KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 80 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 NOMOR 35 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BAB II PEMBENTUKAN BAB III SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 14 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 14 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Pembentukan, Unit Pelaksana Teknis, Metrologi, Dinas

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BIMA

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 96 TAHUN 2008

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 70 Tahun : 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUMAS

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 50 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS

GUBERNUR SULAWESI BARAT

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN BUPATI MADIUN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA DUMAI

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 119 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 16 Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 9 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah maka perlu adanya penjabaran dan rincian tugas, fungsi dan tata kerja pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana telah beberapa kali diubah terahir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 ); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438 ); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun` 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741 ); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat

2 Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010; 6. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 Nomor 3 Seri E); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TULUNGAGUNG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tulungagung. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Tulungagung. 3. Bupati adalah Bupati Tulungagung. 4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Tulungagung. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tulungagung. 6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Tulungagung. 7. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 8. Daerah Otonom, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 9. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan. 10. Dinas adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung.

3 11. Unit Pelaksana Teknis adalah unsur pelaksana teknis pada Dinas. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 2 (1) Dinas merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah. (2) Dinas oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Tugas dan Fungsi Pasal 3 Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang Perindustrian dan Perdagangan berdasarkan Asas Otonomi dan Tugas Pembantuan. Pasal 4 Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang perindustrian dan perdagangan; b. penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perindustrian dan perdagangan ; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perindustrian dan perdagangan ; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh oleh Bupati. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Umum Pasal 5 Susunan Organisasi Dinas terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, membawahi :

4 1. Sub Bagian Umum; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Bina Program. c. Bidang Industri Logam dan Aneka, membawahi : 1. Seksi Industri Logam dan Alat Angkut; 2. Seksi Industri Mesin, Aneka dan Elektronika; 3. Seksi Industri Tekstil. d. Bidang Industri Kimia dan Agro, membawahi : 1. Seksi Industri Kimia; 2. Seksi Industri Agro; 3. Seksi Hasil Hutan. e. Bidang Perdagangan, membawahi : 1. Seksi Bina Usaha; 2. Seksi Pendaftaran dan Informasi Perusahaan; 3. Seksi Promosi Eksport, Import. f. Bidang Metrologi dan perlindugan konsumen, membawahi : 1. Seksi Metrologi; 2. Seksi Perlindungan Konsumen; 3. Seksi Penyuluhan. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 6 Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a mempunyai tugas pokok memimpin, membina, mengawasi, mengkoordinasikan dan mengendalikan penyelenggaraan kegiatan serta merumuskan kebijakan teknis dibidang Perindustrian dan Perdagangan. Pasal 7 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Kepala Dinas memiliki fungsi : a. perumusan kebijakan dan penyusunan perencanaan dalam pembinaan dan pengembangan di bidang industri dan perdagangan ; b. pengkoordinasian, pengendalian dan pengawasan serta evaluasi pelaksanaan tugas di bidang perindustrian dan perdagangan ; c. pelaksanaan pelayanan umum di bidang

5 perindustrian dan perdagangan ; dan d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati. Bagian Ketiga Sekretariat Pasal 8 (1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi ketatausahaan, kearsipan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga Dinas, penyusunan program dan perencanaan Dinas serta pembinaan hukum, organisasi dan tatalaksana Dinas. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 9 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) Sekretariat mempunyai fungsi : a. pengelolaan dan pembinaan urusan tata usaha dan tata kearsipan; rumah tangga dan keprotokolan Dinas; b. penyusunan program dan perencanaan Dinas; c. penyusunan dan pembinaan hukum, organisasi dan tata laksana Dinas; d. pengelolaan administrasi dan penyusunan laporan kepegawaian, keuangan dan perlengkapan; e. pembinaan administrasi kepada Unit Pelaksana Teknis Dinas; f. Pelaksanaan koordinasi dalam rangka penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas Dinas; dan g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 10 (1) Sub Bagian Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b angka 1 mempunyai tugas : a. melakukan urusan administrasi persuratan, kearsipan, perjalanan dinas, keprotokolan, rumah tangga; b. melakukan tata usaha dan administrasi kepegawaian; c. menyiapkan bahan pembinaan hukum, organisasi dan ketatalaksanaan Dinas;

6 d. melaksanakan tugas dibidang hubungan masyarakat; e. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. (2) Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b angka 2 mempunyai tugas : a. melakukan tata usaha dan adminstrasi keuangan dan perlengkapan; b. menyusun analisa kebutuhan pengadaan dan melakukan administrasi barang; c. melakukan pembayaran gaji pegawai; d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. (3) Sub Bagian Bina Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b angka 3 mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan penyusunan progam dan perencanaan kegiatan Dinas; b. menyiapkan bahan monitoring, evalusasi dan pelaporan program dan kegiatan Dinas; c. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. (4) Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris. Bagian Keempat Bidang Industri Logam dan Aneka Pasal 11 (1) Bidang Industri Logam dan Aneka sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, pelaksanaan koordinasi, bimbingan teknis, pengawasan serta evaluasi dibidang industri logam dan aneka. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Industri Logam dan Aneka mempunyai fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan dibidang industri

7 logam, mesin, elektronika dan aneka; b. penyiapan petunjuk bimbingan teknis pedoman pembinaan kegiatan usaha di bidang industri logam, mesin, elektronika dan aneka ; c. pelaksanaan bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan sarana usaha dan produksi dibidang industri logam, mesin elektronika dan aneka; d. penyiapan bimbingan teknis peningkatan mutu hasil produksi, penerapan standar pengawasan mutu, diversifikasi produk dan inovasi teknologi ; e. penyiapan pembinaan dan evaluasi kegiatan di bidang industri logam, mesin, elektronika dan aneka ; f. penyiapan analisis iklim usaha dan peningkatan kerjasama dengan dunia usaha di bidang industri logam, mesin, elektronika dan aneka; g. pengawasan dan evaluasi pelaksanaan dibidang industri logam, mesin, elektronika dan aneka; dan h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. (3) Bidang Industri Logam dan Aneka dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 12 (1) Seksi Industri Logam dan Alat Angkut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c angka 1 mempunyai tugas : a. melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis dan pengembangan sarana, usaha dan produksi dibidang industri logam dan alat angkut ; b. melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis, pengembangan penerapan dan pengawasan mutu, diversifikasi produk dan inovasi teknologi di bidang industri logam dan alat angkut ; c. melakukan kerjasama dengan dunia usaha di bidang industri logam dan alat angkut ; d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (2) Seksi Industri Mesin, Aneka dan Elektronika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c angka 2 mempunyai tugas : a. melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis dan

8 pengembangan sarana, usaha dan produksi di bidang industri mesin, elektronika dan aneka ; b. melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis dan pengembangan penerapan standar pengawasan mutu, diversifikasi produk dan inovasi bidang industri mesin, aneka dan Elektronika ; c. melakukan kerjasama dengan dunia usaha di bidang industri mesin, aneka dan Elektronika ; d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (3) Seksi Industri Tekstil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c angka 3 mempunyai tugas : a. melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis dan pengembangan sarana, usaha dan produksi di bidang industri tekstil dan produk tekstil ; b. melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis dan pengembangan penerapan dan pengawasan mutu, diversifikasi produk dan inovasi bidang industri tekstil dan produk tekstil; c. melakukan kerjasama dengan dunia usaha di bidang industri tekstil dan produk tekstil; d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (3) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bagian Kelima Bidang Industri Kimia dan Agro Pasal 13 (1) Bidang Industri Kimia dan Agro sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, pelaksanaan koordinasi, bimbingan teknis, pengawasan serta evaluasi dibidang industri kimia dan agro. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Industri Kimia dan Agro mempunyai fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan, dibidang industri kimia, agro, kertas dan hasil hutan;

9 b. penyiapan petunjuk bimbingan teknis, pedoman pembinaan kegiatan usaha di bidang industri kimia, agro, kertas dan hasil hutan ; c. pelaksanaan bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan sarana usaha dan produksi di bidang industri kimia, agro, kertas dan hasil hutan; d. penyiapan bimbingan teknis peningkatan mutu hasil produksi, penerapan standar pengawasan mutu, diversifikasi produk dan inovasi teknologi; e. penyiapan pembinaan dan evaluasi kegiatan dibidang industri kimia, agro, kertas dan hasil hutan ; f. penyiapan analisis iklim usaha dan peningkatan kerjasama dengan dunia usaha di bidang industri kimia, agro, kertas dan hasil hutan ; g. pengawasan dan evaluasi pelaksanaan dibidang industri kimia, agro, kertas dan hasil hutan; dan h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. (3) Bidang Industri Kimia dan Agro dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 14 (1) Seksi Industri Kimia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d angka 1 mempunyai tugas : a. melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis dan pengembangan sarana, usaha dan produksi di bidang Industri Kimia ; b. melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis dan pengembangan penerapan standar pengawasan mutu, diversifikasi produk dan inovasi teknologi bidang Industri Kimia ; c. melakukan kerjasama dengan dunia usaha di bidang Industri Kimia ; d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (2) Seksi Industri Agro sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d angka 2 mempunyai tugas : a. melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis dan pengembangan sarana, usaha dan produksi di bidang Industri Agro; b. melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis dan

10 pengembangan penerapan standar pengawasan mutu, diversifikasi produk dan inovasi teknologi bidang Industri Agro ; c. melakukan kerjasama dengan dunia usaha di bidang industri Agro ; d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (3) Seksi Industri Hasil Hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d angka 3 mempunyai tugas : a. melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis dan pengembangan sarana, usaha dan produksi di bidang industri kertas dan hasil hutan; b. melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis dan pengembangan penerapan standar pengawasan mutu, diversifikasi produk dan inovasi teknologi bidang industri kertas dan hasil hutan; c. melakukan kerjasama dengan dunia usaha di bidang industri kertas dan industri hasil hutan; d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (4) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bagian Keenam Bidang Perdagangan Pasal 15 (1) Bidang Perdagangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, pelaksanaan koordinasi, bimbingan teknis, pengawasan serta evaluasi dibidang perdagangan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Perdagangan mempunyai fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan dan pembinaan dibidang kelembagaan usaha, perdagangan jasa, usaha dagang asing, keagenan dan pendaftaran usaha; b. pelaksanaan bimbingan teknis dibidang kelembagaan usaha, perdagangan jasa, usaha

11 dagang asing, keagenan dan pendaftaran perusahaan; c. penyiapan pembinaan dan pelaksanaan dibidang pengembangan pasar hasil pertanian dan kehutanan, hasil industri dan pertambangan, bahan kebutuhan pokok, peningkatan penggunaan produksi dalam negeri, sarana distribusi dan informasi pasar; d. penyiapan, pembinaan dan pelaksanaan bimbingan teknis dibidang promosi dan perdagangan luar negeri ( ekspor dan impor); e. pengelolaan teknologi informasi pasar dalam negeri dan luar negeri untuk pengembangan basis data dan pelayanan informasi bisnis; f. pelaksanaan evaluasi dibidang usaha perdagangan, pendaftaran perusahaan, pengembangan pasar dan distribusi serta promosi, ekspor dan impor; dan g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. (2) Bidang Perdagangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. ghgllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll Pasal 16 (1) Seksi Bina Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e angka 1 mempunyai tugas : a. melakukan pengumpulan, pengolahan data dunia usaha serta menyusun program bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan usaha perdagangan serta pendaftaran perusahaan; b. melakukan bimbingan teknis kelembagaan usaha perdagangan. c. melakukan pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan peningkatan penggunaan produksi dalam negeri; d. melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin perdagangan/pendaftaran jasa bisnis dan jasa distribusi; e. melakukan pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi perdagangan barang kategori dalam pengawasan; f. melakukan pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi sarana perdagangan (pasar/toko modern dan gudang) dan sarana penunjang perdagangan ( jasa pameran, konvensi dan seminar dagang ); g. melakukan pembinaan komoditas dalam rangka memperoleh akses pembiayaan resi gudang;

12 h. menyusun laporan pertanggungjawaban atas i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (2) Seksi Pendaftaran dan Informasi Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e angka 2 mempunyai tugas : a. melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisa data serta menyusun bimbingan teknis pengembangan pasar dan sarana distribusi barang dan jasa; b. melakukan pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan informasi pasar dan stabilitas harga; c. melakukan pengawasan, pelaporan pelaksanaan dan penyajian informasi pelaksanaan wajib daftar perusahaan; d. melakukan sistem informasi perdagangan dan penyusunan potensi usaha disektor perdagangan; e. melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan yang bersifat teknis terhadap penyelenggaraan dan pelaku pasar lelang; f. melakukan pengembangan basis data perdagangan untuk pelayanan informasi pasar dan publikasi; g. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya; dan h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (3) Seksi Promosi Eksport, Import sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e angka 3 mempunyai tugas : a. melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisa data serta menyusun bimbingan teknis promosi dan perdagangan luar negeri ( ekspor dan impor ); b. melakukan bimbingan teknis promosi perdagangan dalam negeri dan luar negeri; c. melakukan koordinasi kegiatan promosi perdagangan dalam negeri dan luar negeri; d. melakukan penyusunan sarana promosi; e. melakukan koordinasi dan sosialisasi kebijakan ekspor dan impor. f. melakukan penyediaan bahan masukan untuk penerbitan Angka Pengenal Importir (API); g. melakukan koordinasi pelaksanaan penyediaan informasi potensi ekspor daerah dalam rangka pengembangan ekspor daerah; h. melakukan bimbingan teknis dan evaluasi dibidang

13 perdagangan luar negeri; i. melakukan monitoring dan sosialisasi hasil-hasil kesepakatan kerjasama perdagangan internasional; j. menyusun laporan pertanggungjawaban atas k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (4) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bagian Ketujuh Bidang Metrologi dan Perlindungan Konsumen Pasal 17 (1) Bidang Metrologi dan Perlindungan Konsumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf f mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, pelaksanaan koordinasi, bimbingan teknis, pengawasan serta evaluasi dibidang perlindungan konsumen, pengawasan barang barang beredar dan jasa serta kemetrologian. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Metrologi dan Perlindungan Konsumen mempunyai fungsi: a. pembinaan, bimbingan dan pengarahan terhadap pelaksanaan perlindungan konsumen; b. pelaksanaan teknis di bidang perlindungan konsumen. c. pembinaan dan pengawasan kegiatan Kemetrologian ; d. pembinaan, bimbingan dan pemantauan penanggulangan dampak lingkungan, industri dan perdagangan; e. pengawasan dan evaluasi di bidang perlindungan dan pengawasan barang beredar dan jasa; dan f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. (3) Bidang Metrologi dan Perlindungan Konsumen dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 18 (1) Seksi Metrologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf f angka 1 mempunyai tugas :

14 a. melakukan koordinasi pelaksanaan Tera dan Tera Ulang Ukuran Takaran, Timbangan dan Perlengkapannya (UTTP); b. melakukan penyusunan bahan pembinaan dan pembinaan penyuluhan di bidang Kemetrologian; c. melakukan penyusunan bahan pengawasan dan melaksanakan pengawasan terhadap penggunaan Ukuran, Takaran, Timbangan dan Perlengkapannya (UTTP) serta barang dalam keadaan tertutup (BDKT); d. melakukan penyiapan rekomendasi pemberian perijinan di bidang Kemetrologian ; e. menyusun laporan pertanggungjawaban atas f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (2) Seksi Perlindungan Konsumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf f angka 2 mempunyai tugas : a. melakukan perlindungan konsumen dan bimbingan terhadap pelaku usaha, pelayanan pengaduan dan fasilitasi kelembagaan perlindungan konsumen; b. melakukan koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait dalam menyelenggarakan perlindungan konsumen serta pendaftaran pengembangan Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat ( LPK-SM); c. melakukan pemasyarakatan penyelenggaraan perlindungan konsumen Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), Hak Cipta, Hak Merek dan Hak Paten serta Desain Industri; d. melakukan bimbingan teknis terhadap pelaku usaha yang berpotensi menimbulkan gangguan dan pencemaran; e. menyusun laporan pertanggungjawaban atas f. melaksanakan tugas-tugas lain yang doberikan oleh (3) Seksi Peyuluhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf f angka 3 mempunyai tugas : a. melakukan perumusan kebijakan di bidang pembinaan dan pelaksanaan pengawasan barang beredar dan jasa; b. melakukan bimbingan teknis (pembinaan, penyuluhan) dan pelaksanaan pengawasan barang beredar dan jasa ;

15 c. melakukan koordinasi dan kerjasama dibidang pengawasan barang beredar dan jasa ; d. melakukan pelaporan dan rekomendasi atas pendaftaran petunjuk penggunaan (manual) dan kartu jaminan / garansi dalam bahasa Indonesia bagi produk teknologi informasi dan elektronika serta kebijakan pedoman petunjuk pelaksanaan teknis pengawasan barang beredar dan jasa ; e. menyusun laporan pertanggungjawaban atas f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (4) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada BAB IV UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS Pasal 19 Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah unsur pelaksana teknis yang melaksanakan tugas-tugas tertentu Dinas. B A B V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 20 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Pasal 21 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah karyawan dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi sesuai dengan bidang keahliannya dikoordinir oleh Tenaga Fungsional Senior; (2) Jumlah Tenaga Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; (3) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI TATA KERJA Pasal 22 Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan unit

16 organisasi di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten maupun dengan instansi lain di luar Pemerintah Kabupaten sesuai dengan tugasnya. Pasal 23 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasai bawahannya dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila terjadi penyimpangan. Pasal 24 Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dari bawahannya dan memberikan bimbingan serta petunjuk yang diperlukan. Pasal 25 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 26 Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah untuk digunakan sebagai bahan dalam penyusunan laporan dan sebagai bahan pembinaan kepada bawahannya. Pasal 27 Tembusan atas laporan kepada atasan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 28 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengadakan rapat berkala dalam rangka memberikan bimbingan kepada satuan organisasi bawahannya. B A B VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 29 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 39 Tahun 2011

17 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 30 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tulungagung. Ditetapkan di Tulungagung ada tanggal 4 Desember 2014 BUPATI TULUNGAGUNG, ttd Diundangkan di Tulungagung pada tanggal 15 Desember 2014 SEKRETARIS DAERAH SYAHRI MULYO ttd Ir. INDRA FAUZI, MM Pembina Utama Madya NIP. 19590919 199003 1 006 Berita Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 Nomor 58