BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Majid (1997:2) dalam Syihabuddin (2002:1) mengatakan bahwa suatu kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur an merupakan suatu. memahami, mengamalkan dan mengajarkan kitab suci Al-Qur an kepada

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan segala aktivitas hidup manusia. Seperti penelitian, penyuluhan,

BAB I PENDAHULUAN. mengandung banyak pengetahuan didalamnya. Tidak jarang ditemui kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

TELAAH IHWAL KARAKTERISTIK PENERJEMAHAN NAS KEAGAMAAN *) Oleh Syihabuddin PPs Universitas Pendidikan Indonesia

UMMI> DALAM AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. dengan petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan dan konsep-konsep, baik

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan kalimat tersebut juga harus memperhatikan susunan kata

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia. Adanya komunikasi mengisyaratkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antara individu dengan lingkungannya. Secara umum, bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2005), hlm. 23. Penerbit Diponegoro, 2008), hlm Ahsin W., Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur an, (Jakarta: Bumi

BAB I PENDAHULUAN. dalam wujud bunyi itu (Muhammad, 2011:48). Bahasa merupakan unsur

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

TELAAH IHWAL HUKUM MENERJEMAHKAN NAS KEAGAMAAN DILIHAT DARI TEORI MENERJEMAH. Oleh Syihabuddin

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik, karena sebagian besar pelajaran disekolah adalah mengingat.

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Sarana yang paling utama untuk berkomunikasi adalah bahasa. disampaikan pada anggota masyarakat lain.

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

ANALISIS PROSEDUR TRANSFER DALAM TERJEMAHAN SURAH AL-BAQARAH PADA SYAMIL AL-QUR`AN

GAYA BAHASA PERUMPAMAAN PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAT MADANIYYAH: LAJNAH PENTASHIH MUSHAF AL QURAN DEPAG RI

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Arab dipilih Allah SWT sebagai bahasa Al-Qur'an, hal ini dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. agama, yaitu bahasa Arab. Oleh karena itu Bahasa Arab sangat penting bagi umat Islam,

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Agar tujuan itu dapat direalisasikan oleh manusia, maka

BAB I PENDAHULUAN. pembaca atau penulis harus menggunakan kalimat secara baik pula. Kalimat

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm

BAB V PENUTUP. 1. Metode yang dipergunakan dan yang dipilih dari penafsiran al-ṭabari dan al-

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. Segala puji bagi Allah Swt. yang mengatur dan memelihara segala sesuatu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah agama yang

PEMAKAI BUSANA MUSLIMAH DAN AKHLAK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 GUNUNG TERANG TULANG BAWANG BARAT TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana

BAB I PENDAHULUAN. Surat al-baqarah ayat 2 yang artinya: Kitab (al-quran) ini tidak ada keraguan. padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

ḥ așalat bitarkībi ba ḍ ihā ma a ba ḍ in min i rābin wa binā`in wa mā yatba uhumā/ BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Wirjosoedarmono dalam Husain Junus dan Arifin Banasuru, 1996: 14).

BAB I PENDAHULUAN. hidup, lahir dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roswilda Hadianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dipahami, sehingga terjadi integrasi antarsesama. manusia, bahasa juga digunakan oleh Allah Swt. untuk menyampaikan ajaran-

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN. orang yang tidak hadir dalam tempat terjadinya pembicaraan. Dalam hal kegiatan

BAB I PENDAHULUAN والله اخرجكم من بطون امهاتكم لا تعلمون شيي ا و جعل لكم السمع والابصار والافي دة لعلكم تشكرون. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

KALAM INSYA THALABI DALAM AL-QUR AN SURAT YUNUS (STUDI ANALISIS BALAGHAH) ARTIKEL. Oleh: DAHLIANI RETNO INDAH PURWANTI NIM: I1A213002

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut:

Pengantar Ulumul Quran. (Realitas Al-Quran)

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. perhatian; motivasi; keaktifan siswa; mengalami sendiri; pengulangan; materi

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan wahyu Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi

BAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan

, 2015 MODEL PENDIDIKAN ISLAM BAGI LANSIA DI DAARUT TAUHIID BANDUNG

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat manusia seperti yang disebutkan dalam Al-Qur an, Sesungguhnya

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN SOLUSINYA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

ZAKAT NABI-NABI TERDAHULU DALAM AL-QUR AN (Telaah Historis Syari at Zakat)

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa

PEDOMAN TRANSLITERASI

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

تماسك : درجة التجاذب بين عنصرين لغويين في جملة واحدة

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam adalah salah satu dari empat kitab

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Saat ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abudin Nata, Al-Qur an dan Hadits, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm.55-56

Fitrah itu ada lima : khitan, mencukur bulu di sekitar kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak. ( HR.Bukhari dan Muslim)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah alat terpenting bagi manusia, dilihat dari fungsinya bahasa adalah alat komunikasi dan penghubung dalam pergaulan manusia sehari-hari, baik individu dengan individu, individu dengan masyarakat dan masyarakat dengan bangsa tertentu (Tayar Yusuf dan Saeful Anwar, 1997:187). Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri (Daryanto, 1998:51). Menurut Gulayaini (2007:7) Bahasa adalah : / Allugatu: alfāẓun yu abbiru bihā kullu qaumin an maqāṣidihim/ Bahasa: lafal yang digunakan oleh setiap orang (kaum), dalam menyampaikan maksud atau kehendak mereka. Menurut Keraf dalam Hassan (2001: 13) Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat, berupa lambang bunyi, lambang suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi baik di Negara-negara Arab maupun di dunia Interasional. Bahasa Arab termasuk rumpun bahasa Smit yaitu bahasa yang dipakai oleh bangsa-bangsa yang bermukim di sekitar Sungai Tigris dan Furat, dataran Syria dan Jazirah Arabia (Timur Tengah) dan bahasa ini menjadi berkembang dengan pesatnya setelah Islam (agama yang dibawa nabi Muhammad saw) datang dan menjadikannya sebagai bahasa kitab sucinya (Al-Qur`an). (Abdul Muin, 2004:vii). Bahasa Arab tak ubahnya seperti bahasa-bahasa lain di dunia. Tujuan mempelajarinya minimal ada dua alasan, pertama untuk alat komunikasi, yang harus dipelajari bila kita ingin bergaul dengan pemakai bahasa tersebut, kedua karena bahasa Arab merupakan bahasa agama

yang mengharuskan pemeluknya mempelajarinya minimal untuk kesempurnaan amal ibadahnya. (Abdul Muin, 2004:vii). Al-Qur`an dan Hadits-hadits nabi yang berdialek quraisy dianggap sebagai contoh bahasa Arab yang sempurna, dan kedua pokok ajaran Islam itu ditulis dengan bahasa Arab. Oleh karena itu bagi siapa yang ingin mempelajari, memahami, serta menggali ajaran Islam haruslah mempelajari bahasa Arab. (Abdul Muin, 2004 : 23). Cara untuk mempelajari, memahami serta mendalami hukum (ajaran) Islam pada dasarnya dapat dilakukan dengan mempelajari bahasa Arab. Cara lain dapat dilakukan melalui hasil terjemahan-terjemahan yang diproduksi oleh para ahli terjemah yang disponsori oleh Penerbit ataupun Lembaga tertentu. Kata penerjemahan mengandung pengertian proses alih pesan, sedangkan kata terjemahan artinya hasil dari suatu penerjemahan (M. Rudolf Nababan, 2003:18). Suhendra Yusuf (1994:8) menyatakan terjemah diartikan sebagai semua kegiatan manusia dalam mengalihkan seperangkat informasi atau pesan dari informasi asal ke informasi sasaran. Muhammad Ali Al Khuli (1982:291) mengatakan bahwa /At-tarjamatu : taḥwīlu naṣṣin au jumlatin au kalimatin fī lugatin ila mā yunāẓiruha fī lugati ukhra/ Penerjemahan adalah proses perubahan (pengalihan) teks, kalimat, kata dari satu bahasa (bahasa sumber) ke dalam padanannya pada bahasa lain (bahasa penerima). Widyamartama (1989:11) mengatakan bahwa penerjemahan adalah memindahkan suatu amanat dari bahasa sumber ke dalam bahasa penerima (sasaran) dengan cara, pertama-tama mengungkapkan maknanya dan kedua mengungkapkan gaya bahasanya. Mauritas D.S (1999:2) berpandangan bahwa penerjemahan adalah mengalihkan makna yang terdapat dalam bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan bentuk yang sewajar mungkin menurut aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa sasaran.

Dari definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa penerjemahan adalah usaha memindahkan pesan atau amanat dari teks bahasa sumber (dalam konteks ini bahasa Arab), ke dalam bahasa penerima (dalam konteks ini bahasa Indonesia), dengan padanan yang paling dekat dan wajar dari segi arti dan gaya bahasa. Setiap proses penerjemahan memiliki tujuan, adapun tujuan penerjemahan sebagai berikut ; 1. Untuk menyampaikan berita, informasi dan pesan dalam bentuk bahasa penerima. akan tetapi, dalam menyampaikan berita melalui bahasa penerima, diperlukan beberapa penyesuaian tata bahasa dan perbendaharaan kata. 2. Untuk menghasilkan suatu karya terjemahan dari bahasa sumber dengan membawa makna yang sama pada bahasa penerima. 3. Untuk menyebarkan ilmu pengetahuan. ( E.Sadtono,1985 : 9). Penerjemahan merupakan proses pengungkapan makna bahasa sumber ke dalam bahasa penerima. proses ini dilakukan dengan tiga tahap utama: memahami makna nas sumber, mengungkapkan pemahaman tersebut di dalam nas penerima, dan menyusun kembali hasil pengungkapan tersebut agar sesuai dengan karakteristik nas penerima. Pengungkapan pemahaman dalam proses penerjemahan merupakan tahap paling penting. Pada tahap ini penerjemah menggunakan Metode, Prosedur dan Teknik penerjemahan. Metode merupakan cara penerjemahan yang digunakan untuk mengalihkan makna yang terkandung dalam suatu nas sebagai wacana yang lengkap. Sementara itu, prosedur dipandang sebagai cara penerjemahan yang digunakan untuk mengalihkan makna yang terdapat dalam suatu kalimat dan unit-unit terjemahan yang lebih kecil (frase, kata) yang merupakan bagian dari wacana itu. Adapun teknik merupakan cara penerjemahan yang digunakan untuk mengalihkan makna yang terdapat di dalam unsur-unsur sintaktis yang merupakan bagian tak terpisahkan dari sebuah kalimat (Syihabuddin, 2002:201). Karena objek prosedur adalah kalimat, frase, kata dan semuanya itu sangat banyak jenisnya dan variatif, maka tidaklah heran jika prosedur penerjemahan pun sangat banyak dan variatif (Syihabuddin, 2002:67). Dalam teori terjemahan terdapat banyak prosedur. Namun

prosedur penerjemahan yang paling pokok dan inti ialah Prosedur Transposisi, Prosedur Ekuivalensi, dan Prosedur Transfer (Syihabuddin, 2002:203). Dan yang akan penulis bahas dalam penulisan ini adalah Prosedur Transfer. Newmark (1988:85) dalam Syihabuddin (2002:79) mengemukakan bahwa Transposisi merupakan prosedur penerjemahan yang berkenaan dengan perubahan aspek gramatikal dari bahasa sumber ( BS ) ke bahasa penerima ( BP). Catford (1965:94) dalam Syihabuddin (2002:108) memandang Ekuivalensi sebagai ciri situsional yang relevan antara bahasa sumber dan bahasa penerima. Ciri situsional ini dipandang oleh Mouaket (1988:162) sebagai nilai-nilai komunikatif antara bahasa sumber dan bahasa penerima. Prosedur Transfer dipahami sebagai prosedur pengalihan suatu unit linguistik dari bahasa sumber (BS) ke dalam bahasa penerima (BP) dengan menyalin huruf demi huruf atau melakukan transliterasi (Syihabuddin,2002 : 70). Newmark (1988:81) Mendefenisikan istilah Prosedur Transfer sebagai proses pengalihan sebuah kata dari bahasa sumber ke bahasa penerima. Contoh prosedur Transfer :.. /Qul āmannā bi l-lāhi wa mā unzila 'alainā wa mā unzila 'ala ibrāhīma wa isma īla wa ishāqa wa ya'qūba / Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma`il, Ishaq, Ya'qub Pada kata /Ibrāhīma /ditransfer ke bahasa penerima (BP) menjadi Ibrahim. Cara ini memperlihatkan beberapa gejala penyesuaian, yaitu penghilangan vokal panjang [a:] pada huruf /r/ menjadi vokal pendek [a] di dalam BP dan vokal panjang [i:] pada huruf /h/ menjadi vokal pendek [i] di dalam BP, penulisan huruf pertama kata yang ditransfer ke dalam BP dengan huruf kapital, serta penghilangan bunyi /a/ pada huruf /m/ di akhir kata. Ibrahim merupakan nama

salah seorang nabi Allah swt yang bernama lengkap Ibrahim bin azar alias Tarih bin Nahur bin Syarukh bin Raghu bin Falikh bin `Amir bin Syalikh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh ( As- Suyuti II : 142). Pada kata /Ismā īla/ ditransfer menjadi Isma l di dalam BP. Transfer ini memperlihatkan beberapa gejala pennyesuaian berupa penghilangan vokal panjang [a:] pada huruf /m/ menjadi vokal pendek [a] di dalam BP dan vokal panjang [i:] pada huruf /ain/ menjadi vokal pendek [i] di dalam BP, penulisan huruf /ain/ di dalam bahasa penerima menjadi < a> sesuai dengan pedoman transliterasi, dan penulisan huruf pertama kata yang ditransfer ke BP dengan huruf kapital, serta penghilangan bunyi /a/ pada huruf /l/ di akhir kata. Isma il merupakan nama salah seorang nabi Allah swt. Dia adalah putra tertua Ibrahim, yang bersaudara dengan Ishak (al-ashfahani II:138). Sedangkan pada kata /Ishāqa/ ditansfer ke bahasa penerima menjadi Ishaq. Dalam proses ini juga terdapat penyesuaian yaitu penghilangan vokal panjang [a:] pada huruf /h/ menjadi vokal pendek [a] di dalam BP, serta penulisan huruf pertama kata yang ditransfer ke dalam BP dengan huruf kapital, karena ia merupakan nama orang dan pemadanan fonem huruf /q/ ke dalam bahasa Indonesia menjadi /q/ yang sesuai dengan pedoman transliterasi serta penghilangan bunyi /a/ pada huruf /q/ di akhir kata. Ishaq as adalah salah satu nabi Allah swt yang juga putra Ibrahim as. Dia dilahirkan 14 tahun setelah Ismail as dan hidup selama 180 tahun. Kata Ishaq berasal dari bahasa Ibrani (as-suyuthi II:138). Pada kata /ya qūba/ terdapat juga prosedur transfer menjadi Ya qub. Dalam hal ini terjadi pemadanan huruf /q/ ke dalam bahasa penerima menjadi /q/ yang sesuaian dengan pedoman transliterasi, serta gejala penghilangan vokal panjang [u:] pada huruf /q/ menjadi vokal pendek [u] di dalam BP, dan penghilangan bunyi /a/ pada huruf /b/ di akhir kata. Ya qub.." as juga merupakan seorang dari ke-25 nabi-nabi Allah swt yang wajib kita ketahui.... /Inna awwala baytin wuḍi'a linnāsi lallaẓī bi bakkata/ Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah...

Kata /Bakkatu/ merupakan nama klasik untuk Mekah. Mekah dinamai Bakkah, karena Mekah merupakan tempat manusia berdesak-desakan saat tawaf dan Mekah menundukkan kepala orang-orang yang angkuh (Al-Ashfahani:55). Jadi Bakkah merupakan nama geografis yang ditransfer ke bahasa penerima karena tidak ada padanannya. Al-Qur an merupakan media interaksi antara Tuhan dengan hamba-nya (Qardhawi, 1997). Alat yang digunakan dalam berinteraksi adalah tulisan dalam bahasa Arab (dalam hal ini bahasa Arab). Sebagaimana dalam firman-nya yang terjemahannya Sesungguhnya telah Kami turunkan Al-Quran dengan bahasa Arab, supaya kamu memahaminya (QS, Yusuf:2). Syamil Al-Qur an adalah Al-Qur`an terjemahan per-kata yang menampilkan arti setiap kata dalam Al-Qur`an dalam bentuk bahasa Indonesia dan arti kata tersebut diletakkan tepat di bawah kata yang berbahasa Arab. Sebagai fungsinya yaitu Al-Qur`an tarbiyah (pendidikan), maka bagi umat Islam yang belum mengenal ataupun mengetahui bahasa Al-Qur`an, Syamil Al- Qur`an akan membimbing dan mempermudah dalam menguasai, memahami kandungan Al- Qur`an. Syamil Al-Qur`an adalah hasil dari buah kerjasama antara Lajnah Pentashih Mushaf Al- Qur`an Departemen Agama RI dan CV Haekal Media Center dalam penerbitannya. Adapun Surah Al-Baqarah adalah surah ke-2 dari 114 surah yang ada di dalam Kitab suci Al-Qur`an, terdiri dari 286 ayat dan surah ini termasuk jenis surah Madaniyyah, yaitu surah yang diturunkan setelah Rasulullah Saw hijrah ke Madinah. Penulis sangat tertarik untuk mengkaji permasalahan ini, didorong oleh kurangnya referensi bidang penerjemahan, khususnya penerjemahan bahasa Arab ke bahasa Indonesia, padahal dewasa ini bidang ini berkembang pesat sebagaimana terlihat dari banyaknya buku hasil terjemahan. Di samping itu bidang ilmu terjemahan merupakan mata kuliah yang diajarkan di program studi Sastra Arab Fakultas Sastra USU, Dengan demikian penulisan ini disuguhkan untuk para mahasiswa dan masyarakat luas yang memiliki minat dalam bidang penerjemahan untuk dijadikan sebagai batu loncatan dalam meneliti lebih intensif hal yang berkaitan dengan terjemahan. Dan judul ini juga belum pernah dibahas atau diteliti sebelumnya oleh mahasiswa program studi Sastra Arab.

B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian penulis sebelumnya, rumusan masalah pada penulisan ini, yaitu; 1. Bagaimanakah prosedur transfer dalam penerjemahan Surah Al-Baqarah pada Syamil Al-Qur'an. 2. Apakah konsisten prosedur transfer yang diterapkan pada terjemahan surah Al-Baqarah pada Syamil Al-Qur`an. C. Tujuan Penulisan Penulisan ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan prosedur transfer dalam penerjemahan Surah Al-Baqarah pada Syamil Al-Qur`an. 2. Untuk mengetahui sejauh mana konsistennya hasil terjemahan surah Al-Baqarah pada Syamil Al-Qur`an menurut prosedur transfer. D. Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari penulisan ini adalah : 1. Sebagai bahan informasi ilmiah bagi pembaca dan peminat bahasa Arab. 2. Sebagai sumbangan pemikiran dalam upaya peningkatan Ilmu Terjemahan, khususnya dalam Ilmu Terjemahan Arab-Indonesia. 3. Diharapkan mampu menjadi motivasi di kalangan mahasiswa Bahasa Arab untuk lebih jauh meneliti hal yang berkaitan dengan terjemahan. 4. Sebagai salah satu tambahan perbendaharaan kepustakaan di bidang Ilmu Terjemahan. E. Metode Penulisan Metode atau yang disebut juga dengan sistematika kerja dalam penulisan karya ilmiah merupakan satu hal yang tidak bisa diabaikan begitu saja, hal ini bertujuan untuk menciptakan suatu karya ilmiah yang sesuai dengan standarisasi penulisan karya ilmiah.

Purwadarminta (1984:649) menjelaskan bahwa metode adalah cara yang telah teratur dan terfikir baik-baik untuk mencapai suatu jalan atau cara. Metode menyangkut masalah kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran penulisan. Metode yang dipergunakan dalam penulisan ini adalah metode Deskriptif yang objek penulisannya diambil melalui perpustakaan (Library Research). Tahap-tahap pengumpulan data dilakukan sebagai berikut : 1. Melihat terjemahan surah Al-Baqarah pada syamil Al-qur`an. 2. Mencari data-data yang berkaitan dengan terjemahan secara prosedur transfer. 3. Mengumpulkan data-data prosedur transfer. 4. Membaca dan Menganalisa tiap data, pertama dengan melihat dan menganalisa prosedurnya, kedua melihat hasil terjemahan prosedur transfer apakah sudah konsisten.