by NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Seni Tradisi Sunda di Ciamis Jawa Barat menggunakan

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Fasilitas Pendukung Kawasan Kampung Inggris Pare

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

TUJUAN JENIS KEGIATAN. Latar Belakang Pemilihan OBJEK

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. dengan ruang-ruang produksi kerajinan rakyat khas Malang yang fungsi

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Fasilitas Wisata Kuliner di Surabaya

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk

RENCANA TAPAK. Gambar 5.1 Rencana tapak

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

Transformasi pada objek

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB VI HASIL RANCANGAN. Dalam perancangan museum ini menggunakan dasar pemikiran dari alur

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

dan perancangan Pasar Seni di Muntilan adalah bagaimana wujud rancangan sebagai tempat pemasaran dan wisata berdasarkan kontinuitas antar ruang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

ASRAMA PELAJAR DAN MAHASISWA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB VI DESAIN PERANCANGAN

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN KERAJINAN GERABAH KASONGAN

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep diambil dari tema Re-

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

BANDUNG EXHIBITION HALL STUDIO PERANCANGAN TUGAS AKHIR TEMA : BANGUNAN BENTANG LEBAR. Hall A sifatnya publik dipakai untuk event pameran indor

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

2.8 Kajian dan konsep figuratif rancangan (penemuan bentuk dan ruang). 59 bagian 3 hasil Rancangan dan pembuktiannya Narasi dan Ilustrasi

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI DESAIN PERANCANGAN

BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar yang digunakan dalam Perancangan Kembali Terminal Bus. Tamanan Kota Kediri mencangkup tiga aspek yaitu:

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Banyak Kota batu, merupakan perancangan kawasan wisata yang memiliki dua

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEWA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS

Dari pertimbangan diatas dibuat konsep tata ruang

Pencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep Combined Metaphore Reyog dan wawasan keislaman akan menghasilkan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjawab sasaran yang ada pada bab pendahuluan. Makam merupakan salah satu elemen penting pembentuk sebuah

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar yang digunakan dalam Perancangan Sekolah Seni

Hotel Resor dan Wisata Budidaya Trumbu Karang di Pantai Pasir Putih Situbondo

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Pengembangan tempat pelelangan ikan dan prasarana samudera dalam

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

Wahana Rekreasi Edukatif Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia Di Surabaya

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan

Transkripsi:

by NURI DZIHN P_3204100019 Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD

Kurangnya minat warga untuk belajar dan mengetahui tentang budaya asli mereka khususnya generasi muda. Jawa Timur memiliki budaya yang beraneka ragam dari tari, musik, makanan, dan sejarah. Jawa Timur cenderung berfungsi sebagai wilayah transit bagi para wisatawan dari Indonesia bagian Timur dan Barat terutama Surabaya Tidak ada wadah bagi para seniman yang dapat menyatukan mereka, sehingga perkembangannya sangat lambat. Kurangnya pengelolaan dan pengembangan tempat wisata yang ada. Masyarakat lebih senang menghabiskan waktu mereka di mall daripada melihat pertunjukan budaya dan belajar seni tari.

Definisi Tempat untuk berkumpul, refreshing (penyegaran) dan bersenang-senang yang bertujuan mengenalkan, menjual, memberikan informasi tentang macam-macam seni dan kebudayaan-kebudayaan masyarakat Indonesia khususnya Jawa Timur, dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendalami dan mempraktekan di kehidupan sehari-hari dalam upaya melestarikan budaya bangsa

Fungsi Sebagai sarana informasi dan pelatihan kebudayaan Jawa Timur Sebagai tempat untuk memamerkan kebudayaan Jawa Timur. Sebagai tempat pertunjukan dan pergelaran seni kebudayaan Jawa Timur. Mewadahi kebutuhan masyarakat akan tempat wisata dan belajar.

Fasilitas Utama Teater tertutup Teater terbuka Sanggar seni Museum Wisma seni Perpustakaan Fasilitas Kantor pengelola Ruang informasi dan pos jaga Fasilitas Penunjang Kafetaria Tempat ibadah

TEMA TEMA : Pemilihan tema sinkronisasi ini didasarkan pada fungsi dari Taman wisata budaya yang merupakan tempat berkumpulnya masyarakat berbagai usia, golongan dan suku bangsa sekaligus sebagai pusat budaya. Maka taman wisata budaya harus dapat menjadi penjembatan dan tempat berkumpul masyarakat dari berbagai perbedaan dan masalah yang menyertai keberadaanya. PENGERTIAN Sinkronisasi adalah perpaduan antara dua atau lebih unsur yang terjadi dalam satu tempat. Sinkronisasi disebut juga simbiosis antar budaya. KARAKTERISTIK 1.Adanya hubungan timbal balik antara dua hal atau lebih yang berbeda dan berusaha agar hal-hal yang berbeda tersebut dapat tampil secara harmonis. 2.Adanya ruang perantara ( Intermediate Zones) yang merupakan penggabungan dua unsur budaya sebagai penyampaian dua karya arsitektur. 3. Pengadopsian budaya ke dalam sebuah karya arsitektur dapat ditinjau dalam bentuk simbol, motif ornamen, dan bentuk bangunan. 4.Memperhatikan aspek regional

Lokasi site berada di jalan Tempurejo, Surabaya Timur. Lokasi berada di daerah perkampungan kumuh yang sebagian besar masih berupa rawa. Luasan site ± 3 Ha. Dengan batas-batas site sebagai berikut: U LOKASI

Konsep perancangan untuk penataan massa disini menggunakan sistem grid yang diadopsi dari sistem tata kota kerajaan Majapahit. Menurut Kakawin Nagarakretagama, tata kota kerajaan Majapahit digambarkan dalam bentuk jaringan jalan, kanal dan tembok keliling yang membentuk blok-blok empat persegi. Secara makro, bentuk Kota Majapahit menyerupai bentuk mandala candi berdenah segi empat dan terdapat gapura masuk di keempat sisinya, sedangkan keraton terletak di tengah-tengah KONSEP PENATAAN MASSA

u Zona publik Intermedi ete zona Zona Budaya Site tersusun oleh persegi yang sama besar

Pada bagian tengah site yang merupakan aplikasi dari area keraton mengalami pergeseran ke arah barat daya berorientasi pada gunung Arjuna.

E A B D C D E D E Pola Sirkulasi Secara umum sirkulasi yang diterapkan menggunakan pola linier. Terdapat pemisahan sirkulasi kendaraan dan pengunjung (pejalan kaki) yakni kendaraan tidak dapat melalui/ masuk ke dalam komplek bangunan, melainkan tersendiri di area luar komplek. Pada area publik (blok kuning) dapat diakses langsung dari area parkir& terdapat jalur menuju area bangunan utama (blok merah) yang juga dapat langsung diakses oleh area parkir sisi lain. Sementara untuk area bangunan privat (blok hijau) hanya dapat diakses melalui jalur yang berasal dari area bangunan utama (blok merah).

E A B D C D E D E Zoning A. Blok kuning, merupakan area publik. B. Blok merah, merupakan area bangunan utama C. Blok hijau, merupakan area privat D. Blok biru, merupakan jalur pejalan kaki. E. Blok ungu, area parkir pengunjung & pengelola, mobil & motor.

1. Mengacu pada karakter sinkronisasi yaitu adanya dua unsur yang disandingkan maka konsep gubahan massa menyandingkan budaya masa lalu yang diwakili oleh arsitektur jaman Majapahit dan budaya masa kini. 2. Bentuk denah tiap massa bangunan berupa segi panjang yang mengadopsi dari tipologi bentuk rumah jawa yang cenderung memanjang ke samping. KONSEP GUBAHAN MASSA ATAU BENTUK

1. Bentuk atapjoglo 2. Undak-undakan 3. Umpak: pada rumah tradisional, umpak merupakan pondasi bangunan, sementara pada rancangan, umpak berfungsi sebagai aksen, penunjuk kaki bangunan 4. Penggunaan kolom ekspos batu bata kembali diaplikasikan dalam rancangan 5. Bambu 6. Elemen kaca juga dihadirkan sebagai elemen moderen 1 2 3 4 5 6

material besi dan kaca mewakili unsur masa kini Penutup menggunakan sheet atap metal Material besi yang di finish cat hijau menyimbolkan unsur bambu Material bata dan penggunaan warna merah bata mewakili unsur masa lalu.

Sistem Utilitas a. Sistem Distribusi Air Bersih PDAM Pompa air Tandon Pipa-pipa Massa bangunan b. Sistem Pembuangan Air Hujan Air hujan dialirkan melalui talang lalu diserap tanah. Setiap 10 m terdapat bak kontrol dengan saringan untuk sampah. c. Sistem Pemadam Kebakaran Terdapat tandon air khusus pemadam kebakaran yang kemudian dialirkan ke sprinkler. Selain itu juga terdapat tangga kebakaran pada museum & teater tertutup, masing-masing 2 unit. SISTEM UTILITAS

STRUKTUR Sistem struktur dalam bangunan menggunakan sistem kolom balok dengan arak antar kolom kurang lebih 8 meter kecuali pada teater jarak atar kolom ± 10 meter. Hal ini dikarenakan agar tidak mengganggu view. Diameter kolom rata-rata 50 cm kecuali pada teater menggunakan diameter 1 m. Untuk struktur lantai menggunakan struktur lantai beton bertulang dengan jarak antar lantai 4 meter. Untuk struktur atap, kuda kuda menggunakan rangka Truss frame dan untuk bahan penutup atap menggunakan genteng Pada Gedung serbaguna kerangka atap menggunakan truss frame dan untuk bahan penutup atap Onduline