BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disegala bidang. Mengingat semakin meningkatnya migrasi dari desa ke kota

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

BAB I PENDAHULUAN. berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman,

PENDAHULUAN. Saat ini di Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan nasional disegala bidang,

BAB I PENDAHULUAN. GBHN dikatakan bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah memberikan perhatian yang sebesar-besarnya pada. kepentingan masyarakatnya berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sngat kental dalam kehidupan masyarakat desa, membuat masyarakat saling

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup)

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Modul ke: Geopolitik. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN

BAHAN TAYANG MODUL 5

WAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1

Modul ke: GEOPOLITIK. 10Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

LAMPIRAN. Panduan Pertanyaan dalam Wawancara Mendalam. Nama :... Peran di PNPM-MPd :...

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

mekanisme pemerintahan negara dijalankan oleh presiden sebagai pemegang kekuasaan

BAB I PENDAHULUAN. yang berbentuk Republik. Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah

MEWUJUDKAN PENGEMBANGAN DESA PASCA UU 6/2014 TENTANG DESA

I. PENDAHULUAN. pengembangan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk. mewujudkan tujuan nasional. Tujuan nasional yang tercantum dalam alenia

PNPM MANDIRI PERDESAAN

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN A. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN

5. Distribusi Distribusi adalah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai dalam masyarakat.

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Geopolitik

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KUANTAN SINGINGI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1986

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 alinea

BAB I PENDAHULUAN. Dasar 1945, bahwa cita-cita bangsa Indonesia adalah untuk melindungi. segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

ASSALAMU'ALAIKUM WR.WB

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia yang berada di masing masing Provinsi dengan

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari kegiatan dari pembangunan terdahulu, yaitu pembangunan nasional yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1. PENDAHULUAN. tiga prasyarat yaitu kompetisi didalam merebutkan dan mempertahankan

BAB I P E N D A H U L U A N

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 3 TAHUN 1975 (3/1975) Tanggal: 27 AGUSTUS 1975 (JAKARTA)

Dikdik Baehaqi Arif, M.Pd

BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Jumlah penduduk. akan menjadi faktor penyebab kemiskinan (Direktorat Jenderal

Wawasan Nusantara KELOMPOK 1 CIVIC EDUCATION

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 16/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG KERJASAMA DESA

BAB 1 PENDAHULUAN. sumbangan besar dalam menciptakan stabilitas nasional. Pembangunan desa adalah

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

PERATURAN DESA SINDANGLAYA KECAMATAN CIPANAS KABUPATEN CIANJUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP DESA) TAHUN 2015

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap pembangunan di suatu daerah seyogyanya perlu dan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita nasional yaitu; untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan pegawai negeri sipil, oleh karena itu kedudukan dan peranan

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

KEPALA DESA BANJAR KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA DESA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mempercepat peningkatan perkembangan desa (swadaya dan desa

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 9. Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara MajuLatihan Soal 9.1

Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Zico Oktorachman, 2013

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG

- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

Undang Undang No. 8 Tahun 1985 Tentang : Organisasi Kemasyarakatan

SOAL CPNS TATA NEGARA

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PENATAAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. berdaulat, memiliki wilayah (daerah) tertentu, adanya rakyat yang hidup teratur,

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PEMBINAAN LEMBAGA ADAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK KECAMATAN BUNGARAYA DESA BUNGARAYA

Kedudukan Pembukaan UUD Anggota Kelompok : -Alfin Anthony -Benadasa -Jeeva Laksamana -Nicolas Crothers -Steven David -Lukas Gilang

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah memajukan kesejahteraan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini di Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan disegala bidang. Mengingat semakin meningkatnya migrasi dari desa ke kota karena di kawasan perdesaan masih menghadapi permasalahan seperti terbatasnya kwalitas sumber daya manusia sehingga ketidaksanggupan atau kemampuan manusia dalam memanfaatkan sumberdaya alam, infrastruktur dan akses ke sektor ekonomi dan sosial. Menurut Satria dkk (2011:5), untuk mencapai tujuan pembangunan nasional harus dilaksanakan disegala sektor politik, ekonomi, budaya, hukum, pendidikan dan keamanan. Pembangunan desa merupakan salah satu cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana tercantum dalam alenia IV pembukaan UUD 1945 yaitu Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Kemiskinan dan pengangguran merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh masyarakat desa. Salah satunya menghindari terpuruknya kemiskinan dalam masyarakat adalah kemauan negara yang bersangkutan dalam mengorganisir sumberdaya manusia dan sumberdaya alam untuk mencapai sasaran yang terpadu secara efisien. Manusia merupakan penggerak untuk kemajuan bukan dari sumberdaya alam, jika manusianya dapat diorganisasikan 1

2 dengan baik dan diberi motivasi kerja, maka kekurangan modal dan sumberdaya alam dapat diatasi. Kemampuan dan kemauan manusia dalam mengelola sumber daya alam maka dapat menanggulangi terjadinya pengangguran dan kemiskinan. Menurut Yusuf (2000:5), dalam GBHN TAP MPR No. IV/MPR/1978 bab II pola Dasar Pembangunan Nasional bertujuan untuk : 1. Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang merata meteriil dan spirituil berdasarkan pancasila, 2. Di dalam wadah negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat, 3. Dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib, dinamis, dan harmonis, dan 4. Dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai. Pembangunan Nasional dapat ditunjukkan dengan upaya penanggulangan kemiskinan baik secara langsung dan tidak langsung melalui program pemerintah antara lain program keluarga berencana, program pengucuran dana, program pendidikan, kesehatan perbaikan sarana dan prasarana transportasi. Adanya berbagai program pembangunan masyarakat diharapkan bertujuan untuk melakukan berbagai program yang diberikan pemerintah sebagai penanggulangan angka kemiskinan dan pengangguran. Pemberdayaan masyarakat sebagai upaya untuk menciptakan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun kelompok dalam memecahkan berbagai persoalan terkait dengan upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan agar hasil yang dicapai bisa maksimal. Menurut Nawawi (2009:144), dikatakan pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan

3 adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami kemiskinan. Sedangkan sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjukkan pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial; yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan pada keadaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya. Pemerintah Indonesia sejak tahun 2007 memberikan suatu program pembangunan nasional yaitu PNPM yang terdiri PNPM Mandiri Perdesaan, PNPM Mandiri Perkotaan, dan PNPM Mandiri Wilayah khusus atau tertinggal( http://id.wikipedia.org/wiki/pnpm_mandiri_pedesaan). Mayarakat yang beragam mata pencaharian mulai petani, sopir, berdagang, pejabat, pendidik, dan peternakan mempunyai kebutuhan hidup untuk meningkatkan taraf ekonomi untuk hidup lebih baik. PNPM sebagai suatu program pemerintah sebagai pembangunan Nasional yang ditujukan untuk mendorong dan menfasilitasi upaya pemberdayaan masyarakat mencapai tingkat kesejahteraan pada masyarakat miskin. Dalam PNPM Mandiri Perdesaan, seluruh anggota masyarakat diajak terlibat dalam setiap tahapan kegiatan secara partisipatif, mulai dari proses perencanaan, pengambilan keputusan dalam penggunaan dan pengelolaan dana sesuai

4 kebutuhan paling prioritas di desanya, sampai pada pelaksanaan kegiatan dan pelestariannya. Tercapainya tujuan tidak hanya tergantung pada peralatan, dana, sarana dan prasarana tetapi lebih berpusat pada manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Program pemerintah seperti PNPM-MP diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinanan dan pengangguran. Tercapainya suatu tujuan pembangunan nasional tidak hanya dengan pemberian modal, sarana prasarana yang lengkap dan modern tetapi partisipasi lebih kuat mencapai tujuan tersebut. Masyarakat merupakan kelompok sosial terbesar dalam suatu Negara. Partisipasi masyarakat merupakan langkah utama atau terpenting jalannya suatu kegiatan. Terlaksananya suatu kegiatan karena ada beberapa faktor pendukung dari masyarakat untuk berpartisipasi yaitu ada kemauan, kemampuan, dan kesempatan melakukan sesuatu. Partisipasi masyarakat merupakan keterlibatan seseorang dalam kelompk masyarakat secara sadar ke dalam interaksi sosial dalam situasi tertentu. Seseorang bisa berpartisipasi bila ia menemukan dirinya dengan atau dalam kelompok, melalui berbagai proses berbagi dengan orang lain dalam hal nilai, tradisi, perasaan, kesetiaan, kepatuhan dan tanggungjawab bersama. Menurut Satria dkk (2011:63), secara geopolitik desa merupakan wilayah administrasi terkecil dalam sistem pemerintahan. Secara yuridis keberadaannya diatur dalam peraturan pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang desa. Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut pasal 1 yang dimaksud dengan desa adalah : Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

5 setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Satria dkk (2011:63) menjelaskan lazimnya suatu wilayah administratif maka pembentukan desa harus memenuhi syarat-syarat tertentu yaitu, Jumlah penduduk, luas wilayah, bagian wilayah kerja, perangkat, dan sarana dan prasarana pemerintah. Pembangunan desa merupakan satu kebijaksanaan atau pandangan yang menyeluruh sebagai sistem sehingga satu dengan yang lain bergerak secara serentak, saling berkaitan serta saling menunjang untuk tujuan bersama. Mengingat masalah desa identik dengan masalah kemiskinan, pengangguran, keterbelakangan, dan kemelaratan maka perlu adanya penanggulangan masalah desa lewat pembangunan yang menyeluruh dan berpola nasional. Berdasarkan uraian di atas penulis disini mencoba melakukan penelitian skripsi dengan judul Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sooka, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan). B. Fokus Penelitian Sebagai pedoman penelitian yang dapat mempermudah dalam pembatasan masalah sehingga tidak terjadi salah tujuan dalam penelitian ini, maka dalam penelitian ini penulis lebih menekankan fokus penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) di Desa Sooka, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan?

6 2. Bagaimana partisipasi masyarakat Desa Sooka, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan? C. Tujuan Penelitian Pelaksanaan penelitian memiliki tujuan untuk mengetahui manfaat apa yang akan diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Sooka, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. 2. Mengetahui partisipasi masyarakat Desa Sooka, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. D. Manfaat dan Kegunaan Penelitian Penelitiana ini diharapkan juga mampu memberikan manfaat atau kegunaan yaitu : 1. Manfaat atau Kegunaan Teoritis a. Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya, maupun pada masyarakat pada umumnya mengenai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Desa.

7 b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis. 2. Manfaat atau Kegunaan Praktis. a. Menyebarkan luaskan informasi serta masukan tentang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Desa. b. Sebagai calon pendidik mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, pengetahuan dan pengalaman selama mengadakan penelitian ini dapat ditransformasikan kepada peserta didik pada khususnya, serta bagi masyarakat luas pada umumnya. E. Daftar Istilah Daftar istilah adalah suatu penjelasan istilah-istilah yang terdapat dalam kata-kata kunci yang ada pada judul penelitian. Adapun istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) adalah program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara tujuan dan berkelanjutan (Satker. 2011. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM-MP). Pacitan). 2. Partisipasi adalah turut berperan serta atau keikutsertaan dalam suatu kegiatan (Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka).

8 3. Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh kebudayaan yang mereka anggap sama (Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka). 4. Partisipasi masyarakat adalah ikut serta, keterlibatan, peran aktif masyarakat atau kelompok manusia yang terkait untuk menuangkan pemikiran dan melakukan atau melaksanakan kegiatan dengan sadar dalam pembangunan kehidupan bermasyarakat (http:// sacafirmansyah. wordpress.com/ 2009/06/05/ partisipasi-masyarakat/). 5. Pembangunan adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha tanpa akhir agar menjadi proses yang dapat bergerak maju atas kekuatan sendiri dan struktur sosialnya, jadi bukan hanya konsepsi sebagai usaha memerintah belaka tetapi pembangunan tergantung dari proses imansipasi diri dan suatu partisipasi kreatif (Nawawi, Ismail. 2009. Pembangunan dan Problem masyarakat. Surabaya. Putra Media Nusantara). 6. Desa adalah sekelompok rumah di luar kota yang merupakan kesatuan (Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka). 7. Pembangunan desa adalah Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, maupun masyarakat menuju modernitas agar menjadi lebih baik seperti yang diinginkan (Marbun. 1988. Proses Pembangunan Desa menyongsong tahun 2000. Surakarta. Erlangga).