BAB II PROFIL INSTITUSI. Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara dalam melakukan sistem pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kreatifitas dan meningkatkan keterampilannya agar menjadi sumber daya manusia

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara.

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan. Rumah Singgah Anak Mandiri

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Perkembangan Dinas Sosial Provinsi Riau

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LANDAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 8 TAHUN 2004 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL,PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEREMPUAN

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN DINSOS JABAR BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Ringkas Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

*40931 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 32 TAHUN 2004 (32/2004) TENTANG PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK TERLANTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

PERATURAN DESA DAWAN KLOD NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

Universitas Sumatera Utara Fakultas Ekonomi Medan 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 8 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN BUPATI BARITO KUALA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 2 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

S A L I N A N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2010

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 18 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 26 TAHUN 2006 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 3 TAHUN 2004 T E N T A N G

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PROFILE UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) BALAI LATIHAN KERJA DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LOMBOK TENGAH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Anak Jalanan, Gelandangan dan Pengemis di Kota

BAB II PERENCANAAN KINERJA

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi. Hasil pelaksanaan urusan Sosial tahun 2012 dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB II PROFIL DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA SUMUT. Berdirinya Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 23 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LANDAK

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 11 TAHUN 2007

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

BAB II PROFIL INSTANSI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL ACEH

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK TERLANTAR

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANDAK

TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-H TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KECAMATAN WALIKOTA SURAKARTA,

Transkripsi:

BAB II PROFIL INSTITUSI A. Sejarah Ringkas Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara dalam melakukan sistem pendidikan dan pelatihan sebagai upaya peningkatan keterampilan dan keahlian bagi remaja, institusi ini melakukannya dalam suatu wadah yang dinamakan Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Nusa Putra. PSBR Nusa Putra ini dibangun pada tahun 1975, beralamat di Jalan Industri Nomor 47 Desa Tanjung Morawa B, Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Luas Areal lokasi PSBR ini adalah 19.896 m 2. Keberadaan awal berdirinya PSBR Nusa Putra di Tanjung Morawa ini adalah milik Kantor Wilayah Departemen Sosial Propinsi Sumatera Utara dan merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah Departemen Sosial Republik Indonesia di Sumatera Utara dengan nama Panti Karya Taruna (PKT) Nusa Putra. Pada tahun 1979, Departemen Sosial Republik Indonesia merubah nama lembaga tersebut menjadi Panti Penyantunan Anak (PPA) Nusa Putra. Namun, pada tahun 1994 berubah lagi namanya menjadi Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Nusa Putra. Di atas tanah yang terdaftar dengan sertifikat Camat Tanjung Morawa, secara bertahap sejak tahun 1975 hingga tahun 1999 dibangunlah gedung-gedung untuk melengkapi fasilitas daya tampung untuk kapasitas 200 orang dengan luas bangunan keseluruhannya berjumlah 4.767,5 m 2, dikelilingi tembok pagar 1400 m dan pagar besi 600 m, serta fasilitas jalan bangunan komplek sepanjang 1200 m. Jumlah keseluruhan gedung yang dibangun adalah 31 unit dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan bantuan luar negeri (LOAN) kepada Departemen Sosial Republik Indonesia. 8

9 Krisis moneter di Indonesia pada tahun 1997 yang berkepanjangan membuat perekonomian rakyat semakin terpuruk. Dipicu oleh situasi dan kondisi tersebut, sistem pemerintahan Indonesia yang sentralistis berubah menjadi desentralisasi. Terbitnya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, serta Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Kewenangan Pemerintah Propinsi sebagai daerah otonomi. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang diperbaharui dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2003 membawa implikasi kepada perubahan sistem sentralisasi menjadi desentralisasi. Seiring dengan berlakunya otonomi daerah, Pemerintah Pusat dalam hal ini Departemen Sosial Republik Indonesia menyerahkan semua aset Pemerintah Pusat yang berada di daerah, khususnya Propinsi Sumatera Utara Kepada Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Utara, termasuk Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Nusa Putra Tanjung Morawa. Penyerahan aset tersebut tepatnya pada tanggal 1 April 2000 berupa personil atau Pegawai Negeri Sipil, bangunan gedung, dan kelengkapan administrasi lainnya. Nama Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Nusa Putra diseragamkan dengan nama-nama Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di Sumatera Utara menjadi Balai Bina Remaja Nusa Putra Propinsi Sumatera Utara dan berstatus sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di lingkungan Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara yang memberikan pelayanan sosial bagi anak terlantar dan putus sekolah. Adapun sasaran garapan atau kriteria bagi penerimaan calon siswa adalah: 1) Anak putus sekolah atau terlantar, berusia 15 tahun hingga 21 tahun yang belum menikah, terutama:

10 a. Diutamakan bagi anak putus sekolah tingkat SLTP yang tidak bekerja atau mengaggur. b. Anak yang mempunyai masalah sosial, seperti anak yang berasal dari keluarga ekonomi lemah atau keterlantaran di bidang pendidikan. 2) Prioritas diberikan kepada anak-anak panti asuhan, karang taruna, organisasi sosial, dan pilar-pilar masyarakat lainnya. Tujuan yang hendak dicapai oleh UPTD PSBR Nusa Putra pada Dinas Sosial Sumatera terbagi atas 2, yaitu: a. Tujuan Umum, meliput i: 1) Mempersiapkan dan membantu anak putus sekolah atau terlantar dengan memberikan kesempatan dan kemudahan agar dapat mengembangkan potensi dan kemauannya, baik jasmani, rohani, dan sosialnya. 2) Menumbuhkan dan meningkatkan keterampilan kerja dengan tujuan memberikan bekal untuk kehidupan dan penghidupan masa depan secara wajar sehingga dapat mengurangi angka pengangguran. 2) Tujuan Khusus, meliputi: a. Membina remaja agar mampu melakukan peran sosialnya secara aktif di lingkungannya. b. Mempersiapkan dan membina remaja sebagai manusia yang mempunyai akhlak mulia sesuai dengan nilai - nilai agama, adat istiadat, hukum, dan Pancasila. c. Anak remaja bisa mempunyai keterampilan yang dapat diterima di pasaran kerja. d. Mempersiapkan remaja untuk mendapatkan penghasilan yang layak dan

11 hidup mandiri. Agar dapat memberikan arah dan tujuan program yang akan dilaksanakan, Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara Menyusun misi sebagai berikut: 1. Mengembangkan kualitas masyarakat dan sumber daya manusia yang mandiri, sejahtera dan berwawasan luas. 2. Meningkatkan kesetaraan, kebersamaan, dan rasa persatuan didalam masyarakat. 3. Mengembangkan prakarsa dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan kesejahteraan sosial. 4. Memelihara dan memperkuat stabilitas sosial dan integritas sosial melalui pembinaan semangat kesetiakawanan sosial. 5. Meningkatkan harkat, martabat, dan kualitas hidup manusia. 6. Mencegah dan mengendalikan serta mengatasi permasalahan sosial sebagai dampak yang tidak diharapkan dari industrialisasi, krisis multi dimensi, bencana, globalisasi, dan arus informasi. 7. Memperkecil kesenjangan sosial dengan memberikan perhatian kepada warga masyarakat rentan penyandang masalah kesejahteraan sosial. 8. Mengembangkan upaya sistem jaminan dan perlindungan sosial. 9. Melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai kejuangan, keperintisan, dan kepeloporan. Adapun SDM yang digunakan pada bidang kepegawaian pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Nusa Putra Dinas Sosial Sumatera Utara adalah sebagai berikut. Nama Pimpinan UPTD : Dra. Ernawati

12 Jumlah Pegawai UPTD : 33 Orang Klasifikasi pendidikan, yaitu: 1. Sarjana (S1) : 10 Orang 2. Sarjana Muda : 4 Orang 3. SLTA : 17 Orang 4. SLTP : 2 Orang Jumlah : 33 Orang Klasifikasi pangkat atau golongan pegawai UPTD, yaitu: 1. Golongan III : 29 Orang 2. Golongan II : 3 Orang 3. Golongan I : 1 Orang Jumlah : 33 Orang UPTD PSBR Nusa Putra Dinas Sosial Sumatera memiliki sumber dana yang dipakai untuk biaya operasional panti berasal dari APBD Propinsi Sumatera Utara, dengan perincian alokasi dana sebagai berikut. 1. Alokasi dana untuk administrasi belanja pegawai dan belanja lainnya. Dana yang diberikan untuk belanja pegawai, meliputi honor instruktur salon kecantikan, bordir, elektro, dan otomotif roda dua. 2. Alokasi untuk makanan, pakaian anak, dan kebutuhan lainnya, yaitu: a. Biaya makan sebesar Rp. 10.000/anak untuk 1 hari. b. Biaya pakaian sebesar Rp. 70.000/anak untuk 1 tahun. 3. Alokasi dana untuk kegiatan manusia, yaitu untuk biaya kesehatan dan biaya keterampilan. B. Jenis Kegiatan Jenis Kegiatan yang dilakukan oleh UPTD PSBR Nusa Putra Dinas Sosial

13 Sumatera Utara adalah: 1. Kegiatan pelayanan sosial, meliputi: a. Pendekatan awal Proses pendekatan awal dilakukan pada akhir tahun anggaran dengan mengirimkan surat kepada Pemerintah Kabupaten/Kota tentang permintaan pengiriman calon warga binaan PSBR Nusa Putra Tanjung Morawa. b. Penerimaan Tahap penerimaan siswa diproses dengan memeriksa kelengkapan administrasi, meliputi: 1) Surat keterangan dari Kepala Desa atau Lurah yang menjelaskan mengenai kondisi atau keadaan calon siswa, yaitu keterangan tempat tinggal, keterangan belum pernah menikah dan berasal dari keluarga tidak mampu, serta keterangan berkelakuan baik. 2) Surat keterangan berbadan sehat, tidak cacat dan tidak mengidap penyakit menular dari dokter. 3) Surat permohonan dari orang tua agar anaknya bisa mengikuti pelatihan di PSBR Nusa Putra. 4) Foto copy ijasah/raport terakhir SD/SMP yang telah dilegalisir oleh kepala sekolah yang bersangkutan. 5) Pas photo berwarna ukuran 3x4 sebanyak 8 lembar. 6) Calon siswa tidak ada pantangan khusus terhadap makanan. 7) Sanggup dan bersedia mentaati peraturan dan tata tertib yang diterapkan di PSBR.

14 8) Bagi siswa atau siswi yang lulus seleksi diwajibkan membawa pakaian seragam baju putih, rok berwarna hitam, dan sepatu berwarna hitam. 2. Kegiatan pelayanan bimbingan, meliputi: a. Bimbingan mental, termasuk pendidikan agama b. Bimbingan sosial, yaitu sosial kelompok dan sosial kewirausahaan c. Bimbingan fisik, yaitu melalui kegiatan olahraga d. Bimbingan keterampilan e. Bimbingan motivasi 3. Kegiatan Pelayanan Kesehatan 4. Kegiatan lainnya

15 C. Struktur Organisasi Kepala UPTD PSBR Nusa Putra Dinas Sosial Sumatera Utara Kepala Bagian Tata Usaha Kepala Seksi Perencanaan dan Program Kepala Seksi Asuhan Kepala Seksi Penyaluran Fungsional Gambar 2.1 Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Nusa Putra pada Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara.

16 D. Uraian Tugas Adapun tugas-tugas dari setiap perangkat organisasi pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Nusa Putra pada Dinas Sosial Sumatera Utara adalah: 1. Kepala UPTD Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Nusa Putra Kepala UPTD PSBR Nusa Putra bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan pelayanan sosial di panti, yaitu meliputi: a. Mengarahkan dan membimbing para staf sesuai struktur organisasi untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik. Pengarahan dan bimbingan ini meliputi pembinaan kinerja dan sumber daya manusia. b. Melaksanakan pengawasan melekat terhadap semua kegiatan pelayanan di panti. c. Mengadakan koordinasi vertikal maupun horizontal. 2. Kepala Bagian Tata Usaha Kepala bagian tata usaha bertanggung jawab atas terlaksananya tugastugas pokok bagian tata usaha, yaitu meliputi urusan umum, rumah tangga, kepegawaian, dan keuangan. 3. Kepala Seksi Perencanaan dan Program Kepala seksi perencanaan dan program bertanggung jawab atas terselenggaranya tugas-tugas pokok perencanaan dan program, yaitu meliputi urusan perencanaan, program, monitoring, dan evaluasi. 4. Kepala Seksi Asuhan Kepala seksi asuhan bertanggung jawab atas terselenggaranya tugas-tugas pokok seksi asuhan, yaitu meliputi urusan identifikasi, pemeliharaan fisik,

17 pembinaan mental dan bimbingan sosial, dan keterampilan kerja. 5. Kepala Seksi Penyaluran Kepala seksi penyaluran bertanggung jawab atas terselenggaranya tugas-tugas pokok seksi penyaluran dan bimbingan lanjut, yaitu meliputi urusa pemetaan monitoring dan job training siswa, serta pembinaan lanjut. 6. Fungsional Tugas-tugas fungsional dibagi atas 2, yaitu: a. Tugas-tugas rutin bidang pelayanan kesejahteraan sosial, meliputi: 1) Melaksanakan konsultasi dengan pihak terkait dalam persiapan sosialisasi. 2) Melaksanakan identifikasi calon penerima program pelayanan kesejahteraan sosial melalui pertemuan dengan masyarakat. 3) Melaksanakan kegiatan pemberian motivasi lepada calon penerima program pelayanan kesejahteraan sosial. 4) Mensosialisasikan rencana pemecahan masalah kepada penerima program pelayanan kesejahteraan sosial. 5) Menyusun laporan kegiatan evaluasi, terminasi, dan rujukan penerima program pelayanan kesejahteraan sosial. b. Tugas-tugas umum, meliputi: 1) Melaksanakan koordinasi dengan pegawai sosial lainnya. 2) Mentaati dan melaksanakan seluruh perintah kedinasan dari pimpinan/pejabat struktural yang berkaitan dengan kegiatan.

18 E. Kinerja Terkini Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Sosial pada tahun 2009 telah menerima sejumlah siswa untuk dibina di dalam Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Nusa Putra sesuai dengan siklus perputaran pembinaan siswa yang berlangsung selama 1 tahun. Oleh karena itu, setiap tahunnya pada bulan januari diadakan penerimaan siswa baru. Hal ini dilakukan agar lebih banyak lagi mendapatkan sumber daya manusia yang perlu dididik dan dilatih melalui kegiatan keterampilan yang mampu meningkatkan kualitasnya sehingga dapat tetap berguna di era globalisasi saat ini. Pada bulan Juni tahun 2009, siswa yang mengikuti bimbingan keterampilan bordir harus menyerahkan hasil pekerjaan bordir mereka untuk dikumpulkan kepada instruktur untuk mendapat penilaian. Selain itu, setiap 1 caturwulan, instruktur mengadakan evaluasi terhadap kemampuan setiap siswa sesuai dengan bidang keterampilan yang diikuti masing-masing siswa. Hasil evaluasi tersebut diumumkan secara tertulis pada lembar penilaian yang ada di masing-masing ruangan bimbingan keterampilan. F. Rencana Kegiatan Institusi Pada bulan Agustus tahun 2009 mendatang, PSBR Nusa Putra akan menempatkan siswa-siswa dari bagian keterampilan salon untuk disalurkan pada salon-salon di wilayah Medan maupun Deli Serdang. Penyaluran siswa-siswa program keterampilan salon ini merupakan suatu bentuk kegiatan magang agar siswa menjadi lebih terampil dan memahami keadaan sesungguhnya apabila sudah bekerja pada bidang tersebut.

19 Selain melakukan kegiatan magang, pada bulan Agustus tahun 2009 mendatang, PSBR Nusa Putra juga merencanakan diadakannya perlombaan kreasi bagi siswa di setiap bidang keterampilan, khususnya keterampilan bordir dan salon kecantikan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing yang sportif di antara siswa serta meningkatkan kreatifitas setiap siswa untuk menciptakan ide-ide baru yang menarik sesuai bidang keterampilan mereka. Pada bulan Desember 2009 mendatang, PSBR Nusa Putra akan meluluskan siswa-siswa binaannya, baik dari program keterampilan salon, menjahit, elektro maupun otomotif roda dua. Siswa-siswa yang telah lulus tersebut akan dipulangkan ke daerah asal mereka. Siswa pada program salon akan dibekali seperangkat peralatan salon dan pada program menjahit bordir diberikan sebuah mesin jahit untuk setiap siswanya. Hal ini dilakukan agar setiap siswa mampu melanjutkan keterampilannya, memasuki dunia usaha, bahkan membuka lapangan pekerjaan sesuai dengan keterampilan yang telah dikuasainya tersebut.