Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku, hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia juga akan menjadi baik. Pendidikan juga merupakan aspek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. walaupun dalam penyajian di silabus keempat aspek tersebut masih dapat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan Sosial pada siswa di Sekolah Dasar dapat dimulai dengan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup keterampilan membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Di antara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dilakukan secara terencana dalam mewujudkan proses pembelajaran agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penyatuan materi, media, guru, siswa, dan konteks belajar. Proses belajar

I. PENDAHULUAN. Upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa di setiap jenjang

KAJIAN PUSTAKAN. yang mereka dapat dan kegiatan yang mereka lakukan. Menurut Hamalik (2001:

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup manusia dan memiliki peranan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yaitu saling pengaruh antara pendidik dan peserta didik. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan guru secara sadar dan dengan sistematis serta berpedoman pada

I. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neni Trisiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas yang berupaya untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran yang sampai saat ini masih dianggap sulit oleh siswa,

I. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. PKn SD tidak saja menanamkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, namun juga

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. baca-tulis bangsa Indonesia. Budaya baca-tulis di Indonesia masih kurang

BAB I PENDAHULUAN. pertama dan utama adalah pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi yang

I. PENDAHULUAN. berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran di sekolah dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. dalam bahasa Inggris yaitu natural science, artinya Ilmu Pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yeni Febrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan matematika yang kuat sejak dini (BNSP, 2007).

I. PENDAHULUAN. disusun oleh satuan pendidikan. Dengan mengacu kepada Standar Isi dan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu negara terletak pada kemajuan pendidikan yang diterapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 pasal 3, menegaskan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk berkembangnya potensi

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Pendidikan Dasar (SD dan SLP) dan Pendidikan Menengah

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan atau mewujudkan pendidikan nasional yaitu menurut Undangundang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu interaksi manusia antara pendidik/guru dengan anak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dasar merupakan peranan penting dalam usaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. datang. Pendidikan juga merupakan suatu proses dalam rangka memengaruhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Winkel, belajar adalah semua aktivitas mental atau. perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman. Menurut Ernest R.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, orang tua, maupun masyarakat, karena pembelajaran matematika di

BAB 1 PENDAHULUAN. depan suatu bangsa karena kualitas suatu bangsa sangat ditentukan oleh faktor

BAB I PENDAHULUAN. segi kepribadian, pengetahuan, kemampuan maupun tanggung jawabnya. dalam yaitu dari diri manusia itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Permendikbud No. 67 tahun 2013, kurikulum 2013 dirancang

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ai Nunung Muflihah,2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting bagi setiap manusia untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. jalan. Hal tersebut menunjukkan bahwa bilangan Romawi penting untuk dipelajari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. warga negara yang menguasai pengetahuan (knowladge), keterampilan (skill),

II. TINJAUAN PUSTAKA. menjalankan pembelajaran di kelas. Ngalimun (2013: 28) mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mengembangkan berbagai ragam potensi anak didik,

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu yang sangat penting dalam kehidupan kita karena dengan Matematika kita bisa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan Indonesia terdapat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 yang berbunyi...untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial... Dalam dunia pendidikan adapun cita-cita yang hendak dicapai yaitu menjadikan warga negara Indonesia yang cerdas dalam IMTAK dan IPTEK. Selain itu, cita-cita yang hendak dicapai yaitu mengamalkan setiap sila dalam Pancasila melalui penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu. Dengan bahasa Indonesia setiap individu yang berasal dari suku bangsa yang berbeda dapat berkomunikasi dengan baik dan mempererat tali persaudaraan. Sehingga wajib bagi setiap warga negara Indonesia dapat menguasai dan memahami bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, siswa belajar mengenai cara menulis bahasa Indonesia yang benar sesuai dengan ejaan yang disempurnakan, cara membaca yang benar, cara mendengarkan dan menyimak dengan benar, serta 1

2 bagaimana seharusnya siswa berbicara bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Pengembangan siswa dalam bidang bahasa Indonesia menjadi salah satu kunci keberhasilan peningkatan kemampuan untuk menyesuaikan dan untuk kepentingan pribadi dan lingkungan, siswa perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan berupa kompetensi yang memadai agar dapat berperan aktif. Kurikulum bahasa Indonesia menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses. Oleh karena itu, kurikulum bahasa Indonesia lebih menekankan agar siswa menjadi pembelajar aktif dan luwes pemahaman. Berdasarkan hasil evaluasi siswa dalam subtema hidup rukun di rumah pada siswa kelas II SDN Sukajaya Kecamatan Lembang menunjukkan hasil evaluasi siswa pada pertemuan pertama sangat rendah, tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran yang disampaikan juga sangat rendah, hal tersebut dapat dilihat dari 43 siswa, mulai yang diperoleh siswa yang mencapai tingkat penguasaan 60%. Hasil dari pengamatan siswa yang aktif menjawab pertanyaan hanya 7 orang dari 43 siswa. Hal ini terjadi karena siswa kurang dalam menyimak pembelajaran yang diberikan, kurangnya rasa ingin tahu siswa mengenai materi yang akan disampaikan, rendahnya semangat siswa dalam mengikuti mata pelajaran bahasa Indonesia, dan jumlah siswa yang banyak dalam satu kelas. Hal ini berkaitan dengan motivasi dalam diri siswa. Sehingga hal tersebut berdampak pada hasil belajar yang didapatkan siswa. Berdasarkan permasalahan tersebut, hal-hal yang harus dilakukan oleh guru adalah membangun rasa ingin tahu, percaya diri dan kemandirian siswa atau

3 dalam hal ini adalah menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar bahasa Indonesia. Salah satu model pembelajaran yang tepat untuk permasalahan tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division. Dalam student team achievement division siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok secara heterogen yang ditentukan oleh guru kemudian guru memberikan tugas untuk masing-masing kelompok yang kemudian hasil diskusi akan dipresentasikan oleh setiap kelompok. Hal ini sesuai dengan pendapat Slavin dalam Majid (2015: 184) yang mengemukakan Student team achievement division merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model paling baik untuk tahap permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Pendekatan kooperatif yaitu pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok yang mendorong siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Kelebihan dari student team achievement division menurut Ibrahim dalam Majid (2015: 188) di antaranya: 1. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa lain. 2. Siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan. 3. Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif. 4. Setiap siswa dapat saling mengisi satu sama lain. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian tindakan kelas berjudul Penggunaan Model Pembelajaran Student Team Achievement Division untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas II SD dalam Menulis Kegiatan Sehari-hari pada Subtema Hidup Rukun di Rumah

4 (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas II Semester I SDN Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran 2016/2017). B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, selanjutnya penulis mengidentifikasi beberapa masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1. Rendahnya motivasi belajar siswa. Hal ini disebabkan guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa lain. 2. Rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini disebabkankan siswa tidak dapat menguasai pelajaran yang disampaikan. 3. Pelaksanaan pembelajaran terpusat pada guru (teacher centered). 4. Tidak tepatnya penerapan metode pembelajaran oleh guru dengan materi pelajaran yang dibahas. Permasalahan di atas merupakan penyebab dari menurunnya motivasi dan hasil belajar siswa kelas II SDN Sukajaya. Oleh karena itu, guru harus menentukan model dan metode pembelajaran yang tepat, menarik, dan menyenangkan. Salah satunya dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan dilaksanakannya penelitian diharapkan permasalahan pada siswa kelas II SDN Sukajaya di atas dapat terselesaikan. C. Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka penulis merumuskan permasalahan pada siswa kelas II SDN Sukajaya Kecamatan

5 Lembang Kabupaten Bandung Barat pada subtema Hidup Rukun di Rumah menjadi dua bagian yaitu secara umum dan secara khusus sebagai berikut: a. Secara umum Mampukah penulis menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas II SD dalam menulis kegiatan sehari-hari pada subtema Hidup Rukun di Rumah? b. Secara khusus 1) Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas II SDN Sukajaya sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division? 2) Bagaimanakah motivasi siswa kelas II SDN Sukajaya selama mengikuti pembelajaran menulis kegiatan sehari-hari dalam subtema Hidup Rukun di Rumah dengan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division? 3) Efektifkah model pembelajaran kooperatif tipe student team acheivement division meningkatkan motivasi belajar siswa kelas II SDN Sukajaya dalam menulis kegiatan sehari-hari pada subtema Hidup Rukun di Rumah? 4) Efektifkah model pembelajaran kooperatif tipe student team acheivement division meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDN Sukajaya dalam menulis kegiatan sehari-hari pada subtema Hidup Rukun di Rumah? Rumusan masalah di atas merupakan faktor yang mendorong penulis melakukan PTK pada siswa kelas II SDN Sukajaya dalam menulis kegiatan sehari-hari pada subtema Hidup Rukun di Rumah dengan tujuan untuk mengetahui efektif atau tidaknya model pembelajaran kooperatif tipe student

6 team achievement division dalam mengatasi permasalahan yang ada pada siswa kelas II SDN Sukajaya. 2. Pembatasan Masalah Berdasarkan pada identifikasi masalah dan rumusan masalah secara umum dan secara khusus, maka penulis membatasi masalah pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division pada siswa kelas II semester I SDN Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat pada subtema Hidup Rukun di Rumah sebagai berikut. a. Menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division pada siswa kelas II SDN Sukajaya pada subtema Hidup Rukun di Rumah dipembelajaran 1 pada muatan bahasa Indonesia, khususnya dalam menulis kegiatan sehari-hari. b. Peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelas II SDN Sukajaya dalam menulis kegiatan sehari-hari pada subtema Hidup Rukun di Rumah. Dengan adanya pembatasan masalah di atas, penulis memiliki harapan dalam pelaksanaan PTK penulis dapat mengatasi permasalahan pada siswa kelas II SDN Sukajaya dalam menulis kegiatan sehari-hari pada subtema Hidup Rukun di Rumah. D. Tujuan Berkaitan dengan permasalahan pada siswa kelas II semester 1 SDN Sukajaya pada subtema hidup rukun di rumah, maka penelitian ini memiliki tujuan secara umum dan tujuan secara khusus sebagai berikut:

7 1. Secara umum Mengetahui hasil dari penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam menulis kegiatan sehari-hari pada subtema Hidup Rukun di Rumah pada siswa kelas II semester I SDN Sukajaya kecamatan Lembang kabupaten Bandung Barat. 2. Secara khusus a. Mendeskripsikan hasil belajar siswa kelas II semester 1 SDN Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division dalam menulis kegiatan sehari-hari pada subtema Hidup Rukun di Rumah. b. Mendeskripsikan motivasi belajar siswa kelas II SDN Sukajaya selama mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division. c. Mendeskripsikan proses penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division pada siswa kelas II SDN Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. d. Mengetahui keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe student team acheivement division dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas II SDN Sukajaya dalam menulis kegiatan sehari-hari pada subtema Hidup Rukun di Rumah. e. Mengetahui keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe student team acheivement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDN

8 Sukajaya dalam menulis kegiatan sehari-hari pada subtema Hidup Rukun di Rumah. Tujuan umum dan tujuan khusus dari penelitian ini merupakan faktor yang mendorong penulis dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas dalam menulis kegiatan sehari-hari pada subtema Hidup Rukun di Rumah pada siswa kelas II semester I SDN Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division. E. Manfaat Pada dasarnya hasil Penelitian ini memiliki manfaat berupa informasi baru mengenai kemajuan prestasi belajar siswa dan bertambahnya wawasan guru dalam mengelola pembelajaran ke arah yang lebih baik dalam subtema Hidup Rukun di Rumah di kelas II dengan menerapkan model pembelajaran student team achievement division. Penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru, siswa, sekolah maupun penulis itu sendiri, manfaat tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Secara umum Berdasarkan rumusan masalah di atas, secara umum manfaat dari penelitian ini adalah dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division, diharapkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam menulis kegiatan sehari-hari pada subtema Hidup Rukun di Rumah pada siswa kelas II semester I SDN Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat meningkat.

9 2. Secara khusus a. Bagi Guru 1) Guru mampu menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division pada siswa kelas II semester I SDN Sukajaya. 2) Guru mampu menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam menulis kegiatan sehari-hari pada subtema Hidup Rukun di Rumah pada siswa kelas II semester I SDN Sukajaya. 3) Guru mampu meningkatkan motivasi belajar siswa dalam menulis kegiatan sehari-hari pada subtema Hidup Rukun di Rumah pada siswa kelas II semester I SDN Sukajaya. 4) Guru mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis kegiatan seharihari pada subtema Hidup Rukun di Rumah pada siswa kelas II semester I SDN Sukajaya. b. Bagi Siswa 1) Siswa kelas II mampu meningkatkan motivasi belajar dalam menulis kegiatan sehari-hari pada subtema Hidup Rukun di Rumah. 2) Siswa kelas II mampu meningkatkan hasil belajar dalam menulis kegiatan sehari-hari pada subtema Hidup Rukun di Rumah. c. Bagi Sekolah Meningkatnya kualitas sekolah melalui peningkatan kompetensi guru dan peningkatan motivasi belajar siswa sehingga mutu lulusan dari sekolah tersebut meningkat.

10 d. Bagi Penulis 1) Menambah pengalaman dalam berproses. 2) Dapat memberi gambaran pada pihak lain yang akan melaksanakan penelitian sejenis. Manfaat secara umum dan secara khusus dalam penelitian ini merupakan harapan penulis setelah melaksanakan penelitian penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division dalam menulis kegiatan seharihari pada subtema Hidup Rukun di Rumah pada siswa kelas II semester I SDN Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. F. Definisi Operasional Untuk menghindari terjadinya salah pengertian terhadap istilah-istilah yang terdapat dalam variabel penelitian tindakan kelas pada subtema hidup rukun di rumah pada siswa kelas II semester I SDN Sukajaya ini, maka istilah-istilah tersebut kemudian didefinisikan penulis sebagai berikut : 1. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok secara heterogen yang mendorong siswa untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan dari pembelajaran. 2. STAD adalah salah satu tipe model pembelajaran dari model pembelajaran kooperatif yang mengutamakan kerja sama siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran melalui diskusi kelompok. 3. Meningkatkan adalah mempertinggi skala pencapaian siswa dalam bidang tertentu yang telah ditetapkan untuk menuju hasil terbaik siswa pada suatu bidang.

11 4. Motivasi adalah energi aktif yang terdapat dalam tubuh seseorang yang mendorong untuk melakukan suatu perubahan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dan untuk mencapai suatu kepuasan pada diri. 5. Hasil belajar adalah suatu pencapaian yang diperoleh individu dari usaha belajarnya untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam belajar. 6. Menulis adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan lambang-lambang bahasa untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain yang dilakukan dengan menggunakan bahasa tulisan. G. Struktur Organisasi Struktur organisasi dalam skripsi ini terdiri dari bab I pendahuluan, bab II kajian teoretis dan kerangka pemikiran, bab III metode penelitian, bab IV hasil penelitian dan pembahasan, dan bab V simpulan dan saran. Gambaran mengenai keseluruhan isi dan pembahasan dapat dijelaskan dalam sistematika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan. Bagian pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang melakukan penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan dan pembatasan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan struktur organisasi. Bab II Kajian Teoretis dan Kerangka Pemikiran. Bagian ini membahas mengenai kajian teoretis dari kedudukan subtema hidup rukun di rumah berdasarkan kurikulum 2013 pada kelas II semester I Sekolah Dasar, materi, pendekatan, metode, strategi, dan model pembelajaran. Setelah

12 kajian teoretis, bab II berlanjut pada penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, asumsi dan hipotesis. Bab III Metode Penelitian. Pada bab ini membahas mengenai komponen dari metode penelitian yaitu setting penelitian (tempat penelitian), subjek penelitian, metode penelitian, desain penelitian, tahapan pelaksanaan PTK, rancangan pengumpulan data, pengembangan instrumen penelitian, rancangan analisis data, dan indikator keberhasilan (proses dan output). Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini membahas mengenai deskripsi hasil dan temuan penelitian serta pembahasan penelitian. Bab V Simpulan dan Saran. Bagian ini membahas mengenai penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Struktur organisasi di atas merupakan gambaran mengenai keseluruhan isi dan pembahasan dalam skripsi yang dibuat oleh penulis. Isi dan pembahasan dalam skripsi ini berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis pada siswa kelas II SDN Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

13