Industri Perbankan dalam beberapa tahun belakangan ini telah mengalami. perubahan hngsi yang cukup signifikan. Secara tradisional, bank.

dokumen-dokumen yang mirip
Krisis ekonomi yang pernah melanda lndonesia beberapa tahun silam. memang masih terasa dampaknya pada aktivitas sehari-hari kita.

I. PENDAHULUAN. Adanya krisis yang dimulai pada pertengahan tahun 1997 mengakibatkan

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda sejak pertengahan tahun menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami

I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II PROSES BISNIS

BAB 2 PROSES BISNIS PT DANAREKSA (PERSERO)

I. PENDAHULUAN. 1997/1998 merupakan tahun terberat. Berawal dari krisis nilai tukar yang terjadi

I. PENDAHULUAN. jumlah yang tems menyusut. Rekor jumlah bank terbanyak yang pernah tejadi

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan menyalurkan kembali dalam bentuk kredit, fungsi bank

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab 10 Pasar Keuangan

No Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Asing. II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 2 Yang dimaksud dengan ko

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar melemah diluar batas

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

I. PENDAHULUAN. pada tahun Pulihnya kondisi perbankan nasional dicirikan dengan

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS (alma) Materi kuliah ke 6 Komputer Lembaga Keuangan Perbankan

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

yang peka terhadap suku bunga dan dilain pihak adanya risiko nilai tukar uang, terutama kelompok aset yang jangka waktunya kurang dari satu tahun.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dan jumlah

PERLINDUNGAN HUKUM INVESTOR DALAM TRANSAKSI PADA DERIVATIVES MARKET DI ASIA TRADE POIN FUTURE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jones (2008: 4) di dalam bukunya yang berjudul Investment Analysis

BAB I PENDAHULUAN. (hedging). Peranan perdagangan berjangka (futures) dalam era globalisasi. dan ketidakpastian ekonomi yang semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan nilai tukar merupakan salah satu sumber ketidakpastian makroekonomi

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB I PENDAHULUAN. Masih terbayang dibenak kita aksi protes yang dilakukan salah satu nasabah

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

P A S A R U A N G. Resiko yang mungkin dihadapi dalam kegiatan investasi di pasar uang antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. cepat, mendorong terjadinya integrasi pasar-pasar keuangan lokal untuk dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 188

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

STIE DEWANTARA Pengelolaan Risiko Pasar

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu aset yang diperjualbelikan oleh perusahaan dalam

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL. xiv DAFTAR GAMBAR. xvi DAFTAR LAMPIRAN. xvii

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan peer countries, dan pada tahun 2014 tercatat tumbuh

I. PENDAHULUAN. Bagi dunia perbankan informasi memegang peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada tahun 2009 & 2010 Bank Mandiri Mendapat peringkat 2 artinya Bank

Bank Danamon Laporan Tahunan Manajemen Risiko & Tata Kelola Perusahaan

No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. termasuk satu negara bank based yaitu negara yang sebagian besar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

I. PENDAHULUAN. swasta maupun milik negara mengalami kerugian yang cukup besar. Untuk

DAFTAR ISI. LEMBARAN JUDUL i RINGKASAN EKSEKUTIF... ii LEMBAR PENGESAHAN.. v LEMBAR PERNYATAAN.. vi RIWAYAT HIDUP PENULIS...

Manajemen Treasury INTRODUCTION

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX,

BAB I PENDAHULUAN. tingkat resiko yang dihadapi oleh bank-bank yang ada di Indonesia.

Asset Liabilities Management (ALMA) Muniya Alteza

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha

PERTEMUAN 14 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

Mekanisme transmisi. Angelina Ika Rahutami 2011

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu melakukan perubahan atas Peraturan Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

I. PENDAHULUAN. pesat sejak dikeluarkannya Paket Kebijakan Oktober 1988 atau yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan sector keuangan. Banyak sekali lembaga-lembaga keuangan

L PENDAHULUAN. Perbankan bisa disebut sebagai bisnis yang highly regulated. Harnpir. pengumpulan dana dari pihak ketiga, bank diatur untuk tidak

BAB II URAIAN TEORTIS

BAB I PENDAHULUAN. atau nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan maka bank dalam operasinya selalu

BAB I PENDAHULUAN. turunnya daya beli masyarakat tetapi juga karena tingginya inflasi.

Sistem pembayaran dalam beberapa tahun belakangan ini telah. mengalami perubahan fungsi yang cukup signifikan. Secara tradisional

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia berkembang sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

I. PENDAHULUAN. Sejarah perbankan di Indonesia mempunyai periode yang cukup panjang,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana yang ingin melakukan investasi. Investor dapat

BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS)

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

ANALISIS KINERJA PERBANKAN. /

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN SEBELUMNYA

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 182

BAB I PENDAHULUAN. di masa yang akan datang (Tandelilin, 2000). Kegiatan investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar, serta pemenuhan modal yang memadai (Widati, 2012).

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri Perbankan dalam beberapa tahun belakangan ini telah mengalami perubahan hngsi yang cukup signifikan. Secara tradisional, bank.meiupakan lembaga intermediary antara borrowes dan lenders dengan nlenerima deposito dan menyalurkan dalam bentuk kredit kepada nasabahnya. Dalam melakukan aktivitas tersebut bank masih terfokus terhadap perolehan keuntungan yang dihasilkan dari perbedaan antara suku bunga kredit dan deposito (interest dlfferentzaf) sementara resiko utama yang dihadapi adalah kemungkinan terjadinya resiko kredit (credit risk). Dalam perkembangan selanjutnya bisnis perbankan menjadi senlakin kompleks dengan bermunculan berbagai jenis jasa-jasa transaksi keuangan yang bertujuan untuk mempermudah nasabah dalam melakukan aktivitas bisnis mereka dan bagi bank merupakan lahan baru untuk memperoleh keuntungan dan jasa yang diberikan. Dengan demikian bisnis perbankan mengalami pergeseran fungsi yang ditandai penerbit dengan beralihnya pihak yang dulunya sebagai perninjam menjadi surat-surat berhargalissuers guna mendapatkan altematif sunlber pendanaan, sementara yang dulunya sebagai depositor akan menjadi investor melalui swatsurat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Untuk,tetap melanjutkan hngsinya sebagai intermediaries antara nasabah yang meiniliki dan membutuhkan dana dan untuk meningkatkan penenmaan

selain dana (non funds), maka bank mulai melakukan sekuntisasi atas aset dan liabilities yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan (tradzng) yang dilakukan antara lain melalui transaksi foreign exchange (forex) seperti :forwards, swaps, future dan option termasuk instrument surat-surat berharga. Dengan beralihnya bisnis utama tersebut, maka resiko (risk) yang dihadapi oleh bank tidak hanya credit risk tetapi juga munculnya resiku yang lain yaitu trading risk yang timbul atas asset trading di mana resiko yang paling dominan adalah resiko pasar atau market riswprice risk. Untuk mengetahui resiko yang dihadapi maka bank harus menerapkan suatu pengelolaan resiko atau manajemen resiko yang tepat dengan menggunakan metode-metode yang sesuai untuk membantu bank dalam mengenali, mengukur serta memonitor resiko yang dihadapi berikut parameter yang digunakan sebagai kontrol resiko tersebut. Peran dan hngsi manajemen resiko lebih dirasakan setelah adanya bencana kerugian finansial yang cukup besar pada periode 1994 dan 1995 temtama kemgian yang ditimbukan dari transaksi derivative yang dialami oleh beberapa perusahaan besar di luar negeri antara lain perusahaan yang bergerak dibidang finansial seperti Barings dan Sumitomo, atau perusahaan non finansial seperti Proter & Gamble (P&G), dan air products maupun perusahaan di bidang investasi seperti Orange County Investment Pool<OCIP). Sementara kasus yang terjadi di Indonesia contohnya adalah kasus Bank Duta, di mana kerugian akibat transaksi perdagangan valuta asing yang diiakukan oieh Bank tersebut menghmskan pemegang sahamnya untuk menyetorkan modal baru guna menutup kemgian yang terjadi dan salah satu direksinya dikenai hukuman penjara. Buat perbankan di Indonesia pengetahuan mengenai manajemen resiko

masill bam. Penerapan manajemen resiko menjadi begitu penting dan sudah mempakan keharusan setelah terjadinya krisis ekonomi tahun 1997, yang dipicu oleh melemahnya nilai rupiah terhadap dollar. Nilai rupiah yang sangat berfluktuasi memaksa manajemen bank mempunyai sistem yang bisa melakukan pemantauan portofolio valuta asing mereka terhadap rupiah sehingga kerugian yang besar akibat pergerakan nilai rupiah tidak terjadi. Namun demikian penerapkan manajemen resiko bukanlah suatu perkara yang gampang karena diperlukan suatu sistem dan prosedur baku yang mengacu kepada kebijakan dan strategi bank tersebut, di samping itu dibutuhkan suatu perangkat yang canggih yang bisa mengintegrasikan semua pelaku yang berkaitan dengan transaksi, yaitu Frotzt Office, Middle Office dan Senior Manajemen. Bagi bank BNI, sistem informasi manajemen resiko sudah ada sejak tahun 1996 yang disewa dari salah satu provider asing yaitu STORM (Strategic Treasury Risk Management System). Namun demikian sistem ini masih belum sempurna dan masih mempunyai kelemahan yaitu : 1. Belum dapat melakukan perhitungan dalam mengukur Profit dan Loss (PL) dari suatu portofolio trading. 2. Belum dapat melakukan analisis PL (P/L sensitivity), untuk melihat perubahan P L karena pengaruh dari market environment atau disebut juga market factors 3. Belum ada alat kontrol untuk pengendalian agar fluktuasi yang dialami oleh P L masih berada dalam limit yang diperbolehkan oleh manajemen bank BNI. STORM saat ini bagi Divisi Tresuri hanya bisa bermanfaat sebagai front

office systenz di dealing room yaitu pencatatan transaksi, pemantauan posisi dan profit/loss Dealer, dan Cash flow, sedangkan untuk pemantauan resiko portfolio oleh unit manajemen resiko dilakukan secara manual. Dengan kenyataan bahwa sistem yang ada sekarang belum sepenuhnya mampu untuk memantau resiko transaksi tresuri maka perlu sistem informasi manajemen resiko baru yang dapat berintegrasi dengan sistem,lama, sehingga unit manajemen resiko dapat berfimgsi secara maksimal. Selanjutnya mereka dapat melakukan fimgsi dan tugas mereka dalam melakukan pemantauan resiko atas aset dan liabilities Bank BNI. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti dalam penulisan ini : 1. Bagaimanakah mengembangkan sistem informasi manajemen resiko yang cocok untuk diterapkan di Divisi Tresuri Bank BNI yang secara maksimal bisa memantau resiko portofolio trading. 2. Bagaimanakah rancangan aplikasi sistem informasi manajemen resiko yang dapat melakukan pemantauan resiko portofolio trading yang dilakukan oleh Dealing Room.

C. Tujuau PeueIitian 1. Melakukan investigasi dan analisis sistem informasi manajemeil resiko yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. 2. Mengembangkan suatu rancangan aplikasi sistem informasi manajemen resiko yang dapat melakukan pemantauan resiko portofoiio trading yang dilakukan oleil Dealing Room. D. Maufaat Penelitian Manfaat penelitian : 1. Memberikan masukan mengenai rancangan aplikasi pemantauan resiko portofolio trading kepada manajemen untuk implementasi lebih lanjut. 2. Bila diinlplementasikan hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu unit manajemen resiko dalam melakukan fungsi dan tugas mereka dalam melakukan pemantauan resiko portofolio trading transaksi di dealing room. E. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada transaksi Foreign Exchange (Spot), Money Market (Placemen dun Borrowing) dan Capital Market (Bond), menyangkut kepada resiko yang akan terjadi apabila posisi transaksi tersebut terbuka. Sedangkan resiko yang dipantau adalah resiko pasar (market risk), yaitu -resiko yang disebabkan adanya perubahan terhadap nilai net aset akibat berubahnya fgktor ekonomi,@asar), seperti tingkat sub bunga dan nilai tukar.

Kajian dan rancang bangun sistem informasi manajemen resiko meliputi : 1. Parameter sistem informasi manajemen resiko. 2. Rancangan basis data sistem informasi manajemen resiko. 3. Laporan-laporan yang dibutuhkan untuk mengelola dan memantau resiko.