BAB I PENDAHULUAN kunjungan, mengalami penurunan sebesar 3,56 persen dibandingkan

dokumen-dokumen yang mirip
PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, ibukota negara Indonesia, merupakan kota yang terus

PARIWISATA DKI JAKARTA


PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

Tabel 1.Wisatawan Mancanegara yang Mengunjungi DKI Jakarta Menurut Pintu Masuk. Pintu Masuk Bulan-Tahun

PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

KUNJUNGAN WISATA MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

Perkembangan Pariwisata

PARIWISATA DKI JAKARTA JUMLAH WISMAN YANG MENGUNJUNGI DKI JAKARTA BULAN JUNI 2009 MENCAPAI KUNJUNGAN

Perkembangan Pariwisata Sulawesi Utara Bulan September 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN JULI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN APRIL 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN MARET 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN MEI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN MEI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN JUNI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN APRIL 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN SEPTEMBER 2016

BERITA RESMI STATISTIK

PARIWISATA DKI JAKARTA JUMLAH WISMAN YANG MENGUNJUNGI DKI JAKARTA BULAN MARET 2009 MENCAPAI KUNJUNGAN

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan Agustus 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM NOPEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM JUNI 2015

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017

BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN JULI 2017

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN JUNI 2017

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT


BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MEI 2011

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN MEI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2014

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM APRIL 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM MARET 2015

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2015

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2017

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET kepri.bps.go.id

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2011

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2009

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN OKTOBER 2015

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota yang terus berkembang di berbagai aspek.kondisi dunia pariwisata saat ini pun makin berkembang cepat sehingga kepariwisataan dapat digunakan sebagai lahan bisnis yang menguntungkan, selain itu kepariwisataan turut mendorong perbaikan di bidang Ekonomi. Perbaikan di bidang ekonomi itu sendiri salah satunya didukung dari bisnis perhotelan yang merupakan sarana penunjang dalam bidang kepariwisataan. Jakarta merupakan salah satu wilayah yang berpotensi dalam bidang pariwisata. Selain memiliki banyak Objek wisata, akomodasi hotel yang merupakan sarana pendukung dari pariwisata terdapat di Jakarta. Tidak sedikit mancanegara (wisman) dan wisatawan Nusantara (wisnus) yang melakukan kunjungan ke objek wisata di Jakarta. Jumlah kunjungan wisman ke Jakarta melalui 3 Pintu masuk (Soekarno- Hatta, Tanjung Priok, dan Halim Perdanakusuma) pada bulan Januari 2012 mencapai 162.368 kunjungan, mengalami penurunan sebesar 3,56 persen dibandingkan kunjungan wisman bulan Desember 2011 yang berjumlah 168.363 kunjungan, namun jika dibandingkan dengan kunjungan wisata bulan yang sama tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisman bulan Januari tahun ini justru lebih tinggi sebesar 11,84 persen. Sepuluh kebangsaan yang menjadi pengunjung terbanyak ke Kota Jakarta untuk bulan Januari 2012 sesuai urutan banyaknya pengunjung adalah 1

Malaysia, China, Jepang, Singapura, Saudi Arabia, Korea Selatan, Australia, Taiwan, Amerika, dan India. (Sumber: Dinas Pariwisata DKI Jakarta Bulan Maret 2012) Tabel 1.1 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang menurut klasifikasi hotel di DKI Klasifikasi hotel berbintang Jakarta Bulan Januari 2011, Desember 2011, dan Januari 2012 TPK (%) Januari2011 Desember2011 Januari2012 Bintang 5 54,19 53,57 49,97 Bintang 4 63,60 48,44 57,50 Bintang 3 54,52 64,62 45,09 Bintang 2 60,05 71,53 69,41 Bintang 1 50,13 52,65 56,73 Rata-rata 56,41 56,22 54,99 (Sumber: Dinas Pariwisata DKI Jakarta Bulan Maret 2012, bps.co.id) Dari data tabel diatas menunjukan bahwa: Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang 4 mengalami kenaikan 11,06 poin dari TPK bulan Desember 2011. TPK hotel bintang 3 mengalami kenaikan 10,1 poin dari TPK bulan Januari 2011 TPK hotel bintang 2 mengalami kenaikan 11,48 poin dari TPK bulan Januari 2011 TPK hotel bintang satu mngalami kenaikan 4,08 poin dari TPK bulan Desember 2011 Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kenaikan TPK di bulan Desember 2011 diperoleh oleh hotel bintang 2 dan 3. Sedangkan kenaikan TPK di bulan Januari 2012 diperoleh oleh hotel bintang 4 dan 1. Desember merupakan bulan yang didominasi oleh hari libur dimana para wisatawan dapat melakukan kunjungan 2

wisata ke tempat yang mereka inginkan, dengan adanya kenaikan TPK di bulan Desember 2011 menunjukan bahwa hotel bintang 2 dan 3 sebagai hotel menengah kebawah memang dibutuhkan. Gambar 1.1 Grafik Rata-rata lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia Hotel Berbintang di DKI Jakarta Bulan Januari 2011, Desember 2011, dan Januari 2012(Sumber: Dinas Pariwisata DKI Jakarta Bulan Maret 2012, bps.co.id) Dari data grafik di atas menunjukan bahwa rata-rata lama menginap tamu (asing dan Indonesia) pada hotel berbintang bulan Januari 2012 adalah 2,16 hari mengalami peningkatan 0,24 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap bulan Desember 2011.Secara keesluruhan dapat dilihat bahwa rata-rata lama tamu menginap ialah satu sampai dengan dua hari. 3

Tabel 1.2 Rata-rata Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang menurut klasifikasi hotel di DKI Jakarta Bulan Januari 2011, Desember 2011, dan Januari 2012 Perubahan (poin) Klasifikasi hotel berbintang Januari 2012 terhadap Januari 2011 Januari 2012 terhadap Desember 2011 Bintang 5-4,22-3,60 Bintang 4-6,10 11,06 Bintang 3-9,43-19,73 Bintang 2 9,38-2,12 Bintang 1 6,60 3,88 Rata-rata -1,42-1,23 (Sumber: Dinas Pariwisata DKI Jakarta Bulan Maret 2012, bps.co.id) Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan Januari 2012 mengalami penurunan TPK sebesar 1,23 poin dari TPK bulan Desember 2011. Begitu juga jika dibandingkan dengan TPK bulan Januari 2011 yang lebih rendah 1,42 poin. Dari data-data yang diperoleh di atas melatarbelakangi keinginan untuk merencanakan pembangunan Hotel Kapsul bagi para Wisatawan menengah kebawahyang merupakan salah satu alternatif solusi bagi pemecahan masalah menurunnya angka kepariwisataan DKI Jakarta. Sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dalam Peraturan daerah provinsi DKI Jakarta mengenai kawasan strategis kepentingan ekonomi Pasal 94 ayat (1): Pengembangan kawasan strategis kepentingan ekonomi sebagaimana dimaksud dalam pasal 93 ayat (1) huruf a, untuk kegiatan perdagangan, jasa, dan campuran berintensitas tinggi untuk skala pelayanan nasional dan internasional meliputi kawasan Tanah Abang. 4

Lokasi proyek perancangan Hotel Kapsul terletak di Jl. Fachrudin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat merupakan lokasi yang cukup strategis dan menarik. Tapak ini terletak di Jalan Raya Fachrudin, berbatasan langsung dengan rumah warga, gedung Pemerintahan, sarana dan prasarana seperti bank, pusat bisnis, stasiun Tanah Abang sebagai prasarana yang memudahkan kegiatan pariwisata, Jalan Utama Moh. Thamrin serta distrik perbalanjaan terbesar Asia Tenggara Pasar Tekstil Tanah Abang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa yang menjadi poin-poin penting dari uraian latar belakang di atas adalah: Menurunnya angka rata-rata kunjungan wisman dan wisnus yang mempengaruhi perekonomian di bidang Kepariwisataan. Akomodasi yang telah ada dirasa kurang maksimal baik secara kualitas maupun kuantitas jika dibandingkan dengan negara yang lebih maju. Maka perlu diadakan sebuah wadah yang lebih baik. Wisman dan Wisnus menengah kebawah dengan keterbatasan finance memerlukan sarana akomodasi yang sesuai dengan finance dan tingkat kenyamanan yang mereka butuhkan. I.2 Maksud dan Tujuan Beberapa maksud dan tujuan dari perancangan ini adalah: 1. Merancang sebuah hotel kapsul di kawasan Tanah Abang sebagai sarana akomodasi dengan kemudahan pelayanan bagi para wisatawan yang membutuhkan penginapan dengan waktu singkat di sekitar Tanah Abang. 5

2. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat menginap yang terjangkau bagi wisatawan kalangan menengah kebawah. 3. Menyediakan sarana penunjang dan berbagai fasilitas yang dibutuhkan para wisatawan. 4. Menciptakan suatu besaran unit hotel kapsul yang ergonomis. 5. Pemilihan lokasi yang strategis sesuai dengan tujuan kepentingan berwisata. I.3 Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan Lebih ditekankan pada permasalahan yang berkaitan dengan proses perencanaan hotel kapsul di Tanah Abang, Jakarta Pusat yang mewadahi aktifitas dan permasalahan yang menggabungkan perancangan kota dan perancangan arsitektur sehingga bangunan tersebut dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan ini dilakukan batasan: Perancangan akomodasi bagi wisatawan. Luas bangunan kurang lebih 10.000 m 2 tidak termasuk lahan parkir (bila terdapat parkir dalam gedung). Fasilitas dan kebutuhan ditentukan berdasarkan studi banding dari beberapa proyek sejenis, studi literature dan survey serta data kuesioner yang langsung diisi oleh para responden terkait. Untuk perancangan disesuaikan dengan persyaratan ketentuan minimum teknis yang memenuhi persyaratan fisiologis, psikologis, dan arsitektural. 6

I.4 Sistematika Pembahasan Penulisan Karya Tugas Akhir ini dibagi menjadi beberapa bab, antara lain: Bab I Pendahuluan Berisi tentang gambaran umum mengenai latar belakang pemilihan judul, topik dan tema, maksud dan tujuan, lingkup pembahasan, sistematika pembahasan dan kerangka berpikir dari Tugas Akhir ini. Bab II Tinjauan dan Landasan Teori Berisi tentang tinjauan umum mengenai definisi, sejarah, jenis, ketentuan, serta klasifikasi dari sebuah hotel secara umum dan hotel kapsul serta tinjauan khusus mengenai topik dan tema yakni perilaku transit wisatawan menengah kebawah, latar belakang pemilihan tapak serta kondisi tapak danlingkungannya. Bab III Permasalahan Berisi tentang identifikasi permasalahan yang dilihat dari aspek manusia, bangunan,dan lingkungan. Bab IV Analisis Berisi tentang pembahasan pemasalahan pada bab sebelumnya melalui pendekatan arsitektural yang diuraikan dari beberapa aspek terkait, yaitu: Analisis terhadap aspek manusia, yang berhubungan dengan pelaku kegiatan dengan urutan jenis kegiatan, serta pelaku kegiatan terhadap hubungan ruang. 7

Analisis terhadap aspek lingkungan, yang berkaitan dengan perkotaan, tapak, dan lingkungan sekitar tapak. Analisis terhadap aspek bangunan, yang berkaitan dengan fisik bangunan yang direncanakan. Bab V Konsep Perencanaan dan Perancangan Berisi tentang konsep-konsep dasar perencanaan dan perancangan sebuah hotel kapsul serta merupakan kesimpulan dari seluruh pokok pembahasan yang akan diterjemahkan dalam perancangan. 8

I.5 Kerangka Berpikir Latar Belakang - Perlunya suatu alternatif akomodasi untuk kegiatan wisatawan yang transit - Menyediakan perbaikan akomodasi demi meningkatkan angka kepariwisataan DKI Jakarta. Maksud dan Tujuan - Menciptakansarana akomodasi sebagai penunjang Kepariwisataan - Memenuhi akan kebutuhan jasa penginapan sementara yang terjangkau bagi wisatawanmenengah kebawah Permasalahaan - Aspek Manusia - Aspek Bangunan - Aspek linkungan -Tinjauan umum -Tinjauan khusus -Survey lapangan Topik dan Tema - Topik : Perilaku aktivitas transit wisatawan menengah kebawah - Tema : Penerapan ruang transit minimal bagi wisatawan menengah kebawah Analisa Permasalahan Menganalisa permasalahan, kemudian menerapkan dalam perancangan. Konsep Perancangan Skematik Desain Desain 9