Food Science and Culinary Education Journal

dokumen-dokumen yang mirip
Food Science and Culinary Education Journal

Food Science and Culinary Education Journal

Food Science and Culinary Education Journal

Food Science and Culinary Education Journal

Food Science and Culinary Education Journal

EKSPERIMEN PEMBUATAN WINGKO MENGGUNAKAN BAHAN DASAR CAMPURAN JAGUNG MANIS DENGAN TEPUNG KETAN

Food Science and Culinary Education Journal

KADAR PROTEIN, SIFAT FISIK DAN DAYA TERIMA KULIT BAKPIA YANG DISUBSTITUSI TEPUNG JAGUNG NASKAH PUBLIKASI

Food Science and Culinary Education Journal

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE KERING NASTAR MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS KETAN HITAM. Julian Wibowo

Food Science and Culinary Education Journal

UJI DAYA TERIMA DAN KANDUNGAN GIZI NASI DENGAN PENAMBAHAN LABU KUNING DAN JAGUNG MANIS

Fashion and Fashion Education Journal

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG JAGUNG (Zea mays L.) DALAM PEMBUATAN COOKIES. ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

Food Science and Culinary Education Journal

Food Science and Culinary Education Journal

PENGARUH RASIO TEPUNG KOMAK DENGAN TEPUNG TERIGU DAN PENGGUNAAN PUTIH TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK BROWNIES YANG DIHASILKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Food Science and Culinary Education Journal

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Food Science and Culinary Education Journal

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG TINGGI SERAT DARI AMPAS BENGKUANG DAN AMPAS JAGUNG TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK KUE KERING

Food Science and Culinary Education Journal

I PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu

Fashion and Fashion Education Journal

Automotive Science and Education Journal

INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI BUAH PISANG DALAM MENDUKUNG DIVERSIFIKASI PANGAN DI LAMPUNG SELATAN

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN GUMPALAN PROTEIN SUSU (CURD) TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN GIZI STICK CURD

kabar yang menyebutkan bahwa seringkali ditemukan bakso daging sapi yang permasalahan ini adalah berinovasi dengan bakso itu sendiri.

mi. Sekitar 40% konsumsi gandum di Asia adalah mi (Hoseney, 1994).

1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.

Food Science and Culinary Education Journal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ARTIKEL ILMIAH PERBEDAAN PENGGUNAAN TEPUNG TERIGU, PATI SINGKONG DAN PATI JAGUNG TERHADAP TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA KRUPUK PEPAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagian besar produk makanan jajanan di pasaran yang digemari. anak-anak berbahan dasar tepung terigu. Hal ini dapat menyebabkan

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. ditambahkan dengan starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

Food Science and Culinary Education Journal

Automotive Science and Education Journal

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi pati ganyong pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang cukup populer dan

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.

Automotive Science and Education Journal

BAB I PENDAHULUAN. penganekaragaman produk pangan, baik berupa serealia (biji-bijian), tahun terjadi peningkatan konsumsi tepung terigu di

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

Food Science and Culinary Education Journal

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

KARAKTERISTIK SNACK BARS BERBAHAN DASAR TEPUNG KACANG HIJAU DAN PISANG LOKAL SKRIPSI. Oleh MUHAMMAD DHANY ISMAIL

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya ketersediaanya pangan lokal asli yang ketersediannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan bahwa belum makan kalau belum mengkonsumsi nasi. Adanya kebiasaan ini

KUALITAS MIE BASAH DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG BIJI KLUWIH (Artocarpus communis G.Forst)

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE PANDAN KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG TAPIOKA

I. PENDAHULUAN. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang

BAB I PENDAHULUAN. kandungan protein yang tinggi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

NASKAH PUBLIKASI. KUALITAS BISKUIT DENGAN KOMBINASI TEPUNG PISANG KEPOK PUTIH (Musa paradisiaca forma typica) DAN TEPUNG TEMPE

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DENGAN MICROSOFT POWER POINT

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Program studi pendidikan biologi

I. PENDAHULUAN. kurangnya Indonesia dalam menggali sumberdaya alam sebagai bahan pangan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PERBANDINGAN GULA MERAH DENGAN SUKROSA DAN PERBANDINGAN TEPUNG JAGUNG, UBI JALAR DENGAN KACANG HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK JENANG

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA TERHADAP KOMPOSISI PROKSIMAT DAN SIFAT SENSORIK KUE BOLU KUKUS

SKRIPSI PEMANFAATAN TEPUNG JAGUNG SEBAGAI BAHAN PENSUBSTITUSI TERIGU DALAM PEMBUATAN PRODUK MIE KERING YANG DIFORTIFIKASI DENGAN TEPUNG BAYAM

BAB I PENDAHULUAN. Makanan tradisional merupakan wujud budaya yang berciri kedaerahan,

BAB I PENDAHULUAN. sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai wilayah di Indonesia memiliki lahan pertanian yang dapat ditanami


BAB I PENDAHULUAN. menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA TEMPE DENGAN BAHAN DASAR JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata)

KARAKTERISASI SIFAT FISIK, KIMIA DAN FUNGSIONAL TEPUNG JAGUNG (Zea mays) TERMODIFIKASI DENGAN PERENDAMAN KARYA ILMIAH TERTULIS (SKRIPSI)

Food Science and Culinary Education Journal

Automotive Science and Education Journal

KUALITAS DAN DAYA TERIMA NAGASARI PADAT GIZI SEBAGAI MAKANAN ANAK BALITA

PEMBUATAN CAKE TANPA GLUTEN DAN TELUR DARI TEPUNG KOMPOSIT BERAS KETAN, UBI KAYU, PATI KENTANG, DAN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN HIDROKOLOID

UJI ORGANOLEPTIK CAKE DENGAN SUBSTITUSI PATI SINGKONG (Manihot utilissima) DAN PEWARNA DAUN SUJI (Pleomale angustifolia) NASKAH PUBLIKASI

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENGARUH PERBANDINGAN GULA PUTIH DENGAN GULA MERAH DAN PENAMBAHAN SANTAN TERHADAP MUTU ABON JAMUR TIRAM

Edu Geography 2 (1) (2013) Edu Geography.

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

Automotive Science and Education Journal

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri. Berdasarkan data dari Wardhana (2013) dalam Majalah Tempo

BAB I PENDAHULUAN. Produk olahan yang paling strategis untuk dikembangkan dalam. rangka menunjang penganekaragaman (diversifikasi) pangan dalam waktu

PEMBUATAN NASTAR KOMPOSIT TEPUNG UBI JALAR KUNING (Ipomoea Batatas L) VARIETAS JAGO

Automotive Science and Education Journal

PEMANFAATAN KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS L ) MENJADI SUSU KENTAL MANIS KACANG HIJAU

Disusun Oleh : J

PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.)

PENGARUH KONSENTRASI CARBOXY METHYL CELLULOSE DAN KONSENTRASI GULA TERHADAP MUTU SELAI JAGUNG

Transkripsi:

FSCEJ 2 (1) (2013) Food Science and Culinary Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/fsce STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN TEPUNG JAGUNG DARI VARIETAS YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS KREMUS Lyta Oktavi Indriyani Jurusan Teknik Jasa Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Agustus 2013 Disetujui September 2013 Dipublikasikan Oktober 2013 Keywords: Kremus, corn variety Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah perbedaan kualitas kremus tepung jagung dengan penggunaan varietas jagung yang berbeda, tingkat kesukaan masyarakat terhadap kremus jagung, kandungan kadar serat, vitamin A, dan lemak kremus tepung jagung. Objek penelitiannya adalah jagung, varietas jagung yang berbeda, srikandi putih dan bisi-2 kuning. Metode penelitiannya adalah metode ekperimen. Hasil penelitian menunjukan kremus yang menggunakan bahan dasar tepung jagung varietas srikandi putih memiliki kulitas inderawi yang cukup baik. Kremus hasil eksperimen yang terbaik adalah kremus tepung jagung dengan varietas bisi-2. Kremus tepung jagung hasil eksperimen yang lebih baik disukai oleh masyarakat. Kandungan kadar serat, lemak dan protein pada kremus tepung jagung varitas bisi-2 yaitu kadar serat 16,13%, lemak 29,08%, protein 5,97% dan pada kremus tepung jagung varietas srikandi putih yaitu kadar serat 22,00%, lemak 22,48%, protein 5,07%). Abstract The purpose of this research is knowing whether there s difference between corn flour kremus quality and the use of different corn variety or not, the prefence level of society towards kremus corn, the contain of fyber, A vitamin and the fat in corn flour kremus. The research object is corn, different corn variety, the white srikandi and yellow bisi-2. The research method is experimental. The results showed that using white srikandi maize kremus variety basic ingredients has a pretty good quality o f their senses. Kremus better experimental results are kremus maize bisi-2 variety. Kremus cornstarch experimental results is more fonded of by the society. The content of fiber, fat and protein in bisi-2 maize kremus variety is 16.13% of fiber, 29.08% of fat, 5.97% of protein. The white corn flour of srikandikremus cotent is 22.00% of fiber, 22.48% of fat, 5.07% of protein 2013 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung E10 Lantai 2 FT Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: tjp.journal@gmail.com ISSN 2252-6587 51

PENDAHULUAN Jagung merupakan tanaman yang mudah tumbuh di Indonesia oleh karena itu produksi jagung melimpah, namun jagung belum dimanfaatkan optimal padahal harga jagung relative murah dibandingkan dengan bahan pokok seperti beras. Banyaknya produksi jagung dan kurangnya diversifikasi pangan dari bahan jagung maka dibuat tepung jagung agar mempunyai daya simpan yang lebih lama dan menjadi bahan olahan pangan sehingga bisa meningkatkan keanekaragaman pangan agar memiliki nilai jual dan kandungan gizi yang lebih tinggi. Tepung jagung merupakan produk olahan dari jagung yang mengalami penepungan. Menurut SNI 01 3727-1995, tepung jagung adalah tepung yang diperoleh dengan cara menggiling biji jagung (Zea mays LINN) yang baik dan bersih. Mutu tepung jagung berdasarkan Standar Nasionl Indonesia (SNI) criteria fisik mutu tepung jagung ( bau, rasa, warna) harus normal, yaitu bau spesifik khas jagung, rasa khas jagung, warna sesuai bahan baku jagung (putih, kuning), dan secra umum sesuai spesifik bahan aslinya. Tepung jagung dapat diolah menjadi berbagai makanan atau mensubstitusi sebagian tepung pada produk pangan berbahan dasar tepung ketan,. Salah satunya untuk pembuaan kremus. Tepung jagung memiliki kadar lemak lebih tinggi dari pada tepung beras ketan. Hal ini disebabkan karena dalam proses pembuatan tepung jagung ini lembaga jagung yang kaya akan minyak tidak dipisahkan terlebih dahulu selain itu tepung jagung memliki harga yang relative lebih murah dibandingkan tepung ketan. Tepung jagung juga memiliki protein, Vitamin A, dan serat kasar yang lebih tinggi dibandingkan tepung ketan. Oleh karena itu, peneliti memprediksi bahwa penggunaan tepung jagung dalam pembuatan kremus dapat meningkatkan diversifikasi pangan dan memilki kandungan gizi yang lebih baik. Berdasarkan pertimbangan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang diberi judul Eksperimen penggunaan tepung jagung dari varietas yang berbeda terhadap kualitas kremus METODE Metode penelitannya adalah metode eksperimen. Obyek dalam penelitian ini adalah tepung jagung dengan varietas yang berbeda yaitu jagung dengan varietas srikandi putih dan jagung dengan varieas bisi-2 kuning. Teknik pengambilan sampel menggunakan Desain acak sempurna yaitu teknik pengambilan sampel dimana semua perlakuan dilakukan sepenuhnya secara acak terhadap unit atau sebaliknya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah varietas jagung yang berbeda. Adapun varietas jagung yang berbeda yaitu varietas jagung srikandi putih dan varietas bisi-2 kuning. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas kremus dilihat dari aspek wrna, aroma, rasa, dan tekstur serta kandungan kadar serat, lemak dan protein kemudian dianalisis dengan uji T-test sedangkan uji kesukaan menggunakan analisis deskriptif presentase. Analisis hasil penilaian obyektif dilakukan dari hasil uji laboratorium. HASIL DAN PEMBAHASAN Kualitas Inderawi Kremus Menggunakan Bahan Dasar Tepung Jagung Varietas Srikandi Putih dan Tepung Jagung Varietas Bisi-2 Kuning. Ringkasan data hasil perhitungan t-test kremus hasil eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1. Ringkasan hasil analisis t-test terhadap kulits inderawi kremus tepung jagung varietas bisi-2 dengan kremus varietas srikandi putih aspek warna, aroma, rasa dan tekstur. 52

Mean Sig. Varietas No Aspek Varietas Bisi- t hitung t tabel Ket. Srikandi 2 Putih 1. Warna 4,19 3,31 2,406 2,131 0,029 BN 2. Aroma 4,19 3,44 3,503 2,131 0,003 BN Jagung 3. Rasa 4,13 3,38 5,196 2,131 0,000 BN 4. Tekstur 3,88 3,00 3,656 2,131 0,002 Keterangan : BN = Beda Nyata TBN = Tidak Beda Nyata Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa pada kualitas inderawi Kremus tepung jagung hasil eksperimen varietas bisi-2 dan varietas srikandi putih secara umum diperoleh t hitung sebesar 2,40 atau lebih besar dibandingkan harga t tabel artinya ada perbedaan yang nyata pada kualitas inderawi kremus tepung jagung hasil eksperimen varietas BN bisi-2 dan varietas srikandi putih. Pengujian t- test pada aspek-aspek: warna, aroma, rasa dan tekstur ternyata juga memiliki harga t hitung yang lebih besar dibandingkan harga t tabel, hal ini menunjukkan ada perbedaan yang nyata pada masing-masing aspek pengujian. Untuk dapat mengtahui kriteria kualitas inderawi kremus tepung jagung dapat dilihat pada tabel 2 berkut ini. Tabel 2. Ringkasan Data Rerata Uji Inderawi Eksperimen Kremus Jagung Indikator A (Kremus varietas Bisi-2) B (Kremus Varietas Srikandi Putih) Warna Aroma Rasa Tekstur Rerata 4,19 4,19 4,13 3,88 Rerata 3,31 3,44 3,38 3,00 Jumlah 16,39 13,13 Rerata 4,09 3,28 Hasil penilaian dianalisa dengan mengunakan análisis t-tes, hasilnya menunjukan bahwa Ha yang diajukan diterima, artinya ada perbedan kualitas inderawi kremus dengan penggunaan varietas jagung yang berbeda. Berdasarkan hasil analisis uji inderawi oleh 16 panelis agak terlatih dan setelah dianalisis menggunakan statistik t-test menunjukkan bahwa kremus hasil eksperimen terdapat perbedaan yang nyata pada masing-masing aspek. Perbedaan yang nyata terlihat pada F hitung yang lebih besar dibandingkan harga F tabel, yaitu terdapat pada aspek rasa manis, aroma, rasa, dan tekstur. Hasil analisa dapat diakui kebenaranya jika instrument/panelis memenuhi persyaratan seperti pada halaman 46 yaitu sebagai berikut : 1. Mengetahui sifat sensorik dan contoh makanan 2. Mengethui cara penilaian inderawi 3. Panelis mempunyai tingkat kepekaan yang tinggi 53

4. Telah diltihsebelum pengujian 5. Panelis valid dan reliable selain syarat diatas panelis juga harus dalam keadaan yang sehat jasmani rohani serta ketersediannya menjadi panelis. Persyaratan lain yaitu panelis yang digunakan harus memenuhi validitas internal dan eksternal seperti yang tercantum pada halaman 47-49. Setelah ditelusuri ternyata dalam pemilihan panelis agak terlatih terjadi kesalahan rekruitmen panelis. Hasil penelusuran saat ujian skripsi ternyata ditemukan fakta sebagai berikut: 1. Pada borang nomor 5 dan 6 halaman 80 setelah dihubungkan dengan jawaban panelis pada halaman 82 panelis memberikan jawaban yang salah tapi di nilai benar dan lolos memasuki tahap penyaringan. 2. Pada borang nomor 3 halaman 80, setelah dihubungkan dengan jawaban panelis pada halaman 82 memberikan jawban tidak sehat tetapi lolos memasuki tahap penyaringan. 3. Pada halaman 82, keterangan penerimaan panelis dimana jika presentase jawaban panelis > 80% maka panelis diterima untuk tahap selanjutnya sedangkan jika presentase panelis <80% maka panelis tidak diterima untuk tahap selanjutnya tidak ada sumber yang menyatakan hal tersebut. 4. Syarat panelis pada tahap penyaringan dan pelatihan dimana panelis harus valid dan reliable tidak terpenuhi. Dapat dikatakan bahwa proses perekrutan panelis dan pengambilan datanya tidak memenuhi persyaratan dengan kata lain instrument dan data yang diperoleh tidak valid jika hasil analisanya tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, oleh karena itu seyogyanya semua itu harus ada perbaikan sesuai dengan prosedur yang digunakan. Hasil penelitian menyatakan kualitas inderawi terbaik pada kremus hasil eksperimen terdapat pada sampel A yaitu dengan menggunakan bahan dasar tepung jagung bisi-2 kuning, diikuti kremus tepung jagung dengan varietas srikandi putih. Rerata skor kualitas inderawi menunjukkan roti manis kremus sampel A memiliki rerata sebesar (4,08) dan B sebesar (3,27) rerata sampel A berada diantara interval rerata skor kriteria baik yaitu 4,2 5, sedangkan rerata sampel B berada diantara interval rerata skor cukup baik yaitu 2,60-3,40. Namun, dikaitkan dengan kesalahan pemilihan panelis agak terlatih yang menyebabkan panelis tidak valid dan reliabel maka data yang dihasilkan diragukan keabsahannya karena terjadi kesalahan pemilihan panelis. Uji Kesukaan Hasil uji kesukaan masyarakat berdasarkan hasil análisis dekriptif presentase terhadap krems jagung, dapat dilihat pada tabel berikut ini. Masyarakat W(A) A(A) R(A) T(A) W(B) A(B) R(B) T(B) Remaja Putri 88 85 71 72 64 81 81 83 Remaja putra 76 81 72 89 82 88 75 81 Dewasa putri 77 83 87 79 68 75 70 65 Dewasa putra 81 83 80 76 72,75 75 78 79 Mean 80,5 83 77.5 79 77 79 76 77 Kriteria S S S S S S S S Hasil uji kesukaan tersebut memperlihatkan bahwa masyarakat cenderung lebih menyukai warna pada sampel A yaitu pada mean (80,5),aroma pada sampel A yaitu pada mean (83), rasa pada sampel A yaitu pada 54

mean (77,5), dan tekstur pada sampel A yaitupada mean(79),rata-rata tersebut berada diantara persentase kriteria suka yaitu 68 84 dan aroma pada sampel B yaitu pada mean (77), aroma pada sampel B yaitu pada mean (79), rasa pada sampel B yaitu pada mean (76) dan tekstur pada sampel B yaitu pada mean (77) rata-rata tersebut berada diantara presentase kriteria suka yaitu 68-84. Perbedaan varietas jagung pada kesukaan masyarakat, terbukti dari tingkat kesukaan pada aspek warna, aroma rasa dan tekstur yang mempunyai nilai berbeda walaupun masihdalam kategori suka dengan persentase kriterian68 83,99. Berdasarkan hasil penelitian dari panelis tidak terlatih yaitu masyarakat yang diwakili 80 orang panelis yang terdiri dari 20 orang remaja putri (usia 12-20), 20 orang remaja putra(usia 12 20), 20 orang dewasa putri (usia 21 55),dan 20 orang dewasa putra (21 55) diketahui bahwa kedua sampel termasuk dalam kriteria disukai dengan perbedaan skor. Presentase tingkat kesukaan paling tinggi pada sampel A, yaitu kremus jagung yang terbuat dari varietas jagung bisi-2. Hal ini dikarenakan masyarakat cenderung menyukai produk makanan atau minuman yang tingkat kemanisannya sedang. Selain itu jagung varietas bisi-2 memiliki aroma jagung yang lebih khas aroma jagung. Tekstur kremus tepung jagung kedua sampel termasuk dalam kriteria disukai seperti halnya pada indikator warna. Uraian diatas menunjukan bahwa kremus jagung eksperimen disukai oleh masyarakat. Uji Kandungan Gizi Hasil uji kandungan gizi pada kremus tepung jagung hasil eksperimen (kremus varietas bisi-2 dan kremus varietas srikandi putih) adalah sebagai berikut. Tabel 3. Hasil uji Kandungan Gizi Kremus Jagung NO. Parameter Hasil Analisa A B 1 Kadar Serat 16,13% 22,00% 2 Lemak 5,97% 5,07% 3 Protein 29,08% 22,48% Kremus tepung jagung dengan 2 varietas yaitu bisi-2 dan srikandi putih serat kasarnya memilki perbedaan dengan serat kasar pada jagung varietas Bisi-2 dan varietas jagung srikandi putih.serat kasar pada jagung bisi-2 taitu 2,2% dan serat kasar pada srikandi putihyaitu 2,7% sedangkan serat kasar pda kremus vrietas bisi-2 yaitu 16,13% dan serat kasar pada kremus varietas srikandi putih yaitu 22,00%. Kandungan protein dari jagung varietas bisi-2 yaitu 8,4 dan kandunga protein pada jagung varietas srikandi putih yaitu 6,52% sedangkan kandungan protein pada kremus tepung jagung varietas bisi-2 yaitu 5,97 dan kandungan protein pada kremus varietas srikandi putih yaitu 5,07%. Kandungan lemak pada jagung varietas bisi-2 yaitu 3,5% dan kandungan pda jagung varietas srikandi puth yaitu5,34% seadangkan kandungan lemak pada kremus tepung jagung varietas bisi-2 yaitu 29,08% dan pada kremus tepung jagung varietas srikandi putih yaitu 22,48%% Kandungan lemak, protein dan kadar serat pada kremus varietas bisi-2hasil eksperimen lebih tinggi dari pada kremus varietas srikandi putih. SIMPULAN 55

Ada perbedaan pada kremus yang disebabkan penggunaan jagung dengan varietas yang berbeda yaitu pada indikator warna, aroma rasan dan tekstur. Namun dilihat dari pembahasan keseluruhan terjadi kesalahan rekruitmen panelis yang menyebabkan panelis tidak valid dan reliabel oleh karena itu ada perbedaan pada kualitas inderawi kremus dilihat dari varietas diragukan kebenaranya. Sampel kremus tepung jagung yang paling disukai masyrakat adalah sampel A yaitu kremus tepung jagung dengan varietas Bisi-2. Kadar serat kasar, lemak dan protein pada kremus tepung jagung varietas Bisi-2 yaitu kadar serat 16,13%, lemak 29,08%, protein 5,97% dan pada kremus tepung jgung varietas srikandi putih yaitu kadar serat kasar 22,00%, lemak 22,48 %, protein 5,07%. DAFTAR PUSTAKA Wylis Ratna.Dkk.. 2009. Kandungan Gizi dan Komposisi Asam Amino Beberapa Varietas Jagung. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. Volume 9 No 2. Lampung : Balai Pustaka Pengkaji Teknologi Pertanian Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Buiman, H. Sukses Bertanam Jagung Komoditas Pertanian yang Menjanjikan. Yogyakarta :Pustaka Baru Press 56