IDENTIFIKASI JENIS KURA-KURA DI KALIMANTAN BARAT. Turtles Identification In West Kalimantan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

TEKNIK PENGUKURAN MORFOLOGI LABI LABI (Amyda cartilaginea) DI SUMATERA SELATAN

III. METODE PENELITIAN KETAPANG

PEMANFAATAN LABI-LABI (Amyda cartilaginea Boddaert, 1770) DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN, SUMATERA SELATAN ABSTRAK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

VARIASI PARAMETER PERTUMBUHAN LABI-LABI (Amyda cartilaginea) DI MUSI RAWAS DAN MUSI BANYUASIN, SUMATERA SELATAN

INVENTARISASI SPESIES KURA-KURA DALAM RED LIST IUCN DAN CITES YANG DIPERDAGANGKAN DI JAKARTA DAN BOGOR

PENDAHULUAN. Memasukan: Januari 2013, Diterima: April 2013

IDENTIFIKASI IKAN. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA. Mata Kuliah Iktiologi

SEBARAN UKURAN MORFOLOGI LABI-LABI (Amyda cartilaginea Boddaert, 1770) HASIL TANGKAPAN DI SUMATERA SELATAN

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Labi-labi Taksonomi Morfologi dan anatomi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. sumber: ( Keterangan: Lokasi 1: Sungai di Hutan Masyarakat

3 METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

II.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Simbiosis Inang-Parasit dan Spesifitas

USULAN PERLINDUNGAN KURA BANING HUTAN (Manouria emys emys) UNTUK MASUK DALAM DAFTAR SATWA LIAR YANG DILINDUNGI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Struktur Morfologis Klasifikasi

PREVALENSI DAN INTENSITAS INFESTASI PARASIT PADA KURA-KURA AIR TAWAR (Cuora amboinensis) DI PERAIRAN SULAWESI SELATAN Dewi Farah Diba ABSTRAK

Identifikasi Jenis Amphibi Di Kawasan Sungai, Persawahan, dan Kubangan Galian Di Kota Mataram. Mei Indra Jayanti, Budiono Basuki, Susilawati

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ini Dia Si Pemakan Serangga

F. Kunci Identifikasi Bergambar kepada Bangsa

Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka. Burung Jalak Bali

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Uji Organoleptik Ikan Mujair

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Bio Ekologi Herpetofauna 2.1. Taksonomi Taksonomi Reptil Taksonomi Amfibi

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU

4.1 Bentuk Wajah Oval dan koreksinya Make-up style untuk bentuk wajah oval yaitu : Shading : Berbeda dengan karakter wajah yang lain, teknik shading

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Teknik Identifikas Reptil

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu

TINJAUAN PUSTAKA. menurut Pane (1991) meliputi bobot badan kg, panjang badan

Kelimpahan Populasi dan Kondisi Habitat Labi-Labi (Dogania subplana: Reptilia: Trionychidae) di Kawasan Kampus Universitas Andalas Padang

II. TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Kabupaten Kuantan Singingi. Pembentukan Kabupaten Kuantan Singingi didasari dengan Undang-undang

STUDI MORFOLOGI BEBERAPA JENIS IKAN LALAWAK (Barbodes spp) DI SUNGAI CIKANDUNG DAN KOLAM BUDIDAYA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Cuvier (1829), Ikan tembakang atau lebih dikenal kissing gouramy,

SUSTAINABILITAS PENANGKAPAN KURA-KURA Cuora amboinensis DAUDIN 1802 (TESTUDINES: GEOMYDIDAE) DI KAWASAN EKSPLOITASI KALIMANTAN TIMUR

Bahasa Indonesia version of: A Handbook for the Identification of Yellowfin and Bigeye Tunas in Fresh Condition

UPAYA PELESTARIAN LABI-LABI (Amyda cartilaginea Boddaert, 1770) DI DESA BELAWA, CIREBON ABSTRAK

PERILAKU HARIAN LABI-LABI (Amyda cartilaginea Boddaert, 1770) DI DESA BELAWA, KABUPATEN CIREBON 1

IKAN LOU HAN (Cichlasoma sp)

POTENSI, PELUANG, DAN TANTANGAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN LAHAN BASAH SECARA BERKELANJUTAN

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di

DESKRIPSI IKAN FAMILI MUGILIDAE DI LIMA MUARA SUNGAI DI SULAWESI UTARA

I. PENDAHULUAN. Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya dengan

I. PENDAHULUAN. pendugaan stok ikan. Meskipun demikian pembatas utama dari karakter morfologi

- 2 - Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2 Juli 2013 MENTERl KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd SHARIF C. SUTARDJO

I. TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Kabupaten Kuantan Singingi. Pembentukan kabupaten Kuantan Singingi didasari dengan Undang-undang

I. PENDAHULUAN. buaya, Caiman, buaya, kura-kura, penyu dan tuatara. Ada sekitar 7900 spesies

TINJAUAN PUSTAKA. Kelapa sawit dapat tumbuh pada jenis tanah podzolik, latosol, hidromorfik

3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2. Metode Kerja Bahan dan peralatan pada pengamatan morfometri

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

III. MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2013 di Kecamatan. Koto Tangah Kota Padang Sumatera Barat (Lampiran 1).

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. dibedakan dari bangsa lain meskipun masih dalam spesies. bangsa sapi memiliki keunggulan dan kekurangan yang kadang-kadang dapat

Identifikasi Ikan. Pengantar umum tentang ikan dan hal utama yang digunakan dalam identifikasi di lapangan

tipe yaitu 29.7 C. Salinitas rata rata di wilayah penelitian yaitu Di Pantai

Modul 1. Hutan Tropis dan Faktor Lingkungannya Modul 2. Biodiversitas Hutan Tropis

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Labi-labi. Klasifikasi Amyda cartilaginea menurut Ernst dan Barbour (1989) adalah sebagai berikut :

2014, No Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. miring. Sycanus betina meletakkan tiga kelompok telur selama masa hidupnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Menurut Napier dan Napier (1985) monyet ekor panjang dapat. Superfamili : Cercopithecoidea

TINGKAT KEMATANGAN GONAD KEPITING BAKAU Scylla paramamosain Estampador DI HUTAN MANGROVE TELUK BUO KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG.

TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari pulau Bali. Asal usul sapi Bali ini adalah banteng ( Bos


PERFORMANS DAN KARAKTERISTIK AYAM NUNUKAN

Pengenalan Jenis-jenis Kima Di Indonesia. Kima Lubang (Tridacna crosea)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kelurahan Gedung Meneng Kecamatan Raja

TINJAUAN PUSTAKA. daerah yang berlumpur dan pada ekosistem mangrove. Ikan gelodok hanya

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Struktur Morfologis Klasifikasi

STUDI KERAGAMAN FENOTIPE DAN PENDUGAAN JARAK GENETIK KERBAU SUNGAI, RAWA DAN SILANGANNYA DI SUMATERA UTARA SKRIPSI ANDRI JUWITA SITORUS

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan September 2014.

JENIS_JENIS TIKUS HAMA

KELIMPAHAN UDANG KARANG BERDURI (Panulirus spp) DI PERAIRAN PANTAI WATUKARUNG PACITAN SKRIPSI

HAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3

TINJAUAN PUSTAKA Klasifkasi Kambing

I. PENDAHULUAN. Waduk merupakan salah satu bentuk perairan menggenang yang dibuat

STRUKTUR ANATOMI SKELETON AKSIAL KURA-KURA BRAZIL (Trachemys scripta elegans, Wied 1838) DAN LABI-LABI (Amyda cartilaginea, Boddaert 1770) BETINA

I. PENDAHULUAN. Seluruh jenis rangkong (Bucerotidae) di Indonesia merupakan satwa yang

Karakteristik Morfologi Kerbau Lokal (Bubalus bubalis) Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Abstrak

Bibit induk (parent stock) itik Alabio muda

BAHAN AJAR. Tata Rias Korektif Wajah

Perhitungan Tingkat Kekerabatan Ordo Lepidoptera (Kupu Kupu) di Tahura Bromo Karanganyar Menggunakan Indeks Kesamaan Sorensen dan Dendogram

1b. Bibir bagian atas terpisah dari moncongnya oleh suatu lekukan yangjelas;pangkal bibir atas tertutup oleh lipatan kulit moncong 5

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas induk pokok (Parent Stock)

No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Alkohol 70% Mencegah kerusakan akibat jamur dan serangga

JENIS-JENIS KADAL (LACERTILIA) DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS LIMAU MANIH PADANG SKRIPSI SARJANA BIOLOGI OLEH HERLINA B.P.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock)

Transkripsi:

10-082 IDENTIFIKASI JENIS KURA-KURA DI KALIMANTAN BARAT Turtles Identification In West Kalimantan Anandita Eka Setiadi Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Pontianak, Pontianak E-mail : inianandita.eka@gmail.com Abstract - Study on turtles identification in West Kalimantan has been carried out. This study is aimed at determining and identifying spesies of turtlesin West Kalimantan. Furthermore, it is expected to be the first step that will provide basic information to support turtle conservation and management in West Kalimantan. The Methods used were surveys and interviews. The results of this study found 10 individual turtles from Pontianak,Pontianak regency and Sambas regency. Identification revealed that there were two spesies of Geomydidae family and one spesies of Emydidae family. The study discovered that Cuora amboinensis and Cyclemys dentata belong Geomydidae family. While Trachemys scripta belongs Amydidae family. Keywords :Turtle, West Kalimantan, Cuora amboinensis,cyclemys dentata, Trachemys scripta PENDAHULUAN Kura-kura merupakan hewan reptil yang sangat mudah dikenali karena mempunyai bentuk tubuh khas. Ciri khas yang dimiliki oleh kura-kura adalah adanya cangkang yang disebut karapas pada bagian dorsal dan plastron pada bagian vetral. Morfologi kepala, tungkai, dan karakter keping perisai karapas serta plastron dapat dijadikan penciri identifikasi jenis pada kura-kura (Kendrick & Ades, 2009; De Lapparent de Broin et al., 2006; Zug et al., 2001; Liat & Das 1999). Keseluruhan jenis kura-kura di dunia diperkiraan lebih dari 285 spesies yang terbagi dalam 14 familia (Van Djik et al., 2011; Zug et al., 2001; Adler, 2007). Di Indonesia terdapat sekitar 45 spesies dari 7 familia (Iskandar, 2000). Sedangkan di wilayah Kalimantan diperkirakan terdapat 25 spesies dari 6 familia (Liat & Das, 1999) Kura-kura hidup diberbagai tipe habitat seperti lautan, sungai, rawa, hutan bahkan padang rumput(oktaviani et al., 2008; Ferronato et al., 2011). Daerah Kalimantan Barat merupakan salah satu daerah tropis dengan suhu udara dan kelembaban yang tinggi. Sebagian besar wilayah Kalimantan Barat adalah daratan berdataran rendah, sungai, rawa bercampur gambut, dan hutan mangrove. Topografi Kalimantan Barat sesuaisebagai habitat jenis kura-kura. Tindakan pelestarian kura-kura di Kalimantan Barat perlu didukung informasi ilmiah mengenai keragaman jenisnya. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi jenis kura-kura yang ada di Kalimantan Barat. Penelitian diharapkan menjadi langkah awal yang akan memberikan informasi dasar yang mendukung upaya pelestarian dan pengelolaan jenis kura-kura di Kalimantan Barat. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai November 2012. Penelitian dilakukan dengan metode survey dan wawancara dengan penampung lokal di kota Pontianak, Kalimantan Barat. Identifikasi Identifikasi jenis mengacu pada Iskandar, 2000 dan Liat & Das, 1999. Identifikasi jenis kelamin jantan dan betina dilakukan dengan melihat bentuk ekor. Identifikasi nama lokal dan daerah asal tangkapan dilakukan dengan metode wawancara. Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 493

Karakter Morfologi dan Morfometrik Karakter morfologi yang dicatat adalah bentuk kepala, bentuk ekor, bentuk anggota gerak (tungkai), karakter keping perisai karapas dan plastron. Karakter morfologi yang dicatat mengikuti Kendrick & Ades, 2009; dan Liat & Das, 1999. Variabel morfometrik yang diukur adalah panjang lengkung karapas dan lebar lengkung karapas. Cara dan variabel pengukuran diadopsi dari Kendrick & Ades, 2009 dan Oktaviani et al., 2008. Analisis Data Data morfometrik yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif yang meliputi rata-rata (x) dan simpangan baku (STD). Deskripsi berdasarkan karakter morfologi dipaparkan menggunakan metode deskriptif kualitatif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian menemukan 10 individu kura-kura dari penampung lokal di kota Pontianak. Hasil identifikasi menunjukkan jenis kura-kura yang ditemukan dalam penelitian ini adalah Cuora amboinensis dan Cyclemys dentata dari famili Geomydidae, serta Trachemys scripta dari famili Amydidae. Berdasarkan hasil wawancara diketahui daerah asal tangkapan kura-kura meliputi kota Pontianak, kabupaten Pontianak, dan kabupaten Sambas (Tabel 1). Tabel 1. Jenis dan Asal Tangkapan Kura-kuradi Kalimantan Barat No Famili Spesies Nama Lokal Asal Tangkapan Jumlah Individu 1 Geomydidae Cuora amboinensis Kura-kura batok Kota Pontianak 1 Kab.Pontianak 1 Kab. Sambas 1 2 Geomydidae Cyclemys dentata Kura-kura bergerigi Kota Pontianak 1 3 Emydidae Trachemys scripta Kura-kura brazil Kota Pontianak 6 Jumlah individu 10 Hasil analisis menunjukkan tidak ada perbedaan rata-rata rasio panjang lengkung karapas dan lebar lengkung karapas pada ketiga jenis yang ditemukan dalam penelitian (Tabel2). Tabel 2. Rasio Panjang Lengkung Karapas dan Lebar Lengkung Karapas pada Cuora amboinensis, Cyclemys dentata dan Trachemys scripta. Karapas Cuora amboinensis Cyclemys dentata Trachemys scripta PLK Rasio P:L PLK LLK Rasio P:L LLK (cm) LLK (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) PLK (cm) (cm) 24 22,6 1,06 16 17 0,94 15 14 1,07 23 22 1,05 14,2 14,5 0,98 24,5 25,5 0,96 15,5 14,5 1,07 Rasio (cm) 16 13 1,23 17 13,5 1,26 14 13 1,08 Nilai rata-rata rasio 1,02 1,04 Standar deviasi rasio 0,05 0,05 Keterangan: PLK : Panjang Lengkung Karapas; LLK: Lebar Lengkung karapas; Rasio P:L : Perbandingan panjang dan lebar lengkung karapas P:L 494 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_

Hasil Identifikasi dan Deskripsi Cuora amboinensis Berdasarkan karakter morfologi yang diamati, Cuora amboinensis mempunyai bentuk karapas yang lonjong dan tinggi, berwarna hitam gelap dengan tiga buah lunas pada keping vertebral serta pinggiran yang halus dan rata (Gambar 1a). Nilai rata-rata rasio panjang dan lebar lengkung karapas Cuora amboinensis 1,02 ± 0,05 (Tabel 2). Plastron bisa ditutup rapat, berwarna putih kotor atau krem dengan bercak berwarna hitam pada bagian tepi keping(gambar 1b). Kepala Cuora amboinensis berwarna hitam dengan garis kuning melingkar mengikuti tepi kepala bagian atas dan bagian pipi. bibir berwarna kuning, dan mata mempunyai iris berwarna kuning (Gambar 1c). Tungkai Cuora amboinensis memiliki pola khas berupa garis berwarna kuning pada jari-jarinya (Gambar 1d). Berdasarkan bentuk ekor yang panjang dan langsing, tiga individu Cuora amboinensis yang ditemukan pada penelitian semuanya jantan(gambar 1e). Gambar 1. Morfologi Cuora amboinensis: karapas (a), plastron (b), kepala (c) tungkai (d) dan ekor (e) (Sumber Gambar: Hasil penelitian) Hasil Identifikasi dan Deskripsi Cyclemys dentata Karapas berwarna kuning coklat, berbentuk bundar dan cenderung rata. Keping marginal karapas bergerigi dan berwarna lebih gelap(gambar 2a). Plastron dapat digerakkan, keping gular berbentuk segitiga tidak menonjol, keping femoral lebih panjang dari keping anal, tepi depan pasangan keping anal berbentuk busur. Pola plastron berupa garis-garis hitam yang tersusun radial dan agak menebal (Gambar 2b). Kepala memiliki bercak-bercak atau garis berwarna merah yang tipis dan hampir tidak terlihat(gambar 2c). Tungkai berwarna hitam, memiliki selaput dan cakar (Gambar 2d). Berdasarkan bentuk ekornya Cyclemys dentata yang ditemukan pada penelitian ini adalah jantan (Gambar 2e). Gambar 2. Morfologi Cyclemys dentata : karapas (a), plastron (b), kepala (c), tungkai (d) dan ekor (e)(sumber Gambar: Hasil penelitian) Hasil Identifikasi dan Deskripsi Trachemys scripta Trachemys scripta mempunyai karapas berbentuk oval dengan sedikit lekukan di permukaan, berwarna coklat muda dengan garis atau bintik kuning. Keping marginal karapas bergerigi. Pada individu muda, karapas lebih berlunas, pada Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 495

ujung-ujungnya berbentuk seperti sisik yang menebal, karapas muda berwarna hijau dengan bercak gelap (Gambar 3a). Morfometrik karapas Trachemys scripta menunjukkan nilai rata-rata perbandingan panjang dan lebar lengkung karapas 1,02±0,05. Morfometrik Cuora amboinensis dan Trachemys scripta memiliki nilai ratarata rasio panjang dan lebar karapas yang hampir sama, namun perbedaan karapas yang sangat jelas terlihat dari bentuknya(tabel 2). Plastron Trachemys scripta berwarna kuning dengan pola berupa lingkaran lingkaran hijau kecoklatan pada individu dewasa (Gambar 3b). Kepala Trachemys scripta berwarna kuning mencolok dengan merah pada bagian sisi kepala, sekilas bercak merah ini seperti telinga (Gambar 3c). Tungkai Trachemys scripta mempunyai selaput dan cakar dengan pola khas berupa lingkaranlingkaran berwarna hijau pada individu muda dan coklat pada individu dewasa (Gambar 3d). Berdasarkan bentuk ekornya dua individu yang ditemukan pada penelitian berjenis kelamin jantan dan 4 berjenis kelamin betina. (a) (b) (c) (d) (e) Gambar 3. Morfologi Trachemys scripta: karapas (a), plastron (b), kepala (c), tungkai (d), dan ekor (e) (Sumber Gambar: Hasil penelitian) KESIMPULAN Hasil penelitian menemukan 10 individu kura-kura yang berasal dari kota Pontianak, kabupaten Pontianak, dan Kabupaten Sambas. Hasil identifikasi menunjukkan di Kalimantan Barat terdapat 2 jenis kura-kura dari famili Geomydidae dan 1 jenis dari famili Emydidae. Jenis kurakura dari famili Geomydidae adalah Cuora amboinensis dan Cyclemys dentata sedangkan jenis dari famili Amydidae adalah Trachemys scripta. Penelitian mengenai evaluasi sumberdaya alam dan biodiversitas jenis kura-kura yang ada di Kalimantan Barat belum banyak dilakukan. Penelitian lanjutan diharapkan dapat menggambarkan jenisjenis dan penyebaran kura-kura di KalimantanBarat. DAFTAR PUSTAKA Adler Kraig.( 2007). The Development of Systematic Reviews of the Turtles of the World. Vertebrate Zoology 57(2): 139 148. De Lapparent de Broin F, Bour R & Peräläc J. (2006). Morphological definition of Eurotestudo (Testudinidae, Chelonii): First part. Annales de Paléontologie 92 (2006) 255 304. Ferronato1 BO, Molina FB, Molina FC, Espinosa RA & Morales VR. (2011). New locality records for chelonians (Testudines: Chelidae, Podocnemididae, Testudinidae) from Departamento de Pasco, Peru. Herpetology Notes, 4: 219-224. Iskandar, DT. (2000). Kura-kura dan Buaya Indonesia dan Papua Nugini. Bandung: ITB. Kendrick RC & Ades GWJ. (2009). Taxonomic and Morphometric Analysis of a Trade Confiscation of Turtle Shells from Java, Indonesia. Turtle Log No 4:1-4. Liat LB & Das I. (1999). Turtles of Borneo and Paninsular Malaysia. Kota Kinabalu: Natural History Publications (Borneo). Oktaviani D, Andayani N, Kusrini MD & Nugroho D. (2008). Identifikasi dan Distribusi jenis Labi-labi (Famili: Trionychidae) di Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 14 ( 2): 145 157. 496 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_

Van Dijk PP, Iverson JB, Shaffer HB, Bour R, & Rhodin AGJ. (2011). Turtles of the World, 2011 Update: Annote Cheklist of taxonomy, Synonymy, Distribution, and Conservation Status. Chelonian Research Monographs No. 5:165-242. Zug GR, Vitt LJ & Caldwell JP. (2001). Herpetology : An Introductory Biology of Ampibians and Reptiles. Second Edition. San Diego:Academic Pres Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 497