BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra digital telah digunakan secara luas pada era modern seperti sekarang ini, citra digital banyak dimanfaatkan untuk merekam informasi, komunikasi dan lain sebagainya. Seiring berkembang luasnya pemanfaatan citra digital di hampir setiap aspek aktifitas manusia, muncul kebutuhan akan kemampuan untuk melakukan identifikasi maupun klasifikasi informasi yang terkandung pada citra Dalam kehidupan sehari-harinya manusia seringkali memanfaatkan citra digital untuk merepresentasikan dirinya sendiri maupun orang lain baik untuk tujuan dokumentasi maupun tujuan-tujuan lainnya. Sebagian besar metode identifikasi manusia yang ada berfokus pada fitur wajah manusia, dimana fitur wajah merupakan faktor utama dalam menentukan apakah suatu objek merupakan manusia atau bukan. Salah satu metode identifikasi wajah yang ada adalah penggunaan metode Skin-Color, dimana metode ini menggunakan korelasi warna pada objek dengan warna pada kulit manusia yang merupakan tahap utama dalam proses identifikasi wajah dan pelacakan manusia (Azad, 2013). Proses identifikasi menggunakan informasi warna kulit manusia memberikan komputasi yang efektif, tahan terhadap rotasi, penskalaan dan pemotongan sebagian (Al-Mohair et all, 2013). Secara garis besar skin color detection merupakan proses yang bertujuan untuk menemukan piksel piksel yang memiliki warna yang sama dengan warna kulit manusia. Proses tersebut digunakan sebagai pra-proses untuk menemukan wilayah yang memiliki kemungkinan atau berpotensial memiliki objek wajah didalamnya (Bhat & Pujari, 2013). Metode lainnya yang biasa digunakan dalam identifikasi objek adalah metode pengelompokan atau clustering. Metode pengelompokan digunakan untuk memperoleh fitur atau ciri ciri objek berdasarkan kelompok kelompok warna yang terbentuk. Setiap objek memiliki struktur warna yang berbeda sehingga akan memiliki kelompok kelompok warna yang berbeda pula sehingga informasi tersebut dapat digunakan dalam mengidentifikasi objek pada citra Salah satu metode
2 pengelompokan yang cukup dikenal adalah metode K-Means Clustering. K-Means Clustering secara umum digunakan untuk menentukan pengelompokan alami dari piksel piksel yang terdapat pada citra (Dubey et all, 2013). Skin-color digunakan untuk memperoleh daerah pada citra yang memiliki piksel yang sama dengan piksel warna kulit pada manusia namun tidak dapat memperoleh informasi lebih dari sekedar menandai area atau wilayah terdapat wajah manusia didalamnya yang juga terdapat kelemahan terbesar yaitu memiliki kesalahan jika terdapat objek lain yang juga memiliki warna yang sama dengan warna kulit manusia. Untuk memperoleh validasi yang lebih baik terhadap wajah manusia area area tersebut kemudian disegmentasikan menggunakan K-Means clustering untuk memperoleh fitur fitur wajah sehingga dapat diperoleh keberadaan wajah pada citra Berdasarkan pemaparan tersebut penulis bermaksud untuk melakukan penelitian menggabungkan kedua metode tersebut untuk memperoleh keberadaan wajah yang lebih baik pada citra 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan dibahas ialah : 1. Bagaimana akurasi identifikasi keberadaan wajah pada citra digital menggunakan metode skin color detection. 2. Bagaimana akurasi identifikasi keberadaan wajah pada citra digital menggunakan kombinasi metode skin color detection dan k-means clustering. 3. Bagaimana dampak kinerja sistem dengan penggabungan kedua metode tersebut dihitung dari perbandingan akurasi dan waktu komputasi. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Aplikasi dibangun menggunakan MS Visual Studio 2010 sehingga hanya dapat berjalan pada lingkungan system operasi windows vista keatas.
3 2. Aplikasi dibangun hanya untuk mengidentifikasi keberadaan wajah pada citra 3. Aplikasi berjalan dalam kondisi offline. 4. Ukuran citra digital yang digunakan dibatasi sampai 500 x 500 piksel (Maksimum). 1.4 Tujuan Penelitian Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk meneliti tingkat keberhasilan kombinasi teknik skin color dengan metode k-means clustering dalam kegiatan identifikasi keberadaan wajah pada citra 2. Perangkat lunak yang dikembangkan pada penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan identifikasi keberadaan pada citra digital sehingga dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut seperti identifikasi kepemilikan wajah. 3. Penelitian tugas akhir ini juga dapat menjadi referensi penelitian identifikasi keberadaan wajah pada citra digital yang menerapkan metode yang sederhana namun memiliki tingkat akurasi yang cukup baik 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi dan referensi pada bidang identifikasi objek khusunya deteksi keberadaan wajah data pada citra digital dilakukan dengan mengimpelementasikan kombinasi metode Skin Color dan k-means clustering. Penelitian ini akan menjadi informasi bagaimana kombinasi metode Skin Color dan k-means clustering di-implementasikan secara bersamaan dalam rangka memberikan akurasi yang lebih baik dalam mendeteksi keberadaan wajah pada citra 1.6 Metodologi Penelitian Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Studi pustaka
4 Pada tahap ini, dilakukan peninjauan terhadap buku-buku, jurnal-jurnal, maupun hasil penelitian yang membahas tentang skin color detection, kmeans clustering, digital image. 2. Analisis dan Perancangan Dengan adanya rumusan dan batasan masalah, permasalahan dan kebutuhan dianalisis disertai pembuatan flow chart dan user interface. 3. Implementasi Teknik deteksi wajah memanfaatkan skin color detection dan kmeans clustering akan diimplementasikan sebagai fungsi utama yang akan digunakan untuk proses deteksi wajah pada citra 4. Pengujian Aplikasi yang telah diimplementasikan diuji berdasarkan hasil analisis dan perancangan. 5. Dokumentasi Selama pembuatan aplikasi, disusun laporan pendokumentasian dalam format penulisan penelitian. 1.7 Sistematika Penulisan Agar pembahasan lebih sistematis, maka tulisan ini dibuat dalam lima bab, yaitu : Bab 1 Pendahuluan Berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. Bab 2 Landasan Teori Berisi teori mengenai citra digital, deteksi wajah, skin color detection dan kmeans clustering. Bab 3 Analisis dan Perancangan Berisi tentang analisis metode skin color detection dan kmeans clustering dalam deteksi wajah pada citra digital yang terdiri
5 dari Use Case diagram, Activity diagram, Pseudocode program, Flowchart dan perancangan tampilan form aplikasi. Bab 4 Implementasi dan Pengujian Berisi implementasi sistem dan pembuatan program sesuai dengan analisis dan perancangan sistem kemudian dilakukan pengujian terhadap sistem. Bab 5 Kesimpulan dan Saran Berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan saran-saran yang berguna untuk pengembangan penelitian selanjutnya.