II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur kerja Kemampuan puasa ikan Tingkat konsumsi oksigen Laju ekskresi amoniak

II. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Tahap Penelitian 2.3 Alat dan Bahan Alat dan Bahan untuk Penentuan Kemampuan Puasa Ikan

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011 bertempat di

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

III. METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. = data pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah data τ i ε ij

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

METODE PENELITIAN Persiapan Penelitian Penelitian Pendahuluan Tahap 1 Waktu dan Tempat

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE. Keterangan : Yij = Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

BAB III BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat Metode Penelitian

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian Bahan dan Alat Persiapan Wadah Pemeliharaan Ikan Uji Rancangan Pakan Perlakuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Februari 2013

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan Bulan Januari sampai Maret 2012 bertempat di

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahap Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE

TEKNIK PEMBIUSAN MENGGUNAKAN SUHU RENDAH PADA SISTEM TRANSPORTASI UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) TANPA MEDIA AIR 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

II. BAHAN DAN METODE

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai denganseptember 2011

III. METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012, di Balai

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2013 bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2014 di Laboratarium Budidaya. Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas

BAB 4. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada 17 Januari 2016 di UD.

II. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli Benih ikan patin siam di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

3. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Rancangan Percobaan 2.2 Prosedur Kerja Persiapan Wadah Ukuran dan Padat Tebar

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013 di Balai Benih Ikan (BBI)

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

BAB III BAHAN DAN METODE

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

BAB III BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Peta Akuarium, Bandung pada bulan April hingga Mei 2013.

METODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Bulan Juli 2013

II. BAHAN DAN METODE

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian Persiapan

ke dalam bak filter. Berdasarkan Anonim (2011 ) waktu tinggal dapat dihitung dengan rumus :

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III BAHAN DAN METODE

3. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Tahapan Penelitian Prosedur Penelitian a. Tahap I 1. Kultur bakteri Serratia marcescens

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada 15 Juni 15 Juli 2013 di Laboratorium

II. BAHAN DAN METODE

II. METODOLOGI 2.1 Metode Penelitian Karakterisasi Sifat Biokimia dan Fisiologi A. hydrophila Uji Postulat Koch

II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji

BAB III BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah akuarium dengan dimensi 50 x 30 x 30 cm 3 untuk wadah pemeliharaan ikan, DO-meter, termometer, ph-meter, lakban, stoples bervolume 3 L, gelas piala, pipet mohr, erlenmeyer, spektrofotometer, boks styrofoam. Bahan yang digunakan yaitu air, ikan gurame dengan panjang rata-rata ±4 cm dan bobot ±1,7 g/ekor, plastik packing, karet gelang, keran aerasi, kain kasa, zeolit, karbon aktif, garam, dan bahan pereaksi uji TAN, CO 2, dan kesadahan. 2.2 Tahap Penelitian Penelitian ini terbagi dalam dua tahap yaitu tahap penelitian pendahuluan dan utama. Penelitian pendahuluan meliputi uji kapasitas serap zeolit, kapasitas serap karbon aktif, kemampuan puasa ikan, tingkat konsumsi oksigen, dan laju ekskresi total amoniak nitrogen (TAN) benih ikan gurame. Tahap penelitian utama yaitu mengevaluasi efektivitas zeolit, karbon aktif, dan garam dalam mempertahankan kelangsungan hidup ikan gurame dengan kepadatan tinggi, penyerapan amoniak dan laju pertumbuhan benih ikan pada saat pemeliharaan pasca pengangkutan. 2.3 Prosedur Kerja 2.3.1 Penelitian Pendahuluan 2.3.1.1 Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan Penentuan puasa ikan dilakukan dengan tujuan mengukur daya tahan ikan yang dipuasakan, sehingga jika terjadi kematian selama penelitian transportasi bukan akibat ikan tidak diberi pakan tetapi karena menurunnya kualitas air media pengangkutan. Penentuan puasa ikan dilakukan dengan penyiapan akuarium ukuran 50 x 30 x 30 cm 3 yang telah dibersihkan dan diisi air dengan ketinggian 25 cm dan diberi aerasi, kemudian ikan uji dimasukkan ke dalam akuarium sebanyak 30 ekor yang sebelumnya diaklimatisasi selama 15 menit. Ikan dipelihara di dalam akuarium selama delapan hari. Pergantian air dilakukan 3

sebanyak 30%-50% setiap hari kemudian tingkah laku ikan uji diamati dan dicatat. Pengujian dilakukan dengan dua ulangan. Selama pemuasaan ikan dilakukan pengukuran kualitas air yaitu suhu, nilai ph, dan oksigen terlarut. 2.3.1.2 Tingkat Konsumsi Oksigen Pengukuran tingkat konsumsi oksigen (TKO) dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya konsumsi oksigen ikan sehingga dapat diketahui jumlah oksigen yang dibutuhkan ikan selama pengangkutan. Pengukuran tingkat konsumsi oksigen dilakukan pada toples volume 3,5 l yang telah dibersihkan dan dikeringkan, kemudian diisi air dan diaerasi selama 3 hari agar kandungan oksigen di dalam air jenuh. Ikan uji sebanyak 10 ekor kemudian dimasukkan ke dalam toples. Kemudian toples ditutup rapat dengan plastik hingga tidak terdapat gelembung udara dan dilakukan pengukuran DO setiap 1 jam sekali selama 6 jam dengan menggunakan DO-meter. 2.3.1.3 Laju Ekskresi Amoniak Pengukuran laju ekskresi amoniak dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jumlah ekskresi amoniak yang dihasilkan oleh ikan sehingga dapat diketahui jumlah amoniak yang dikeluarkan selama pengangkutan. Pengukuran laju ekskresi amoniak terlebih dahulu dilakukan dengan pengukuran bobot dan panjang total tubuh benih ikan gurame, kemudian benih tersebut dimasukkan ke dalam stoples kaca bervolume 3 l sebanyak sepuluh ekor. Sebelumnya air yang digunakan telah diaerasi selama 3 hari sehingga kadar oksigen didalam media menjadi jenuh. Setelah melakukan hal tersebut dilakukan pengambilan air sampel. Air sampel diambil sebanyak 30 ml setiap 12 jam selama 48 jam untuk pengukuran kualitas air. Parameter yang diukur adalah konsentrasi TAN, suhu, nilai ph, dan oksigen terlarut. 2.3.1.4 Kapasitas Zeolit Dan Karbon Aktif Penentuan Kapasitas zeolit dan karbon aktif ini bertujuan untuk mengetahui jumlah TAN yang diabsorpsi tiap satuan waktu tertentu. Tahap proses pengukuran ini dilakukan dengan cara penyiapan botol plastik yang ujungnya telah dilubangi 4

dengan jarum. Kemudian botol tersebut diisi dengan zeolit sebanyak 20 gram dan karbon aktif sebanyak 10 gram. Selanjutnya air yang mengandung TAN 1 mg/l dengan volume 1 l dialirkan pada masing-masing botol, di bawah botol diletakkan gelas piala untuk menampung aliran air yang mengalir pada botol. Langkah ini dilakukan setiap 1 menit selama 7 menit. Air sampel tersebut kemudian diambil untuk diukur kadar TAN, ph, dan suhu. 2.3.2 Penelitian Utama 2.3.2.1 Penentuan Dosis Optimum Garam Ikan Gurame Pada Pengangkutan Tertutup Prosedur ini dilakukan dengan memuasakan ikan uji selama 2 hari. Kemudian disiapkan plastik packing dengan ujung plastik packing tersebut diikat dengan zeolit (20 gram) dan karbon aktif (10 gram) kemudian ujung lainnya diikat dengan keran yang berfungsi untuk pengambilan sampel air. Plastik packing diisi air sebanyak 1,3 l yang sebelumnya telah dicampur dengan garam sebanyak 1 g/l, 3 g/l, dan 5 g/l. Kemudian ikan uji dimasukkan ke dalam kantong sebanyak 50 ekor. Kantong plastik diberi oksigen murni dengan perbandingan 1:4 kemudian diikat dengan karet pengikat dan dimasukkan ke dalam styroform. Styroform tersebut diisi dengan es batu untuk menurunkan suhu di dalam media pengangkutan. Setelah itu styroform ditutup rapat. Pengamatan tingkat kelangsungan hidup dilakukan setiap 6 jam selama 72 jam dan kualitas air diamati setiap 24 jam selama 72 jam. 2.3.2.2 Tingkat Kelangsungan Hidup Derajat kelangsungan hidup (SR) adalah perbandingan jumlah ikan yang hidup sampai akhir pemeliharaan dengan jumlah ikan awal pemeliharaan. Perhitungan SR digunakan rumus dari Godart (1996): Keterangan : SR = Kelangsungan Hidup Nt = Jumlah ikan akhir (ekor) No = Jumlah ikan awal (ekor) 5

2.3.2.3 Total Amoniak Nitrogen (TAN) dan Amoniak (NH 3 ) Nilai TAN didapatkan dari perbandingan nilai absorban sampel dan standar kemudian dilakukan konsentrasi larutan standar yang digunakan NH 3 = nilai TAN dikalikan dengan persentase amoniak yang tidak terionisasi berdasarkan nilai ph dan suhu. Tabel 1. Persentase amoniak tidak terionisasi (NH3) pada ph dan suhu yang berbeda (Boyd, 1990) Suhu ( 0 C) ph 6,5 7 7,5 8 8,5 18 0,1 0,3 0,9 2,9 8,5 20 0,1 0,3 1,1 3,3 9,8 22 0,1 0,4 1,2 3,8 11,2 24 0,2 0,5 1,4 4,4 12,7 26 0,2 0,5 1,7 5 14,4 2.3.2.4 Pemeliharaan Gurame Pasca Transportasi Pemeliharaan benih ikan pasca transportasi dilakukan untuk menetahui adnya efek dari transportasi. Pemeliharaan ini dilakukan selama 16 hari. Ikan dipelihara sebanyak 15 ekor di akuarium dengan dimensi 50 x 30 x 30 cm 3 yang telah dicuci dan dikeringkan selama empat hari dan diisi air dengan ketinggian 25 cm. Sebelumnya dilakukan aklimatisasi selama 15 menit. Ikan diberi pakan berupa cacing dan pellet secara at satiation. Pemberian makan dilakukan pada pagi dan sore hari. Penyiponan dilakukan setiap pagi dan sore dengan pergantian air sebanyak 10-30% setiap hari. Pengukuran panjang tubuh dan bobot ikan dilakukan pada awal dan akhir pemeliharaan, sedangkan kelangsungan hidup ikan dilakukan pengamatan setiap hari untuk mengetahui jumlah ikan yang masih hidup. Pengukuran kualitas air selama pemeliharaan ikan pasca pengangkutan dilakukan pada awal dan akhir pemeliharaan. parameter yang diukur yaitu nilai ph, oksigen terlarut, suhu, dan TAN. 6

2.3.2.5 Laju pertumbuhan bobot harian Laju pertumbuhan bobot harian (α) ditentukan berdasarkan selisih bobot rata-rata akhir (Wt) dengan bobot rata-rata awal (Wo) pemeliharaan kemudian dibandingkan dengan waktu pemeliharaan (t) dengan rumus dari Huisman (1989): 2.3.2.6 Oksigen Terlarut (DO), Karbon Dioksida (CO 2 ), Kesadahan, Derajat Keasaman, dan Suhu Parameter kualitas air yang meliputi oksigen terlarut, karbon dioksida, kesadahan, derajat keasaman dan suhu diukur setiap 24 jam selama 72 jam. 2.3.2.7 Rancangan Percobaan Rancangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan yaitu: A = kepadatan 50 ekor/l B = kepadatan 50 ekor/l + 20 g zeolit + 10 g karbon aktif C = kepadatan 50 ekor/l + 20 g zeolit + 10 g karbon aktif + 1 g/l garam D = kepadatan 50 ekor/l + 20 g zeolit + 10 g karbon aktif + 3 g/l garam E = kepadatan 50 ekor/l + 20 g zeolit + 10 g karbon aktif + 5 g/l garam Masing-masing perlakuan terdiri dari 2 ulangan. Model rancangan yang digunakan yaitu: yij = µ + τi + έij (Steel dan Torrie, 1982) Keterangan: yij = data pada perlakuan kepadatan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah data τi έij = pengaruh perlakuan ke-i = kesalahan percobaan pada perlakuan kepadatan ke-j dan ulangan ke-i 2.3.2.8 Pengumpulan Data Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tingkat kematian ikan, data kualitas air (oksigen terlarut, nilai ph, suhu dan 7

total amoniak nitrogen), bobot ikan. Data tersebut akan digunakan untuk menghitung parameter yang diamati meliputi derajat kelangsungan hidup, pertumbuhan bobot harian, NH 3. 2.3.2.9 Analisis Data Analisis data menggunakan analisis ragam (Anova) dengan uji F pada selang kepercayaan 95% menggunakan program Ms.Exel 2007 dan SPSS 16.0. Apabila berpengaruh nyata, untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan diuji dengan menggunakan uji Tukey. Adapun parameter yang dianalisis adalah tingkat kelangsungan hidup dan nilai kualitas air selama pengangkutan yang meliputi total amoniak nitrogen (TAN), oksigen terlarut (DO), karbon dioksida (CO 2 ), derajat keasaman (ph), kesadahan dan suhu. Selain itu, laju pertumbuhan harian dan tingkat kelangsungan hidup selama pemeliharaan pasca transportasi. 8