Frffirlts utur su. utfvflstlas surtbayt. XlRt : tl?.oof.t2oa.0 t12 I'IAII AGTXITINE DWASTI'TI

dokumen-dokumen yang mirip
secara nodern yanel diproduksi secara nodern, dinana ianu

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jaminan dan perlindungan berkaitan dengan semakin tingginya

t994 ABSTMK SKRIPSI KEDUDI.JKAN SEORAT{G AYAH TERHADAP ANAK YANG DALAM PEMELIHARAAhI PANTI AST,JIIAN

t993 SURABAYA GANTI RUGI AKIBAT PENCEMARAN NAMA BAIK BENNY KOSASIH ABSTRAK SKRIPSI SEBAGAI PERBUATAN MELANGGAR HUKUM OIEH t{rp

ts9l SURABAYT Irf4?e rt? ttfoet o ABSTRAK SKRIPSI xtrr a1r.00+tlolr.ol, ANALISIS YUB,IDIK TERHADAP PENANGGUNGAN PADA JUAL BELI OBLIGASI

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN JENASAH MELALUI PERSEROAN TERBATAS GARUDA INDONESIA AIRWAYS

Dalanr penggunaan harla bersama suami. adalah seinban l dengan hak dan

TAKUITAS HUI(UII U]IIYERSITAS SURABAYA SURABAYA t992 TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PELARANGAN ABSTRAK SKN.IPSI OLEH ASNI SOEWANDAYANA

PERBUATAII ilieiaiiggar HUI(UT DTUT PERIA]IIIA]I PETBIIR(IIISAII PEIGUAIil III PT. PAIUSI SURABAYT

TINDAKAN ISRAEL ATAS PENGUSIRAN

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN SAHAM SEBAGAI AGUNAN KREDIT

AESTRAKSI. Latar Belakanc Pemi lihan Judu'l. Asuransi menurut pasal 246 Kitab Undang-undang. Hukum Dagang (selanjutnya disingkat KUHD) adalah suatu

MENTER!KEUANGAN REPUBLIK JNDONESIA SALIN AN

FAKUI.IAS HUI(UM UIIIYERSITAS SURABAYA SURABAYA lg92 ABSTRAK SKRIPSI. otell. YAPTO WITLY SItrATRA Nn,P 2870t15 ttffrm A7.7. O{0[,

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat

KBLALAIAN DALAM PEMASANGAN AI"AT KONTRASEPSI

t993 otell RAHPANTJA.BUDI IlllfAuAll IERHADAP ttsltltas KREI IT lellgall ltlellggullal$] lailill{all Blllcul{lll Ytll0 BERDIRI Dl ATAS TlllrH Hll(

FAI(UITAS HUtruil UilIVERSIIIS SURABAYA SURTBAYT t993

FAKULTAS HOKUM UNIVERSITAS SURABAYA SURABAYA

SEWA MEI\TYEWA RUMAH DIKAITKAN DENGAN PERBUATAN MELANGGAR HUKUM ABSTRAK SKRIPSI ROSNITA ALIM. orell. trp 2t001t8 iltnm t a. t2021.

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tidak terduga semula, misalnya rumahnya terbakar, barangbarangnya

BAB I PENDAHULUAN. akan mati, jadi wajar apapun yang terjadi di masa depan hanya dapat direka reka. itu tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang. sedang membangun terutama bidang pendidikan dan ekonomi.

ASPEK IIUIruM CEII ATAS BAWA YAIIG TAIIGGAL PEIIERBITAIIIIYA TUIIOUR DAiI DITIILAK I LEII BAIIK DE]IGAII ATASAII REIGIII]IOilTA IELAH DITUTUP

PERtAltftAll BAG HAS I BAB /ilgadas CEtEltG DI OESI TTOIIGAYA GEDE IGCAMATA]I PEIIEBET IOEUPATEII IABATAII

SALINAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP /LK/ 2004 TENTANG DUKUNGAN REASURANSI OTOMATIS DALAM NEGERI DAN RETENSI SENDIRI

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari masa ke masa pun selalu meningkat. Usaha seseorang untuk

I. PENDAHULUAN. Manusia di dalam hidupnya selalu berada dalam ketidakpastian dan selalu

Dalam kehidupan sehari-hari manusia.i tu tidak. I epas dari masal ah hut ang-p iut ang, Dengan adanya hutang-piutang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

I. PENDAHULUAN. orang lain dan harta bendanya. Risiko yang dimaksud adalah suatu ketidaktentuan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kecenderungan untuk menghindari atau mengalihkan risiko kepada pihak lain

ABSTR,AK SKR,IPSI. PMf,TEK LETBAGA tafll{all GBEDITYERBAT{D BAilK RATyAT lr{dolre$la GABAIIG IAIUIING PERAr SURABAYA FAKULTAE. Obh

ABSTRAK SKRIPSI OIEH VIVIN ELVINA NRP TITIIAUIII YURIDIS GAGATIIYA I(OIIIRAK UTIRTITBT TAI(UITIS HUI(UM UIIIVERSIIAS SURABATI

1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

SURIBAYA. t993 KEDUDUKAN BROKER DALAM ASURANSI KERUGIAN ABSITRAK SKRIPSI. THERESI nonewfff sur,a-*tmai{ FAI(ULIAS HUI(UIT UIIIYENSITAS SURABAYI

suntbtyr tllil( YAI G ltulilrt( lt DtItltfAU DtRl t993 tnp 2!tor 0E RUDY ANDRIYANTO ilfnu ra7.00a.rzgia.wt ABSTRAK SKRIPSI

FiltulTts flutut uililen$tts sunmalr sunlbtlr. ABSTRAT Sf,RIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan mewujudkan pembangunan nasional.dalam poladasar

r994 FAKUTTAS IIUI(UilI UIIIYERSITAS SURABAYT SURABAYA ABSTRAK SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. berdasarkan logika berpikir. Metodologi artinya ilmu tentang cara melakukan

t993 TANGGUNG GUGAT VANG MENGATAMI KOLAPS TERHADAP DEPOSAN BANI( DEWI SULISTIJAWATI ABSTRAK SKRIPSI OLEH NRP 28901rt4 N RM

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya selalu dihadapkan dalam dua hal, yaitu hal-hal baik dan hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. dari aktivitas yang dilakukan. Tetapi beberapa di antara resiko, bahaya, dan

DAMPAK PELAKSANAAN EKSEKUSI TERHADAP OBYEK JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN PASAL 29 UNDANG UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA

tabungan yaitu dengan cara menghimpun dana masyarakat baik lewat tabungan

Tlltf^Uilt vunldts,?ent(saltaalt tsurailst mntsta l[ perusrhmil $unfitst ftst tltdoltesta

ABSTR,AK SKR,IPSI. re9g SURAEAYA. El0ll0ill HUKUI UNIVERSITAE. Et$K[UStF tltll0ltesta BEIIDA PURBAKALA DI WILAYAH. z0lla.

IIAI iieiidiaiii RUMAII PEIIII{GGAIAII YAIIG DIBAIIGUII ITTPA PERSETUIUAII AHII WARIS YAIIO IAIT.: DtTtiltAU l AR SE0t HUt(Ut PERDATA

t99 4 TAI{GGUNG JAWAB PERANTARA DAGAT'IG EFEK DALAI\{ MELAKUI(AN PENYERAHAT{ SAHAM YAI\G TERI"AMBAT PADA IIWESTOR ABSTRAK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. otomatis terkait dengan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh manusia. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

A. PENGERTIAN, PRINSIP DAN TUJUAN REASURANSI

I. PENDAHULUAN. Bahaya kebakaran pada kehidupan manusia banyak yang mengancam. keselamatan harta kekayaan, jiwa, dan raga manusia.

PENDAHULUAN. Pengelolaan sumberdaya lahan menpunyai ciri-ciri yang. spesifik. Hal ini dapat terjadi karena lahan mempunyai

ABSTR.AK SKR,IPSI. tttt. t ip 2tt0 4 SURABAYA. ilrnm $.7.00a.120a.0006t IIALIT HAI. TERIAIII PEIICABUTA]I SIUPP. HUKUT UNryEngtls.

ABSTRAK SKRIPSI. TIIIIAI'AI{ YURIllIS IEIITAI{G PEMBUBARAII BAIII( SITASIA. ]{ASI(!]{AI YAIIG BERBADAII HUIruM PERSEROAII TERBATAS

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian dalam berbagai hal terhadap perkembangan kondisi dan aspirasi

III. METODE PENELITIAN. kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten. Sistematis artinya

r9g2 PERltlllltll PltlGl$tAtl illltlter AilIERIKA SERII(AT - Fl[lPlllA DAUII KAIIAII]ITA DE]IGAII I(EATIAIIAII III IUTIAST]I TSIA IEIIGGARA

t993 SURABAYA AKIBAT HUKUM PERDATA TERHADAP PENERBIT CEK KOSONG ARI NURLITA WAHYUDI ilrp ABSiTRAK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, kesehatan, keamanan termasuk juga kecelakaan kerja. Untuk

tujuan dan sejarah pendirian, keadaan/lokasi gedung,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1992 TENTANG USAHA PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I P E N D A H U L U A N. pihak yang mengadakan perjanjian pengangkutan laut ini. Tetapi karena

BAB I PENDAHULUAN. akan berkaitan dengan istri atau suami maupun anak-anak yang masih memiliki

BAB I PENDAHULUAN. saat ini mempermudah masyarakat untuk mengalihkan risiko yang kemungkinan. kemudian hari kepada lembaga pengasuransian.

FAKUTTAS IIUI(U]T UI{ IYERSI TIS SURABIYA SURABIYI t994 SUATU TINJAUAN KASUS TENTANG PEROLEHAN HAK MILIK SUATU BANGUNAN ABSTRAK SKRIPSI OLEH

ttfiurm fittu uilie$lrts sunrurr 's0nrtlrt sebrglr cutrlm Dil.tx [EPllt Ilt t9t2 IUGTS OTil HET'EilIIIG BATAI HARIA PEIIIIICGATI]I ^ESTN.

199{ ABSTRAK SKRIPSI. tfi(uttas Hu!(uil UlllvERslTls surlbayr SURABAYA. fl lilauall IEltIAllG lgpll il TAtl llatfff llubull GAllllI A llell0lll

FAKUlTAS HUKUM UNIVERSITAS SURABAYA SURABAYA

DAPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL LEMBAGA KEUANGAN

l99l SURABAYI SOERIADI BAKTI NRP 28tl 016a xlrm 8t3. 7. qx ABSTRAK SKRIPSI OtEH FTKUITIS HUI(UM UIIIYERSITAS SURIBAYA

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dilakukan baik menggunakan sarana pengangkutan laut maupun melalui

DIMAS WILANTORO NIM: C.

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /POJK.05/2015 TENTANG RETENSI SENDIRI DAN DUKUNGAN REASURANSI DALAM NEGERI

I. PENDAHULUAN. pesat saat ini. Peningkatan ini dapat dilihat dari semakin tingginya kebutuhan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1992 TENTANG USAHA PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAW SARAI?

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1457 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) menerangkan bahwa Perjanjian jual beli merupakan suatu perjanjian yang

-; r~tt C /1.( ';:~...~... -; ~<" '"r,~ ::~,,'t..;. "",'r" c{{~ _ " ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pengalihan resiko dari nasabah kepada perusahaan asuransi.


BAB I PENDAHULUAN. wanita telah sepakat untuk melangsungkan perkawinan, itu berarti mereka

DASAR & HUKUM ASURANSI KESEHATAN BAB 4

BAB 1 PENDAHULUAN. hal. 2. diakses 06 September Universitas Indonesia

Istilah dan Pengertian Asuransi ASURANSI. Hubungan antara Risiko dengan Asuransi 11/8/2014

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan faktor penunjang

BAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah terlepas dari bahaya, Beberapa

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak perubahan tuntutan dalam kehidupannya. Perubahan. harus disesuaikan dengan kondisi yang melingkupinya.

Istilah dan Pengertian Asuransi ASURANSI. 02-Dec-17

METODE PENELITIAN. yang dilakukan secara yuridis normatif dan yuridis empiris guna memperoleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

. SURABAYA. l t z0ltt Etolt( il Et$ruusr ABSTRAK SKRIPSI. rnp 2aaol ta rurm {. t2oct.olotl

PERLINDUNGAN HUKI.'M BAGI PEMBELI YANG BERITIKAD BAIK

BAB I PENDAHULUAN. bukan komersial. Potensi pengembangan industri asuransi di Indonesia sangat

Transkripsi:

SUATU TINJAUAN TENTANG LUAS RISIKO YANG HAR,US DITANGGUNG OLEH REASURADOR DALAM PERJANJIAN REASUNANSI ABSTRAK SKRIPSI otell I'IAII AGTXITINE DWASTI'TI f, f,"p.r ttl0rta XlRt : tl?.oof.t2oa.0 t12 Frffirlts utur su utfvflstlas surtbayt R A.B I f I t991

- Surabaya, llahasiswa Yang llei 1994 Bersangkutan Dyah Agustine Dwiastut i MENGETAHUI Dekan Fakultas Hukun Penb iub ing Daniel Dj oko Tarlinan, S. H., M. S. Eko Sugitario, S. H.

Sejalan dengian perkenbangan teknologi nodern, naka kehidupan nanusiapun nengalani perkenbangan yanei sangat pesat, sehingga senakin banyak hal_ha1 yangl nenjadi kebu_ tuhan hidupnya. Karena nakin neningkatnya kebutuhan ter_ sebut, naka nanusiapun akan berusaha seraksinal aungkin untuk nenenuhi kebutuhan hidupnya nelalui berbagai cara dan berbagai aktifitas. Dengan neningkatnya aktifitas na_ nusia dalam usaha untuk arenenuhi kebutuhannya, naka sena_ kin besar pula risiko yang akan dihadapinya. Kalau diper_ hatikan dengan seksama, perkenbangan teknologi. loodern ti_ dak selananya nenbawa danpak positif terhadap kehidupan nanusia, ada kalanya perkenbangian teknologi nodern terse_ but menbawa pengaruh negatif terhadap kehidupan nanusia, seringkali manusia justru tnerasa tidak anan, baik terha_ dap keselanatannya, keluarga dan harta bendanya. Oleh se_ bab itu nanusia selalu berusaha nencari. sesuatu cara un_ tuk nengatasi risiko yang nungkin akan neninpahnya, Helalui. asuransi inilah risiko yang nungkin akan neni.npa seseoranei itu di.alihkan kepada pihak lain, yaitu kepada pihak penanggung atau asurador, dengan cara menga_ dakan suatu perjanjian asuransi dengan pihak penanggung. (perusahaan Asuransi tersebut ). Pada hakikatnya orang tidak akan dapat nelepaskan diri dari kenungkinan terkena suatu nasalah (risiko). Haka begitu juga pihak penanggunel, suatu waktu *kun,"ng_

hadapi risiko yang berupa pembayaran klain kepada pihak tertanggung dalan jumlah yang cukup besar ctan bahkan nungkin nelanpaui kenanpuannya. Untuk itulah pihak pe_ nanggung nencari jalan keluar untuk nengatasi risiko yang nuneikin akan neniupahnya, sehingga penanggung sendiri ne_ nerlukan agar risiko tersebut dijanin pula oleh pihak lain yang disebut reasurador atau penan igung ulang (peru_ sahaan reasuransi). Ha1 inilah yang di.nanakan reasuransi, yanei berarti pihak penanggung dalam perjanj ian asuransi tersebut nenjadi pihak tertaneeiung sedangkan pihak reasu_ ransi nenjadi pihak penanggung. Sebagainana diketahui peraturan tentang lenbaga asuransi dan reasuransi- di Indonesia nasih kurangf nenuas_ kan, terutana sekali, dalan bidanel reasuransi. Kalau diperhatikan dengan seksana, naka hanya ada satu pasal da_ Ian Kitab Undang Undan6 Hukun Daggang (yang selanjutnya disingkat KUHD) yang nenentukan secara tegas tentang rea_ suransi di Indonesia, yaitu pasal 221 yang menentukan..,,si penangelung selananya berkuasa untuk sekali tagi nemper_ tanggungkan apa yang di.tanggung o1ehnya.,. Sedangkan dalan peraturan perundang-undangan lainnya, adalah : 1. Peraturan Pemerintah Nonor 42 Tahun 1995 tentang Pendirian Perusahaan Negara Reasuransi Unum Indo_ nesia

2. Surat Keputusan l,lenteri KeuanElan Republik Indone_ sia Nonor Z2I/KliK.An/] g7 tentang perjannj ian Usaha Pdrusahaan Reasuransi di Indonesia 3. Undang-undang Nonor Z Tahun lggz Tentang Usaha Perasutans ian Jadi dapat dilihat betapa sediki.tnya peraruran tentang lenbaga reasuransi di Indonesia, sedangkan dalan era ke_ najuan teknolo6i nodern seperti ini, justru lenbaga reasuransi ini nenpunyai peranan penting dalan dunia perdagangan, Perjanjian reasuransi itu ada setelah adanya per_ janj ian asuransi, dimana perusahaan asuransi nengikatkan diri dengan pi.hak tertanggung dengan nenerina preni untuk menberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang nunekin akan dideritanya karena suatu peristiwa tak tertentu. Sedangkan pihak yang mengadakan perjanj ian reasuransi adalah pihak perusahaan asuransi yang disebut penanggung pertana dengan pihak perusahaan reasuransi yang disebut penanggung ulang atau reasurador. Di dalan per_ janjian reasuransi ini pihak tertanggung tidak ikut serta karena dalan perjanjian reasuransi ini pihak tertanggung tidak berkepentingqsr neskipun perjanjian reasuransi ada karena adanya perjanj ian antara pihak tertanggung dengan pihak penanggung.

Hal inilah yang menarik perhatian saya untuk meneliti dan membahas tentang masalah reasuransi, terutama mengenai tanggung jawab penanggung ua1ng dalam perjanjian reasuransi dengan permasalahan sebagai berikut, sejauh manakah akibat bagi tertanggung apabila pihak reasurador tidak bersedia menerima seluruh risiko yang akan dilim- pahkan oleh asurador? Untuk membahas masalah tersebut diatas, perlu pendekatan masalah dengan menggunakan pendekatan secara yuridis normatif, yaitu pendekatan yang dilakukan dengan cara mendasarkan pacta peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini khususnya yang berkaitan dengan perasuransian dan reasuransi. Sumber data yang dipergunakan dalam pembahasan masalah diperoleh dari sumber data sekunder yang terdiri dari literatur, pendapat para sarjana. Data-data yang diperoleh dikumpulkan dan dianalisa dengan menggunakan analisa secara kualitatif yaitu analisa secara nalar dan runtut dengan menelaah sistematika peraturan perundang-undangan yang ada, yang kemudian dipergunakan untuk menjawab permasalahan diatas. Dalam pembahasan permasalahan diatas dibagi dalam beberapa fase yaitu sebagai berikut : Fase pengumpulan data - Fase pengolahan data - Fase analisa data satu bulan tiga bulan dua bulan 4

Hasil yang diperoleh dari analisis terhadap permasalahan dapat disimpulkan bahwa dengan adanya perusahaan reasuransi, perusahaan asuransi dalam penyelesaian klaim yang besar dapat tertanggulangi dengan amannya disamping itu luas risiko yang ditanggung oleh perusahaan reasuransi atau penanggung ulang tergantung pacta isi perjanjian reasuransi yang sudah disepakati, juga tergantung pacta jenis perjanjian reasuransi mana yang dipergunakan untuk menutup perjanjian reasuransi tersebut. Dalam perjanjian reasuransi biasa yang dipergunakan dalam praktek penutupan perjanjian reasuransi adalah Perjanjian reasuransi jenis Quata Share dan Surplus dengan menggunakan sistim proporsional sedangkan yang non proporsional adalah Excess of loss dan Stop loss. Jadi perjanjian reasuransi itu sangatlah penting perannya dalam perkembangan teknologi modern ini karena makin banyak risiko yang akan timbul dari perkembangan teknologi tersebut. 5