BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pemerintah mempunyai kewajiban dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat sebagaimana tercantum dalam Undang- Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.Pelayanan Publik atau pelayanan kepada masyarakat dilaksanakan dengan memberdayakan dengan segala sumber daya pemerintah yang ada baik berupa barang publik maupun jasa publik sebagaimana tercantum dalam Pasal 5 Ayat 1 UU Pelayanan Publik.Pelayanan tersebut meliputi segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara mulai dari pertahanan, keamanan, pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lainnya yang dilaksanakan instansi pemerintah sesuai bidangnya masing-masing. Dalam Pasal 1 Ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 yang dimaksud Barang Milik Daerah adalah barang semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Barang Milik Daerah memerlukan pengelolaan dan penatausahaan yang memadai baik secara fisik, hukum, maupun akuntansi. Pengelolaan dan penatausahaan yang baik akan sangat berguna dalam menjaga kondisi fisik, pengamanan, pengakuan, peralihan hak, penilaian, dan praktik akuntansi terkait barang tersebut. 1
Salah satu bidang yang terdapat pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Bidang Pengelolaan Barang Daerah yang mempunyai tugas merencanakan, menatausahakan, mengamankan, menilai, memanfaatkan dan mendayagunakan, monitoring dan evaluasi, penghapusan, pemindahtanganan, pembinaan pengelolaan barang milik daerah serta merumuskan bahkan kebijakan pengelolaan barang milik daerah. Penghapusan dan pemindahtanganan Barang Milik Daerah merupakan salah satu pengelolaan barang daerah. Penghapusan adalah tindakan menghapus Barang Milik Daerah dari daftar barang dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan Pengguna atau dan Pengelola Barang dari tanggung jawab adinistrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya. Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan Barang Milik Daerah sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai modal Pemerintah. Untuk aset yang sudah lama dan tidak dapat digunakan secara optimal lagi oleh pemerintah daerah, aset tersebut dapat dilakukan penghapusan melalui lelang,selain itu secara ekonomis lebih menguntungkan bagi daerah apabila dihapus, karena biaya operasional dan pemeliharaanya lebih besar dari manfaat yang diperoleh.namun dalam pelaksanaanpenghapusan dan pemindahtanganan 2
melalui lelang, masih terdapat prosedur yang tidak sesuai dengan mekanisme yang berlaku karena pelaksanaannya tidak berdasarkan peraturan dan dapat menimbulkan kemungkinan adanya penyalahgunaan wewenang ataupun tindakan untuk menguntungkan diri sendiri yang akan merugikan daerah. Pada Permendagri No. 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah pelelangan merupakan langkah akhir penghapusan barang milik daerah sebagai tindak lanjut dari pemindahtanganan barang milik daerah namun prosedur ini dirasa tidak efektif karena sebelum pelaksanaan lelang barang telah dihapus dari daftar barang sehingga keberadaan barang tidak pasti dan barang dapat hilang atau disalahgunakan oleh pengelola barang. Oleh karena itu, prosedur pengelolaan barang milik daerah berganti menjadi dilakukannya pemindahtanganan dengan cara lelang baru dilakukan penghapusan barang dari daftar barang dengan ditebitkanya Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2014 tentang Dasar-Dasar Pengelolaan Barang Milik Daerah. Pelaksanaan lelang barang milik daerah provinsi Yogyakarta tidak sepenuhnya dilakukan DPPKA DIY, sebagai bentuk sistem pengendalian internal DPPKA DIY hanya melelang barang dengan nilai dibawah 100 juta untuk barang yang jumlahnya banyak dengan nilai diatas 100 juta DPPKA DIY bekerja sama dengan KPKNL Yogyakarta. DPPKA DIY melakukan lelang secara konvensional sementara KPKNL melakukan lelang dengan sistem lelang elektronik melalui Aplikasi Lelang Internet. 3
Meskipun telah menggunakan sistem yang baik dan pelaksanaan prosedur yang sesuai namun dalam pelaksanaan lelang yang dilakukan masih terdapat kendala yang dapat menyebabkan gagalnya lelang.berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul ANALISIS PROSEDUR PELELANGAN BARANG MILIK DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan prosedur pelelangan barang milik daerah yang ada pada DPPKA DIY? 2. Apa saja hambatan yang dihadapi DPPKA DIY dalam penerapan prosedur pelelangan barang milik daerah? 1.3 BATASAN MASALAH Untuk memperjelas pembahasan permasalahan pada penelitian ini penulis memberikan batasan-batasan masalah yang diangkat. Batasan dari penelitian ini adalah : Pada bahasan tugas akhir ini hanya membahas penerapan prosedur pelelangan barang milik daerah dan hambatan yang dihadapi DPPKA DIY 4
dalam penerapan prosedur pelelangan barang milik daerah. Penggunaan data dengan menggunakan data-data yang bersumber dari bidang Pengelolaan Barang Daerah DPPKA DIY. 1.4 TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis penerapan sistem dan prosedur pelelangan barang milik daerah secara konvensional maupun elektronik pada DPPKA DIY; 2. Menganalisis hambatan yang terjadi dalam penerapan sistem dan prosedur pelelangan barang milik daerah pada DPPKA DIY. 1.5 MANFAAT PENULISAN Adapun manfaatyang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Mahasiwa Menambah pemahaman tentang sistem dan prosedur pelelangan barang milik daerah baik secara konvensional dan elektronik serta menambah referensi dalam pembelajaran akuntansi sektor publik. 2. Bagi DPPKA DIY 5
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi DPPKA DIY dalam pelaksanaan pelelangan barang milik daerah. 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULIUAN Pendahuluan berisi tentang latar belakang yang mengungkapkan alasan pemilihan judul dan topik, rumusan masalah yang merupakan dasar isi dari pembahasan, tujuan penuisan yang menjawab rumusan masalah, manfaat yang diterima penulis maupun pihak lain, dan sistematika penulisan yang berisi tentang hal-hal apa saja yang akan dibahas dalam Tugas Akhir secara umum. BAB II GAMBARAN UMUM Gambaran umum menjelaskan kondisi perusahaan meliputi profil perusahaan secara lengkap, landasan teori yang menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan topik, tinjauan pustaka mengungkapkan tentang penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik, serta metodologi penelitian yang menjelaskan bagaimana cara penulis untuk dapat memperoleh data yang dibutuhkan dalam penyusunan Tugas Akhir. BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN 6
Analisis dan pembahasan berisi tentang data apa saja yang disajikanserta hasil dari analisis yang sudah dilakukan berdasarkan data yang sudah diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dan saran berisi tentangkesimpulan secara umum dari pembahasan dan saran yang diberikan penulis untuk instansi pemerintahan sesuai dengan pembahasan. 7