BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang kurangnya satu

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada 3 periode menopause,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan program kesehatan pada umumnya dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (FSH) dan penurunan sirkulasi inhibin terjadi secara bersamaan. Akhir periode

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA ( TAHUN ) TENTANG DYSMENORRHEA DI SMPN 29 KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. menopause. Jumlah populasi wanita usia 50 tahun ke atas diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA SISWI KELAS XI TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA NEGERI 24 BANDUNG

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA (13-15 TAHUN) KELAS VII DAN VIII TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMPN 29 BANDUNG

2013 GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT REUMATIK PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perjalanan hidupnya, wanita mengalami banyak proses

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit pada wanita lebih banyak dihubungkan dengan fungsi dan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan usia banyak terjadi proses pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita pasti akan mengalami masa menopause. Seiring dengan bertambahnya umur,

PENELITIAN GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI PADA ISTRI MENJELANG MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN. dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya. (Depkes, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. itu, orang menyebutnya juga sebagai masa yang paling rawan. Keindahan dan

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANJUT USIA TENTANG DIET HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG.

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan mencapai 70 tahun

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang menakutkan. Hal ini mungkin berasal dari suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya mengalami periode menstruasi atau haid. Menstruasi adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Osteoporosis adalah kondisi atau penyakit dimana tulang menjadi rapuh dan

I. PENDAHULUAN. perempuan menopause (Rachmawati, 2006). usia. Seorang wanita yang sudah menopause akan mengalami berhentinya

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup manusia, baik kemajuan dalam bidang sosioekonomi

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar

BAB 1 PENDAHULUAN. tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka morbiditas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi medis dimana kadar hemoglobin kurang dari

BAB 1 PENDAHULUAN. akan mendapatkan ciri-ciri fisik dan sifat yang memungkinkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. Faktor umur harapan hidup masyarakat Indonesia saat ini memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. anak gadis terjadi antara umur 10 dan 16 tahun (Knight, 2009). Menstruasi

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tua, tidak sehat, dan tidak cantik lagi.

BAB I PENDAHULUAN. hanya menyangkut kehamilan dan persalinan, namun lebih luas dari itu yaitu

BAB I PENDAHULUAN. umum dan pola hidup. Penelitian Agoestina, (1982) di Bandung (dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan yang memasuki usia premenopause akan melonjak dari 107 juta

2015 PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. usia harapan hidup penduduk. Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk,

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu studi telah menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi perhatian individu (Moustafa, 2015). Kualitas hidup yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami masa menopause yang salah satu dampaknya adalah menurunnya. yang belum siap dalam menghadapi masa menopause.

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial, dan perilaku. Perubahan fisik yang dominan terjadi selama proses ini, diikuti

BAB I. Masa madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan. manusia. Gallagher, Lachman, Lewkowictz, & Peng (2001), menyatakan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan. Artinya bahwa laki-laki mempunyai risiko PJK 2-3x lebih besar

BAB I PENDAHULUAN. (Maharani, 2009). World Health Organization (WHO) (2014) mengatakan. terjadi di Negara berkembang dari pada Negara maju.

BAB 1 PENDAHULUAN. secara terus-menerus, dan berkesinambungan. Proses penuan ini akan. sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara

2013 GAMBARAN TINGKAT STRES PADA ANAK USIA SEKOLAH MENGHADAPI MENSTRUASI PERTAMA (MENARCHE) DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEGERKALONG GIRANG

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DUSUN CANDI WINANGUN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Data Demografi menunjukkan bahwa penduduk di dunia jumlah populasi remaja

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa, dan pada tahun 2025 diproyeksikan jumlah lanjut usia akan

Fase Penuaan KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA. Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dimana remaja merupakan populasi terbesar di Indonesia yang tercatat

BAB I PENDAHULUAN. pasca reproduksi adalah klimakterium (perimenopause), menopause, dan

BAB I PENDAHULUAN. keadaan normal lama menstruasi berkisar antara 3-7 hari dan rata-rata berulang

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku aktivitas fisik. Perubahan tersebut telah memberi pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. Health Organization (WHO) menentukan usia remaja antara tahun.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Menopause merupakan periode peralihan dan fase reproduksi menuju fase

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut penelitian Pratiwi (2010) menopause adalah. keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. menarche sampai menopause. Permasalahan dalam kesehatan reproduksi

BAB II LANDASAN TEORI. A. Wanita

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya usia harapan hidup (UHH) di Indonesia dari tahun ke tahun.

2015 GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

HUBUNGAN STRESS PASCAMENOPAUSE DENGAN PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL DI MASYARAKAT PADA IBU-IBU DI DESA TANJUNG KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. yang besar dan persebaran penduduk yang belum merata. Berdasarkan data

BAB I PENDAHULUAN. terlihat sembab, sakit kepala, dan nyeri dibagian perut 1. dengan PMS (Premenstruation Syindrom). Bahkan survai tahun 1982 di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lansia (lanjut usia) bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menopause adalah suatu masa peralihan dalam kehidupan wanita yang menunjukan bahwa ovarium telah berhenti menghasilkan sel telur, aktivitas menstruasi berkurang dan akhirnya berhenti, serta pembentukan hormon wanita (estrogen dan progesteron) yang berkurang. Sebenarnya, menopause terjadi pada akhir siklus menstruasi yang terakhir. Kepastiannya baru diperoleh jika seorang wanita sudah tidak mengalami siklusnya selama minimal 12 bulan (Prayitno, 2014). Sebelum terjadi fase menopause didahului dengan fase pre menopause dimana pada fase pre menopause ini terjadi peralihan dari masa subur menuju masa tidak adanya pembuahan (an ovulator). Sebagian besar wanita mulai mengalami gejala pre menopause pada usia 40-46 tahun dan puncaknya tercapai pada usia 50 tahun yaitu terjadi pada masa menopause, dimana pada masa menopause ini wanita sudah tidak mengalami haid lagi (Proverawati, 2010). Menopause terjadi pada usia 51,3 tahun pada wanita di Amerika Serikat, namun bisa terjadi secara normal pada wanita yang berusia 40 tahun, tetapi rentangnya pada usia 40-55 tahun. Ketika mendekati masa menopause, lama dan banyaknya darah yang keluar pada siklus menstruasi cenderung bervariasi dan tidak seperti biasanya. Pada beberapa wanita, aktivitas menstruasi berhenti secara tiba-tiba. Siklus tersebut biasanya terjadi secara bertahap, baik dalam jumlah maupun lamanya. Dan, jarak antara dua siklus menjadi lebih dekat atau lebih jarang. Ketidakteraturan ini bisa berlangsung selama 2-3 tahun sebelum akhirnya siklus berhenti (Bushman & Young, 2012). Menurut World Health Organization (WHO, 2010), setiap tahunnya sekitar 25 juta wanita di seluruh dunia diperkirakan mengalami menopause. WHO juga mengatakan pada tahun 2010, sekitar 894 juta wanita berusia 50 tahun keatas menghabiskan hidupnya dalam keadaan pasca menopause, dan 40% dari wanita pasca menopause tersebut tinggal di negara berkembang 1

2 dengan usia rata-rata mengalami menopause pada usia 51 tahun. WHO memperkirakan jumlah wanita usia 50 tahun ke atas diperkirakan akan meningkat dari 500 juta pada saat ini menjadi lebih dari 1 milyar pada tahun 2030. Di Asia, masih menurut data WHO (2010), pada tahun 2025 jumlah wanita yang menopause akan melonjak dari 107 juta jiwa akan menjadi 373 juta jiwa. Prakiraan menunjukkan akan terdapat sekitar 30 40 juta wanita dari seluruh jumlah penduduk Indonesia yang sebesar 240 250 juta jiwa pada tahun 2010. Sindrom pre menopause dialami oleh wanita yang mengalami pre menopause, yaitu perubahan-perubahan baik fisik maupun psikologis yang labil. Melihat faktor hormonal berkurangnya hormon estrogen akan memicu adanya kelemahan fisik dan diikuti oleh beberapa penyakit yang munculnya secara tiba-tiba tanpa mereka ketahui sebelumnya. Tulang akan menipis yang menyebabkan keropos tulang (osteoporosis). Wanita yang memasuki masa menopause rawan menderita penyakit jantung koroner (PJK), stroke, kanker, dan sebagainya (Proverawati, 2010). Terjadinya peningkatan usia harapan hidup mengakibatkan bertambah pula jumlah wanita pre menopause di dunia. Seperti yang terjadi di Indonesia yang menunjukkan bahwa usia harapan hidup wanita lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) untuk proyeksi penduduk 2010, di Indonesia diperkirakan ada 5.846.000 perempuan yang memasuki masa menopause. Oleh karena itu, tidak heran jika jumlah wanita menopause di Indonesia bisa jadi akan terus meningkat (BPS, 2010). Perkembangan jumlah penduduk di Indonesia sangat cepat. Menurut proyeksi penduduk Indonesia tahun 2006-2011 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk perempuan berusia diatas 50 tahun meningkat dari 107 juta menjadi 373 juta orang, dan tahun 2025 diperkirakan akan ada 75 juta perempuan menopause (BKKBN, 2012). Jumlah penduduk perempuan yang ada di Jawa Barat yang tercatat oleh Survei Sosial Ekonomi Daerah Jawa Barat yaitu 21.180.955 orang atau setara dengan 49,61 % dari jumlah penduduk Jawa Barat. Wanita yang memasuki masa pre menopause atau wanita yang berusia 40-45 tahun saat ini sebanyak

3 1.519.334 atau 7,17 % dari populasi (SUSEDA, 2009). Kabupaten Bandung yang merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Jawa Barat mempunyai jumlah penduduk perempuan sebanyak 1.574.755 orang atau 50,01 % dari penduduk Kabupaten Bandung, dengan wanita yang berusia 40-45 tahun sebagai usia rawan menopause berjumlah 119.540 orang atau 7,59 % (SUSEDA, 2009). Berdasarkan data yang didapat dilapangan pada saat studi pendahuluan, Desa Gunung Leutik merupakan desa yang besar dan tergolong penduduknya sangat padat dengan jumlah penduduk sebanyak 11.366 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 3.036 KK, sehingga responden yang akan dilakukan penelitian cukup banyak. Selain itu, dilihat dari letak desa yang berada di Kabupaten Bandung dengan tingkat pendidikan SD sebanyak 1952 orang, SMP sebanyak 2038 orang, SMA sebanyak 2191 orang, serta Perguruan Tinggi sebanyak 442 orang dengan wanita yang berusia 40-45 tahun sebanyak 342 orang. Proses pre menopause akan menimbulkan dampak psikologis seperti perasaan yang takut, gelisah, mudah marah, mudah tersinggung, gugup, sulit untuk berkonsentrasi, daya ingat menurun, depresi dan stress, gangguan libido atau gairah seksual menurun. Hal ini harus ditekankan bahwa banyak wanita yang memasuki usia menopause dan tidak mengalami gejala menopause apapun bukan berarti mereka tidak akan mengalami gejala lainnya. Penurunan dari hormon estrogen pada wanita biasanya akan menimbulkan resiko terjadinya penyakit osteoporosis, demensia dan penyakit jantung coroner (Bushman & Young, 2012). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Umi Mar atun (2014) tentang pengetahuan pre menopause dengan kecemasan wanita menghadapi menopause di Desa Karang Rejo Kecamatan Juwana Kabupaten Pati dilaksanakan pada 14 orang wanita pre menopause didapat data sebanyak 50% wanita tidak tahu tentang menopause dan cemas saat menghadapi menopause, 42,8% wanita tidak tahu tentang menopause dan tidak cemas saat menghadapi menopause dan 7,1% wanita tahu tentang menopause dan tidak cemas saat menghadapi menopause, ini dapat diasumsikan bahwa responden mempunyai pengetahuan

4 yang rendah tentang menopause karena kurangnya informasi yang didapat tentang menopause sehingga dapat mempengaruhi tingkat kecamasan wanita dalam menghadapi menopause. Sejalan dengan penelitian sebelumnya Nurdono (2013) menyatakan bahwa gambaran sikap ibu terhadap masa pre menopause pada ibu-ibu di Desa Gonggang kecamatan Poncol Kabupaten Magetan adalah memiliki gambaran sikap yang negatif terhadap masa pre menopause. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan dan masih adanya pemahaman negatif dan keliru tentang masa pre menopause sehingga mempengaruhi sikap dan kesiapan dalam menghadapi masa pre menopause. Berdasarkan hasil Studi Pendahuluan yang dilakukan di wilayah Desa Gunung Leutik Kec. Ciparay Kab. Bandung pada tanggal 16 bulan Maret 2016. Penulis melakukan wawancara pada 10 orang wanita didapat 6 orang ibu menyatakan menopause adalah berhentinya menstruasi, 3 orang responden menyatakan mereka mengalami kenaikan berat badan, sering terasa panas dan tidak mengetahui apa itu menopause responden hanya mengalami keluhan fisik saja dan hanya 1 responden saja yang mampu menjawab 2 pertanyaan ia menyatakan bahwa menopause adalah berhentinya menstruasi dan ia merasakan badannya mudah merasa panas dan berat badannya semakin meningkat. Peneliti mengambil ibu usia 40-45 tahun karena dalam rentang usia tersebut merupakan fase yang pasti dialami oleh ibu yaitu fase pre menopause. Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Pre menopause Usia 40-55 tahun Tentang Menopause Berdasarkan Karakteristik di Desa Gunung Leutik Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti mengangkat rumusan masalah Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Ibu Pre menopause Usia 40-45 Tahun Tentang Menopause Berdasarkan Karkteristik di Desa Gunung Leutik Kec. Ciparay Kab. Bandung?.

5 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu pre menopause usia 40-45 tahun tentang menopause di Desa Gunung Leutik Kec. Ciparay Kab. Bandung berdasarkan karakteristik (Pendidikan, Pekerjaan, Umur). 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai menopause bagi pengembangan ilmu keperawatan maternitas. 1.4.2 Manfaat Praktis 1) Bagi Desa Gunung Leutik Memberikan gambaran mengenai menopause sehingga menjadi bahan masukan bagi pihak Desa dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada warga terkait dengan menopause. 2) Bagi Ibu Usia 40-45 tahun Sebagai bahan pengetahuan agar lebih siap dalam menghadapi menopause. 3) Bagi Institusi Pendidikan Sebagai informasi bagi mahasiswa di Program Studi Keperawatan UPI tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Menopause berdasarkan karakteristik sehingga dapat menjadi langkah awal bagi perawat untuk merencanakan pemberian pendidikan dan penyuluhan tentang Menopause. 4) Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya berkaitan dengan tema Menopause misalnya penelitian terkait tentang Tingkat Kecemasan Ibu dalam Menghadapi Menopause dan yang lainnya. 1.5 Struktur Penulisan Karya Tulis Ilmiah

6 Untuk mempermudah dalam penyusunan selanjutnya, maka penulis memberikan rancangan isi dan materi yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN. Merupakan uraian tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan karya tulis ilmiah. BAB II KAJIAN PUSTAKA. Merupakan landasan teori yang digunakan dalam analisis temuan di lapangan dan uraian mengenai kerangka pemikiran penelitian adapun materi yang dibahasnya yaitu pengertian pengetahuan, tingkat pengetahuan, factor yang mempengaruhi pengetahuan, cara memperoleh pengetahuan, pengertian menopause, periode menopause, penyebab menopause, proses terjadinya menopause, perubahan fisik saat menopause, perubahan psikologis saat menopause, factor yang mempengaruhi menopause, gejala menopause, penatalaksanaan pada saat menopause, dan diet menopause. BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan desain penelitian, partisipan, populasi dan sample penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrument, prosedur pelaksanaan penelitian, teknih pengolahan dan analisa data, etika penelitian, serta lokasi dan waktu penelitian penyusunan laporan akhir. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini membahas mengenai pengolahan atau analisis data serta pembahasan temuan. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Bab ini membahas mengenai hasil analisis temuan. Selain itu, pada bab ini juga dibahas mengenai rekomendasi bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian ini.