ABSTRAK. Munculnya berbagai kasus kasus seperti pemerkosaan diangkot, kekerasan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. kondisi empirik objek penelitian berdasarkan karakteristik yang dimiliki. 25

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pemberitaan seputar eksekusi terpidana mati Amrozi cs 2008 telah menarik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini berusaha melihat makna teks yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. lukisan secara sitematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifatsifat

BAB III METODE PENELITIAN. menyeluruh dan dengan cara deksripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Fenomena yang dijadikan objek penelitian adalah isi editorial Hortikultura

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian

Bab III. Metodologi Penelitian. diciptakan melalui tayangan program Minta Tolong di RCTI.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Menurut Bogdan dan

BAB V PENUTUP. terhadap teks yang terdapat pada website Komisi Penyiaran Indonesia dan. Masyarakat Ikut Awasi TV edisi 25 Maret 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini adalah pendekatan kualitatif yang bersifat paradigma. Pendekatan kualitatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. cara pandangnya terhadap dunia. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. masalah-masalah tertentu. Penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan

BAB V PENUTUP. film Kubur Kabar Kabur. Dari keseluruhan film, sutradara telah mengkonstruksi

PRINSIP-PRINSIP NASIONALISME DALAM FILM (ANALISIS FILM HABIBIE DAN AINUN)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Indonesia merupakan negara hukum yang menyadari, mengakui, dan

BAB III METODE PENELITIAN. diasuh oleh lukman hakim ditabloid Posmo dalam membingkai dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

BAB 9 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

BAB 1 PENDAHULUAN. Surat kabar merupakan salah satu media massa yang digunakan oleh seorang

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. melalui penghargaan terhadap perbedaan-perbedaan yang ada, khususnya

Gambar 1.1 : Foto Sampul Majalah Laki-Laki Dewasa Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Sistem patriarki menempatkan perempuan berada di bawah sub-ordinasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan jenis penelitiannya yakni Penelitian Analisis Teks

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri berasal dari kata method, yang berarti ilmu yang menerangkan cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai setiap perusahaan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sektor yang paling strategis dalam. memberdayakan manusia menuju pembangunan adalah pendidikan.

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PPdan PA. Perencanaan. Penganggaran. Responsif Gender.

PENCITRAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO TERKAIT PERSETERUAN KPK DAN POLRI. (Analisis Framing Terhadap Pembentukan Citra Presiden Susilo Bambang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media seni-budaya merupakan tempat yang paling banyak

REPRESENTASI BIAS GENDER PADA IKLAN SABUN KHUSUS PEREMPUAN

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pertama Kedua

BAB IV KESIMPULAN. Perempuan sebagai subjek yang aktif dalam urusan-urusan publik

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Gender merupakan konstruksi sosial mengenai perbedaan peran dan. kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan peran dan

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

BAB I PENDAHULUAN. asasi perempuan dan anak diantaranya dengan meratifikasi Konferensi CEDAW (Convention

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

I. PENDAHULUAN. 2008:8).Sastra sebagai seni kreatif yang menggunakan manusia dan segala macam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perempuan adalah tiang penyangga dalam rumah tangga. Istilah tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan pemecahannya. 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PP&PA. Strategi Nasional. Sosial Budaya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Sejak lahir, manusia telah dikutuk untuk bebas. Dalam segala hal, mereka

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Kekerasan adalah perbuatan yang dapat berupa fisik maupun non fisik,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB PERTAMA PENDAHULUAN. adanya peluang kerja di suatu badan usaha (Maitland, 1993). Tenaga kerja

PELUANG DAN KENDALA MEMASUKKAN RUU KKG DALAM PROLEGNAS Oleh : Dra. Hj. Soemientarsi Muntoro M.Si

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Iksan (1996) menyatakan bahwa tinjauan pustaka harus mengemukakan hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANGGARAN DASAR KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 11 FEBRUARI 2014

09ILMU. Modul Perkuliahan IX. Metode Penelitian Kualitatif. Metode Analisis Framing. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm KOMUNIKASI.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEREMPUAN DAN HAK ASASI MANUSIA Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 8 Agustus 2016; disetujui: 14 Oktober 2016

BAB III INSTRUMEN INTERNASIONAL PERLINDUNGAN HAM PEREMPUAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan dan keadaan sosial masyarakat baik secara langsung maupun tidak

BAB I PENDAHULUAN. Gender adalah perbedaan peran, fungsi, tanggung jawab antara laki-laki

Dra. Tati Hatimah, MA. Dipreentasikan pada Kajian Gender PSGA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. pekerja dan itu menjadi penanda waktu yang beremansipasi.

KEJAHATAN SEKSUAL Lindungi Hak Korban. Masruchah Komnas Perempuan 11 Januari 2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia dan ditampilkan di

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu

Analisis Framing Tentang Poligami Dalam Film Surga Yang Tak Dirindukan. Abstract

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PP&PA. Pusat Informasi dan Konsultasi. Pembentukan. Panduan.

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

BINGKAI PEMBERITAAN AKSI METRO MINI MOGOK DI HEADLINE SKH POS KOTA, RAKYAT MERDEKA DAN WARTA KOTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KISAH PILU KAUM PEREMPUAN INDONESIA SEPANJANG MASA Jumat, 23 Desember :17 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 23 Desember :20

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 88/PUU-XIV/2016 Syarat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. konstruksionis, realitas bersifat subjektif, relitas dihadirkan oleh konsep subjektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. ini telah menempatkan wanita sebagai mitra yang sejajar dengan kaum laki-laki.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang bahagia dan kekal berdasarkan KeTuhanan Yang Maha Esa. Tujuan

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu

BAB II FINLANDIA DAN MASALAH KETIDAKADILAN GENDER. A. Hak Pilih Perempuan (Women Suffrage) sebagai Awal Mula Perwujudan

Beberapa pemikiran tentang pentingnya melibatkan laki-laki dalam penghapusan kekerasan terhadap per

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melalui bab analisis, sampailah kita pada tahap simpulan yang akan

Transkripsi:

ABSTRAK JUDUL : Analisis Bingkai: Objektifikasi Perempuan dalam Buku Sarinah NAMA : Yudha Setya Nugraha NIM : D2C009030 Munculnya berbagai kasus kasus seperti pemerkosaan diangkot, kekerasan dalam rumah tangga, hingga larangan menggunakan rok mini di DPR menuding perempuan sebagai penyebabnya. Dalam kasus tersebut, banyak dari pejabat publik memandang perempuan secara diskriminatif. Berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Soekarno diawal kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1947, diterbitkan buku Sarinah yang ditulis oleh presiden pertama Indonesia yaitu Ir. Soekarno. Sebagai pejabat negara, tujuan Soekarno menulis dan menerbitkan buku Sarinah ini untuk memberikan dukungan terhadap perjuangan pergerakan perempuan Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Namun terdapat temuan temuan yang bersifat objektifikasi perempuan berupa penggunaan metafora dewi tolol sebagai perumpamaan untuk perempuan yang dipundi - pundikan layaknya seorang dewi, tetapi dianggap tidak penuh layaknya seorang tolol. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan objektifikasi isi penulisan terhadap perempuan oleh Soekarno dalam buku Sarinah beserta ideologi yang dominan di belakangnya. Penelitian ini menggunakan teori kelompok dibungkam sebagai salah satu penerapan dalam pendekatan teori objektifikasi dan feminisme radikal dalam paradigma kritis melalui metode analisis bingkai model William A. Gamson. Subjek penelitian ini adalah tulisan atau teks dalam buku Sarinah ini yang

merupakan hasil dari pemikiran atau pandangan dari Soekarno sebagai penulisnya. Berdasarakan temuan penelitian, objektifikasi terkait isi penulisan buku Sarinah berupa dehumanisasi dan stereotipe terhadap perempuan. Dehumanisasi dalam buku Sarinah dimunculkan melalui metafora, leksikon, dan ilustrasi seperti menganggap perempuan sebagai blesteran dewi tolol, sebagai benda yang harus dimiliki, barang yang harus ada dalam rumah, benda perhiasan rumah tangga, perempuan tidak lebih dari "benda zaliman suaminya", dan "seorang pengurus rumah yang tidak bergaji serta alat pelahirkan anak". Sedangkan stereotipe perempuan yang dimunculkan dalam buku Sarinah berupa penggambaran sosok perempuan sebagai kaum lemah, kaum bodoh, kaum nrimo, perempuan diperintah laki laki, bunga rumah tangga, sebagai budak, dan "kodrat" perempuan hidup di bawah telapak laki-laki. Ideologi yang melatarbelakangi terjadinya objektifikasi perempuan ini dikarenakan adanya patriarkisme yang mengakar kuat di masyarakat. Terbukti dengan adanya dominasi kaum laki laki terhadap perempuan berupa dehumanisasi dan stereotipe dalam isi penulisan buku Sarinah. Kata Kunci: Objektifikasi, Dehumanisasi, Stereotipe, Patriakisme

PENDAHULUAN Munculnya berbagai kasus kasus seperti pemerkosaan diangkot, kekerasan dalam rumah tangga, hingga larangan menggunakan rok mini di DPR menuding perempuan sebagai penyebabnya. Dalam kasus tersebut, banyak dari pejabat publik memandang perempuan secara diskriminatif. Perempuan dianggap sebagai objek dari segala masalah tersebut. Hal ini bertolak belakang dengan Undang Undang Dasar 1945 khususnya pasal 28I ayat 2 dan Convention On The Elimination Of All Forms Of Discrimination Against Women (CEDAW) pada Bagain I pasal 1 dan pasal 2 point A dan D yang bertujuan untuk menghapus segala tindakan diskriminasi terhadap perempuan atas dasar kesetaraan gender, hak asasi manusia, dan kebebasan fundamental di segala bidang kehidupan. Berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Soekarno diawal kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1947, diterbitkan buku Sarinah yang ditulis oleh presiden pertama Indonesia yaitu Ir. Soekarno. Sebagai pejabat negara, tujuan Soekarno menulis dan menerbitkan buku Sarinah ini untuk memberikan dukungan terhadap perjuangan pergerakan perempuan Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Namun terdapat temuan temuan yang bersifat objektifikasi perempuan berupa penggunaan metafora dewi tolol sebagai perumpamaan untuk perempuan yang dipundi - pundikan layaknya seorang dewi, tetapi dianggap tidak penuh layaknya seorang tolol. Dalam Bab II hingga IV banyak ditemukan bentuk bentuk tulisan bias gender yang condong pada objektifikasi perempuan, seperti Tidaklah ia kaum lemah, tidaklah ia kaum bodoh. Tidaklah ia penakut,

tidaklah ia kaum singkat pikiran, tidaklah ia kaum nrimo. Soekarno juga menggambarkan perempuan sebagai perempuan ibu umum dimana perempuan harus memuaskan semua orang lebih dahulu. Perempuan pada matriarki harus menjalankan persundalan pada waktu gadis kepada umum sebelum menikah dengan satu laki laki. Lebih mengejutkannya lagi Soekarno menjelaskan bahwa dirinya adalah pencinta patriarkat karena patriarkat lebih utama daripada matriarkat. Hal ini memunculkan pertanyaan bagaimana bentuk bentuk objektifikasi perempuan pada Sarinah? Dan latar belakang sejarah seperti apa yang mendasari munculnya bentuk bentuk objektifikasi perempuan pada Sarinah? Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan objektifikasi isi penulisan terhadap perempuan oleh Soekarno dalam buku Sarinah beserta ideologi yang dominan di belakangnya. Penelitian ini menggunakan teori kelompok dibungkam sebagai salah satu penerapan dalam pendekatan teori objektifikasi dan feminisme radikal dalam paradigma kritis melalui metode analisis bingkai model William A. Gamson. METODE PENELITIAN Subjek penelitian ini adalah tulisan atau teks dalam buku Sarinah ini yang merupakan hasil dari pemikiran atau pandangan dari Soekarno sebagai penulisnya.

Penelitian ini menggunakan data berupa teks dan simbol - simbol yang merepresentasikan orang orang serta tindakan-tindakan dari peristiwa yang menjadi obyek penelitian. Data primer penelitian ini diperoleh dari buku Sarinah karangan Ir. Soekarno yang merupakan subjek penelitian ini. Data sekunder penelitian ini diperoleh dari referensi referensi lain seperti buku, jurnal, dan pendapat pendapat dari penelitian yang sudah ada, yang massih berkaitan dengan tema penelitian ini yaitu objektifikasi perempuan. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi atau pengamatan pada kata kata, kalimat kalimat, metafora, atau simbol simbol yang terdapat pada penulisan teks dalam buku Sarinah ini. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan konsep framing yang menekankan pada pengemasan tertentu dari media yaitu objektifikasi perempuan dalam Sarinah. Adapun perangkat framing yang digunakan sebagai pendekatan untuk menganalisis data dalam penelitian ini sebagaimana disusun oleh Gamson yaitu perangkat framing (framing devices) dan perangkat penalaran (reasoning devices).

Tabel Kerangka Framing Gamson Frame: Isu Utama Framing Devices Reasoning Devices Methapors Roots (Perumpamaan) Analisis kausal atau sebab akibat Catchphrases Appeals to Principle Frase yang menarik, kontras dan Premis dasar atau klaim moral menonjol. Biasanya jargon atau slogan. Exemplaar Consequences Mengaitkan dengan teori dan contoh Efek atau konsekuensi dari bingkai Depiction and Visual Images Konotatif dan gambar yang mendukung bingkai Goodness Criteria atau kualitas data dalam penelitian ini dilakukan melalui analisis historical situatedness, sejauh mana penelitian memperhatikan konteks historis, sosial, politik, kebudayaan, ekonomi, etnik dan gender (Eriyanto, 2001:51). Dalam penelitian ini, analisis historical situatedness terdapat pada sejarah penerbitan buku Sarinah karangan Ir. Soekarno. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Temuan dalam penelitian ini mengindikasikan bahwa pemaparan konsep objektifikasi terbukti terdapat dalam penulisan buku Sarinah tersebut. Proses objektifikasi yang dilakukan oleh Soekarno adalah menampilkan sosok perempuan dalam bentuk stereotipe seperti kaum lemah, kaum bodoh, kaum singkat pikiran, ddan dalam bentuk dehumanisasi perempuan yakni perempuan dianggap sebagai benda, barang yang harus dimiliki, maupun mendewi-tololkan

perempuan. Adanya objektifikasi dalam buku Sarinah ini, memberikan penggambaran bahwa dominasi ideologi patriarki menjadi dasar akan sosok perempuan dalam buku Sarinah ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa objektifikasi terhadap perempuan dalam buku Sarinah berupa dehumanisasi dan stereotipe terhadap perempuan. Dehumanisasi dimunculkan dengan munculnya metafora, leksikon, klaim moral, ilustrasi, dan visual image yang menganggap bahwa perempuan seperti menganggap perempuan sebagai blesteran dewi tolol, sebagai benda yang harus dimiliki, barang yang harus ada dalam rumah, benda perhiasan rumah tangga, perempuan tidak lebih dari "benda zaliman suaminya", dan "seorang pengurus rumah yang tidak bergaji serta alat pelahirkan anak". Sedangkan stereotipe dimunculkan dalam metafora, leksikon, klaim moral, ilustrasi, dan visual image berupa penggambaran sosok perempuan sebagai kaum lemah, kaum bodoh, kaum nrimo, perempuan diperintah laki laki, bunga rumah tangga, sebagai budak, dan "kodrat" perempuan hidup di bawah telapak laki-laki, perempuan diperintah laki laki, jiwanya lebih emosional, dan perempuan sebagai makhluk tunduk serta penurut. Ideologi yang melatarbelakangi isi buku Sarinah ini dikarenakan adanya sistem patriarki yang kuat dalam masyarakat. Patriarki merupakan ideologi kelelakian dimana sistem hirarki seksual yang menganggap laki laki memiliki kekuasaan superior dan priviladge ekonomi. Terbukti dengan munculnya bentuk bentuk dominasi laki laki berupa metafora, leksikon, klaim moral, ilustrasi, dan visual image.