BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. 1. Deskripsi Subjek, Lokasi, dan Waktu Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. atlet. Prestasi yang diraih ditandai dengan keberhasilan atlet dalam

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional

Oleh: Dwi Riyan Susanto dan Fatkurahman Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY

SOMATOTYPE PENJAGA GAWANG UNIT KEGIATAN MAHASISWA SEPAKBOLA UNY TAHUN PELATIHAN 2010/2011

SOMATOTYPE PEMANAH KATEGORI PEMULA DI KLUB PANAHAN GENDEWO YUDHO ARCHERY KABUPATEN KULON PROGO

PROFIL SOMATOTYPE ATLET TENIS LAPANGAN PORDA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KE XIII TAHUN 2015 DI KABUPATEN KULON PROGO E-JOURNAL

KOMPOSISI TUBUH DAN TIPE SOMATOTIPE ATLET UKM ATLETIK PUTRA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. golongan, mulai dari golongan muda sampai tua. Sepak bola adalah permainan

Hubungan Somatotype dengan Kelincahan Atlet Sepak Takraw UPT SMA Negeri Olahraga Jawa Timur

SOMATOTYPE PENJAGA GAWANG UNIT KEGIATAN MAHASISWA SEPAKBOLA UNY TAHUN PELATIHAN 2010/2011

PEMAIN BOLA BASKET DAN BOLA VOLI UNIT KEGIATAN MAHASISWA UNY TAHUN PELATIHAN

ANALISIS KARAKTERISTIK ANTROPOMETRI DAN KOMPOSISI TUBUH DENGAN SOMATOTYPE ATLET REMAJA SEKOLAH ATLET RAGUNAN JAKARTA ZUKHRUF FARIDHO

SOMATOTYPE DAN KEBUGARAN MOTORIK PESERTA EKSTRAKURIKULER PUTRA DI SMK BINA HARAPAN NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

PROFIL SOMATOTYPE ATLET TENIS LAPANGAN PORDA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KE XIII TAHUN 2015 DI KABUPATEN KULON PROGO SKRIPSI

SISWA SOMATOTYPE FAKULTAS SKRIPSI. Oleh: Kelik Yudha. Saputra

Protein intake and somatotype among pencak silat athletes in Pembinaan Atlet Berbakat Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi olahraga Indonesia mengalami keadaan pasang dan surut. Pada

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Hal

PERANCANGAN APLIKASI PERSONAL TRAINER PADA PERANGKAT MOBILE UNTUK MENDUKUNG LATIHAN KEBUGARAN

SOMATOTYPE PEMAIN BOLA BASKET DAN BOLA VOLI UNIT KEGIATAN MAHASISWA UNY TAHUN PELATIHAN 2014/2015 SKRIPSI

PROFIL SOMATOTIPE DAN TINGKAT KELAINAN PERILAKU MAKAN PADA ATLET PABBSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SOMATOTYPE PEMANAH KATEGORI PEMULA DI KLUB PANAHAN GENDEWO YUDHO ARCHERY KABUPATEN KULON PROGO SKRIPSI

Jurnal Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari olahraga permainan bola besar dan permainan bola kecil. Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Gerak merupakan perpindahan kedudukan terhadap benda lainnya baik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. November-Desember 2012 pada siswa kelas V SDN 8 Kabila Kecamatan Kabila

Oleh: Prijo Sudibjo, Novita Intan Arovah, Rachmah Lakmi A Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca nyaring dengan pemahaman bacaan siswa kelas II SD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

KOMPOSISI TUBUH DAN TIPE SOMATOTIPE ATLET UKM ATLETIK PUTRA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan aktivitas untuk meningkatkan stamina tubuh yang

PEMBINAAN KEBUGARAN JASMANI OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan untuk mendapatkan pemain melalui jaringan orang tua dan

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. gerak adalah mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah. kesegaran jasmani, dan prestasi (Nala, 2011).

Pengukuran Tubuh. Aris Fajar Pambudi FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Masing-masing kelompok beranggotakan sebelas pemain, dan karenanya. kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan.

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT VO 2 MAX PEMAIN SEPAK BOLA STKIP BBG. Didi Yudha Pranata 1. Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Deskripsi data Variabel X (Menonton Sepak Bola di Televisi)

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun Softball di

SKRIPSI. Oleh : NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. lagi adalah stadion, yang mana stadion tersebut bisa membuka sendiri saat ada hujan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SOMATOTIPE DAN FISIOLOGI PEMAIN SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Medan adalah kota yang memiliki pemerintahan sendiri di bawah

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 3 KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Oleh Zul Andri Syamsul Gultom Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya olahraga itu sendiri. Menurut Sumarjo (2002) yang dikutip Deva

SOMA TO TYPE PENJAGA GA WANG MAHASISW A UNIT KEGIA TAN MAHASISW A

BAB I PENDAHULUAN. Disamping dimainkan secara tim, permainan sepak bola sangat menarik karena

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Hendra Muliyadi 1, M. Rif at 2, Wakidi 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

NORMA TES DAYA LEDAK, KECEPATAN, DAYA TAHAN SEPAKBOLA UNTUK KATEGORI USIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sistematis dan teratur. Oleh sebab itu pembelajaran yang baik akan. menentukan keberhasilan dalam menciptakan siswa yang berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG. Kemajuan teknologi pada era globalisasi terjadi di. berbagai bidang. Hal ini berdampak pada penurunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari anak-anak hingga orang dewasa setiap hari memainkan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. Anak-anak sekolah dasar kelas V dan VI merupakan usia anak-anak yaitu

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENJAS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK

( ) Atlet-atlet kelas dunia menggunakan anabolik steroid dalam jumlah yang besar.

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA USIA TAHUN SSB BINA SATRIA PURWOREJO PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETRAMPILAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAGI PARA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN 2015

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAK BOLA. I Dewa Gede Buda Wisnawa

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

PERBEDAAN KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI PEMAIN BELAKANG TENGAH DAN DEPAN DALAM SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia olahraga yang sedang naik daun/yang sedang menjadi favorite

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

JURNAL MINAT SISWA PUTRA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 2 SRENGAT KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. basket di SMA Negeri I Banjarnegara sebanyak 20 atlet. Penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X1 (Skor Tes Awal)

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan bagi siswa di

BAB I PENDAHULUAN. atau kekurangan latihan fisik (Karhiwikarta, 1983). Pada saat berolahraga

JURNAL. Oleh: Azis Galuh Purwanto Dibimbing oleh : 1. Ruruh Andayani Bekti, M.Pd 2. Hendra Mashuri, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. fungsi antara pengembangan aspek: (a) organik, (b) neuro moscular,(c)

Profil Kondisi fisik..(bakhrudin Al Ayubi) 1

BAB I PENDAHULUAN. ini, permainan sepakbola telah mengalami banyak perubahan, dari permainan

NORMA TES DAYA LEDAK, KECEPATAN, DAYA TAHAN SEPAKBOLA UNTUK KATEGORI USIA TAHUN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN FORMASI SEPAK BOLA DENGAN BERBASIS WEB STUDI KASUS : PERSISAM PUTRA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan permainan beregu, masing masing regu terdiri

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek, Lokasi, dan Waktu Penelitian a. Subjek Subjek penelitian ini adalah pemain sepak bola Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Gajah Mada tahun pelatihan 2014/2015 yang berjumlah 25 orang. b. Lokasi Lokasi penelitian ini adalah di Stadion Pancasila, Lembah, Universitas Gajah Mada. c. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2015. 2. Deskripsi Data Hasil Penelitian Deskripsi data hasil penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui somatotype Unit Kegiatan Mahasiswa sepak bola Universitas Gajah Mada (GAMA) tahun pelatihan 2014/2015. Somatotype Unit Kegiatan Mahasiswa sepak bola Universitas Gajah Mada tahun pelatihan 2014/2015 diukur menggunakan alat ukur somatotype dengan metode Heath-Carter. Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan maka ditentukan kategori somatotype yang diperlukan secara umum. Hasil ini nantinya akan digunakan dalam menentukan letak koordinat dan kategori somatotype 50

secara khusus. Deskripsi analisis hasil penelitian yang dilakukan dengan perhitungan manual didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 2. Hasil perhitungan somatotype secara manual No. Nama Rating Endomorphy Mesomorphy Ectomorphy 1 Ramadhan 3 4 2,5 2 Ade Sofian Ali 4 4 0,5 3 Aldila Galang 2,5 4 3 4 Erik Juliano 3 2,5 4 5 Akbar Aja 3,5 3 3,5 6 M. Ulil Absorb 2,5 5 2,5 7 Fauzan 2,5 2,5 3,5 8 Reno 2 3 2,5 9 Rahmad Yulio 4,5 4 1,5 10 Damai 5,5 4,5 2 11 Ridwan 4,5 3 3,5 12 Iqbal Taheras 3,5 4,5 2,5 13 M. Abdurrahman 3 4 2 14 Arif 2 3 3 15 Januar 3 4 2 16 Deni 5 4,5 1 17 Galih 4 4 2,5 18 Fatya 4 5 1,5 19 Syors 3 3 3 20 Dimas 4,5 4 3,5 21 Amirul 4,5 4 1,5 22 Pujha 3 4 2,5 23 Kurniawan 5,5 4 1,5 24 Yahya 2,5 4 3 25 Rifat 3 2 3,5 51

Berikut ini hasil perhitungan kategori somatotype anggota UKM sepak bola Universitas Gajah Mada (GAMA) 2014/2015: a. Central Central adalah tidak ada komponen yang membedakan dengan lebih dari satu unit dari dua lainnya. Pada pengambilan data yang berjumlah 25 orang, kemudian setelah dihitung dengan penelitian secara manual terdapat 8 pemain yang mempunyai tipe tubuh Central. koordinat dan somatochart sepeti ditunjuk pada tabel 3. Tabel 3. Persentase, Koordinat, dan Kategori Central No. Nama Koordinat Kategori 1 Akbar Aja X=0 Y=-1 Central 2 Fauzan X=1 Y=-1 Central 3 Reno X= 0,5 Y= 1,5 Central 4 Erik Juliano X= 1 Y=-2 Central 5 Arif X=1 Y=1 Central 6 Galih X= -1,5 Y=0,5 Central 7 Syors X=0 Y=0 Central 8 Dimas X=-1 Y=-1 Central Jumlah = 32% 52

b. Mesomorph-endomorph Mesomorph-endomorph adalah endomorphy dan mesomorphy sama, dan ectomorphy adalah kecil. Pada pengambilan data yang berjumlah 25 orang, kemudian setelah dihitung dengan penelitian secara manual terdapat 6 pemain yang mempunyai tipe tubuh Mesomorph-endomorph. koordinat dan somatochart sepeti ditunjuk pada tabel 4. Tabel 4. Persentase, Koordinat, dan Kategori Mesomorphendomorph No. Nama Koordinat Kategori 1 Ade Sofian Ali X=3,5 Y=3,5 Mesomorph-endomorph 2 Rahmad Yulio X=-3 Y=2 Mesomorph-endomorph 3 Damai X=-3,5Y= 1,5 Mesomorph-endomorph 4 Deni X=-4 Y=3 Mesomorph-endomorph 5 Amirul X=-3 Y=2 Mesomorph-endomorph 6 Kurniawan X=-4 Y=1 Mesomorph-endomorph Jumlah = 24% c. Endomorphic mesomorph Endomorphic mesomorph adalah mesomorphy lebih dominan dan endomorphy lebih besar dari ectomorphy. Pada pengambilan data yang berjumlah 25 orang, kemudian setelah 53

dihitung dengan penelitian secara manual terdapat 5 pemain yang mempunyai tipe tubuh Endomorphic mesomorph. koordinat dan somatochart sepeti ditunjuk pada tabel 5. Tabel 5. Persentase, Koordinat, dan Kategori Endomorphic mesomorph No Nama Koordinat Kategori 1 Iqbal Taheras X=-1 Y=3 Endomorphic mesomorph 2 M. Abdurrahman X=-1 Y=3 Endomorphic mesomorph 3 Januar X=--1 Y= 3 Endomorphic mesomorph 4 Fatya X=2,5Y=4,5 Endomorphic mesomorph 5 Pujha X=-0,5Y=2,5 Endomorphic mesomorph Jumlah = 20% d. Ectomorphic mesomorhp Ectomorphic mesomorhp adalah mesmorphy lebih dominan dan ectomorphy lebih besar daripada endomorphy. Pada pengambilan data yang berjumlah 25 orang, kemudian setelah dihitung dengan penelitian secara manual terdapat 1 pemain yang mempunyai tipe tubuh Ectomorphic mesomorhp. koordinat dan somatochart sepeti ditunjuk pada tabel 7. 54

Tabel 6. Persentase, Koordinat, dan Kategori Ectomorphic mesomorhp No. Nama Koordinat Kategori 1 Aldila Galang X=0,5 Y=2,5 Ectomorphic mesomorhp Jumlah = 4% e. Balanced mesomorph Balanced mesomorph adalah mesomorphy lebih dominan, endomorphy dan ectomorphy adalah sama. Pada pengambilan data yang berjumlah 25 orang, kemudian setelah dihitung dengan penelitian secara manual terdapat 3 pemain yang mempunyai tipe tubuh Balanced mesomorph. koordinat dan somatochart sepeti ditunjuk pada tabel 6. Tabel 7. Persentase, Koordinat, dan Kategori Balanced mesomorph No. Nama Koordinat Kategori 1 Ramadhan X=-0,5 Y=2,5 Balanced mesomorph 2 M. Ulil Absor X=0 Y=5 Balanced mesomorph 3 Yahya X=-0,5 Y=2,5 Balanced mesomorph Jumlah = 12% f. Balanced ectomorph Balanced ectomorph adalah ectomorphy lebih dominan dan endomorphy dan mesomorphy adalah sama rendah. Pada 55

pengambilan data yang berjumlah 25 orang, kemudian setelah dihitung dengan penelitian secara manual terdapat 1 pemain yang mempunyai tipe tubuh Balanced ectomorph. koordinat dan somatochart sepeti ditunjuk pada tabel 8. Tabel 8. Persentase, Koordinat, dan Kategori Balanced ectomorph No. Nama Koordinat Kategori 1 Ridwan X=1 Y=-2 Balanced ectomorph Jumlah = 4% g. Endomorphic ectomorph Endomorphic ectomorph adalah ectomorph lebih dominan dan endomorphy lebih besar daripada mesomorphy. Pada pengambilan data yang berjumlah 25 orang, kemudian setelah dihitung dengan penelitian secara manual terdapat 1 pemain yang mempunyai tipe tubuh Endomorphic ectomorph. koordinat dan somatochart sepeti ditunjuk pada tabel 9. Tabel 9. Persentase, Koordinat, dan Kategori Endomorphic ectomorph No. Nama Koordinat Kategori 1 Rifat X=0,5 Y=-2,5 Endomorphic ectomorph Jumlah = 4% 56

B. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa somatotype UKM sepak bola UGM (GAMA) tahun pelatihan 2014/2015 mempunyai tipe tubuh yang datanya pada tabel betikut: Tabel 10. Kategori somatotype dan persentasenya No. Kategori Somatotype Jumlah Persentase 1 Central 8 32% 2 Mesomorph-endomorph 6 24% 3 Endomorphic mesomorph 5 20% 4 Balanced mesomorph 3 12% 5 Ectomorphic mesomorhp 1 4% 6 Balanced ectomorph 1 4% 7 Endomorphic ectomorph 1 4% Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa somatotype pemain sepak bola Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Gajah Mada (GAMA) tahun 2014/2015 yang paling dominan adalah tipe tubuh Central dengan jumlah sebanyak 8 pemain atau sebesar 32%. Atau dapat dinyatakan menggunakan diagram lingkaran, yang bentuknya adalah seperti di bawah ini: 57

Presentase Kategori Somatotype UKM Sepak Bola UGM 2014/2015 4% 4% 4% 12% 20% 24% 32% Central Mesomorph-endomorph Endomorphic mesomorph Balanced mesomorph Ectomorphic mesomorhp Balanced ectomorph Endomorphic ectomorph Gambar 8. Diagram presentase kategori somatotype Setiap cabang olahraga memiliki karakteristik tertentu atau kekhasan tertentu, dimana untuk masing-masing cabang olahraga memerlukan adanya kesesuaian perbandingan atau perimbangan tubuh. Bentuk tubuh dan kualitasnya merupakan salah satu prasarat untuk pencapaian prestasi yang maksimal. Demikian juga untuk cabang olahraga sepak bola, bentuk tubuh pemain merupakan faktor yang menentukan dalam pencapaian prestasi yang diharapkan. Menurut Neni Trilusiana (1999: 86) pada umumnya, somatotype pemain-pemain sepak bola Eropa, terdistribusi di sektor mesomorph pada somatochart, dengan rata-rata somatotype 2,5 5-2,5. Untuk pemainpemain sepak bola Brazil dan Bolovia lebih mesomorf-endomorfik, sedangkan pemain sepak bola Kuba, Negeria dan Inggris lebih mesomorf- 58

ectomorfik. Penelitian yang dilakukan oleh Kansal terhadap para pemain sepak bola India menunjukan bahwa penjaga gawang mempunyai tinggi badan terbesar, pemain belakang mempunyai berat badan terbesar, sedangkan pemain depan mempunyai tinggi dan berat badan terkecil dibandingkan pemain pada posisi lain. Dua penelitian lain dari India menunjukan bahwa pemain-pemain sepak bola India sebagian besar kurang mesomorfik dan lebih ectomorfik dibanding pemain-pemain sepak bola di negara lain. Perbandingan nilai somatotypical dari pemain dari dua tim sepak bola bermain di Turkcell Turki yang super liga atas dasar posisi pemain yang memiliki tubuh ideal ada pada kategori Balance Mesomorph (Ö. Orhan, dkk, 2010: 7). Menurut Radiopoetro dalam Neni Trilusiana (1999: 90) bahwa pemain sepak bola yang baik terbanyak ditemukan adalah 2-5-3, 3-5-2, 3-5-3 dan 2-6-2 dengan semua kategori tersebut adalah balance mesomorph. Pernyataan ini juga didukung oleh hasil penelitian para ahli bahwa sebagian besar pemain sepak bola di dunia mempunyai rerata somatotype berkisar antara endomorfik mesomorph, balance mesomorph dan ectomorfik mesomorph (Carter & Heath). Tidak adanya perbedaan yang bermakna antar beda posisi pemain, mungkin disebabkan oleh frekuensi dan jenis latihan yang dilakukan oleh setiap pemain. Hal ini sesuai dengan pernyataan Heath & Carter, bahwa perubahan-perubahan dalam suatu olahraga termasuk di dalamnya training, aturan-aturan dan teknik-teknik akan dapat mengubah somatotype. 59

Pada antropometri dan somatotype karakteristik pemain muda Provinsi League Soccer di Zimbabwe menurut posisi bermain menunjukan bahwa rerata pemain sepak bola Zimbabwe memiliki somatotype kategori Ectomorphic-Mesomorph dan tidak ada perbedaan yang siknifikan di somatotype antara pemain di posisi berbeda (Vincent Masocha & Anyway Katanha, 2014: 555). Pada dasarnya pemain sepak bola dituntut untuk memiliki kebugaran dan daya tahan aerobik yang baik sehingga dari persepsi tersebut para pemain sepak bola memiliki lemak tubuh yang rendah. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa pemain muda Korea memiliki somatotype didominasi ectomorphic dan mesomorphic (Ji-Woong Noh, dkk, 2015: 1016). Penelitian di Brazil pemain sepak bola memiliki rerata tipe tubuh Balance Mesomorph, dengan karakteristik penjaga gawang memiliki tipe tubuh Balance Mesomorph, pemain bertahan memiliki tipe tubuh Balance Mesomorph, pemain tengah memiliki tipe tubuh Ectomorphic Mesomorph, dan pemain depan memiliki tipe tubuh Balance Mesomorph, Sedangkan penelitian di Turki rerata pemain sepak bola memiliki tipe tubuh Balance Mesomorph. Berdasarkan hasil penelitian di atas, pemain sepak bola Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Gajah Mada tahun pelatihan 2014/2015 sebanyak 9 pemain atau sebesar 36% mengarah pada tipe tubuh ideal pemain sepak bola dengan kategori Endomorphic Mesomorph, Balance 60

Mesomorph dan Ectomorphic Mesomorph. Sedangkan sebanyak 16 pemain atau sebesar 64% tidak mengarah pada tipe tubuh ideal pemain sepak bola dengan kategori Central, Mesomorph-Endomorph, Balance Ectomorph dan Endomorphic Ectomorph. 61