UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta PENCIPTAAN

dokumen-dokumen yang mirip
CITRA KOLASE DALAM DINNERWARE

TENGKORAK MANUSIA DAN TANDUK DOMBA GARUT SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI KRIYA LOGAM PENCIPTAAN. Rafif Hartanto NIM

VISUALISASI KONSEP BULATAN DALAM PANDANGAN KOSMOLOGIS MELALUI RUPA INSTALASI KERAMIK

VISUALISASI RASA SAKIT BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DALAM PENCIPTAAN KARYA KRIYA KULIT

BAB V PENUTUP. Karya Tugas Akhir ini berjudul Anatomi manusia sebagai objek. melewati proses yang panjang, pengolahan ide, pengolahan bahan hingga

EKSPLORASI BENTUK KUBUS DALAM KARYA KRIYA KAYU

BABI SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA KRIYA KERAMIK

MOTIF MICROCONTROLLER PADA BUSANA HUMANE DALAM GAYA KONTEMPORER FUTURISTIS PENCIPTAAN. Vincentia Tunjung Sari NIM

ALFABET SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA BATIK

DEWI SINTA SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN MOTIF DENGAN TEKNIK BATIK TULIS PADA KAIN SUTERA

EKSPLORASI TENGKORAK MANUSIA DALAM BENTUK KERAMIK

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

VISUALISASI KALIGRAFI ARAB DALAM KARYA SENI BATIK TULIS SEBAGAI HIASAN DINDING PENCIPTAAN. Riza Fauzi ah NIM

TRANSFORMASI BENTUK DAUN MONSTERA SEBAGAI MOTIF BATIK DALAM BUSANA KASUAL

BAJAK LAUT SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN BUSANA KASUAL PENCIPTAAN. Oleh: Gitty Febrianti NIM

PENGESAHAN. Yogyakarta, 22 Oktober 2013 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Dekan,

VISUALISASI SARANG LEBAH DENGAN TEKNIK BORDIR DAN BATIK PADA BUSANA PENGANTIN

BAB I PENDAHULUAN. inspirasi untuk berkarya. Lahirnya suatu karya seni tidak hanya dilandasi oleh

IKAN CUPANG SEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN BATIK KAIN PANJANG

SUGESTI GARIS DALAM LUKISAN

PENERAPAN RAGAM HIAS RELIEF CANDI PRAMBANAN SEBAGAI PERANCANGAN MOTIF TEKSTIL UNTUK CINDERAMATA

IKAN KOI SUMBER INSPIRASI KARYA SENI KRIYA LOGAM

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA HALAMAN PENGESAHAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

SIMBOLISASI PENGALAMAN SOSIAL MANUSIA MELALUI KARAKTERISTIK ANEMON DALAM BENTUK KERAMIK BIOMIMICRY

VESPA SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN MEBEL

PERANCANGAN MOTIF BATIK TULIS DENGAN INSPIRASI LINGKUNGAN DI KEPULAUAN SERIBU

BADAK JAWA SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN SENI KRIYA LOGAM

PEMANFAATAN LIMBAH SPANDUK MMT SEBAGAI MATERIAL DALAM PERANCANGAN PRODUK TEKSTIL PELENGKAP INTERIOR SEBAGAI PARTISI

PENGEMBANGAN MOTIF GURDHA DALAM KEBAYA MODIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN. berpikir kreatif dan inovatif dalam berkarya seni patung baik dari segi teknik dan

Perancangan Batik Dengan Sumber Inspirasi Cerita Rakyat dan Flora Fauna Indonesia

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta. Pesona Keramik dalam Busana Art Wear dengan Aplikasi Motif Batik Ceplok PENCIPTAAN

BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GARPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT

PERANCANGAN INTERIOR LOBBY, RESTAURANT, POOL AREA DAN MEETING ROOM HOTEL TARA, YOGYAKARTA

EKSPLORASI ECO PRINTING UNTUK FESYEN WANITA

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH SEMARANG

EKSPLORASI MOTIF SEKAR JAGAD MENGGUNAKAN TEKNIK LASER CUTTING UNTUK BUSANA SEMI FORMAL

BUNGA MAWAR SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN PERABOT RUANG TERAS TUGAS AKHIR KARYA SENI

ANTITESIS OBJEK DALAM SENI PATUNG

TANAMAN INDIGOFERA TINCTORIA SEBAGAI INSPIRASI PERANCANGAN BATIK TULIS UNTUK PAKAIAN EKSKLUSIF WANITA

PERAYAAN TRADISIONAL TABOT BENGKULU SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN BATIK LUKIS PENCIPTAAN. Lopika Derfengsi NIM

JURUSAN KRIYA SENI/TEKSTIL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN KARYA

WAJAH WANITA SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS

AKTIVITAS SEHARI-HARI DI RUMAH SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

PROSES PEMBUATAN RANGKA PADA MESIN PEMIPIH DAN PEMOTONG ADONAN MIE PROYEK AKHIR

TEKNIK SLASHQUILT PADA BLAZER SEBAGAI PAKAIAN KERJA UNTUK WANITA

DEDER KERIS JAWA SEBAGAI ACUAN PENCIPTAAN KARYA LOGAM

POHON SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

VISUALISASI GAJAH SIRKUS DALAM KARYA SENI LUKIS

VISUALISASI KUDA DALAM KARYA SENI GRAFIS

PERANCANGAN INTERIOR LIQUID KARAOKE YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

JURUSAN KRIYA TEKSTIL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

VISUALISASI KUCING DALAM KARYA LUKIS

IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS

MOMEN DALAM KELUARGA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI

MASA KANAK-KANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

PEMANFAATAN SERAT AGEL SEBAGAI BAHAN UTAMA DALAM PERANCANGAN PRODUK VERTICAL BLIND

TUGAS AKHIR GALERI & SANGGAR KREATIFITAS SENI ANAK RUANG EKSPLORATIF MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

TOPENG TRADISIONAL SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA

MITOLOGI SEBAGAI TEMA DALAM VISUALISASI KARYA SENI GRAFIS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR MINAT UTAMA SENI GRAFIS

CERITA RAKYAT GUA SARANG BURUNG PALLAS BARUNI SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI BATIK PENCIPTAAN RINDU WIDYASMARA NIM

PERANCANGAN INTERIOR CIP AIRPORT LOUNGE DI BANDARA INTERNASIONAL NGURAH RAI BALI

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

BAB I PENDAHULUAN. pendukung karya ( Van De Ven, 1995:102 ) seperti figure manusia, tokoh

EKSPLORASI IMAJINASI MASA KECIL PADA TEKO

RE-ORIENTASI SENGKALAN MEMET PADA KARYA SENI KRIYA LOGAM BARU

VISUALISASI PERMAINAN BONEKA DALAM KARYA SENI LUKIS

MAKANAN HIDANGAN ISTIMEWA KAMPUNG (HIK) SEBAGAI INSPIRASI PERANCANGAN MOTIF BATIK MALAM DINGIN

KAKTUS SEBAGAI SIMBOLISASI DIRI DALAM KERAMIK

UANG ADALAH SUMBER KONFLIK (SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS)

GESTURE PENDAKI GUNUNG PADA KARYA KRIYA KERAMIK

CATUR SEBAGAI SUMBER INSPIRASI KARYA BATIK TULIS

Metode Penciptaan Serikat Serangga Dalam Penciptaan Seni Kriya Oleh: I Nyoman Suardina, S.Sn.,Msn

ALAT MUSIK TRADISIONAL GAMELAN SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

PERANCANGAN ILUSTRASI BUKU DONGENG FABEL KURA-KURA DAN KELINCI YANG SOMBONG

TEKNIK BATIK ETCHING SEBAGAI MEDIA PERANCANGAN MOTIF TEKSTIL PADA T-SHIRT REMAJA PRIA TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

TANAMAN KEDELAI SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN MOTIF BATIK UNTUK KAIN PANJANG

FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2014 GUNUNG KRAKATAU SEBAGAI IDE BERKARYA SENI GRAFIS

BAB I PENDAHULUAN. 1

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii

UKDW BAB I PENDAHULUAN

PERANCANGAN IKAT CELUP TRADISI JAWA UNTUK PAKAIAN KERJA WANITA

PERANCANGAN PRODUK TEKSTIL INTERIOR SEBAGAI PARTISI RUMAH TINGGAL DENGAN KONSEP OPEN PLAN

PERANCANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR JAKA KENDANG DAN GADIS SAMPUR KUNING

STILISASI POSISI DUDUK CROSSED LEG

MODEL ATOM NIELS HENRIK DAVID BOHR DALAM PENCIPTAAN BUSANA PESTA MALAM

PERANCANGAN BATIK DENGAN SUMBER IDE BAHARI DAN LINGKUNGAN RAJA AMPAT

PERSEMBAHAN. Karya Tugas Akhir ini kupersembahkan. kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu. memberikan berkat. 2. Ayah dan Ibu tercinta.

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

DESKRIPSI PEMELAJARAN

PERENCANAAN PENGECORAN LOGAM UNTUK POLA PACKAGING

Transkripsi:

ANATOMI MANUSIAA SEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN KARYA SENII LOGAM PENCIPTAAN Ahmad Shahredza H 1111602022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDY S-1 S KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI S RUPA INSTITUT SENII INDONESIA YOGYAKARTA 2017

ANATOMI MANUSIAA SEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN KARYA SENII LOGAM PENCIPTAAN oleh: Ahmad Shahredza H 1111602022 Tugas Akhir ini Diajukan Kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mempero oleh Gelar Sarjana S-1 dalam Bidang Kriya Seni 2017 ii

Tugas Akhir Kriya Seni berjudul: ANATOMI MANUSIA SEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN KARYA SENI LOGAM diajukan oleh Ahmadd Shahredza H, NIM 1111602022, program studi S-1 Kriya Seni, Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta, telah disetujui Tim Pembina Tugas Akhir pada tanggal 11 Agustus 2017. Pembimbing I/Anggota Dr. Ir. Yulriawan Dafri, M.Hum. NIP 197506222 200312 1 003 Pembimbing II/Anggota Budi Hartonoo,S.sn., M.sn. NIP 19720910 200501 1 002 Cognate/Anggota Febrian Wisnuu Adi, S.Sn., MA. NIP 19800210 200501 1 001 Ketua Jurusan/Ketua Program Studii S-1 Kriya Seni/Anggota Mengetahui: Dekan Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta Dr. Ir. Yulriawan Dafri, M.Hum. NIP 197506222 200312 1 003 Dr Suastiwi, M.Des. NIP 19590802 198803 2 002 iii

Persembahan Tugas Akhir Penciptaan Karya Seni ini Saya Persembahkan Untuk Orang Tua, Keluarga, Sahabat, Orang Terkasih, Dan Seluruh Alam Semesta. Motto Hari Ini Harus Lebih Baik Dari Hari Kemarin Dan Hari Esok Harus Lebih Baik Dari Hari Ini Dan Tak Ada Hari Esok Jika Hari Ini Kita Tak Berusaha iv

PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam laporan Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak ada karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam laporan Tugas Akhir ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Yogyakarta, 11 Agustus 2017 Ahmad Shahredza H 1111602022 v

UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir. Pembuatan Tugas Akhir ini dapat berjalan lancar dan berhasil atas bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum, Rektor Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 2. Dr. Ir. Yulriawan Dafri, M.Hum. Ketua Jurusan Kriya Seni, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 3. Dr. Timbul Raharjo, M. Hum, Dosen Wali. 4. Febrian Wisnu Adi, S.Sn., MA., Selaku Cognate. 5. Dr. Ir. Yulriawan Dafri, M.Hum. Dosen Pembimbing I. 6. Budi Hartono,S.Sn., M.Sn. Dosen Pembimbing II. 7. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Kriya, Staf Akmawa Seni Rupa dan Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 8. Kepada semua pihak yang telah sudi kiranya membantu dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini, yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu-persatu. vi

Penulis menyadari bahwa pembuatan laporan Tugas Akhir ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Harapan penulis, semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan penikmat dunia seni. Yogyakarta, 11 Agustus 2017 Penyusun Ahmad Shahredza H 1111602022 vii

DAFTAR ISI Halaman Judul Dalam... ii Halaman Pengesahan... iii Halaman Persembahan Dan Motto... iv Pernyataan Keaslian... v Ucapan Terima Kasih... vi Daftar Isi... vii Daftar Gambar... ix Daftar Tabel... xiii Daftar Lampiran... xiii Intisari (Abstrak)... xiv BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Balakang Penciptaan... 1 B. Rumusan Penciptaan... 4 C. Batasan Masalah... 4 D. Tujuan dan Manfaat... 4 E. Metode Penciptaan dan Pendekatan... 5 BAB II. KONSEP PENCIPTAAN... 9 A. Sumber Penciptaan... 9 B. Landasan Teori... 10 BAB III. PROSES PENCIPTAAN... 18 A. Data Acuan... 18 B. Analisis... 23 C. Rancangan Karya... 25 D. Proses Perwujudan... 37 1. Bahan dan Alat... 37 2. Teknik Pengerjaan... 48 E. Kalkulasi Biaya Pembuatan Karya... 61 BAB IV. TINJAUAN KARYA... 64 1. Tinjauan Umum... 64 2. Tinjauan Khusus... 65 BAB V. PENUTUP... 70 A. Kesimpulan... 70 B. Saran... 72 DAFTAR PUSTAKA.... 74 LAMPIRAN. 76 A. Foto Poster B. Foto Situasi Pameran C. Katalogus D. Biodata viii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Bentuk kaki manusia... 18 Gambar 2. Bentuk anatomi tubuh wanita... 19 Gambar 3. Bentuk anatomi tubuh pria... 19 Gambar 4. Bentuk anatomi kaki manusia... 20 Gambar 5. Struktur tubuh keseluruhan wanita... 20 Gambar 6. Struktur tubuh keseluruhan pria... 21 Gambar 7. Dada pria dewasa... 21 Gambar 8. Kaki pria dewasa... 22 Gambar 9. Badan pria dewasa... 22 Gambar 10. Sketsa alternatif 1... 25 Gambar 11. Sketsa alternatif 2... 26 Gambar 12. Sketsa alternatif 3... 26 Gambar 13. Sketsa alternatif 4... 27 Gambar 14. Sketsa alternatif 5... 27 Gambar 15. Sketsa alternatif 6... 28 Gambar 16. Sketsa alternatif 7... 28 Gambar 17. Sketsa alternatif 8... 29 Gambar 18. Sketsa alternatif 9... 29 Gambar 19. Sketsa alternatif 10... 30 Gambar 20. Sketsa alternatif 11... 30 Gambar 21. Sketsa alternatif 12... 31 Gambar 22. Sketsa alternatif 13... 31 ix

Gambar 23. Sketsa terpilih 1... 32 Gambar 24. Sketsa terpilih 2... 33 Gambar 25. Sketsa terpilih 3... 34 Gambar 26. Sketsa terpilih 4... 35 Gambar 27. Sketsa terpilih 5... 36 Gambar 28. Tanah model... 38 Gambar 29. Resin... 38 Gambar 30. Matt... 39 Gambar 31. Catalis... 39 Gambar 32. M.A.A... 39 Gambar 33. Alumunium... 40 Gambar 34. Kuningan... 40 Gambar 35. Tanah cor semarang... 40 Gambar 36. Butsir... 41 Gambar 37. Spons atau busa... 41 Gambar 38. Penggaris... 42 Gambar 39. Triplek... 42 Gambar 40. Kuas dan sikat... 42 Gambar 41. Kain perca... 43 Gambar 42. Amplas... 43 Gambar 43. Kater... 43 Gambar 44. Scrapper... 43 Gambar 45. Tungku pembakaran... 44 x

Gambar 46. Ladel... 44 Gambar 47. Cetok... 45 Gambar 48. Gergaji besi... 45 Gambar 49. Tang atau catut... 45 Gambar 50. Palu... 46 Gambar 51. Ragum atau tanggem... 46 Gambar 52. Kikir... 46 Gambar 53. Tabung pembakaran tungku... 47 Gambar 54. Gerinda... 47 Gambar 55. Sikat baja... 47 Gambar 56. Mesin poles... 47 Gambar 57. Proses pembuatan model... 48 Gambar 58. Proses mendetailkan model... 48 Gambar 59. Model siap cetak ke resin... 49 Gambar 60. Proses mencetak ke resin... 49 Gambar 61. Master resin yang sudah jadi... 50 Gambar 62. Master resin siap cor... 50 Gambar 63. Tahap persiapan cor logam... 53 Gambar 64. Merekam bentuk pola atau master pada cetakan... 54 Gambar 65. Memadatkan tanah cetak dan pembuatan saluran... 57 Gambar 66. Pengambilan pola atau master resin... 57 Gambar 67. Proses peleburan material logam... 58 Gambar 68. Proses penuangan logam cair... 59 xi

Gambar 69. Proses pembongkaran cor logam... 59 Gambar 70. Karya 1 berjudul Perkasa... 65 Gambar 71. Karya 2 berjudul Lemah Gemulai... 66 Gambar 72. Karya 3 berjudul Tapak Kaki... 67 Gambar 73. Karya 4 berjudul Sexy Woman... 68 Gambar 74. Karya 5 berjudul Menua... 69 Gambar 75. Poster pameran Tugas Akhir... 76 Gambar 76. Foto situasi pameran Tugas Akhir... 77 Gambar 77. Katalog pameran Tugas Akhir... 78 xii

DAFTAR TABEL Tabel 1. Bahan pembuatan model atau master... 38 Tabel 2. Bahan untuk cor logam... 40 Tabel 3. Alat untuk membuat model... 41 Tabel 4. Alat untuk cor logam... 44 Tabel 5. Proses pembuatan model... 48 Tabel 6. Kalkulasi biaya karya... 61 Tabel 7. Kalkulasi biaya bahan pendukung... 62 Tabel 8. Kalkulasi biaya keseluruhan... 63 DAFTAR LAMPIRAN A. Foto poster pameran Tugas Akhir... 76 B. Foto situasi pameran Tugas Akhir... 77 C. Katalog pameran Tugas Akhir... 78 D. Biodata ( CV )... 79 xiii

INTISARI Alam lingkungan merupakan sumber imajinasi yang tidak pernah habis dijadikan sumber inspirasi dalam berkarya seni. Sumber ide tersebut tidak saja terbatas pada alam binatang dan tumbuhan, tetapi juga bisa dari diri manusia sendiri. Penulis yang mempunyai ketertarikan dengan bentuk anatomi manusia ingin mewujudkan karya seni logam dengan sumber ide yang di latar belakangi dari banyak melihat karya karya patung anatomi manusia, serta melihat keunikan bentuk pada anatomi manusia sehingga menarik dijadikan sumber inspirasi, karena berdasarkan ciri fisiknya antara lain: bentuk tubuh, bentuk kaki, bentuk wajah dan sebagainya, jika dilihat dan diamati menimbulkan sensasi daya tarik estetik tersendiri karena unsur bentuk dan perbedaan manusia satu dengan yang lain berbeda - beda. Metode yang digunakan dalam pembuatan karya seni ini menggunakan beberapa tahapan dalam pembuatan karya. Dimulai dari berimajinasi, kontemplasi, eksplorasi, perancangan karya yang akan dibuat, dan perwujudanya ke dalam karya logam dua dan tiga dimensi. Dalam proses penciptaan ini digunakan pendekatan seperti estetis, eksperimen yang disesuaikan dengan bentuk karya yang akan diwujudkan. Hasil karya logam yang disajikan dalam Tugas Akhir ini merupakan karya fungsi tetapi juga mengandung nilai artistik tersendiri dari segi bentuk dan bahan, dimana karya ini adalah sebagai benda pajang atau sebagai elemen estetis interior dan kap lampu. Karya logam ini berjumlah lima karya yang berbentuk: kaki, tubuh pria, tubuh wanita, sebagian tubuh dan wajah pria, sebagian tubuh dan wajah wanita yang merupakan sebuah sentuhan ekspresi pribadi yang di sampaikan kepada penikmat seni pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Kata kunci: Anatomi manusia sebagai sumber inspirasi, seni kriya logam xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Anatomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas ana dan tomos. Ana berarti memisah-misahkan atau mengurai, dan Tomos berarti memotong-motong. Ilmu yang mempelajari susunan tubuh dapat diperoleh dengan cara menguraikan tubuh manusia melalui potongan-potongan bagian tubuh manusia dan bagaimana hubungan organ tubuh satu dengan yang lain. Anatomi manusia adalah serangkaian pengetahuan tentang susunan dari bagian-bagian beserta perlengkapan tubuh yang membentuk suatu sistem fungsional dalam keadaan normal (Syaifuddin, 2009:1) Sejarah anatomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kronologi masalah anatomi mulai dari kejadian pemeriksaan kurban persembahan pada masa purba hingga analisis rumit akan bagian bagian tubuh oleh para ilmuwan modern. Dalam perkembanganya manusia kian memahami fungsi fungsi dan struktur tubuh melalui ilmu anatomi. Metode pemeriksaan selalu berkembang, dari pemeriksaan tubuh hewan, pembedahan mayat, sampai ke teknik teknik kompleks yang di kembangkan pada satu abad terakhir. Keunikan dari segi bentuk tubuh, warna kulit, warna mata, warna rambut, bentuk hidung, bentuk tangan, bentuk kaki, bentuk kepala manusia yang bisa membedakan antara manusia yang satu dengan yang lain. Perbedaan lain bisa 1

2 berupa besar, kecil, pria, wanita, tua, muda, dewasa, balita. dan masih banyak lagi keunikan yang terdapat pada diri manusia. Hal tersebut memberikan motivasi kepada penulis untuk menciptakan karya seni dengan konsep anatomi manusia ke dalam karya seni logam. Survey yang dilakukan oleh penulis, serta perwujudan karya logam yang terinspirasi dari anatomi manusia belum terlalu banyak digemari khususnya di bidang seni kriya. Hal ini disebabkan karena kurang kreatifnya bentuk-bentuk yang dihasilkan. Dari analisis ini penulis berusaha untuk menciptakan karya logam yang menarik dan kreatif dari segi bahan hingga finishingnya guna menarik penikmat seni dan juga pasar. Kriya adalah cabang seni rupa yang menekankan pada keterampilan tangan dalam proses penciptaannya. Dalam perkembanganya kriya tidak hanya bernilai pakai, tetapi juga bernilai estetis. Lingkungan memiliki andil yang besar dalam penciptaan karya seni kriya, salah satunya adalah faktor dari alam sekitar yang akan memberikan pengaruh terhadap konsep dan tema pada karya yang diciptakan. Alam lingkungan merupakan sumber imajinasi yang tak pernah habis dijadikan sumber inspirasi dalam berkarya seni. Sumber ide tersebut tidak saja terbatas pada alam binatang dan tumbuhan, tetapi juga diri manusia sendiri. Penciptaan karya seni sesungguhnya tidak lepas dari adanya pengaruh lingkungan, pengalaman dan peristiwa yang dialami oleh seniman itu sendiri. Peristiwa dan

3 pengalaman tersebut akan mengendap dan direnungkan kembali sehingga memunculkan kembali endapan pengalaman estetis. Selanjutnya, diwujudkan ke dalam bentuk karya seni. Pengamatan penulis kepada karakter dan keunikan yang dimiliki tubuh manusia, maka penulis tersentuh dan tertarik untuk memvisualisasikan ke dalam bentuk karya seni kriya logam yang lebih menekankan pada karakter bentuk anatomi manusia. Karya seni yang terwujud merupakan hasil kreativitas penulis yang dikembangkan dengan mengeksplorasi bentuk anatomi sehingga memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri versi penulis dan mendorong penulis ingin menciptkan karya dekoratif atau benda pajang sebagai elemen estetis interior dengan mengeksplorasi visual bentuk anatomi manusia baik secara ekspresif atau fungsional. Karya yang berjudul Anatomi Manusia Sebagai Objek Penciptaan Karya Seni Logam penulis akan membuat karya seni logam menggunakan bahan baku alumunium dan kuningan dengan menggunakan teknik cor. Dalam karya ini akan lebih menekankan dari segi karakter bentuk anatomi tubuh manusia.

4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dalam penciptaan karya seni yang berupa benda pajang atau sebagai elemen estetis interior dapat di rumuskan masalah penciptaan sebagai berikut: Bagaimana cara memvisualisasikan anatomi manusia yang artistik kedalam bentuk dua dimensi dan tiga dimensi ke dalam karya seni logam? C. Batasan Masalah Beberapa batasan yang penulis tekankan dalam pembuatan karya ini, yaitu dari segi bentuk hanya mengambil beberapa potongan tubuh manusia seperti bagian kaki, sebagian wajah dan badan agar pembahasan karya tersebut tidak meluas. D. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan pembuatan Tugas Akhir ini adalah: a. Menciptakan karya logam dari bentuk anatomi manusia. b. Mewujudkan karya logam dengan cara teknik cor. c. Menambah pengalaman dalam proses berkarya. 2. Manfaat pembuatan Tugas Akhir ini adalah: a. Sebagai sumbang pemikiran kepada masyarakat tentang seni kriya logam. b. Sebagai media ekspresi bagi penulis untuk mencurahkan ide ke karya seni kriya logam. c. Menambah pengetahuan dalam penciptaan karya kriya logam.

5 E. Metode Penciptaan dan Metode Pendekatan 1. Metode Penciptaan Metode adalah cara bertindak menurut sistem aturan tertentu. Maksud metode ialah supaya kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah, agar mencapai hasil optimal (Bekker, 1986:10). Penciptaan dalam hal ini adalah sebuah proses untuk menjadikan barang yang belum ada menjadi ada, dan proses ini dilakukan secara bertahap. Dalam hal ini penulis menggunakan metode penciptaan sebagai berikut : a. Imajinasi yaitu proses bayangan atau angan - angan yang muncul dengan membayangkan objek yang mendukung dalam pembuatan karya yang akan diciptakan. b. Kontemplasi yaitu proses perenungan atau berpikir secara mendalam untuk mencari nilai - nilai serta makna yang terkandung dalam karya yang akan diciptakan. c. Eksplorasi yaitu proses pencarian bentuk - bentuk melalui sketsa yang akan dipilih untuk pembuatan karya yang akan diciptakan. d. Perwujudan yaitu proses pembuatan karya seni yang dimulai dari persiapan mengolah bahan, menyiapkan alat-alat, proses pembentukan, dan finishing. Selain menggunakan metode di atas penulis juga menggunakan metode eksperimen yang secara teknis dalam proses perwujudan karya dengan mempertimbangkan dan menguasai objek yang akan dibentuk dan melakukan uji

6 bahan logam dan teknik pewarnaan dengan teknik poles. Dalam penciptaan karya seni ini, metode eksperimen juga dilakukan. Hawkins (dalam Gustami 2004:13-15) menjelaskan bahwa metode penciptaan terdiri atas tiga tahapan penciptaan berupa: (1) eksplorasi ide, (2) eksperimentasi atau improvisasi, dan (3) perwujudan. Dalam konteks ini, intuitif sebenarnya telah berada dalam wilayah eksperimentasi dan perwujudan. Penulis menggunakan metode ini sebagai perwujudan dan bereksperimen melalui berbagai percobaan seperti pembuatan bentuk model dari tanah liat yang akan dicetak menggunakan resin sebagai master. Alasan memakai resin sebagai master karena bahan lebih tahan terhadap panas saat proses pengecoran dibandingkan hanya dengan menggunakan tanah, penulis juga melakukan berulang ulang pembuatan model untuk bisa menciptakan bentuk yang sempurna sesuai yang diharapkan. 2. Metode Pendekatan a. Pendekatan Estetis Pendekatan estetis ini mengacu pada keindahan yang selanjutnya divisualisasikan dalam bentuk karya. Menurut Kartika (2004:11), Keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualitas yang paling sering disebut adalah unity, harmony, symmetry, balance dan contrast.

7 1). Unity (kesatuan), prinsip ini dapat tercapai apabila terpenuhi prinsip keseimbangan, irama, penekanan, proporsi, dan keselarasan. Sementara unity yang ditampilkan pada karya kriya logam ini adalah dari segi penekanan bentuk anatomi dari segi ukuran dan proporsi jadi tidak sama persis dengan ukuran aslinya. 2). Harmony (keselarasan), prinsip keselarasan timbul dengan adanya kesamaan, kesesuaian, dan tidak adanya pertentangan. Dalam seni rupa prinsip keselarasan dapat dibuat dengan cara menata unsur-unsur yang mungkin sama, sesuai dan tidak ada yang berbeda secara mencolok. Sementara harmony yang ditampilkan pada karya kriya logam ini adalah kesamaan dari segi bentuk anatomi manusia sendiri dan disesuaikan kedalam sebuah bentuk karya seni sehingga tidak menimbulkan pertentangan yang menonjol. 3) Balance (keseimbangan), dalam penciptaan desain merupakan upaya penciptaan karya yang memiliki daya tarik visual. Keseimbangan harus ada pada unsur dan bagian desain, maupun pada keindahan dan fungsi desain. Pada karya kriya logam ini balance digunakan sebagai dasar pembuatan karya karena lebih menekankan unsur desain penulis juga membuat beberapa desain untuk mendapatkan desain yang terbaik dan mengandung unsur keseimbangan dari segi bentuk dan ukuran sehingga

8 karya lebih nyaman dipandang sehingga memiliki daya tarik visual tersendiri. 4) Contrast (berlawanan), ialah sesuatu yang berlawanan, bersilangan. unsur kontras berfungsi untuk mengatasi masalah yang berkesan membosankan, berulang - ulang (Mudjiono, 2008:37-38). Pada karya kriya logam ini penulis juga menerapkan unsur Contrast yang lebih menekankan dari segi warna dibuat lebih mencolok di seluruh bagian karya, jadi warna yang dihasilkan akan terlihat lebih menarik dan memiliki efek cahaya yang bagus dan tidak membosankan saat dipandang.