KAJIAN EFISIENSI TEKNIS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Tahun 2012

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NONPARAMETRIK DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) ( Periode Tahun )

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN METODE DATA EVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE

BAB V PENUTUP. Indonesia(BRI)Syariah, Bank Panin Syariah dan Bank Bukopin Syariah) periode

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL

EFISIENSI BUS DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPEMENT ANALYSIS (DEA)

MEI LINA QURUTA AYUN B / I

BAB I PENDAHULUAN. islam bahkan juga di negara-negara barat. Terbukti dengan ditandai semakin

ANALISIS MENGUKUR TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti

BAB I PENDAHULUAN. jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. dengan lahirnya UU No 7 Tahun1992 tentang perbankan nasional Indonesia

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori melalui variable-variabel penelitian dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bank juga sebagai lembaga keuangan memegang peranan yang penting dalam

Mengukur Tingkat Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah dengan Menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA)

BAB I PENDAHULUAN. dimulainya industri perbankan syariah di Indonesia. Namun hal ini dapat

SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER PROGRAM STUDI AKUNTANSI-FEB UMS, 25 JUNI 2014 ISBN: SUB TEMA: AKUNTANSI DAN PERBANKAN SYARIAH

EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

PERBANDINGAN EFISIENSI BANK SKALA BESAR DAN KECIL

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO KEUANGAN DAN PERBANDINGANNYA DALAM SATU INDUSTRI BANK UMUM SYARIAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DI INDONESIA

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT.

Oleh: ASRI WIYATI B

Analisis Efisiensi Operasional Perbankan Dengan Menggunakan Metode DEA (Data Envelopment Analysis)

ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INTERNASIONAL PERIODE (STUDI EMPIRIS PADA 9 BANK) TESIS

Kinerja Beberapa Bank Syariah Berdasar Tingkat Efisiensi Melalui Pengukuran DEA

BAB I PENDAHULUAN. tulang punggung perekonomian negara dimana sebagai salah satu pelaku. keseluruhan sistem keuangan (Abidin, 2007).

ANALISIS EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH (BUS) DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perekonomian baik secara mikro maupun secara makro. Di

EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Dea Anisa Miranti 1 Kartika Sari 2

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian (akad) antara bank dengan

Di susun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Economics Development Analysis Journal

BAB I PENDAHULUAN. juga berfungsi sebagai suatu lembaga intermediasi (intermediary instution), yaitu

ANALISIS TREND KECUKUPAN MODAL, KUALITAS ASET, RENTABILITAS, DAN LIKUIDITAS DI PERBANKAN SYARIAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. produksi yang tersedia secara optimal untuk dapat menghasilkan output yang

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi pada 6 Bank Umum Syariah terdaftar di BI tahun 2010)

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NONPARAMETRIK DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk membandingkan suatu kondisi dengan kondisi lainnya, pada penelitian ini yang

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 80 % dari keseluruhan system keuangan (Abidin, 2007).Perkembangan

ANALISIS KINERJA BANK SYARIAH DI INDONESIA (Studi Empiris Bank Umum Syariah)

Disusun oleh: NURLAILI ADILHO B

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU

ANALISIS EFISIENSI RELATIF PERBANKAN CAMPURAN (JOINT VENTURE BANKS) DI INDONESIA TAHUN DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

BAB V PENUTUP. 1. Variabel CAR, NPF, NOM, REO, dan FDR secara bersama-sama mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit) yang menyimpan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang digunakan adalah data kuartalan dari tahun 2011 sampai

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa thitung sebesar berada pada

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS (ROA) PADA PT BPR DI KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat muslim di Indonesia khususnya riba. Bank syariah seperti halnya bank

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak akhir-akhir ini. Tidak sedikit kajian dilakukan di berbagai

BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Islamic Banking atau juga disebut dengan interest-free banking. Peristilahan

BAB I PENDAHULUAN (pakjun 1983) dan paket kebijakan oktober 1988 (pakto 1988). Deregulasi

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

Accounting Analysis Journal

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

I. PENDAHULUAN. Bank Umum Syariah telah muncul sejak tahun 1992 yang dipelopori oleh Bank

BAB I PENDAHULUAN. Bank syari ah merupakan bank yang beroperasi dengan prinsip-prinsip syari ah

BAB I PENDAHULUAN. penting dari sebuah lembaga keuangan seperti peran perbankan sebagai lembaga

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat,

ANALASIS KOMPARATIF TINGKAT KESEHATAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN METODE RGEC. Oleh

BAB I PENDAHULUAN tentang liberalisasi perbankan yang memungkinkan pendirian bank-bank

ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI AH (BPRS) DI KOTA SURAKARTA MENGGUNAKAN DATA EVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE 2016

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deskriptif, analisis statistik uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Analisis multiple

RASIO KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

Anita Puspitasari, Didit Purnomo dan Triyono. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Sasmita Claudia Pontoh Fakultas Eknomi dan Bisnis, Universitas Ma Chung Malang

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad Kaleem dan Mansor Md Isa, Causal Relationship Between Islamic and. Conventional Banking Instrument in Malaysia

2015 PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

I. Pendahuluan. optimal dalam industri perbankan nasional. Paska terbitnya Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komputer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH (PERIODE )

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi pada saat ini. Bank berfungsi sebagai lembaga

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar. Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam

I. PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan terpenting dan sangat. bank bagi perkembangan dunia usaha juga dinilai cukup signifikan, dimana bank

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP Perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta: Bank Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

Oleh: PINAESTRI CAHYANINGSIH B / I TWINNING PROGRAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS & FAKULTAS AGAMA ISLAM

pengiriman uang. Piter dan Suseno (2003) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. terlihat semakin meningkat dengan pesat. Hal itu ditandai dengan berdirinya

BAB V PENUTUP. Devisa periode dengan menggunakan metode RGEC adalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam

DAFTAR PUSTAKA Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia Tahun , Tesis. Universitas Diponegoro, Semarang.

Analisis Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia (Analysis of Financial Performance of Islamic Commercial Banks in Indonesian)

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai agent of development, namun dalam hal ini masih dibebankan

Transkripsi:

KAJIAN EFISIENSI TEKNIS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2011-2014 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Sarjana Syariah (S.Sy) pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Disusun oleh: SEPTIAN FONNY YUDHANTO B 300 100 006 / I 000 103 002 TWINNING PROGRAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

i

ii

iii

ABSTRAK Penelititan ini bertujuan untuk mengkaji efisiensi teknis perbankan syariah di Indonesia periode 2011-2014 dilihat dari input dan output suatu Unit Kegiatan Ekonomi (UKE). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Envelopment Analisys (DEA). Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan dari kelima bank syarah yaitu Bank Syariah Mandiri (BSM), BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Mega Syariah, dan BCA Syariah hanya terdapat satu bank syariah yang efisien yaitu Bank Mandiri Syariah (BSM), sehingga ada empat bank syariah yang masuk dalam kategori inefisiensi karena skor atau nilai technical effisiency rata-rata kurang dari satu. Keempat bank yang belum efisien yaitu, BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Mega Syariah, dan BCA Syariah. Kata kunci : efisiensi, DEA, perbankan syariah ABSTRACT This research purposed to assessing the technical efficiency of Islamic banking in Indonesia 2011-2014 period seen from the input and output of a Unit of Economic Activity (UKE). The data used in this research is secondary data. Data analysis techniques used in this research is this Data Envelopment Analisys (DEA). Based on data analysis in this study can be concluded from the fifth of islamic banks, that is Bank Syariah Mandiri (BSM), BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Mega Syariah, and BCA Syariah. There is only one Islamic bank that is efficient that Bank Mandiri Syariah (BSM), so that there are four islamic banks that goes in the category of inefficiency the average less than one. The four banks that have not been efficient namely, BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Mega Syariah, and BCA Syariah. Keywords : efficiency, DEA, Islamic banking iv

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan bank tanpa bunga, adalah lembaga keuangan atau perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Quran dan Hadist nabi Muhammad SAW. Menghindari pengoprasian bank dengan sistem bunga, Islam memperkenalkan prinsip-prinsip muamalah Islam dengan kata lain bank Islam hadir sebagai salah satu solusi alternatif terhadap persoalan pertentangan antara bunga dengan riba. Efisiensi dalam dunia perbankan adalah salah satu parameter kinerja yang cukup populer, banyak digunakan karena merupakan jawaban atas kesulitan-kesulitan dalam menghitung ukuran-ukuran kinerja perbankan. Perhitungan tingkat keuntungan sering kali menunjukkan kinerja yang baik, tidak masuk dalam kriteria sehat atau berprestasi dari peraturan, sebagaimana diketahui, industri perbankan adalah industri yang paling banyak diatur oleh peraturan-peraturan yang sekaligus menjadi ukuran kinerja dunia perbankan.. Capital Adequacy Ratio (CAR), Reserve Requirement, Legal Lending Limit dan kredibilitas para pengelola bank adalah contoh peraturan-peraturan yang sekaligus menjadi kriteria kinerja di dunia perbankan. Berdasarkan prinsip dalam operasional perbankan syariah diatas peneliti tertarik mengambil judul KAJIAN EFISIENSI TEKNIS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2011-2014 B. METODE PENELITIAN 1. Jenis data dan Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari informasi Laporan Keuangan yang dipublikasikan BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri. Metode pengumpulan data yang di publikasikan oleh bank-bank tersebut. 2. Metode penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) yang merupakan metode yang telah terstandarisasi sebagai alat untuk pengukuran kinerja suatu aktivitas unit, dimana proses pengolahannya menggunakan perangkat lunak DEAP 2.1.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data input yang digunakan adalah simpanan, asset dan beban personalian. Sedangkan data output yang digunakan adalah pembiayaan dan pendapatan operasional. Berikut merupakan jumlah input output bank syariah tahun 2011: Tabel 4.1 Jumlah Input Output Bank Syariah Bulan Desember 2011 (Juta Rupiah) Bank Sayriah Output Input Pembiayaan Operasional Simpanan Asset Beban Personalia BSM 9.962.919 1.081.747 5.095.863 48.671.950 964.882 BNI Syariah 1.009.346 222.911 1.112.740 8.466.887 183.764 BRI Syariah 1.760.141 95.708 1.902.555 11.200.823 302.475 Bank Mega Syariah 72.540 92.705 1.618.691 5.565.724 310.735 BCA Syariah 207.798 6.347 148.628 1.217.097 32.755 Sumber: Laporan Keuangan Publikasi 5 Bank syariah, Bank Indonesia, diolah Tabel 4.1 di atas menunjukkan jumlah input dan output kelima Bank syariah yang menjadi objek dalam penelitian ini. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa total simpanan, asset dan beban personalia yang paling besar adalah Bank Syariah Mandiri, sedangkan total simpanan, asset dan beban personalia yang paling sedikit adalah BCA syariah. Berdasarkan output, Bank Syariah Mandiri yang memiliki pembiayaan dan pendapatan operasional yang tinggi, sedangkan Bank Mega syariah memiliki pembiayan terendah dan BCA syariah memiliki pendapatan operasional terendah. Tabel 4.2 Jumlah Input Output Bank Syariah Bulan Desember 2012 (Juta Rupiah) Output Input Bank Syariah Beban Pembiayaan Simpanan Asset Operasional Personalia BSM 10.462.107 1.137.920 7.332.436 54.229.396 973.160 BNI Syariah 1.271.224 318.607 1.888.703 10.645.313 317.073 BRI Syariah 2.663.262 169.071 2.360.278 14.088.914 323.383 Bank Mega Syariah 36.351 150.098 1.664.319 8.164.921 324.834 BCA Syariah 467.852 14.464 232.813 1.602.181 39.039 Sumber: Laporan Keuangan Publikasi 5 Bank syariah, Bank Indonesia, diolah Tabel 4.2 menunjukkan jumlah input dan output kelima Bank syariah yang menjadi objek penelitian pada tahun 2012. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa total simpanan, asset dan beban personalia yang paling besar adalah Bank Syariah Mandiri, sedangkan 2

total simpanan, asset dan beban personalia yang paling sedikit adalah BCA syariah. Berdasarkan output, Bank Syariah Mandiri yang memiliki pembiayaan dan pendapatan operasional yang tinggi, sedangkan BCA syariah memiliki pendapatan operasional terendah dan Bank Mega syariah memiliki pembiayan terendah. Tabel 4.3 Jumlah Input Output Bank Syariah Bulan Desember 2013 (Juta Rupiah) Output Input Bank Syariah Beban Pembiayaan Simpanan Asset Operasional Personalia BSM 11.113.224 1.192.864 9.115.337 63.965.361 1.192.403 BNI Syariah 1.832.532 270.848 2.290.599 14.708.504 461.512 BRI Syariah 4.050.478 138.109 3.151.441 17.400.914 400.267 Bank Mega Syariah 43.593 318.087 1.284.557 9.121.575 362.352 BCA Syariah 740.942 15.228 250.147 2.041.419 40.683 Sumber: Laporan Keuangan Publikasi 5 Bank syariah, Bank Indonesia, diolah Tabel 4.3 menunjukkan jumlah input dan output kelima Bank syariah yang menjadi objek penelitian pada tahun 2013. Berdasarkan output, Bank Syariah Mandiri yang memiliki pembiayaan dan pendapatan operasional yang tinggi, sedangkan BCA syariah memiliki pendapatan operasional terendah dan Bank Mega syariah memiliki pembiayan terendah. Berdasarkan input, total simpanan, asset dan beban personalia yang paling besar adalah Bank Syariah Mandiri, sedangkan total simpanan, asset dan beban personalia yang paling sedikit adalah BCA syariah. Tabel 4.4 Jumlah Input Output Bank Syariah Bulan Desember 2014 (Juta Rupiah) Output Input Bank Syariah Beban Pembiayaan Simpanan Asset Operasional Personalia BSM 10.689.858 1.001.565 6.887.390 66.942.422 1.359.776 BNI Syariah 2.471.835 139.924 2.563.965 19.492.112 644.458 BRI Syariah 4.976.583 83.454 3.920.572 20.343.249 447.030 Bank Mega Syariah 41.418 185.046 912.132 7.042.489 343.992 BCA Syariah 1.007.345 18.090 297.211 2.994.449 51.596 Sumber: Laporan Keuangan Publikasi 5 Bank syariah, Bank Indonesia, diolah Tabel 4.4 di atas menunjukkan jumlah input dan output kelima Bank syariah yang menjadi objek dalam penelitian ini. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa total simpanan, asset dan beban personalia yang paling besar adalah Bank Syariah Mandiri, sedangkan 3

total simpanan, asset dan beban personalia yang paling sedikit adalah BCA syariah. Berdasarkan output, Bank Syariah Mandiri yang memiliki pembiayaan dan pendapatan operasional yang tinggi, sedangkan Bank Mega syariah memiliki pembiayan terendah dan BCA syariah memiliki pendapatan operasional terendah. Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Technical Efficiency DEA 5 Bank Syariah Indonesia Desember 2011- Desember 2014 Skor Efisiensi DEA Periode BNI BRI Bank Mega BCA BSM Syariah Syariah Syariah Syariah Des-11 1,000 1,000 0,768 1,000 0,834 Des-12 1,000 1,000 0,786 0,614 1,000 Des-13 1,000 0,793 0,731 1,000 1,000 Des-14 1,000 0,561 0,727 1,000 1,000 Sumber : Hasil olah data DEA Tabel 4.5 di atas menunjukkan skor efisiensi masing-masing Bank Syariah, dimana hasil pengolahan tersebut menggunakan alat analisis DEA dengan menggunakan software DEAP 2.1. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hanya terdapat satu Bank Syariah saja yang skor efisiensi selama Desember 2011 sampai Desember 2014 bernilai 1. Bank Syariah yang kinerjanya dikatakan efisien tersebut adalah Bank Syariah Mandiri. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan ada satu Bank Syariah yang kinerjanya tidak efisien selama Desember 2011 sampai Desember 2014 Tabel 4.6 Nilai Actual, Target, Radial dan Slack input-output BNI Syariah yang inefisiensi Periode Desember 2011-September 2013 tingkat efisiensi Actual value target value Radial Slack Desember 2013 0,793 Simpanan 2290599 1956952,460 0,000-333646,540 Asset 14708504 14708504,000 0,000 0,000 Beban Personalia 461512 460484,582 0,000-1027.418 Pembiayaan 1832532 2310373,009 477841,009 0,000 Operasional 270848 341472.841 70624,841 0,000 Desember 2014 0,561 Simpanan 2563965 2131615,965 0,000-432349,035 Asset 19492112 19492112,000 0,000 0,000 Beban Personalia 644458 541592,739 0,000-102865,261 Pembiayaan 2471835 4406344,440 1934509,440 0,000 Operasional 139924 249431,430 109507.430 0,000 Sumber: hasil olah data DEA 4

Pada tabel 4.6 di atas, dapat dilihat bahwa BNI syariah selama 2 tahun tersebut mengalami inefisiensi pada kedua outputnya yaitu pembiayaan dan pendapatan operasional. Pada tahun Desember 2013, terlihat actual valuenya untuk variabel pembiayaan adalah sebesar 1.832.532 juta rupiah, lebih kecil daripada target valuenya yang seharusnya mencapai 2310373,009 juta rupiah. BNI syariah mengalami kekurangan pembiayan sebesar 477.841,009 juta rupiah. Tabel 4.7 Nilai Actual, Target, Radial dan Slack input-output Bank Mega Syariah yang inefisiensi Periode Desember 2012 tingkat efisiensi actual value target value Radial (ribuan rupiah) Slack (ribuan rupiah) Desember 2012 0,614 Pembiayaan 36351 975024,739 22831,093 915842,646 Operasional 150098 244370,549 94272,549 0,000 Simpanan 1664319 1448629,156 0,000-215689,844 Asset 8164921 8164921,000 0,000 0,000 Beban Personalia 324834 243193,976 0,000-81640,024 Sumber: hasil olah data DEA Inefisiensi Bank Mega Syariah terlihat pada tabel 4.7 di atas pada Desember 2012. Berorientasi pada variabel output, kedua outputnya mengalami inefisiensi. Target value menunjukkan nilai yang harus tercapai agar kinerja menjadi efisien. Pada tahun 2012, pembiayaan kurang efisien yang ditunjukkan dengan actual value lebih kecil dibandingkan target value. Actual value tahun 2012 sebesar 36351 juta rupiah. Tabel 4.8 Nilai Actual, Target, Radial dan Slack input-output BCA Syariah yang inefisiensi periode Desember 2011 tingkat efisiensi actual value target value Radial (ribuan rupiah) Slack (ribuan rupiah) Des-2011 0,834 Pembiayaan 207798 249134,025 41336,025 0,000 Operasional 6347 27050,304 1262,571 19440,733 Simpanan 148628 127427,801 0,000-21200,199 Asset 1217097 1217097,000 0,000 0,000 Beban Personalia 32755 24127,963 0,000-8627,037 Sumber: hasil olah data DEA 5

Pembiayaan tidak efisien, terlihat bahwa nilai actualnya adalah 207798 juta rupiah, sedangkan target valuenya adalah 249134,025 juta rupiah. Terdapat selisih sebesar 41336,025 juta rupiah, sehingga agar BCA Syariah tersebut efisien harus mengoptimalkan pembiayaan sebesar 41336,025 juta rupiah. Solusi yang harus dilakukan oleh BCA Syariah ini adalah mengoptimalkan dan mengefektikan. Tabel 4.9 Nilai Actual, Target, Radial dan Slack input-output BRI Syariah yang inefisiensi periode Desember 2011-September 2013 tingkat efisiensi actual value target value Radial (ribuan rupiah) Slack (ribuan rupiah) Desember 2011 0,768 Pembiayaan 1760141 2292755,731 532614,731 0,000 Operasional 95708 248941,262 28961,027 124272,236 Simpanan 1902555 1172705,419 0,000-729849,581 Asset 11200823 11200823,000 0,000 0,000 Beban Personalia 302475 222047,247 0,000-80427,753 Desember 2012 0,786 Pembiayaan 2663262 3387170.528 723908.528 0,000 Operasional 169071 215026.651 45955.651 0,000 Simpanan 2360278 2054584.371 0,000-305693.629 Asset 14088914 14088914,000 0,000 0,000 Beban Personalia 323383 323383,000 0,000 0,000 Desember 2013 0,731 Pembiayaan 4050478 5542487,817 1492009.817 0,000 Operasional 138109 188982,004 50873.004 0,000 Simpanan 3151441 2171722,066 0,000-979718,934 Asset 17400914 17400914,000 0,000 0,000 Beban Personalia 400267 389515,727 0,000-10751,273 Desember 2014 0,727 Pembiayaan 4976583 6843552,909 1866969.909 0,000 Operasional 83454 122897,192 31307.849 8135,344 Simpanan 3920572 2019148,557 0,000-1901423,443 Asset 20343249 20343249,000 0,000 0,000 Beban Personalia 447030 350525,347 0,000-96504,653 Sumber: hasil olah data DEA Tabel di atas menggambarkan tingkat efisiensi, actual, target, radial dan slack movement yang dicapai dan harus dicapai oleh BRI Syariah. Berdasarkan tabel di atas 6

dapat dilihat bahwa ketidakefisienan BRI Syariah disebabkan karena kedua outputnya belum optimal. Output yang belum optimal adalah pembiayaan dan pendapatan operasional. Pembiayaan nilai actual yang dicapai adalah 1760141 juta rupiah, sedangkan targetnya sebesar 2292755,731 juta rupiah. Oleh karena itu, terjadi kekurangan dalam penyaluran pembiayaan sebesar 532614,731 juta rupiah. D. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil perhitungan DEA dari kelima bank syariah (Bank Mandiri Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Mega Syariah, dan BCA Syariah) dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 hanya Bank Mandiri syariah yang efisien setiap tahunnya dan ada empat bank syariah yang masuk dalam kategori inefisiensi karena nilai technical efficiency rata-rata kurang dai1(satu). 2. Inefisiensi BNI Syariah terjadi dalam dua periode yaitu Desember 2013 sampai Desember 2014. BNI Syariah dalam dua periode tersebut mengalami inefisiensi pada kedua outputnya yaitu pembiayaan dan pendapatan operasional. Pada tahun 2013 terlihat actual valuenya untuk variabel pembiayaan adalah sebesar 1.832.532 juta rupiah, lebih kecil daripada target valuenya yang seharusnya mencapai 2310373,009 juta rupiah. BNI syariah mengalami kekurangan pembiayaan sebesar 477.841,009 juta rupiah. 3. Inefisiensi pada Bank Mega Syariah terjadi pada periode Desember 2012, kedua outputnya mengalami inefisiensi. Target value menunjukkan nilai yang harus tercapai agar kinerja menjadi efisien. Pada tahun 2012, pembiayaan kurang efisien yang ditunjukkan dengan actual value lebih kecil dibandingkan target value. Actual value tahun 2012 sebesar 36351 juta rupiah, untuk mencapai kinerja yang efisien maka Bank Mega Syariah harus meningkatkan pembiayaan sebesar 22831,093 juta rupiah. 4. Inefisiensi BCA Syariah hanya terjadi satu tahun saja, yaitu pada periode Desember 2011. Inefisiensi tersebut di sebabkan karena kedua outputnya yaitu pembiayaan dan pendapatan operasional tidak efisien. Pembiayaan tidak efisien terlihat bahwa nilai actualnya adalah 207798 juta rupiah, sedangkan target valuenya adalah 249134,025 juta rupiah. Terdapat selisih sebesar 41336,025 7

Saran juta rupiah, sehingga agar BCA Syariah tersebut efisien harus mengoptimalkan pembiayaan sebesar 41336,025 juta rupiah. Variabel inefisiensi yang kedua adalah pendapatan operasional. 5. Bank Syariah memiliki kinerja yang paling buruk dibandingkan bank syariah lain dalam penelitian ini adalah BRI syariah. Ketidakefisienan BRI Syariah disebabkan karena kedua outputnya belum optimal. Output yang belum optimal adalah pembiayaan dan pendapatan operasional. Sedangkan pada sisi input sudah efisien karena nilai actual sudah sama dengan target yang harus dicapai. Pembiayaan nilai actual yang dicapai adalah 1760141 juta rupiah, sedangkan targetnya sebesar 2292755,731 juta rupiah. 1. Bagi bank syariah: Bank-bank syariah yang belum efisien dapat melakukan perbaikan dengan menyesuiakan targetnya untuk pencapaian yang lebih efisien. Sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat. 2. Bagi peneliti berikutnya: Skripsi ini jauh dari kesempurnaan, maka disarankan bagi peneliti berikutnya untuk menggunakan data perbankan yang lebih panjang periodenya agar dapat menganalisis perbankan syariah yang paling sering mencapai efisien. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Zainal. 2007. Kinerja Efisiensi pada Bank Umum. Paper dalam Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek dan Sipil) Auditorium Kampus Gunadarma. Vol. 2. Adi, Yunanto Kusumo. 2008. Analisis Kerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode 2002-2007 (dengan Pendekatan PBI NO9/1/PBI/2007). Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 2, No. 1. Afif Amrillah, Muhammad. 2010. Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2005-2009. Tesis S2 Fakultas Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Diponegoro. Aisyah, Siti dan Sugeng, W. 2014. Analisis Perbandingan Efisiensi Antara Perbankan Syariah dan Perbankan Konvensional Dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA). Jurnal Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang, Vol. 3, No. 3. Bank Indonesia. 2011. Statistik Perbankan Syariah. http://www.bi.go.id. 8

Bank Indonesia. 2012. Statistik Perbankan Syariah. http://www.bi.go.id. Bank Indonesia. 2013. Statistik Perbankan Syariah. http://www.bi.go.id. Faturahman, Ayief. 2010. Meninjau Ulang Landasan Normatif Perbankan Syariah Di Indonesia (Telaah atas Teori Kontruksi Fiqh Klasik). Jurnal Al-Mawarid, Vol. 4, No. 2. Hastuti, Tuti. 2013. Kualitas Pelayanan dan Pola Bagi Hasil Terhadap Kepuasan Nasabah Penyimpan Pada Bank Syariah. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Vol. 2, No. 1. Komaryatin, Nurul. 2006. Analisis Efisiensi Teknis Industri BPR di Eks Karisidenan Pati. Tesis S2 Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Semarang. Muharram, Harjum dan Rizki Pusvitasari. 2007. Analisis Perbandingan Efiisiensi Bank Syariah di Indonesia dengan Metode Data Envelopment Analysis Periode Tahun 2005. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Vol. 2, No.03. Rivai, Veithzal dan Arviyan Arifin. 2010. Islamic Banking. Jakarta: Bumi Aksara. Sadono, Sukirno. 2002. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta : PT. Raja Grafinda Persada. Saleh, Samsubar. 2000. Metode Data Envelopment Analysis. Yogyakarta: PAU-FE UGM. Shafitriana. 2011. Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah (BUS) Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA). Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah. Soekartawi. 1990. Teori Ekonomi Produksi Dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb Douglas. Jakarta: CV Rajawali 9