BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan selalu diarahkan untuk pengembengkan nilai-nilai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sasaran utama tidaklah hanya berbentuk fasilitas-fasilitas saja,

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

I. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara terstruktur dan dalam jangka waktu tertentu. Pendidikan

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: DWI SISTIANI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

BAB I PENDAHULUAN. adanya Undang-undang Guru dan Dosen. Guru bertanggung jawab mengantarkan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. bagi kalangan masyarakat terkhusus generasi muda sekarang ini mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya ini mengakibatkan ilmu pengetahuan memiliki. dampak positif dan negatif. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana,

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

PENGARUH PENGAJARAN MICRO TEACHING DAN BIMBINGAN GURU PAMONG TERHADAP PRESTASI PPL MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. diperbincangkan, baik dari kalangan praktisi pendidikan, politisi, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia merupakan suatu bagian yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1989 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL. penjelasan pasal demi pasal BAB I KETENTUAN UMUM.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman serta dapat berbuat sesuatu dengan apa yang telah dipelajarinya.

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan tuntutan baru dalam masyarakat. Perubahan tersebut. terlebih jika dunia kerja tersebut bersifat global.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. formal atau nonformal. Kedua pendidikan ini jika ditempuh dan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses dan mobilitas sosial. dalam masyarakat baik secara horizontal maupun vertikal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu. bersamaan terhadap perkembangan dan sistem pendidikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Imas Suryatini, 2013

I. PENDAHULUAN. keadaan tertentu kesuatu keadaan yang lebih baik. Pendidikan sebagai pranata

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2004), hlm Netty Hartati, dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Kata kunci: Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa PPL-1

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

Disusun oleh : Putri Setya Wardani A

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. keluarga maupun masyarakat dalam suatu bangsa. Pendidikan bisa. dikatakan gagal dan menuai kecaman jika manusia - manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria administratif, yaitu memiliki ijazah yang sesuai dengan

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aktivitas dalam bidang-bidang pendidikan. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah bangsa-bangsa telah menunjukkan bahwa bangsa yang

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era globalisasi dewasa ini seluruh bangsa-bangsa di dunia telah berlomba-lomba

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh faktor dari komponen-komponen pendidikan itu sendiri,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

2015 KONTRIBUSI PROGRAM PEMBINAAN KESISWAAN TERHADAP PEMENUHAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar peserta didik (Syah, 2005).

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan selalu diarahkan untuk pengembengkan nilai-nilai kehidupan manusia. Di dalam pengembangan nilai Ini, tersirat pengertian manfaat yang ingin dicapai oleh manusia didalam hidupnya. Sehingga apa yang ingin dikembangkan merupakan apa yang dapat di manfaatkan dari arah pengembangan itu sendiri. GBHN 1978 menyatakan bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Sementara itu, di dalam GBHN 1993 dinyatakan pula, bahwa pendidikan Nasional dikembangkan secara terpadu dan serasi, baik antara berbagai jalur, jenis, dan jenjang pendidikan maupun antara sektor pendidikan dengan sektor pembangunan lainnya serta antar daerah. Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan nasional. Asas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses kontinu, yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Proses pendidikan ini mencangkup bentuk-bentuk belajar secara informal maupun formal baik 1

2 yang berlangsung dalam keluarga dalam keluarga, di sekolah, dalam pekerjaan, dan dalam kehidupan masyarakat. Untuk indonesia sendiri, konsepsi pendidikan seumur hidup baru mulai di masyarakatkan melalui kebijaksanaan Negara (TAP MPR No.IV/MPR/1973. TAP No.IV/MPR/1978 tentang GBHN) yang menetapkan prinsip-prinsip pembangunan nasional, antara lain: 1. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembanguna seluruh rakyat Indonesia (Arah Pembanguna jangka penjang) 2. Pendidikan berlangsung seumur hidup dilaksanakan di dalam keluarga (rumah tangga), sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama abtara keluarga, masyarakt dan pemerintah.(bab IV GBHN bagian pendidikan). Beranjak dari ketentuan mendasar tersebut, maka dalam kebijaksanaannya Pemeirintah menetapkan prinsip-prinsip: 1. Bahwa pembangunan bangsa dan watak bangsa dimulai dengan membangun subyek manusia Indonesia seutuhnya, sebagai perwujudanmanusia pancasila. Hal ini dijadikan cita-cita pembangunan bangsa dan watak bangsa yang menjadi tanggung jawab semua warga negara untuk mewujudkannya. 2. Pembangunan manusia Indonesia, secara khusus merupakan tanggung jawab lembaga dan usaha pendidikan nasional untuk mewujudkannya melalui institusi-institusi pendidikan. Karena itulah konsepsi manusia Indonesia seutuhnya ini merupakan konsepsi dasar tujuan pendidikan nasional, seperti yang dirumuskan di dalam UU nomor 2 Tahun 1989 pasal 4 sebagai berikut:

3 Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dasar dari pendidikan seumur hidup bertitik tolak atas keyakinan, bahwa proses pendidikan dapat berlangsung selama manusia hidup, baik di dalam maupun di luar sekolah. Setiap lulusan lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) dituntut memiliki kemampuan dalam mengemban tugasnya sebagai pendidik/guru. Sebagian orang mengatakan bahwa setiap lulusan perguruan tinggi pasti dapat mengajar. Kenyataannya banyak masalah yang timbul seperti: guru yang kurang memiliki kesiapan terutama dalam hal ketrampilan dan mental sehingga tidak berhasil menunjukkan kinerja secara mantap. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya latihan-latihan dan pembinaan yang intensif melalui pembelajaran mikro (microteching) dan praktik pengalaman lapangan (PPL). Praktik program pengalaman lapangan (PPL), yaitu mata kuliah yang bertujuan melatih mahasiswa menerapkan pengetahuan dan ketrampilan dalam proses pembelajaran dalam situasi yang sebenarnya. Program pengalaman lapangan merupakan muara dan aplikasi dari seluruh materi yang diterima peserta didik selama mengikuti pembelajaran di bangku kuliah. Bagi seseorang yang menjalani program pengalaman lapangan, pada umumnya kegiatan ini mereka laksanakan adalah untuk memenuhi tugas dalam rangka menyelesaikan suatu program pendidikannya. Bagi seorang mahasiswa

4 fakultas ilmu kependidikan sebelum mereka menyelesaikan program studinya mereka diwajibkan lebih dahulu menjalankan tugas-tugasnya yang berkenaan dengan program pengalaman lapangan. Karena praktik merupakan salah satu kegiatan. Seorang calon guru, sebelum terjun ke arena praktik mengajar, maka secara fisik ia harus benar-benar meyakinkan, maksudnya, penampilan dirinya haruslah benar-benar menunjukan adanya wibawa seorang guru. Dalam hal kesiapan fisik dan non fisik. Pengajaran mikro (microteaching), yaitu mata kuliah yang bertujuan melatih mahasiswa untuk menerapkan teori pembelajaran dalam skala kecil (mikro), sebagai stimulasi proses pembelajaran. Knigh yang di kutip Asril (2012:43) mengemukakan micro teaching has been described as scaled down teaching encounter desingned to develop new skills and refine old ones. Besarnya peranan guru menjadikan penghargaan terhadap guru seyogiannya juga seimbang. Walaupun kenyataan menunjukkan bahwa secara finansial profesi guru belumlah mampu mengantarkan kepada kehidupan yang sejahtera. Namun demikian, bukan berarti hal ini mengurangi penghargaan yang selayaknya diberikan. Bahkan, era sekarang sumber belajar telah berkembang dan melimpah sedemikian pesat, peran guru sebagai sumber belajar tidaklah dapat tergantikan. Bukan hal yang terlalu berlebihan jika guru harus dihormati.

5 Jika kita melakukan interprestasi ulang dalam konteks realitas sekarang, maka akan kita temukan bahwasannya guru yang ideal adalah guru yang melaksanakan tugasnya dengan profesional. Guru profesional senantiasa berusaha secara maksimal untuk menjalankan tugasnya dengan baik. Kata profesional menunjukkan bahwa guru adalah sebuah profesi, yang bagi guru, seharusnya menjalankan profesinya dengan baik. Dengan demikian, ia akan disebut sebagai guru yang profesional. Sebagaimana disebutkan dalam pasal 7 UU 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut: 1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme; 2. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia; 3. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas; 4. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; 5. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; 6. Memperoleh penghasilan yang telah ditentukan sesuai dengan prestasi kerja; 7. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; 8. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Guru adalah sosok yang rela mencurahkan sebagian besar waktunya untuk mengajar dan mendidik siswa, sementara penghargaan dari sisi material, misalnya, sangat jauh dari harapan. Gaji seorang guru rasanya terlalu jauh untu mencapai kesejahteraan hidup layak sebagaimana profesi lainnya.

6 Dengan demikian hubungan antara mata kuliah mikro (microteaching) dan minat menjadi guru berdasarkan pengetahuan-pengetahuan tentang kinerja guru ditentukan oleh kesiapan mengajar dalam mata kuliah praktik program pengalaman lapangan (PPL). Berdasarkan uraian masalah diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO TEACHING DAN MINAT MENJADI GURU TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR DALAM MATA KULIAH PRAKTIK PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2009. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah ini dilakukan agar permasalahan yang dianalisis dalam penelitian lebih terarah, maka masalah tersebut dibatasi sebagai berikut: 1. Hubungan antara mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru terhadap kesiapan mengajar dalam mata kuliah praktik program pengalaman lapangan. 2. Kesiapan mengajar dilihat melalui pendapat mahasiswa sesudah melaksanakan praktik pengalaman lapangan (PPL). 3. Pelaksanaan pembelajaran microteaching dalam hal ini dilihat melalui mahasiswa yang lulus mata kuliah microteaching dan melaksanakan praktil pengalaman lapangan.

7 4. Minat menjadi guru dilihat dari keinginan mahasiswa untuk menjadi guru. C. Perumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1. Adakah hubungan antara mata kuliah micro teaching terhadap kesiapan mengajar dalam mata kuliah praktik program pengalaman lapangan pada mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi angkatan 2009? 2. Adakah hubungan antara minat menjadi guru terhadap kesiapan mengajar dalam mata kuliah praktik program pengalaman lapangan pada mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi angkatan 2009? 3. Adakah hubungan antara mata kuliah micro teaching dan minat menjadi guru terhadap kesiapan mengajar dalam mata kuliah praktik program pengalaman lapangan pada mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi angkatan 2009? D. Tujuan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan tujuan diadakannya penelitian ini. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk:

8 1. Untuk mengetahui hubungan antara mata kuliah micro teaching terhadap kesiapan mengajar dalam mata kuliah praktik pengalaman lapangan pada mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi angkatan 2009. 2. Untuk mengetahui hubungan antara minat menjadi guru terhadap kesiapan mengajar dalam mata kuliah praktik pengalaman lapangan pada mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi angkatan 2009. 3. Untuk mengetahui hubungan antara mata kuliah micro teaching dan minat menjadi guru terhadap kesiapan mengajar dalam mata kuliah praktik pengalaman lapangan pada mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi angkatan 2009. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran atau wawasan tentang hubungan antara mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru terhadap kesiapan dalam mata kuliah praktik pengalaman lapangan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi mahasiswa pendidikan akuntansi, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada mahasiswa program studi pendidikan mengenai hubungan antara mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru terhadap kesiapan dalam praktik pengalaman lapangan, sehingga mahasiswa lebih menekuni

9 bidang yang sedang dipelajari agar mahasiswa siap untuk menjadi guru yang profesional dana kompeten dibidangnya. b. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis sebagai calon guru. c. Memberikan gambaran pada penelitian selanjutnya yang ada hubungannya dengan permasalahan dalam penelitian ini. F. Sistematika Penelitian Dalam hal ini penulis akan menggambarkan sedikit tentang sistematika yang penlulis teliti : BAB I PENDAHULUAN Menguraikan tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai praktik pengalaman lapangan, hubungan antara mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru, kerangka pemikiran dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat penelitian, populasi,sample, variable penelitian, teknik pengumpulan data, uji instrumen dan teknik analisis data.

10 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, penyajian data, analisis data dam pembahasan hasil penelitian. BAB V KESIMPILAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA