55 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL ALAT AUDIOMETER Pada bab ini akan menjelaskan tentang pengujian alat audiometer dan analisa hasil yang terdapat pada alat. Pengujian dan analisa hasil tersebut meliputi dua hal, yaitu pengujian frekuensi yang diterima oleh telinga pasien dan pengujian intensitas suara yang dihasilkan oleh alat audiometer ini. 4.1 Metode Pengujian 1. Tujuan Metode pengujian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian Audiometer (selanjutnya disebut DUT) dengan cara membandingkan dengan Audiometer Tester (selanjutnya disebut STANDARD). 2. Ruang Lingkup Metode pengujian ini digunakan untuk melakukan pengujian Audiometer yang mempunyai rentang ukur intensitas db : +60 db s/d +120 db. 3. Peralatan yang digunakan 1. Audiometer Tester merk Larson Davis dengan rentang ukur : Intensitas db : 60 db s/d +142 db. 2. Audio Chamber. 3. Scope meter dengan resolusi 0,01 Hz.
56 4. Thermohygrometer ketelitian 0,1 C, 0,1 % RH. 4. Dokumen acuan 1. Buku pengoperasian alat Audiometer Tester. 2. Spesification for Audiometer BS 5966-1980. 3. Pure Tone Air Conduction, Canadian Standard, Can 3 21074 M 86 4. IEC Mechanical Coupler for the Calibration of Tone Vibrator Hearing a Spesified Contact area and being Applied with a specified static area. 5. Guide to Expression of Uncertainty in Measurement, First Edition 1993, International Organisation for Standardisation, Switzerland. 5. Kondisi lingkungan 1. Suhu ruang : 23 ºC ± 2 ºC 2. Kelembaban relative : 55 % RH ± 10 % RH 6. Prosedur pengujian 1. Pendataan administrasi Lakukan pendataan administrasi meliputi pemilik, alamat, data alat medik, tanggal dan ruangan/lokasi pengujian. 2. Lakukan Pengukuran Kondisi Lingkungan meliputi : Suhu dan Kelembaban lingkungan. Data diambil pada ruang pengujian. pada awal dan pengukuran alat. 3. Pemeriksaan Fisik dan Fungsi alat a. Periksa kondisi fisik dari audiometer meliputi : selungkup alat, tombol knob, display, earphone dan bone conductor. b. Catat kondisi- kondisi tersebut pada lembar kerja. 4. Kinerja a. Pengukuran Sound Pressure Level (db) dan frekuensi. a.1. Hidupkan DUT, tunggu 5 s/d 10 menit untuk pemanasan, a.2. Install STANDARD seperti gambar dibawah ini
57 Gambar 4.1 Alat Audiometer Tester a.3. Pasangkan Microphone STANDARD pada Earphone yang berada di dalam Audio Chamber, hindari noise gangguan masuk ke microphone melalui udara (dengan menutup pintu chamber) maupun yang melalui lantai (dengan memasang peredam getaran/busa di bawah earphone), catat type dan nomor seri earphone DUT. a,4. Jauhkan peralatan yang mempunyai medan magnet dari STANDARD karena medan magnet akan mempengaruhi hasil pengukuran. a,5. Atur DUT pada mode continue, aktifkan earphone yang diuji, berikan sinyal dengan :
58 Pengukuran masing-masing earphone No Frekuensi (Hz) Intensitas (db) 1 125 70 2 250 70 3 500 70 4 1000 70 5 2000 70 6 4000 70 7 6000 70 8 8000 70 a.6. Catat pembacaan pada STANDARD, lakukan pengulangan sebanyak 5 kali pada masing-masing pengukuran. 7. Perhitungan 1. Rata-rata, koreksi, standar deviasi dan ketidakpastian. a. Nilai rata-rata (Mean) n Vi i = 1 V1+ V 2 + V 3... Vn = = n n b. Standar deviasi (Stdv) = ( Vi Mean) n n 1 i= 1 c. Koreksi = Setting pada DUT Penunjukan d. Perhitungan ketidakpastian 1 STANDARD i. Ketidakpastian kemampuan daya ulang pembacaan ( Ua) Ua Stdev = n 1 2 ii. Ketidakpastian kemampuan baca STANDARD ( Ub1)
59 1. Ketidakpastian kemampuan baca STANDARD diestimasi mempunyai semi range a = 0,5 resolusi STANDARD 2. Dengan asumsi distribusi rectangular maka ketidakpastian kemampuan daya baca STANDARD adalah : a Ub 1 = 3 e. Ketidakpastian bentangan ( Uexp) Ketidakpastian baku gabungan ( Uc) DUT adalah : 2 ( Ua Ub1 2 ) Uc = + Dengan asumsi distribusi normal, maka ketidakpastian bentangan (Uexp) dengan cakupan k = 2, sehingga : Uexp = 2 Uc 4.2 Pengujian Alat Audiometer Dengan Audiometer Tester Pada proses ini simulasi alat audiometer akan dibandingkan dengan alat standard yaitu audiometer tester merk Larson davis. Adapun prosedur pengujian seperti telah ditulis di atas. Dari hasil pengujian alat simulasi tersebut diperolah data seperti tabel 4.1 berikut, dengan mengambil sampling pengujian pada tiap tingkatan frekuensi dengan intensitas suara sebesar 70 db.
60 Tabel 4.1 Hasil pengukuran hearing level 1. Hearing level earphone kiri Model earphone : TDH 39P Serial Number : 5584 Setting Data Pengukuran Frekuensi Intensitas Hearing Level (db) Hertz db 1 2 3 4 5 125 70 61,2 60,9 61,3 60,8 60,9 250 70 63,7 63,6 63,9 63,8 63,9 500 70 65,3 65,3 65,4 65,4 65,3 1000 70 67,0 67,1 67,0 67,0 67,0 2000 70 67,3 67,2 67,3 67,2 67,2 4000 70 69,8 70,0 70,0 70,0 69,8 6000 70 73,8 73,9 73,8 73,7 73,8 8000 70 76,3 76,7 76,6 76,6 76,6 2. Hearing level earphone kanan Model earphone : TDH 39P Serial Number : 5502 Setting Data Pengukuran Frekuensi Intensitas Hearing Level (db) Hertz db 1 2 3 4 5 125 70 63,2 63,2 63,2 63,2 63,3 250 70 66,4 66,3 66,4 66,4 66,4 500 70 68,2 68,2 68,2 68,2 68,2 1000 70 69,9 69,6 69,6 69,5 69,5 2000 70 68,9 68,9 68,7 68,7 68,9 4000 70 71,3 71,3 71,4 71,5 71,3 6000 70 76,0 75,5 76,0 75,9 76,0 8000 70 72,8 73,0 72,8 72,4 72,8
61 Dari data di atas kemudian dihitung hasil rata-rata, kemampuan daya baca ulang alat (repeatability), nilai penyimpangan (deviasi) dan ketidakpastian pengukuran simulasi alat audiometer. Seperti terlihat pada tabel 4.2. dibawah ini. Tabel 4.2 Pengolahan data dan analisa hasil pengukuran hearing level 1. Hearing level earphone kiri Ketidak Pastian Pengolahan Data Repeat Larson Davis Gabungan Mean Deviasi Stdev Ua Ub1 Uc 61,0-12,8% 0,2 0,11 0,03 0,2 63,8-8,9% 0,1 0,07 0,03 0,1 65,3-6,7% 0,1 0,03 0,03 0,1 67,0-4,3% 0,0 0,02 0,03 0,1 67,2-3,9% 0,1 0,03 0,03 0,1 69,9-0,1% 0,1 0,05 0,03 0,1 73,8 5,4% 0,1 0,04 0,03 0,1 76,6 9,4% 0,2 0,08 0,03 0,2 2. Hearing level earphone kanan Ketidak Pastian Pengolahan Data Repeat Larson Davis Gabungan Mean Deviasi Stdev Ua Ub1 Uc 63,2-9,7% 0,0 0,02 0,03 0,1 66,4-5,2% 0,0 0,02 0,03 0,1 68,2-2,6% 0,0 0,00 0,03 0,1 69,6-0,5% 0,2 0,08 0,03 0,2 68,8-1,7% 0,1 0,05 0,03 0,1 71,4 1,9% 0,1 0,04 0,03 0,1 75,9 8,4% 0,2 0,11 0,03 0,2 72,8 3,9% 0,2 0,11 0,03 0,2
62 Demikian halnya dengan pengukuran frekuensi, diukur pada masingmasing step frekuensi dengan intensitas suara sebesar 80 db. Dan hasil pengukuran seperti tercantum pada table 4.3. di bawah ini. Tabel 4.3 Hasil pengukuran frekuensi 1. Frekuensi earphone kiri Setting Data Pengukuran Frekuensi Intensitas Frekuensi (Hertz) Hertz db 1 2 3 4 5 125 80 125,0 125,0 125,0 125,0 125,0 250 80 250,0 250,0 250,0 250,0 250,0 500 80 534,0 534,0 534,0 534,0 534,0 1000 80 973,3 973,3 973,3 973,7 973,7 2000 80 1892,0 1891,0 1892,0 1891,0 1891,0 4000 80 3584,0 3585,0 3589,0 3585,0 3589,0 6000 80 5210,0 5210,0 5200,0 5210,0 5210,0 8000 80 6510,0 6490,0 6510,0 6490,0 6510,0 2. Frekuensi earphone kanan Setting Data Pengukuran Frekuensi Intensitas Frekuensi (Hertz) Hertz db 1 2 3 4 5 125 80 125,0 125,0 125,0 125,0 125,0 250 80 250,0 250,0 250,0 250,0 250,0 500 80 534,0 534,0 534,0 534,0 534,0 1000 80 972,9 973,2 973,3 973,9 973,2 2000 80 1891,0 1891,0 1891,0 1892,0 1893,0 4000 80 3584,0 3585,0 3585,0 3589,0 3585,0 6000 80 5210,0 5200,0 5210,0 5200,0 5210,0 8000 80 6510,0 6490,0 6510,0 6490,0 6490,0
63 Tabel 4.4 Pengolahan data dan analisa hasil pengukuran Frekuensi 1. Frekuensi earphone kiri Ketidak Pastian Pengolahan Data Repeat Larson Davis Gabungan Mean Deviasi Stdev Ua Ub1 Uc 125,0 0,0% 0,0 0,00 0,03 0,1 250,0 0,0% 0,0 0,00 0,03 0,1 534,0 6,8% 0,0 0,00 0,03 0,1 973,5-2,7% 0,2 0,22 0,03 0,4 1891,4-5,4% 0,5 0,55 0,03 1,1 3586,4-10,3% 2,4 2,41 0,03 4,8 5208,0-13,2% 4,5 2,24 0,03 4,5 6502,0-18,7% 11,0 5,48 0,03 11,0 3. Frekuensi earphone kanan Ketidak Pastian Pengolahan Data Repeat Larson Davis Gabungan Mean Deviasi Stdev Ua Ub1 Uc 125,0 0,0% 0,0 0,00 0,03 0,1 250,0 0,0% 0,0 0,00 0,03 0,1 534,0 6,8% 0,0 0,00 0,03 0,1 973,3-2,7% 0,4 0,18 0,03 0,4 1891,6-5,4% 0,9 0,45 0,03 0,9 3585,6-10,4% 1,9 0,97 0,03 2,0 5206,0-13,2% 5,5 2,74 0,03 5,5 6498,0-18,8% 11,0 5,48 0,03 11,0 4.3. Pengujian Frekuensi Dengan Menggunakan Scope Meter Pada proses pengujian frekuensi, scope meter sebagai alat ukur untuk mencari nilai deviasi dari frekuensi yang dihasilkan oleh simulasi alat audiometer. Pengukuran frekuensi pada jangkauan frekuensi dari 125 Hertz sampai dengan
64 8000 Hertz dengan intensitas 100 db. Nilai frekuensi pada tampilan LCD dibandingkan dengan hasil pengukuran pada scope meter. Dari proses ini diperoleh data seperti pada gambar 4.2 berikut : Gambar 4.2 Hasil pengukuran frekuensi dengan scope meter. Tampilan pada frekuensi 125 Hertz 100 db. Tampilan pada frekuensi 250 Hertz 100 db.
65 Tampilan pada frekuensi 500 Hertz 100 db.. Tampilan pada frekuensi 1000 Hertz 100 db. Tampilan pada frekuensi 2000 Hertz 100 db.
66. Tampilan pada frekuensi 4000 Hertz 100 db. Tampilan pada frekuensi 6000 Hertz 100 db. Tampilan pada frekuensi 8000 Hertz 100 db.
67 Gambar 4.2 di atas merupakan hasil photo pengambilan data frekuensi dari 125 Hz sampai dengan 8000 Hz dengan menggunakan alat ukur yaitu scope meter. Adapun hasil pengukuran tersebut di atas didapatkan data seperti pada tabel 4.5 di bawah ini : Tabel 4.5 Hasil pengukuran dan analisa dengan scope meter Frekuensi Tampilan Terukur Pada Koreksi % Deviasi Audiometer (Hertz) LCD Scope meter 125 125 125 0 0,0% 250 250 250 0 0,0% 500 500 534 34 6,8% 1000 1000 980,3-19,7-2,0% 2000 2000 1891-109 -5,5% 4000 4000 3585-415 -10,4% 6000 6000 5210-790 -13,2% 8000 8000 6500-1500 -18,8% Di mana : Koreksi = hasil ukur scope meter tampilan LCD. % Deviasi = koreksi/tampilan LCD 100 %