Tugas Akhiir PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL BATIK DESA KENONGO KECAMATAN TULANGAN - SIDOARJO Vinza Firqinia Fristia 361010018 Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
LATAR BELAKANG Penggerak tumbuhnya kegiatan ekonomi lokal suatu wilayah sebagai pendorong pembangunan daerah Mengurangi angka Kemiskinan dan tingkat keluarga pra sejahtera di Desa Kenongo dan Kecamatan Tulangan Industri kecil batik di Desa Kenongo Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Kenongo melalui peningkatan pendapatan Program pemerintah Kabupaten Sidoarjo menggali potensi unggulan di beberapa kawasan usaha Meningkatkan pengembangan daerah dan kemandirian kawasan Desa Kenongo serta berpotensi meningkatkan pendapatan Kabupaten Sidoarjo
RUMUSAN MASALAH Pengembangan industri kecil batik yang belum optimal dan tidak signifikan dikarenakan masyarakatnya belum memiliki kemampuan menyelesaikan permasalahan pada lingkungan industri batik Desa Kenongo dan mengembangkannya secara optimal berkelanjutan Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat industri kecil batik Desa Kenongo : Hanya dua unit usaha yang memiliki sarana produksi. Belum memiliki pasar lokal batik karena orientasi pasar berbeda-beda dan lebih pada pedagang luar daerah. Sehingga kenongo lebih dikenal sebagai produsen batik. Lemahnya jaringan usaha/kemitraan usaha Kemampuan berinovasi tenaga kerja yang terbatas kurang berorientasi masa depan. Tidak berhubungan dengan baik antar unit usaha Semangat kewirausahaan yang belum kuat Pertumbuhan unit usaha perlahan/tetap Apa faktor penyebab belum berkembangnya industri kecil batik Desa Kenongo Kecamatan Tulangan? arahan pengembangan seperti apa yang sesuai dengan industri kecil batik Desa Kenongo Kecamatan Tulangan?
Tujuan Arahan pengembangan industri kecil batik Desa Kenongo Kecamatan Tulangan, Sidoarjo Sasaran Menentukan Faktor Penyebab belum berkembangnya industri kecil batik Desa Kenongo Kecamatan Tlangan Menentukan Prioritas faktor penyebab belum berkembangnya industri kecil batik Desa Kenongo Merumuskan arahan pengembangan industri kecil batik Desa Kenongo di Kecamatan Tulangan
Kerangka Berfikir
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tugas Akhiir Industri Kecil sebagai industri penggerak / generator pertumbuhan wilayah Konsep One Village One product ialah tiap wilayah mendalami keahlian dalam membuat/ menghasilkan suatu produk unggulan daerahnya Pengembangan sektor-sektor prioritas unggulan dalam aktivitas ekonomi lokal melalui pengembangan ekonomi lokal. Kegiatan industri kecil menjadi faktor penting dalam mekanisme perkembangan dan pertumbuhan wilayah guna memperbaiki tingkat kesejahteraan hidup
SINTESA KAJIAN PUSTAKA
Tugas Akhiir BAB III METODE PENELITIAN PENDEKATAN PENELITIAN RASIONALISTIK JENIS PENELITIAN DESKRIPTIF DAN PRESKRIPTIF ANALISA DELPHI ANALISA AHP ANALISA EXPERT- JUDGEMENT PERUMUSAN ARAHAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL BATIK DESA KENONGO
Populasi Penelitian POPULASI DAN SAMPEL Kelompok-kelompok usaha pembatik dan Konsumen Pihak Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan Pemerintah Daerah Kecamatan Tulangan dan Desa Kenongo Teknik yang digunakan Teknik pemetaan stakeholder / Stakeholder Mapping Teknik Purposive sampling sesuai dengan kriteria responden Hasil Sampel Sampel untuk analisa Delphi dan AHP : 8 responden Sampel untuk analisa expert-judgement : 4 responden
METODE ANALISIS No Sasaran Penentuan Sample Pengumpulan Data Alat Analisis 1 Menentukan faktor penyebab belum berkembangnya industri kecil batik Desa Kenongo Analisis Stakholder Wawancara & Kuesioner Delphi 2 Menentukan prioritas faktor penyebab belum berkembangnya industri kecil batik Desa Kenongo Analisis Stakholder Wawancara & Kuesioner AHP 3 Merumuskan arahan penanganan pengembangan industri kecil batik Desa Kenongo di Kecamatan Tulangan Purposive Sampling In Depth Interview Analisis Expert Judgement
KERANGKA METODOLOGI
Tugas Akhiir BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran umum Kawasan studi terletak di Desa Kenongo, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo. Desa Kenongo memiliki luas sebesar 158,13 Ha dengan ketinggian wilayah 7,00 m. Dipandang dari sisi geografis, letak wilayah Desa kenongo Kecamatan Tulangan dengan jarak dari Ibukota Kabupaten Sidoarjo. terletak kurang lebih 17 ( tujuh belas ) kilometer. Kawasan studi memiliki batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara : Desa Tulangan dan Desa Kepatihan Sebelah Timur : Desa Wonocelah Sebelah Selatan : Desa Kebaron dan Kepadang Sebelah Barat : Desa Gelang Desa Kenongo terdiri dari 6 Rukun Warga ( RW ), berikut pembagian wilayah Desa Kenongo berdasarkan RW masing-masing.
GAMBARAN DESA KENONGO
Tingkat pra sejahtera mampu menurun dengan adanya kegiatan ekonomi masyarakat yang diharapkan mampu mengembangkan kawasan dan masyarakatnya
Lokasi RW 1 Unit Usaha Sari Kenongo batik Lama Usaha (tahun) Jumlah dan Usia Tenaga Kerja 6 280 pengrajin 20 pengrajin laki-laki 260 perempuan 30 tahun Asal tenaga kerja Desa Kenongo ( RW 1, 6 ) Tulungangung Desa Jiken Desa Kepatihan Desa Tulangan Bahan baku ( asal ) Solo Pekalonga n Pemasaran Desa Kenongo Toko-toko batik di Surabaya, Jakarta, bandung, sidoarjo Macanegara Jumlah produksi tiap bulan ± 240 potong RW 1 RW 2 Batik Kunto Kenongo Tulanga n 8 262 pengrajin 25 laki-laki 237 perempuan 30 tahun 2 20 pengrajin 2 laki-laki 18 perempuan 20-30 tahun Solo Pekalongan Desa Kenongo ( RW 1,3,4,5 ) Desa Kepatihan Desa Kenongo ( RW 2, 4 ) Desa Jiken Jogja Surabaya Surabaya Jogja Sidoarjo jalan kartini. Pasuruan Makassar Papua Malang Madura Desa Kenongo Sidoarjo Malang 150 potong 30 potong RW 3 Kenongo Mas 4 10 pengrajin 2 laki-laki 8 perempuan 20-30 tahun Desa Kenongo ( RW 1 ) Kedurus Desa Kepatihan Solo Sidoarjo Desa Kenongo Lokal Sidoarjo untuk instansi pemerintah atau perusahaan. 20 potong RW 3 Patrang Mas 5 38 pengrajin 8 laki-laki 30 perempuan 30 tahun dan ± 20 tahun Desa Kenongo ( RW 2,3,4 ) Desa Jiken Desa Pangkemiri Solo Pekalonga n Desa Kenongo Madura 40 potong
Pembahasan Sasaran 1 Menentukan Faktor penyebab belum berkembangnya industri kecil batik Desa Kenongo, Kecamatan Tulangan Metode yang digunakan untuk menentukan Faktor Penyebab belum berkembangnya Industri Kecil Batik Desa Kenongo di Kecamatan Tulangan, Sidoarjo adalah analisis Delphi. Tahapan-tahapan yang dilakukan peneliti dalam proses delphi ialah Analisis Stakeholder / pemetaan stakeholder Analisa Deskriptif faktor yang diambil Proses wawancara delphi terhadap faktor yang telah ditentukan HASIL DELPHI : FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
Pembahasan Sasaran 2 Menentukan Prioritas Faktor penyebab belum berkembangnya industri kecil batik Desa Kenongo, Kecamatan Tulangan Faktor Penyebab Kurangnya minat pemilik usaha 0.162 Kemampuan tenaga kerja pada pengadaan modal masih rendah Nilai bobot faktor 0.150 Kompetensi tnaga kerja yang rendah 0.104 Kurangnya keterkaitan antar usaha dengan daerah lain Keterbatasan fasilitas pendukung masih minim 0.098 0.097 Kontinuitas bahan baku rendah 0.061 Kemampuan usaha batik dengan pasar lokal masih minim 0.050 Lambatnya regenerasi pekerja 0.049 Kurangnya interaksi kegiatan yang dilakukan Kurangnya pengetahuan pengusaha dalam pengolahan limbah 0.042 0.044
Pembahasan Sasaran 3 Merumuskan arahan dengan Expert-judgement Kondisi Eksisting Hasil Analisa sasaran 1 &2 faktor penyebab Literature teori / penelitian lain Arahan menurut peneliti Tanggapan Responden ARAHAN PENGEMBANGAN
TAHAPAN ARAHAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL BATIK DESA KENONGO 1. Pengoptimalan kegiatan pembinaan magang oleh Dinas Perindustrian bagi pengrajin agar mampu menjadi pengusaha 2. Pengoptimalan pengusaha atau calon pengusaha menggunakan bantuan dari pemerintah berupa kredit usaha kecil dan modal dana bergulir, serta pengupayaan dari pemerintah untuk modal lunak. TAHAP Awal- Program pembangunan usaha baru 1. Membudayakan keterkaitan / partnership dengan industri / usaha lain. Pemerintah sebagai moderator dan pemberi kebijakan atas diversifikasi produk berupa program keterkaitan ondustri kreatif fashion dengan kerajinan batik 2. Peningkatan kapasitas modal sossial seperti pelatihan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian kepada pengusaha. Mewujudkan usaha kecil yang tangguh dan mandiri dan berkembang menjadi usaha menengah 3. Meningkatkan kegiatan penyuluhan fasilitas pendampingan oleh perguruan tinggi, perusahaan BUMN, atau tenaga ahli berinteraksi langusng kepada pengusaha kecil batik. 4. Pengupayakan pemerintah daerah dalam penyediaan sarana promosi khusus antar produk usaha-usaha batik Desa Kenongo TAHAP Membangun daya tarik Program modernisasi usaha 1. Menumbuhkan organisasi swadaya atau kelompok usaha bersama oleh kelompok pengusaha batik dengan mengajak kumpulan ibu pkk 2. Pengoptimalan kegiatan pemasokan bahan baku secara berkelompok 3. Timbulnya kemampuan dengan usaha sekunder/turunan batik dan keterkaitan pengrajin dalam berwirausaha 4. Memfokuskan batik yang inovatif dengan ketersediaan etalase khusus penjualan pada Desa Kenongo 5. Mengenalkan dan emlakukan kegiatan membatik sejak dini oleh pengrajin atau pengusaha batik TAHAP Membangun daya tahan Program pemantapan usaha kecil 1. Meningkatkan kelompok usaha bersama menjadi kelompok formal yakni koperasi bersama 2. Perbaikan pengembangan infratruktur dan kemampuan tentang teknologi tepat guna meliputi : TAHAP Membangun Daya Saing Program Perbaikan Struktur 1. Adanya keterkaitan antar industri lain, pemasok, dan konsumen sehingga mampu berpotensi menjadi cluster batik Kenongo 2. Batik sebagai produk OVOP Desa Kenongo dan Kecamatan Tulangan MEWUDUJKAN PENGEMBANGAN BERKELANJUTAN INDUSTRI KECIL BATIK DESA KENONGO
Kesimpulan Lemahnya kemampuan dalam kegiatan produksi batik, dan belum adanya kesadaran berinteraksi antar usaha sepeerti kemitraan usaha dan koperasi bersama. Urutan priroitas faktor penyebab yakni kurangnya minat pemilik usaha, pengadaan modal masih rendah, kompetensi tenaga kerja masih minim, kurangnya keterkaitan usaha, terbatasnya enggunaan teknologi dan infrastruktur yang masih minim. Pelatihan, pembinaan, dan mendorong pihak luar sebagai pendamping pengembangan; merubah strategi budaya yang lebih baik; menciptakan kemandirian daerah antar usaha-usaha batik Kenongo. Saran Pengembangan industri kecil batik Desa Kenongo memiliki beberapa arahan pengembangan. Peneliti mengharapkan apabila dilakukan tahapan penanganan berdasarkan fokus urgensi permasalahan dalam usaha batik kenongo ini. Tahapan arahan pengembangan tersebut menjadi kebijakan strategis pembangunan daerah berbasis industri kecil batik di Desa Kenongo Rekomendasi Pemerintah hendaknya melakukan monitoring lebih lanjut mengenai fasilitas-fasilitas yang diberikan Meningkatkan kinerja program industri kecil Kabupaten kedalam suatu kebiajakan terarah Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah dalam menyusun pedoman/kebijakan yang mengatur pengembangan industri kecil batik di Desa Kenongo Masyarakat dan pemerintah daerah turut serta membantu, dan ikut berperan langsung dalam kegiatan tersebut
TERIMA KASIH Tugas Akhiir