BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan dari satu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna. memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kebun binatang (sering disingkat bonbin, dari kebon binatang) atau

BAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan sebagai salah satu aspek dalam pariwisata yang dapat dijadikan

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pariwisata secara luas adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hanisa Aprilia, 2014 Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Obyek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan atau aktivitas dan fasilitas

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata, untuk sebagian negara industri ini merupakan pengatur dari roda

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

tersendiri sebagai destinasi wisata unggulan. Pariwisata di Bali memiliki berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dari aspek pariwisata, Kebun Binatang Ragunan belum memiliki kelas yang berkualitas.

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tahun 2012 Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara. Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh bangsa Indonesia dan tersebar di seluruh penjuru tanah air merupakan modal

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah suatu kegiatan yang unik, karena sifatnya yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon

BAB I PENDAHULUAN. Malaysia menemukan bahwa faktor destination awareness, motivation, WOM

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Industri Pariwisata merupakan sektor terpenting dalam suatu negara karena dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan objek-objek pariwisata di Indonesia. Masyarakat

BAB II URAIAN TEORITIS. yaitu : pari dan wisata. Pari artinya banyak, berkali-kali atau berkeliling.

BAB I PENDAHULUAN. dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk

BAB I PENDAHULUAN. proses untuk menarik wisatawan dan pengunjung lainnya (McIntosh : 4, 1972). Kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi agenda utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa kekayaan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan sektor bisnis yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Resha Febriyantika Yussita, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Widayati Prihatiningsih, 2015

BAB I PENDAHULUAN. besar untuk dikembangkan. Peluang itu didukung oleh kondisi kondisi alamiah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. terus mengunjungi kebun binatang dengan penuh suka cita. Untuk itu, pihak. pemeliharaan sarana fisik yang nyaman dan menarik.

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Potensi Visual sebagai Dayatarik Wisata di Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam arti luas pariwisata adalah kegiatan rekreasi diluar dominasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. kawasan yang dilindungi (protected area) sebagai tujuan wisata melahirkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pariwisata merupakan sektor mega bisnis. Banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan jarak. Hal itu berkaitan dengan pola persebaran yang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. penunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman Nasional Kerinci Seblat

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

BAB I PENDAHULUAN. TSI II Prigen ini merupakan Safari Park terbesar di Asia yang berlokasi di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki tanah air yang kaya dengan sumber daya alam dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penenlitian

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI dan REKOMENDASI

2015 PERANAN MEDIA VISUAL TERHADAP DAYA TARIK WISATA DI MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SMP NEGERI 3 MENGGALA

BAB I PENDAHULUAN. manfaat dalam menciptakan kesempatan kerja dan pelesatrian alam serta nilainilai

1. PENDAHULUAN. jenis flora dan fauna menjadikan Indonesia sebagai salah satu mega biodiversity. peningkatan perekonomian negara (Mula, 2012).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sangat menjanjikan bagi negara Indonesia karena memiliki potensi kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. maju ini, industri pariwisata menjadi sebuah industri yang dapat mendatangkan

BAB I PENDAHULUAN. agama islam, hindu, budha, katolik, protestan, dan konghucu, namun mayoritas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ana Fajriasari, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. dan memiliki keanekaragaman flora dan fauna dunia. Terdapat banyak tempat yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri Pariwisata merupakan salah satu sektor jasa yang menjadi unggulan di tiap-tiap wilayah di dunia. Industri Pariwisata, dewasa ini merupakan salah satu sumber pendapatan yang tinggi yang dapat mempengaruhi pendapatan negara dalam tahun-tahun terakhir ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang melakukan perjalanan wisata ke suatu destinasi. Mari Elka Pangestu, selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengatakan bahwa pariwisata merupakan sektor yang memiliki ketahanan yang tinggi (resilience) terhadap krisis. Sektor pariwisata di wilayah Asia Tenggara (ASEAN) termasuk Indonesia mampu tumbuh dengan tinggi sebesar 12% atau tertinggi di dunia berdasarkan wilayah dan mampu berkontribusi terhadap pariwisata global sebesar 7,5% atau mencapai 90,2 juta wisatawan. Hasil kajian UN-WTO atau Organisasi Pariwisata Dunia dari PBB menyebutkan bahwa prospek pariwisata ASEAN ke depan semakin cerah dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 10,3% pada tahun 2030. Indonesia merupakan salah suatu kepulauan yang dianugerahi berbagai keanekaragaman alam dan budaya sebagai daya tarik wisata dan menjadi daerah tujuan wisata. Dalam wisata alam yang dimiliki oleh Indonesia, berbagai macam potensi yang bisa di nikmati untuk kegiatan wisata seperti hamparan biru laut dan pantai, persawahan dan ladang yang hijau, hutan yang tropis serta keindahan danau yang indah dan dilengkapi oleh keindahan pegunungan yang dimiliki oleh Indonesia. Dan memliki berbagai jenis wisata budaya seperti candi, bangunan kuno, museum, dan peninggalan-peninggalan terdahulu. Banyak sekali cara yang dikembangkan oleh Indonesia melalui pengelolanya untuk mengembangkan No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014 potensi-potensi yang menjadi dasar yang dimiliki oleh Indonesia untuk menarik pengunjung dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke banyak daerah di 1

2 Indonesia. Salah satu daerah yang memiliki banyak potensi wisata di Indonesia adalah Jawa Barat. Jawa Barat juga memiliki banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan dan dikelola dengan baik untuk lebih meningkatkan jumlah kunjungan wisatawannya. Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Jawa Barat pada bulan Desember 2013 naik 33,76% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Di Kota sendiri, pertumbuhan wisatawan menurut data tarik wisata di Kota pada tahun 2009-2013 (Badan Pusat Statistik Kota ) memiliki potensi yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan banyaknya ragam potensi wisata yang dimiliki oleh Kota yang dapat menarik wisatawan domestik dan mancanegara. memiliki potensi yang paling tinggi dalam segi keragaman dan keunikan makanan. Maka dari itu, dinobatkan menjadi salah satu kota wisata kuliner yang ada di Indonesia. Hal ini bisa menjadikan minat dasar wisatawan untuk datang ke Kota dan menjadikan sebagai daerah tujuan wisata. Bukan hanya wisata kuliner yang dimiliki oleh Kota, banyak wisata yang dapat dijumpai di bagian utara dan selatan Kota. Berikut merupakan tingkat kunjungan wisatawan yang datang ke Kota pada tahun 2009-2013: 7000000 6000000 6.712.824 5000000 5.007.608 5.179.888 5.257.439 5.564.724 jumlah 4000000 No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014 3000000 2009 2010 2011 2012 2013

3 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Gambar 1.1 Grafik kunjungan wisatawan ke Kota Gambar 1.1 merupakan grafik pertumbuhan kunjungan wisatawan yang didalamnya terdapat jumlah peningkatan dan penurunan kunjungan wisatawan ke Kota selama lima tahun terakhir. Berdasarkan gambar tersebut, pada tahun 2009 hingga tahun 2010 terdapat kenaikan kunjungan sebesar 3,32%. Kemudian pada tahun berikutnya mengalami kenaikan sebesar 22,83% yaitu pada tahun 2011. Kenaikan yang terjadi pada tahun 2011 ini merupakan kenaikan dengan jumlah terbesar dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Namun, pada tahun 2012 jumlah kunjungan mengalami penurunan dengan jumlah yang cukup banyak sebesar 27,68% dan mengalami kenaikan jumlah kunjungan kembali pada tahun 2013. Kota merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia yang memiliki banyak daya tarik wisata yang bisa dijadikan tempat untuk melakukan kegiatan wisata. Seperti wisata kuliner, wisata sejarah maupun wisata edukasi. Selain banyak daya tarik baru yang menarik di Kota, juga memiliki berbagai macam jenis objek wisata yang bisa dijadikan sebagai sarana rekreasi sambil belajar seperti objek wisata Kebun Binatang. Agar jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota stabil atau bahkan mengalami kenaikan terus menerus, maka harus memaksimalkan daya tarik yang dimiliki oleh Kota. Kebun Binatang merupakan salah satu objek wisata alam flora dan fauna yang berada di pusat Kota. Kebun Binatang merupakan salah satu tempat konservasi yang memiliki berbagai jenis binatang, mulai dari unggas hingga mamalia. Kebun Binatang terletak di jalan Taman Sari Kota didirikan sejak tahun 1930. Lalu diresmikan tahun 1933 oleh Belanda dengan memiliki tujuan No. sebagai Daftar sarana FPIPS rekreasi : 2152/UN.40.2.5.1/PL dan belajar 2014 mengenai satwa. Dalam data statistik jumlah satwa yang ada di Kebun Binatang

4 menurut Tourism yang ada dalam websitenya (www.bandungtourism/bonbin.com, 2010). Kebun Binatang memiliki berbagai jenis satwa bisa kita jumpai disana termasuk hewan dan tumbuhan langka. Kebun Binatang juga memiliki berbagai jenis hewan yang berasal dari luar negeri seperti, beruang coklat, jaguar, harimau benggala, unta, zebra, kera jepang dan lain masih banyak yang lainnya. Berikut merupakan data jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Kebun Binatang pada tahun 2009-2013: 900.000 884.228 850.000 851.702 800.000 796.531 jumlah kunjungan 750.000 766.748 742.460 700.000 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber : Yayasan Margasatwa Tamansari Gambar 1.2 Grafik Kunjungan wisatawan yang datang ke Kebun Binatang Gambar 1.2 merupakan grafik pertumbuhan kunjungan wisatawan yang datang ke Kebun Binatang pada tahun 2009-2013. Selama lima tahun terakhir, jumlah kunjungan yang terjadi di Kebun Binatang mengalami peningkatan dan penurunan wisatawan. Pada tahun 2010, jumlah kunjungan mengalami penurunan sebesar 3,88%. Kemudian pada tahun 2011, jumlah kunjungan mengalami kenaikan sebesar 9,97% No. dan Daftar kembali FPIPS mengalami : 2152/UN.40.2.5.1/PL kenaikan 2014 pada tahun 2012 sebesar 3,67%. Setelah mengalami kenaikan jumlah kunjungan

5 pada tahun 2011 dan 2012, jumlah kunjungan kembali mengalami penurunan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 19,09% pada tahun 2013. Berdasarkan hasil wawancara bersama pengelola Kebun Binatang, Bapak Rohman menyatakan bahwa penurunan yang terjadi pada tahun 2013 disebabkan oleh selain berkurangnya kualitas dan kuantitas atraksi inti Kebun Binatang hal ini disebabkan oleh banyaknya hari libur nasional yang jatuh pada hari minggu, dan ini mengakibatkan adanya pengurangan kunjungan wisatawan ke Kebun Binatang karena hari minggu dan hari libur nasional merupakan kantung-kantung utama Kebun Binatang. Kebun Binatang merupakan salah satu kawasan wisata rekreasi edukasi yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Kebun Binatang digunakan sebagai sarana konservasi untuk menjaga kelangsungan hidup. Saat itulah Kebun Binatang menjadi daya tarik wisata. Kebun Binatang itu sendiri selalu dijadikan sarana untuk melakukan wisata edukasi, sarana untuk mempelajari berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Untuk menunjang segala kegiatan wisata, Kebun Binatang ini di lengkapi dengan fasilitas yang lengkap seperti, mushola, toilet, gedung pertunjukan seni, area parkir, kios makanan & minuman dan kios souvenir, tempat duduk di taman-taman. Selain memiliki fasilitas yang lengkap untuk menunjang kegiatan pariwisata, Kebun Binatang juga memiliki berbagai macam jenis atraksi wisata yang bisa menarik wisatawan untuk berkunjung kesana. Kebun Binatang memiliki berbagai macam atraksi wisata yang dapat menarik wisatawan untuk datang ke Kebun Binatang. Atraksi wisata unggulan kebun binatang ini yaitu koleksi hewan dan berbagai macam jenis hewan, keberagaman, kemenarikan dan keterawatannya dan tumbuhan yang ditawarkan oleh Kebun Binatang. Kebun Bintang memiliki banyak atraksi pendukung yang mulai berkembang dan lebih menarik lagi, seperti tunggang unta, tunggang gajah, berfoto bersama No. Daftar merak, FPIPS ular : 2152/UN.40.2.5.1/PL dan monyet dan 2014 banyak lagi. Selain itu Kebun Binatang lebih banyak lagi menarik wisatawannya melalui taman bermain dan taman hiburan untuk anak-anak.

6 Atraksi wisata pendukung inilah yang dapat menarik perhatian wisatawan selain bisa menikmati atraksi wisata unggulan kebun binatang. Atraksi wisata merupakan salah satu aspek penting dalam mendukung kegiatan pariwisata. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata adalah adanya atraksi wisata. Karena atraksi wisata merupakan daya tarik untuk wisatawan dan alasan penting untuk wisatawan datang ke suatu destinasi. Tanpa adanya atraksi wisata dalam suatu kawasan akan mempengaruhi keputusan berkunjung wisatawan ke suatu destinasi. Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa wisatawan yang berkunjung ke Kebun Binatang, tidak sedikit wisatawan yang menyatakan bahwa kondisi dan keadaan atraksi yang ada di Kebun Binatang ini sekarang kurang menarik lagi dan cukup memprihatinkan, karena keadaan atraksi wisata yang ada disana sudah mulai tidak terawat, seperti kebersihan kandang yang mulai kotor dan keadaan fisik hewan yang sangat mengkhawatirkan. Dalam unsur-unsur pariwisata, ada empat macam yang dapat mempengaruhi keputusan wisatawan untuk datang ke suatu destinasi salah satunya adalah atraksi wisata. Atraksi wisata merupakan segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang ingin berkunjung ke suatu tempat tujuan wisata. Maka dari itu, penulis ingin melakukan penelitian mengenai "Pengaruh Atraksi Wisata terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan di Kebun Binatang ". B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah dalam penelitan sebagai berikut: 1. Bagaimana atraksi wisata yang ada di Kebun Binatang? 2. Bagaimana keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang? 3. Bagaimana pengaruh atraksi wisata terhadap No. keputusan Daftar FPIPS berkunjung : 2152/UN.40.2.5.1/PL wisatawan 2014 di Kebun Binatang?

7 C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan diadakannya penelitian mengenai pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan ini antara lain: 1. Mengidentifikasi atraksi wisata yang ada di Kebun Binatang 2. Mengidentifikasi keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang 3. Menganalisis pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang D. Manfaat Penelitian Adapun kegunaan dan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian diatas ini adalah: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas ilmu pengetahuan Resort & Leisure, khususnya mengenai pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan serta dapat memberikan gambaran dan pengetahuan yang luas bagi peneliti yang akan melakukan penelitian yang sama. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menberikan masukan dan acuan kepada pihak pihak pengelola Kebun Binatang serta pihak lainnya yang berkaitan dengan bidang pariwisata dalam upaya mengembangkan atraksi wisata dengan tujuan mengetahui keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang. E. Sistematika Penulisan 1. BAB I : Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas latar belakang, No. Daftar rumusan FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL masalah, tujuan 2014 penelitian, manfaat penelitian, definisi opersional dan sistematika penulisan.

8 2. BAB II : Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Pada bab ini akan membahas kajian-kajian teoritis yang mendukung dalam penyusunan proposal skripsi beserta teori-teori para ahli yang terkait, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis. 3. BAB III : Metode Penelitian Pada bab ini akan membahas metode penelitian meliputi lokasi penelitian, populasi, sampel, instrumen yang digunakan, teknik pengumpulan data dan analisis data. 4. BAB IV : Hasil penelitian dan Pembahasan Pada bab ini akan menjelaskan pembahasan yang akan diteliti. 5. BAB V : Kesimpulan dan Rekomendasi Pada bab ini akan menguraikan kesimpulan yang akan menjawab rumusan masalah dan beberapa saran dan rekomendasi baik itu untuk penulis maupun untuk pembaca. 6. Daftar Pustaka No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014