I. PENDAHULUAN. Ada hal yang berbeda pada pelaksanaan pilpres tahun 2014, dimana kita

dokumen-dokumen yang mirip
III. Metode Penelitian. deskriptif kuantitatif. Tipe penelitian deskriptif ini bertujuan untuk

ABSTRAK Kata Kunci : Persepsi, Isu Politik, Citra, Pemilihan Presiden.

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budiarjo (2008) mengatakan, salah satu perwujudan demokrasi yang menunjukkan

13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

BAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara

MEDIA SURVEI NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kebangkitan Seminggu Terakhir. Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

TIM PENYUSUN. Pengarah. Design-Layout

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era demokrasi ini, khususnya di Inodonsia, musik tidak hanya sebagai

KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH PASANGAN CAPRES- CAWAPRES TERKUAT PEMILU 2014? Lingkaran Survei Indonesia Maret 2013

BAB I PENDAHULUAN. mewakili mereka dalam lembaga negara seperti lembaga legislatif dan eksekutif.

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014

MENYIMAK PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI MASA KAMPANYE TERBUKA (16 Maret 1 April 2014)

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

Paska PAN Gabung Pemerintah LSI DENNY JA SEPTEMBER 2015

Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi. LSI DENNY JA Oktober 2014

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perwujudan dan bentuk partisipasi bagi rakyat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

Analisis Isi Media Judul: MIP No.114 Strategi Kampanye Capres-Cawapres Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 26/05/2014

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014

UNTUK SISWA SMA SE-KOTA MEDAN

LAPORAN EKSEKUTIF SURVEI NASIONAL MEI 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tiara Ayudia Virgiawati, 2014

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

BAB I PENDAHULUAN. negara di masa yang akan datang, sebab kebijakan di masa depan akan sangat

Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO

Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU

Analisis Isi Media Judul: MIP. No. 97 Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/05/2014

Jokowi Pasca Naiknya BBM. LSI DENNY JA November 2014

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan

JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan

REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI...

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014

Kondisi Hukum SETELAH KASUS BG LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini

Dari Fadli dan Novanto: Welcome Papa Trump...

INDEKS CAPRES PEMILU 2014 : CAPRES RIIL VERSUS CAPRES WACANA. Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2013

2014 : PEMERINTAHAN GOLKAR ATAU PEMERINTAHAN PDIP? Lingkaran Survei Indonesia Februari 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan

LAPORAN SURVEI NASIONAL MEMBACA PETA DUKUNGAN & ELEKTABILITAS CAPRES-CAWAPRES 2014

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015

Headline Berita Hari Ini Periode: 10/06/2014 Tanggal terbit: 10/06/2014

BAB I PENDAHULUAN. partai politik untuk mengajukan calon presiden dan calon wakil presiden.

MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

EFEK PENCAPRESAN JOKO WIDODO PADA ELEKTABILITAS PARTAI POLITIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KOMISI PEMILIHAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. yang memperoleh suara 20%. Perolehan suara tertinggi dimiliki oleh PDIP

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan

BAB I PENDAHULUAN. jadwal yang telah ditetapkan oleh penyelenggara pemilu yaitu Komisi Pemilihan

Headline Berita Hari Ini Periode: 15/04/2014 Tanggal terbit: 15/04/2014

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dukungan teknik-teknik marketing, dalam pasar politik pun diperlukan

Paska Setahun Jokowi JK Dibutuhkan Menteri Utama? LSI DENNY JA Oktober

EFEKTIVITAS STRATEGI OPOSISI DALAM PEMENANGAN PEMILU SERENTAK 2019 Nona Evita

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) Capres & Cawapres secara langsung yaitu pada tahun

Hasil Riset Media Monitoring Parpol dan Capres April-Juni 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

KAMPANYE NEGATIF DAN PREDIKSI HASIL PILEG Lingkaran Survei Indonesia April 2014

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis selalu memberikan kebebasan kepada produsen dalam bersaing. memasarkan produknya dan bisnis juga membebaskan konsumen dalam

Tentu saja bukan hanya Amerika, menurut saya banyak negara, bahkan negara sekecil Singapura saja punya kepentingan.

PERAN FACEBOOK DALAM KOMUNIKASI POLITIK BAGI PEMILIH PEMULA

RILIS SURVEI NASIONAL 24 MARET 6 APRIL 2018

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan demokrasi di Indonesia. Berbagai kegiatan politik menarik

BAB I PENDAHULUAN. modern yang saat ini berkembang dengan pesat dan telah menjadi bagian hidup


Headline Berita Hari Ini Periode: 11/07/2014 Tanggal terbit: 11/07/2014

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Ada hal yang berbeda pada pelaksanaan pilpres tahun 2014, dimana kita semua tahu bahwa pilpres kali ini hanya diikuti oleh dua kubu koalisi partai politik, alhasil hanya dua calon presiden dan calon wakil presiden yang menjadi peserta pilpres kali ini. Gabungan enam partai politik peserta pemilu 2014 yang menamakan kubu koalisinya Koalisi Merah Putih (KMP) yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahter (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Bulan Bintang (PBB) mencalonkan pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Muhammad Hatta Rajasa yang dikemudian hari mendapat nomor urut 1 hasil undian Komisi Pemilihan Umum. Di kubu lain dengan PDI Perjuangan selaku pemenang pemilu legislatif 2014 menjadi porosnya mengusung Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang kemudian hari terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Ke-7 Republik Indonesia. Koalisi ini dinamakan Koalisi Indonesia Hebat yang antara lain terdiri dari Partai Nasdem, Partai Hanura, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). (sumber : http://www.kpu.go.id)

2 Pemilihan presiden tahun 2014 menyajikan pertarungan politik dengan tensi tinggi, karena hanya diikuti oleh dua paket pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, sehingga membelah masyarakat kedua kubu politik, baik dari tingkat elit hingga akar rumput. Dampak pertarungan politik yang menciptakan perbedaan kemudian dimanfaatkan oleh media massa baik cetak maupun elektronik sebagai topik berita utama. Media massa yang seharusnya menjadi sarana masyarakat dalam hal pencerdasan politik yang sifatnya konstruktif dan juga mempunyai kewajiban dalam mengantarkan Pemilu 2014 tidak sekedar ajang seremonial tetapi juga substansial sebagai pelaksanaan hak-hak politik warga Negara, pada prakteknya justru terbelah pula. Alhasil karena media massa memiliki peranan yang sangat vital dalam hal pembentukan isu di masyarakat mengakibatkan masyarakatpun gagal mendapatkan informasi yang akurat, sehingga persepsi nya lebih banyak dipengaruhi oleh media massa yang belum tentu menyajikan fakta mengenai pasangan capres dan cawapres. (sumber : Bengkuluexpress.com). Menjelang Pilpres 2014 tim pemenangan para calon kandidat semakin gencar menjalankan strategi-strategi politik yang dapat menguntungkan. Strategi tersebut antara lain seperti permainan agitasi dan propaganda, pemanfaatan isu politik, perang urat syaraf, kampanye hitam, humor politik, dan sebagainya. Isu politik yang sering kali kita dengar menjelang pemilu pilpres 2014 adalah isu yang menimpa pasangan nomor urut 1 Prabowo-Hatta. Prabowo Subianto selalu dikaitkan dengan isu HAM dimana Prabowo terlibat kasus penculikan dan kerusuhan tahun 1998 (viva.co.id), Prabowo juga diisukan pernah meminta kewarganegaraan Yordania pada tahun 1999

3 (merdeka.com) dan Prabowo memukul seseorang saat pendaftaran bakal capres ke KPU pada 20 Mei lalu (baranews.co). Pencalonan Prabowo Subianto juga sering dikaitkan dengan kekosongan posisi Ibu Negara mengingat Prabowo yang memang berstatus duda (pemilu.okezone.com). Kemudian Muhammad Hatta Rajasa yang juga diterpa berbagai isu, antara lain adanya diskriminasi dalam hal penegakan hukum, mengingat puteranya Rasyid Amarullah Rajasa yang pernah menjadi terdakwa dalam kasus kecelakaan lalu lintas di Tol Jagorawi pada 1 Januari 2013 lalu. Kecelakaan tersebut mengakibatkan dua orang korban tewas. Rasyid hanya divonis pidana penjara lima bulan atau denda uang sebesar dua belas juta rupiah dengan masa percobaan hukuman selama enam bulan (m.liputan6.com, megapolitan.kompas.com). Ada juga isu yang dikaitkan dengan statusnya sebagai besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, banyak yang menyebut apabila Hatta Rajasa terpilih hanyalah merupakan alat SBY untuk menutupi berbagai kasus yang terjadi selama era pemerintahannya agar tidak terungkap. (politik.kompasiana.com) Selanjutnya, isu yang menimpa pasangan nomor urut 2 Jokowi-JK, yakni soal agama yang dipeluk Jokowi. Akibat isu SARA yang beredar itu, sampaisampai ada yang meragukan ke-islaman Jokowi. Ada juga isu yang menyebut bahwa Jokowi adalah keturunan China (Tionghoa) dan beragama Kristen (nasional.kompas.com). Jokowi juga diisukan merupakan keturunan dari kader Partai Komunis Indonesia (PKI) (www.republika.co.id). Pendapatpendapat lain mengatakan bahwa Jokowi adalah boneka Megawati, yang

4 dikhawatirkan hanya dimanfaatkan oleh Megawati karena popularitasnya yang memang tinggi dan Jokowi juga dipandang tidak tegas yang dikhawatirkan apabila terpilih, kebijakan yang diambil merupakan pesanan dari partai, mengingat Megawati merupakan Ketum PDIP (merdeka.com). Kampanye hitam lainnya yang mengarah kepada pasangan ini juga diunggah ke situs Youtube. Situs tersebut adalah rekaman video yang berisi testimoni Jusuf Kalla terkait pencapresan Jokowi. JK mengatakan hancur negeri ini jika Jokowi jadi Presiden (pemilu.okezone.com). Ada juga isu yang mengarah pada kondisi fisik Jusuf Kalla mengingat sudah menginjak umur 72 tahun masih memiliki ambisi untuk maju sebagai cawapres bahkan hingga melawan keputusan partai, dalam hal ini JK dicitrakan sebagai seseorang yang haus jabatan dan membawa banyak kepentingan (pemilu.okezone.com). Kajian fenomena komunikasi politik terkait hal tersebut semakin menarik untuk dibahas, terlebih fenomena adanya isu-isu pilpres yang menerpa masing-masing capres dan cawapres pada pemilu 2014 ini akan sangat mempengaruhi masyarakat dalam menentukan pilihan. Oleh karena banyaknya isu-isu negatif yang menerpa masing-masing capres dan cawapres, peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh dari terpaan isu politik terhadap capres dan cawapres pada Pemilu 2014, terutama pada pemilihpemilih pemula yang baru sekali atau dua kali mengikuti pemilu, sehingga masih membutuhkan banyak referensi untuk menentukan pilihannya atau pemilih yang belum menentukan calon mana yang menjadi pilihannya.

5 Selain itu, pemilu pilpres 2014 merupakan kali ketiga, lebih khusus pilpres dengan hanya dua paket calon ini merupakan kali pertama di Indonesia dan menjadi bahasan yang akan terus hangat sepanjang periode pemerintahan mendatang hingga pemilu pilpres berikutnya. Terutama dikalangan mahasiswa sebagai agen perubahan yang memiliki pemikiran-pemikiran kritis dan rasional dalam menghadapi perkembangan isu politik yang terjadi di Indonesia. Mahasiswa umumnya berorientasi pada nilai-nilai ideal dan kebenaran. Karena orientasi idealis dan pembelaannya pada kebenaran, sebagian ahli memasukkannya ke dalam kelompok cendikiawan atau seperti yang dikatakan Lewis Coser bahwa mahasiswa tidak pernah puas dengan kenyataan sebagaimana adanya, mereka mempertanyakan kebenaran yang berlaku pada zamannya dan mencari kebenaran yang lebih tinggi dan lebih luas (Lewis, 1997:16). Orientasi pada nilai-nilai ideal dan kebenaran membuat mahasiswa peka dan peduli terhadap persoalan-persoalan dilingkungannya terutama yang menyangkut bentuk-bentuk pelanggaran dan penyelewengan. Kepedulian itu biasanya diekspresikan dalam bentuk-bentuk protes, diskusi, aksi maupun demonstrasi. Mahasiswa dalam menjalankan proses perkuliahan tidak hanya dituntut untuk menjalankan kewajiban akademiknya, akan tetapi mahasiswa dituntut untuk mampu berinteraksi dan bersosialisasi satu sama lain. Interaksi tersebut bukan hanya dapat dilakukan ketika proses perkuliahan, tetapi juga dapat dilakukan dengan aktif berorganisasi di organisasi kemahasiswaan yang ada,

6 baik organisasi di dalam kampus (internal), seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), maupun organisasi di luar kampus (eksternal) seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), dan organisasi lainnya. Aktifitas-aktifitas organisasi tersebut membuat mahasiswa memiliki banyak jaringan, mengenal banyak kepentingan, baik dari akar rumput hingga berbagai pemangku kepentingan yang ada. Hal ini juga memudahkan mahasiswa untuk dikelompokkan sehingga menciptakan kekompakan dalam kehidupan kemahasiswaan (unila.ac.id). Kelompok-kelompok mahasiswa atau himpunan-himpunan mahasiswa seringkali dalam momentum-momentum politik dilihat sebagai objek yang menjanjikan untuk mensukseskan suatu kepentingan, baik kepentingan jangka pendek untuk mensukseskan maupun membatalkan program pemerintah, ataupun jangka panjang untuk membantu mensukseskan pemilihan umum (memenangkan kandidat tertentu). Hal ini dipandang menjanjikan, karena selain mahasiswa merupakan komponen yang solid, juga daya kritis mahasiswa dengan titlenya sebagai agent of change dan agent of control mejadikan mahasiswa lebih dekat dengan masyarakat. (bemfis.student.uny.ac.id). Selain mahasiswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan, ada juga tipe mahasiswa yang cenderung acuh tak acuh (apatis) terhadap pergerakan mahasiswa dan isu-isu sosial politik di masyarakat. Namun dalam momentum

7 pilpres tahun ini, ternyata mahasiswa yang cenderung apatis tersebut turut aktif pula dalam isu-isu yang berkembang, baik isu positif maupun isu negatif yang menerpa masing-masing capres dan cawapres. Hal ini dikarenakan peran media yang mempublikasikan isu-isu yang ada. Mahasiswa yang biasanya tidak aktif merespon isu-isu tersebut menjadi aktif, tidak kalah dengan mahasiswa yang aktif berorganisasi, sehingga situasi kampus penuh dengan diskusi-diskusi terkait pemilihan presiden yang menyebabkan banyaknya persepsi-persepsi yang berkembang dikalangan mahasiswa khususnya di FISIP Universitas Lampung. Penulis mengambil penelitian di lingkungan FISIP, dikarenakan FISIP merupakan tempat peneliti berkuliah dan interaksi sosial yang penulis rasakan selama pemilu berlangsung dengan intensitas yang cukup tinggi terkait isu-isu yang menerpa masing-masing capres dan cawapres. Selain itu, mahasiswa FISIP merupakan mahasiswa yang mengkaji secara langsung isu sosial politik yang berkembang selama proses pemilu. Berbekal pengetahuan mengenai kajian sosial politik menjadikan proses pemilu ini sebagai laboratorium untuk menganalisis berbagai isu yang berkembang di kubu masing-masing kandidat, tidak hanya sebatas itu mahasiswa FISIP juga memiliki peranan untuk memberikan pencerdasan politik bagi masyarakat ditengah hingar bingar perbedaan kubu dari tingkat elit hingga akar rumput yang tensinya semakin naik ditambah posisi media massa yang tidak lagi netral.

8 Berdasarkan berbagai fenomena sosial politik yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti menganggap penelitian tentang Persepsi Mahasiswa Atas Tepaan Isu Politik Terhadap Citra Capres dan Cawapres Pada Pemilu 2014 (Studi Pada Mahasiswa Fisip Universitas Lampung Angkatan 2013) penting untuk dilakukan guna mengembangkan wawasan dan analisis peneliti. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, penulis merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu, Bagaimanakah persepsi mahasiswa Fisip Universitas Lampung atas terpaan isu politik terhadap citra capres dan cawapres pada Pemilu 2014 dan seberapa besar pengaruh terpaan isu politik terhadap citra capres dan cawapres pada Pemilu 2014? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa Fisip Universitas Lampung atas terpaan isu politik terhadap citra capres dan cawapres pada Pemilu 2014 dan seberapa besar pengaruh terpaan isu politik terhadap citra capres dan cawapres pada Pemilu 2014.

9 D. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penulisan ini yaitu : a. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah pengetahuan, serta memperkaya studi mengenai komunikasi politik terutama dalam Pemilu di Indonesia. Dan juga dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya. b. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti dan masyarakat untuk mengetahui pengaruh terpaan isu politik pada citra capres dan cawapres dan dapat mengevaluasi bagaimana media massa selama pemilu 2014.