BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi

PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di area hotspot tanpa harus menggunakan kabel. Layanan hotspot sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

PERANCANGAN DAN SIMULASI RT/RW WIRELESS NET DENGAN ROUTER MIKROTIK

BAB I PENDAHULUAN. memperluas dan memberdayakan jaringan komunikasi. Globalisasi internet telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar telah dilengkapi dengan fasilitas hotspot supaya para


BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan bisnis di Indonesia secara khusus dan di dunia secara umum


PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN HOTSPOT DENGAN MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK (Study Kasus : SMKN 1 JUWIRING)

BAB I PENDAHULUAN. (Standard Operating Procedure) yang telah ditentukan. Sebuah proses bisnis yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ulang sebuah skema baru. Hasil dari penelitian ini diperoleh dari berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Internet merupakan kependekan dari interconnected-networking yang berarti

Setting ADSL + TP-Link TL-MR3420 3G Routert

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi,

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Kebutuhan atas penggunaan bersama resources yang ada dalam jaringan baik. tingginya tingkat kebutuhan dan semakin banyaknya pengguna jaringan yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PERANCANGAN KEAMANAN JARINGAN HOTSPOT MENGGUNAKAN RADIUS SERVER (Studi Kasus : Fakultas Teknik Universitas Pasundan)

e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3065

SIMULASI APLIKASI MIKROTIK ROUTER DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. infrastruktur internet, baik jaringan kabel maupun nirkabel, di berbagai tempat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi internet saat ini

Membangun Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN)

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 METODOLOGI. Melakukan Survey. Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User. Perancangan Jaringan Hotspot

CARA MEMASANG WIFI ACCESS POINT DENGAN MODEM

SWITCH ACCESS POINT WEB SERVER. dan DATABASE SERVER KOMPUTER KASIR PERANGKAT ANDROID. = Koneksi menggunakan kabel. = Koneksi menggunakan wireless

MANAGEMENT TRAFFIC ECMP (EQUAL-COST MULTI- PARTH) LOAD BALANCE BANDWITH DENGAN MIKROTIK ROUTER PADA PT. SKYE MOBILE MONEY. Abstrak

Membuat Hotspot Dengan Mikrotik & Login Page

PERANCANGAN DAN PENERAPAN WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) PADA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB XIII. Wireless LAN dan Hotspot

Gambar 3.28 Informasi Profil dan Konfigurasi Jaringan Radius UNY Gambar 3.29 Informasi Profil dan Konfigurasi Jaringan Radius UGM...

Vol. VII Nomor 22 Maret Jurnal Teknologi Informasi ISSN :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengakses internet selama 6 jam dengan biaya Rp ,- dan Paket 2

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN HOTSPOT PADA SEKOLAH SMK SATYA BAKTI I DAN II JAKARTA TIMUR MENGGUNAKAN ENDIAN FIREWALL COMMUNITY

Pengelolaan Jaringan Sekolah

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian

PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK BLUETOOTH WEB INTERNET GATEWAY (BWIG) DI RUANG KELAS TEKNIK INFORMATIKA ITS

LIMITASI PENGGUNA AKSES INTERNET BERDASARKAN KUOTA WAKTU DAN DATA MENGGUNAKAN PC ROUTER OS MIKROTIK (Studi Kasus : SMK YPM 7 Tarik)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bertujuan untuk mempermudah pengelompokan sampel. Adapun analisis

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang dimana suatu tempat tetap aman dan terawasi walaupun

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan teknologi jaringan yang semakin pesat dan kemudahan yang

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD

Rancang Bangun VLAN untuk Segmentasi Jaringan pada Cyber Campus Laboratory Universitas Stikubank

Nama : Annaas Pamungkas NPM : Jurusan : Sistem Komputer Pembimbing : Dr. Ing. Farid Thalib

BAB I PENDAHULUAN. informasi bagi mereka peserta didik. Tapi ada materi-materi yang tidak baik

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BERBAGI KONEKSI INTERNET BROADBAND

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas yang tinggi dari pengguna internet membuat pengguna hotspot

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi jaringan komputer saat ini telah memasuki hampir ke seluruh segi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan di dunia teknologi dan komputerisasi sudah

ANALISIS DAN OPTIMALISASI JARINGAN WIRELESS PADA HOTEL PLAZA INN KENDARI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Cara Setting Modem ADSL D-Link DSL-2540T / DSL-2640T

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SOAL ULANGAN PERSIAPAN SEMESTER TIK KELAS IX SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2015

PERANCANGAN ALAT BANTU AJAR SISTEM TERSEBAR DENGAN MENGGUNAKAN RASPBERRY PI. Erika Ramadhani Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri

Pengertian Access Point Apa Fungsi Access Point?

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Akibatnya lebih banyak pengguna yang akan mengalami kelambatan dalam

DESAIN DAN IMPLEMENTASI AUTENTIKASI JARINGAN HOTSPOT MENGGUNAKAN PFSENSE DAN RADIUS SERVER

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008

BAB 4 ANALISIS NETWORK SYSTEM DAN SERVER

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang F. Kurose, James. & W. Ross, Keith (2012) menyatakan bahwa Interconnection network (internet) adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung merupakan suatu jaringan yang terdiri dari milyaran komputer di seluruh dunia. Internet melibatkan berbagai jenis komputer serta topologi jaringan yang berbeda. Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan, digunakan standar protokol internet yaitu TCP/IP. Furht, Borko & Ilyas, Mohammad (2013) menjelaskan tentang jaringan nirkabel internet (Wireless) yang merupakan sebuah teknologi jaringan yang semakin meluas dan banyak diminati oleh pengguna jaringan, seperti pada lembaga ataupun instansi dan bahkan di perumahan. Hal ini dikarenakan pada jaringan wireless tidak membutuhkan kabel untuk melakukan sebuah koneksi untuk menghubungkan antar komputer. Pada jaringan wireless dibutuhkan perangkat-perangkat wireless untuk melakukan sebuah koneksi, sehingga komunikasi antar komputer dapat saling terhubung tanpa menggunakan kabel, seperti perangkat wireless access point yang merupakan alat terpenting untuk menghubungkan jaringan wireless maupun jaringan hotspot. SMA Pramita (Pratista Andha Mitya) adalah lembaga usaha yang bergerak di bidang pendidikan, yang berlokasi di jalan Kampus Pramita Binong, Curug- Tangerang 15810, Banten. Sekolah ini menyediakan fasilitas internet yang bertujuan untuk memudahkan para murid dan guru SMA Pramita dalam mengakses internet guna menunjang kegiatan belajar-mengajar, Namun setelah dilakukan survei langsung ke sekolah, fasilitas internet di sekolah ini masih belum bisa digunakan dengan baik, dimana router wireless indoor yang digunakan yaitu TP-Link tipe TD- W8951ND yang terletak di ruangan tata usaha dan TP-Link tipe TL-WR340G yang terletak di dalam ruangan guru. Setelah diuji coba, jarak jangkauan ideal sinyal wifi yang mempunyai standar frekuensi 2,4 GHz hanya berjarak ± 10 meter dari sumber sinyal wifi, lebih dari jarak tersebut sinyal masih tetap terhubung namun kekuatan 1

2 sinyal melemah dan sering terputus dari sumber sinyal wifi dimana jarak menurut spesifikasi teknisnya ± 30 meter (tp-link, 2014). Hal ini disebabkan adanya pengahalang seperti tembok yang membatasi setiap ruangan dapat menyebabkan jarak penyebaran sinyal terganggu (Gralla, Preston, 2007) Sehingga hanya bisa diakses beberapa meter saja dari sumber sinyal. Dengan tidak adanya access point yang berfungsi sebagai penghubung jaringan lokal sekolah dengan jaringan wireless, sehingga menyebabkan user tidak bisa mengakses internet di tempat yang tidak terkena jangkauan sinyal wifi, dengan access point inilah koneksi internet dipancarkan dan dikirim melalui sinyal wifi. Sistem keamanan jaringan internet di sekolah ini juga masih belum menggunakan authorized login atau hotspot login yang menyebabkan user bebas terkoneksi secara langsung ke jaringan internet, sehingga banyak user yang bisa menggunakan internet selain yang berkepentingan di sekolah. Dengan adanya hotspot login, koneksi internet menjadi lebih terkontrol dengan mengetahui siapa saja yang menggunakan dan hanya bisa diakses oleh staff guru dan para murid saja dengan menggunakan NIS untuk murid dan NIP untuk staff guru sebagai user login. Banyaknya staff guru dan murid dengan total user sebanyak 265 orang yang memakai fasilitas internet tersebut juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhitungkan, oleh karena itu dibutuhkan sebuah pengaturan terhadap penggunaan internet yang sesuai dengan ketersediaan bandwidth yang ada, sehingga dapat digunakan secara optimal. Saat ini di sekolah menggunakan Speedy dengan kapasitas bandwidth sebesar 1 Mbps, hal tersebut bisa saja diatasi hanya dengan menambahkan kapasitas bandwidth yang sudah tersedia, namun semakin besar kapasitas bandwidth, maka semakin besar juga biaya yang dikeluarkan. Mengenai hal tersebut, menurut hasil wawancara yang dilakukan langsung kepada pihak sekolah, menegaskan bahwa sekolah hanya bisa membatasi penyediaan bandwidth sebesar 3 Mbps untuk memenuhi kebutuhan internet sekolah dimana internet hanya boleh diakses murid dari jam masuk sekolah sampai sekolah selesai, yaitu pada jam 07:00 15:00 WIB, serta pada saat jam pembelajaran yang membutuhkan internet seperti pelajaran Bahasa Indonesia, Sejarah, Teknologi Informasi Komunikasi dan waktu istirahat yang masing-masing dibatasi hak akses penggunaannya seperti situs mengandung pornografi, game online, streaming dan lain-lain. Hal ini ditentukan oleh sekolah

3 agar murid tidak dapat mengakses konten negatif dan tidak menyebabkan quota bandwidth penuh bila digunakan secara bersamaan. Kim, Tai-hoon (2008) Menjelaskan bahwa dengan adanya jaringan nirkabel seperti wireless, akses koneksi internet lebih mudah. Menurut hasil wawancara dari staff guru menjelaskan bahwa perlunya proses belajar mengajar yang membutuhkan akses internet ke sumber informasi seperti website, e-book dan lain-lain dalam mendukung kurikulum 2013 (Kemendiknas, 2013). 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dibahas pada penulisan skripsi ini berupa hal-hal sebagai berikut: 1. Penggunaan fasilitas internet wifi di sekolah belum mencakup ke seluruh lingkungan sekolah di SMA Pramita. 2. Belum adanya akses internet yang terhubung ke masing-masing komputer di dalam ruangan lab komputer. 3. Fasilitas internet di SMA Pramita belum menggunakan sistem authorized login atau hotspot login. 4. Belum adanya manajemen bandwidth yang disediakan untuk masing-masing user. 5. Belum adanya pembatasan hak akses untuk setiap user di dalam penggunaan internet. 1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup penulisan skripsi ini dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut: 1. Membangun topologi jaringan yang baru untuk fasilitas internet di sekolah agar dapat diakses seluruh guru dan murid di lingkungan sekolah. 2. Memberikan akses internet di dalam ruang lab komputer sekolah. 3. Merancang jaringan internet hotspot yang berbasis Mikrotik dalam pengaturan hotspot login. 4. Merancang manajemen bandwidth untuk pemakaian internet. 5. Membatasi hak akses untuk setiap user dalam hal waktu pemakaian internet dan akses situs yang sesuai dengan kebijakan sekolah.

4 1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan: 1. Memberikan sebuah topologi jaringan yang baru di SMA Pramita untuk mengganti topologi jaringan yang lama. 2. Memberikan akses internet yang mencakup ke seluruh lingkungan di SMA Pramita. 3. Memberikan solusi masalah pengaturan bandwidth management yang teratur dan memberikan pembatasan hak akses untuk setiap user. 1.4.2 Manfaat: 1. Memberikan kemudahan kepada pihak sekolah dalam mengontrol penggunaan internet untuk setiap user menggunakan router Mikrotik. 2. Memberikan kemudahan untuk setiap user dalam mengakses internet di lingkungan sekolah. 3. Meningkatkan proses belajar mengajar yang efektif dalam mendukung kurikulum baru 2013 dengan menggunakan jaringan internet yang stabil dari perancangan jaringan yang baru. 4. Mendapatkan pengalaman dalam menerapkan teori yang sudah di pelajari di dalam perkuliahan dan mengimplementasikannya di dalam kondisi jaringan yang nyata dari perancangan jaringan tersebut. 1.5 Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam perancangan jaringan internet adalah Network Development Life Cycle (NDLC). Menurut James E. Goldman & Phillip T. Rawles (2005), NDLC memiliki 6 tahapan, dalam perancangan jaringan internet hotspot disekolah ini hanya digunakan 3 dari 6 tahapan tersebut karena di dalam perancangan dan implementasi jaringan ini tidak menggunakan tahap simulasi, monitoring dan manajemen. Untuk tahap simulasi tidak digunakan karena di dalam perancangan dan implementasi ini proses simulasi tidak bisa menggambarkan secara nyata di dalam pengukuran jarak dan jangkauan untuk mengetahui fungsi dari access point tersebut. Kemudian untuk tahap monitoring tidak digunakan karena pada tahap ini seharusnya digunakan setelah proses seluruh pekerjaan selesai, sehingga tidak dibutuhkan di dalam proses suatu perancangan dan implementasi yang sedang

5 dilakukan. Sedangkan untuk tahap manajemen tidak digunakan karena pada tahap ini berada di akhir alur di dalam proses NDLC. Di dalam proses perancangan dan implementasi yang dibuat, pada tahap manajemen sudah termasuk di dalam perancangan yang meliputi kebijakan-kebijakan yang telah di tentukan oleh sekolah sebagai tujuan dari perancangan tersebut. Dan tahapan-tahapan yang digunakan di dalam perancangan dan implementasi ini yaitu antara lain dijelaskan sebagai berikut: 1.5.1 Analisis Dalam metode analisis ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang terdiri dari beberapa cara, antara lain: 1.5.1.1 Wawancara Wawancara yang dilakukan dengan menanyakan langsung kepada guru di bagian kesiswaan dan guru di bidang studi TIK untuk mengumpulkan data dan informasi secara langsung mengenai permasalahan yang ada pada fasilitas jaringan internet yang sedang berjalan pada saat ini. 1.5.1.2 Survei Lapangan Survei lapangan yang dilakukan dengan cara meninjau langsung pada SMA Pramita untuk mendapatkan beberapa data tentang jaringan internet yang sedang berjalan di sekolah ini, seperti: a. Topologi jaringan yang dipakai di sekolah pada saat ini. b. Penempatan router wireless dan jenis tipe routernya. c. Jumlah user yang menggunakan dan kapasitas bandwidth sebesar 1 Mbps yang disediakan sekolah untuk fasilitas internet. 1.5.1.3 Studi Pustaka Studi pustaka yang dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari berbagai informasi dan materi yang berkaitan dengan permasalahan jaringan internet dari buku, jurnal dan website yang akan menjadi pedoman untuk menentukan solusi untuk perancangan dari masalah tersebut.

6 1.5.2 Desain Pada tahap ini, dari data-data yang telah didapatkan dari hasil analisis sebelumnya, tahap desain ini dibuat sebagai gambaran awal untuk sebuah rancangan jaringan internet hotspot yang akan dibangun di SMA Pramita, yaitu sebagai berikut: 1. Perancangan topologi jaringan internet yang baru dengan menggunakan sistem hotspot untuk setiap user yang berkepentingan di sekolah seperti guru, murid, dan tamu yang dibuat dengan menggunakan NIP untuk staff guru, NIS untuk murid dan tamu untuk tamu sebagai user login. 2. Memberikan akses internet untuk setiap komputer di dalam ruangan lab komputer dengan mendaftarkan IP untuk masing-masing komputer sesuai dengan IP yang telah ditentukan di Router Mikrotik. 3. Pengaturan manajemen bandwidth dengan membagikan quota dan kecepatan bandwidth secara merata kepada setiap user, untuk guru dan murid yang menggunakan internet. 4. Pembatasan hak akses untuk setiap user yaitu dengan membatasi penggunaannya seperti dalam mengakses situs yang mengandung pornografi, game online, streaming dan lain-lain yang telah ditentukan oleh sekolah agar murid tidak dapat mengakses konten negatif dan hanya boleh mengakses situs yang digunakan dalam waktu pembelajaran saja. 5. Dalam pembuatan hotspot login, pengaturan manajemen bandwidth dan pembatasan hak akses dilakukan dengan menggunakan fitur-fitur yang terdapat di dalam router yang berbasis Mikrotik seperti hotspot server, user manager, proxy, queues. 1.5.3 Implementasi dan Testing Pada tahap implementasi ini dilakukan penerapan langsung ke SMA Pramita dari hasil perancangan yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya yang akan diterapkan secara nyata untuk fasilitas internet hotspot, selain itu penggunaan alat

7 seperti kabel, modem adsl, switch, hub, router access point dan router Mikrotik yang akan dipakai dan diterapkan langsung berdasarkan kebutuhan yang digunakan oleh sekolah. Setelah dilakukan implementasi, akan dilakukan proses pengujian atau testing terhadap hasil rancangan yang telah diterapkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang kebutuhan yang diinginkan sekolah, berikut beberapa pengujian yang akan dilakukan sebagai berikut: 1. Pengujian sinyal wifi terhadap penempatan titik-titik access point yang digunakan agar dapat mejangkau seluruh wilayah di lingkungan sekolah dengan menggunakan aplikasi Wifi Overview 360 yang berbasis android. Tools ini digunakan untuk mengukur kualitas sinyal wifi yang dipancarkan oleh access point di lingkungan SMA Pramita. 2. Pengujian terhadap akses internet di masing-masing komputer dengan menggunakan tools browser seperti Google Chrome, Mozilla Firefox dan tools browser lainnya yang digunakan dengan membuka situs web untuk mengetahui bahwa komputer tersebut sudah bisa mengakses dan terkoneksi dengan internet. 3. Pengujian terhadap penggunaan hotspot login untuk setiap user agar bisa mengakses internet menggunakan user login yang telah ditentukan, NIP untuk staff guru, NIS untuk murid dana tamu untuk tamu. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan device seperti handphone, laptop, notebook dan device lainnya yang memiliki wifi adapter. Setelah device terhubung dengan access point diharapkan muncul portal login sebelum dapat mengakses internet dan user harus memasukkan user name dan password yang telah ditentukan untuk dapat mengakses internet setelah itu login. 4. Pengujian terhadap penggunaan bandwidth yang telah disediakan untuk setiap user dalam mengakses internet dengan membagi quota dan kecepatan secara merata yang telah diatur didalam Mikrotik menggunakan bandwidth manajemen. Tools yang digunakan dalam pengujian ini adalah aplikasi

8 Speedtest yang berbasis android. Aplikasi Speedtest ini digunakan untuk mengetahui penggunaan bandwidth yang disediakan untuk setiap user. 5. Pengujian terhadap pembatasan hak akses untuk setiap user terhadap situs yang telah di blokir yang sesuai dengan kebijakan yang diinginkan oleh pihak sekolah. Dalam pengujian ini menggunakan tools browser seperti Google Chrome, Mozilla Firefox dan tools browser lainnya. Tools tersebut digunakan untuk mengecek situs-situs yang telah diblok dengan memastikan bahwa situssitus tersebut sudah tidak bisa diakses lagi. 1.6 Sistematika Penulisan Keseluruhan dari penulisan skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB 1: PENDAHULUAN Pada bab ini berisikan uraian singkat latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisikan teori-teori yang berkaitan dengan topik yang diangkat didalam pembuatan skripsi ini seperti teori umum dan khusus yang berkaitan dengan topik tersebut. BAB 3: METODOLOGI Pada bab ini berisikan tentang metodologi dan flowchart untuk membuat sebuah perancangan jaringan internet hotspot yang sedang berjalan, menganalisis masalah yang sedang dihadapi dan memberikan beberapa solusi untuk memecahkan suatu permasalahan tersebut di SMA Pramita. BAB 4: HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan tentang hasil suatu perancangan jaringan yang telah dibuat dan mengevaluasi proses penerapan jaringan internet hotspot yang baru yang telah diterapkan di sekolah tersebut.

9 BAB 5: SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini merupakan bagian terakhir yang berisikan tentang kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa bab-bab sebelumnya dan saran yang akan diberikan.

10